Peraturan yang sulit dijalankan Rizki begitu sulit bagi Rizki untuk tidak menyatakan perasaannya pada sahabatnya, mampukah Rizki untuk menjalankan peraturan orang tuanya untuk tidak pacaran sampai lulus sekolahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
BAB 9:
Brata kaget melihat kedatangan keluarga besarnya kerumahnya secara tiba-tiba, membuat Brata berusaha tenang dan jalan menghampiri Samuel kakak pertamanya, Brata penasaran kenapa keluarga besarnya bisa tiba-tiba datang ke rumahnya tanpa memberikan kabar terlebih dahulu.
"Bikin malu saja kamu Brata, menikah lagi secara diam-diam dan akhirnya punya anak tiga lagi!" bentak Samuel penuh amarah, melihat adiknya bisa nekat nikah lagi diusianya yang sudah tidak muda lagi.
"Bang maaf, apa bisa kita bicara tanpa dilihat anak-anak." ajak Brata tidak ingin anak-anaknya mendengar ucapan keluarganya yang menolak dirinya sudah menikah dan menolak kehadiran Meta dan anak-anaknya.
"Hore kalian datang, lihat Om ada benalu disini usir mereka cuman bikin malu keluarga besar saja, mana ada di kelurga yang punya anak yang tidak nikah resmi." ucap Intan bahagia karena rencana berhasil, membuat keluarga besarnya ayah nya datang ke rumah.
"Oh jadi kamu yang ceritakan semuanya ke keluarga besar?" tanya Brata kaget dan sedikit kesal, karena Intan sudah seenaknya bongkar rahasianya.
"Iya benar Intan yang cerita semuanya, iya sudah baik lah kita ngobrol tanpa anak-anak dengar yang sudah besar maupun yang masih kecil tidak usah dengar apa yang kita obrolin, Bela dan kamu juga ikut kita ke halaman belakang rumah untuk ngobrol bareng." perintah Handoko kakaknya Brata, melihat kedua istrinya Brata.
Handoko dan keluarga besarnya Brata jalan duluan sedangkan Brata dan kedua istrinya jalan dibelakang, Brata pegang tangannya Meta untuk tidak kwatir sama apa yang akan dibahas nanti bersama keluarganya, walaupun sadar sebuah rahasia suatu saat pasti akan terbongkar dan belum tentu kehadiran Meta bisa diterima dengan mudah.
**
Bagas yang dilarang ikut ngumpul bareng keluarga besar orang tuanya, memilih untuk ajarin baca ketiga adiknya yang masih sekolah sambil menunggu orang tuanya selesai ngobrol.
"Kakak kok baik sama kita tidak seperti dua Mak lampir itu sih, Rizki bahagia sekali bisa merasakan punya kakak laki-laki yang baik mau ajarin Rizki baca?" tanya Rizki penasaran kenapa Bagas baik dan mau temani belajar.
"Namanya juga Kakak dan adik iya harus baik dong, tidak semua orang sama kan Rizki sudah yuk kita mulai belajar bacanya." ajak Bagas langsung buka buku pelajarannya Rizki.
Bagas tidak mungkin jujur kasih tahu kenapa dirinya bisa menerima kehadiran adik tirinya, Bagas belajar ikhlas menerima kenyataan dalam keluarganya sudah ada keluarga baru yang harus diberikan kasih sayang dan perhatian apa lagi adik tirinya masih kecil tidak seharusnya dimusuhi karena tidak tega melihat ketiga adiknya sedih terus.
**
Brata menolak permintaan keluarga besarnya dengan mudah minta dirinya, untuk menceraikan Meta begitu saja dan tidak memberikan nafkah sama sekali untuk istri dan anaknya cuman karena dianggap bikin malu keluarga karena menikah lagi.
"Apapun kondisinya Brata tidak akan menceraikan Meta, Brata juga tidak akan menceraikan Bela perempuan yang menjadi penyebab Brata menikah lagi diam-diam, mereka berdua akan Brata bahagiakan dan bersikap seadil mungkin!" tegas Brata tidak akan meninggalkan perempuan yang sudah memberikan kebahagiaan dan kehidupan yang lebih menyenangkan.
"Hayo lah Brata jangan bodoh, apa kamu mau malu seumur hidup karena punya dua istri apa lagi pernikahan kalian tidak resmi hah, kami tahu Bela salah besar dan tidak pantas dimaafkan tapi kan Bela sudah berubah dan pernikahan kalian resmi tidak ada aib Bela yang diketahui orang lain, jadi kami lebih memilih kamu bertahan bersama Bela dari pada Meta yang bisa bikin kita malu apa lagi usia kalian beda sepuluh tahun hayo lah Brata." bujuk Samuel supaya adiknya bisa meninggalkan istri mudanya.
"Sungguh tidak adil dong saya diceraikan karena pernikahan saya sama suami menikah sirih, sedangkan Bela dipertahankan karena sudah berubah saja, selama dua puluh tahun loh Bela menjadi perempuan menjijikan tapi dengan mudah diterima begitu saja dengan alasan menikah secara resmi dan sudah berubah, jika orang luar tahu kelakuan busuk Bela apa tidak menjadi aib juga karena dia tidak setia dan matre!" bentak Meta tidak terima, keluarga besar suaminya terlalu berpihak sama Bela.
"Orang luar mana tahu kesalahan saya dimasa lalu karena saya tidak ada anak dari hubungan gelap jadi tidak ada bekas dan tidak akan ketahuan sedangkan kalian jelas ada bekas perselingkuhan kalian karena punya anak jadi tentunya jadi aib bagi keluarga besar." ucap Bela bangga karena pernikahannya bersama Opik dulu tidak punya anak sama sekali, jadi tidak ada alasan untuk diceraikan.
"Terserah kalian mau bicara apa, saya tetap sama pendirian saya untuk tidak menceraikan Meta, biarlah lah orang lain bicara apa saja sesuka hati, tapi maaf permintaan kalian Brata tolak!" tegas Brata tidak ingin kehidupannya diatur sama keluarganya, karena tahu dirinya punya istri lagi.
Biarlah seumur hidup jadi bahan hinaan orang lain karena punya istri baru beda usia sepuluh tahun dan menikah diam-diam tapi Brata bisa merasakan kebahagiaan dengan kehadiran Meta perempuan yang jauh lebih baik dari Bela.
Samuel dan Handoko geram sekali sama keputusan Brata barusan, tidak habis fikir adiknya bisa dengan mudah selingkuh karena kesalahan istrinya dimasa lalu, walaupun sejujurnya Samuel mewajarkan apa yang dilakukan Brata karena pria mana yang bisa bertahan setia hidup dalam kesepian karena punya istri yang terlalu sibuk sendiri diluar rumah bahkan jarang ada dirumah.
Bela kesal sekali karena rencana untuk usir Meta dari rumahnya gagal total, Bela padahal berharap kehadiran keluarga besar Brata bisa bikin Meta dan ketiga anaknya diusir dari rumah tapi kenyataannya tidak bisa sama sekali karena Brata tidak mau turutin keinginan keluarga besarnya yang merasa malu karena kehadiran Meta dalam keluarganya.
Meta bahagia sekali karena Brata mau mempertahankan pernikahannya dan tidak terpengaruh sama permintaan keluarga besarnya, seenaknya minta Brata untuk meninggalkan dirinya dan mengabaikan ketiga anaknya begitu saja karena dianggap aib dalam keluarga besarnya.