Sesama Author tolong saling menghargai, dilarang mampir jika hanya skip skip saja dan baca setengah-setengah, 🙏
Sebuah pernikahan harus didasari oleh kejujuran dan rasa saling percaya, tapi apa jadinya jika seorang Suami selalu berbohong kepada Istrinya dan lebih memilih menuruti semua keinginan Orang tua serta Keluarganya dibandingkan dengan keinginan Sang Istri?
Yuni selalu berharap jika Sang Suami bisa menjadi sandaran untuk dirinya, tapi ternyata semua itu hanya menjadi angan-angannya saja, karena Hendra bahkan tidak pernah membela Yuni ketika dia dihina oleh keluarga Suaminya sendiri.
Akankah Yuni bertahan apabila keluarga Sang Suami selalu campur tangan dalam rumah tangganya?
Baca kisah selengkapnya dalam Karya saya yang berjudul 'Suamiku Boneka keluarganya'.
Mohon dukungannya untuk Karya-karya receh saya, 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Yuni mengambil alat bantu dengar Pak Komar yang tergeletak di atas meja, kemudian Yuni memberikannya kepada Pak Komar.
"Pak, Bayu adalah OB baru. Dia datang ke sini untuk meminta seragam dan tugas dari Bapak," ucap Yuni mencoba menjelaskan supaya Pak Komar tidak salah paham.
"Oh, ternyata dia cuma OB baru. Kamu itu kalau memakai pakaian harus sesuai dengan pekerjaan, jangan berlagak seperti Bos memakai pakaian bagus," ujar Pak Komar dengan tatapan sinis.
"Baik Pak, saya tidak akan mengulanginya lagi," ucap Bayu mencoba bersabar supaya rencananya berpura-pura menjadi OB berhasil.
Sabar Bayu, misi kamu baru saja akan dimulai. Kamu pasti bisa melewati semua ini, meski pun sepertinya aku sudah tidak memiliki kesempatan lagi untuk mendekati Yuni, tapi jika dia adalah Yuni pahlawanku, aku akan sangat bahagia karena akhirnya kami bisa bertemu kembali, ucap Bayu dalam hati.
Pak Komar meminta Yuni mengambilkan seragam OB untuk Bayu, Pak Komar juga meminta Yuni supaya mengajarkan serta memberitahu Bayu tentang apa saja yang harus Bayu kerjakan.
"Dek Yuni, tolong ambilkan baju OB untuk Bayu. Saya juga minta tolong Dek Yuni untuk mengajari dan mengantar Bayu ke beberapa ruangan wilayah kerjanya," ucap Pak Komar dengan lembut.
Seharusnya yang mengajari OB baru itu tugas dia. Bisa-bisanya dia menyuruh orang lain melakukannya. Apa selama ini dia cuma makan gaji buta? Lihat saja nanti Pak Komar yang terhormat, kamu adalah orang pertama yang akan aku pecat, ucap Bayu dalam hati.
Setelah Bayu mengganti pakaiannya menggunakan seragam OB, Yuni dan Bayu ke luar dari dalam ruang OB menuju wilayah kerja Bayu yang akan membersihkan beberapa ruangan, dan salah satunya adalah ruang kerja Hendra.
"Yuni, kamu baik baik saja kan? Kenapa dari tadi kamu melamun terus?" tanya Bayu.
"Aku baik-baik saja kok," jawab Yuni.
Yuni sebenarnya merasa ragu mengantar Bayu ke dalam ruang kerja Hendra, tapi Yuni harus bersikap profesional.
Selama ini hanya beberapa orang saja yang mengetahui jika Hendra adalah Suami Yuni, karena keduanya akan berpura-pura tidak saling mengenal jika sedang berada di Perusahaan.
Meski pun pada awalnya Hendra dan Yuni merasa keberatan, tapi Mama Meti memaksa Hendra supaya tidak mengakui Yuni sebagai istrinya saat berada di Perusahaan dengan alasan jika Yuni hanya akan mempermalukan Hendra apabila Karyawan lain mengetahui siapa Yuni sebenarnya.
Sampai kapan aku dan Mas Hendra akan berpura-pura tidak saling mengenal ketika kami sedang berada di perusahaan? Rasanya aku sudah lelah karena tidak bisa mengakui Suamiku sendiri, tapi aku harus sadar diri jika sekarang aku tidak selevel dengan dia dan hanya akan membuat Mas Hendra malu, batin Yuni.
Setelah mengetuk pintu ruang kerja Hendra, Yuni masuk untuk memperkenalkan Bayu yang akan bertugas membersihkan ruang kerja Hendra serta melayaninya membuat kopi dan memesan makanan.
Tok tok tok
"Permisi Tuan, maaf kami mengganggu waktunya," ucap Yuni.
Yuni begitu terkejut ketika melihat keberadaan Lisa, begitu juga dengan Hendra ketika melihat Yuni masuk ke dalam ruang kerjanya, apalagi saat ini Hendra sedang duduk di samping Lisa untuk mengajari beberapa pekerjaan yang tidak Lisa mengerti.
Bukannya dia adalah Lisa mantan pacar Mas Hendra? Kenapa dia bisa berada di sini? ucap Yuni dalam hati dengan menahan sesak dalam dadanya.
"Yuni, aku bisa jelaskan_" ucapan Hendra langsung terhenti karena Yuni langsung memotongnya.
"Maaf Tuan, saya ditugaskan untuk memperkenalkan OB baru yang bertugas membersihkan ruang kerja Anda. Kalau ada sesuatu yang Anda butuhkan, Anda bisa menyuruh Bayu. Kalau begitu kami permisi dulu," ucap Yuni.
Yuni bergegas mengajak Bayu untuk ke luar karena dia sudah tidak tahan lagi melihat Suaminya berada di samping perempuan lain yang notabenenya adalah mantan pacar bahkan cinta pertama Hendra.
Lisa tersenyum licik ketika melihat wajah Yuni yang sedih, tapi saat ini Lisa harus menahan diri untuk tidak memanas-manasi Yuni, apalagi sekarang dia masih belum bisa menaklukan hati Hendra.
"Tunggu OB, apa kalian bisa membuatkan kami minum?" ujar Lisa sehingga menghentikan langkah Yuni dan Bayu.
Yuni membalikkan badannya untuk bertanya apa yang ingin diminum oleh Hendra dan Lisa.
"Nona dan Tuan ingin minum apa?"
"Aku teh saja, dan Tuan Hendra kopi susu dengan sedikit gula," ujar Lisa yang sudah tau selera Hendra.
Sepertinya Lisa banyak tau tentang Mas Hendra, ucap Yuni dalam hati yang rasanya ingin sekali menangis.
Hendra bangkit dari tempat duduknya, kemudian Hendra menghampiri Yuni yang terlihat sedih.
"Yuni, Mas bisa menjelaskan semuanya," ucap Hendra dengan memegang tangan Yuni.
"Maaf Tuan, saat ini kita sedang berada di Perusahaan, sebaiknya nanti Tuan menjelaskan semuanya di rumah saja. Kalau begitu saya permisi dulu," ucap Yuni dengan melepaskan pegangan tangan Hendra.
Bayu sebenarnya merasa penasaran dengan hubungan Yuni dan Hendra, tapi Bayu tidak mungkin bertanya kepada Yuni.
Apa hubungan Yuni dan Hendra? Apa mungkin Hendra adalah Suami Yuni? Tapi kalau Hendra Suami Yuni, tidak mungkin kan seorang Manager keuangan membiarkan Istrinya bekerja, apalagi menjadi seorang OB? batin Bayu kini bertanya-tanya.
Yuni mengajak Bayu menuju pantri untuk membuat minuman yang dipesan oleh Lisa dan Hendra. Yuni juga mengajarkan Bayu takaran yang harus Bayu buat saat membuatkan kopi untuk Hendra.
"Yuni, sepertinya kamu sudah sangat mengenal Tuan Hendra? Kamu bahkan tau takaran kopi dan Susu yang biasa dia minum," tanya Bayu yang benar benar merasa penasaran dengan hubungan Yuni dan Hendra.
Belum juga Yuni menjawab pertanyaan Bayu, Heni yang baru datang langsung angkat suara.
"Tentu saja Yuni tau semua tentang Tuan Hendra, bahkan luar dalamnya, karena Tuan Hendra kan Suaminya," celetuk Heni.
"Apa?" ucap Bayu dengan setengah berteriak karena merasa begitu terkejut mendengar perkataan Heni.
"Biasa aja kali, kamu ngomongnya sampai muncrat seperti itu. Kamu Bayu OB baru kan? ternyata kamu tampan sekali," ucap Heni dengan cengengesan.
"Heni, kamu pasti disuruh mencari Bayu kan?" tanya Yuni.
"Eh iya. Bayu, kamu dipanggil Pak Komar tuh," jawab Heni.
"Tapi aku masih harus mengantarkan kopi sama teh buat Tuan Hendra dan Sekretarisnya," ujar Bayu.
"Udah, biar Yuni saja yang mengantarnya, lagian kewajiban seorang Istri melayani Suaminya. Yuk kita temui si Aki-aki botak, nanti dia marah kalau kita sampai terlambat," ujar Heni.
Entah kenapa Bayu merasa berat berpisah dengan Yuni, apalagi Bayu melihat raut kesedihan pada wajah Yuni.
"Heni, apa aku boleh tau nama kepanjangan Yuni?" tanya Bayu yang ingin memastikan apakah Yuni Teman SMP nya atau bukan.
Terimakasih banyak bagi yang sudah berkenan membaca karya receh saya, apalagi untuk yang suka memberikan like.
Mohon dukungannya dengan menekan like dan subscribe supaya Author semangat lanjut ceritanya, Terimakasih 🙏
*
*
Bersambung
emang agak lain pak Ibrahim ini
semangat thor
semangat thor asli kesel banget gue sama Hendra dia itu bukan bodoh lagi iiiiiiiiihhhhhhh kesel banget awas luu Hendra habis kau