Reinkarnasi kedalam donghua soul land setelah mengalami kecelakaan misterius. sistem menghidupkannya kembali, memberi pilihan apakah ia ingin alur seperti asli atau di rubah sesuka hati, tanpa berpikir dua kali ia langsung memilih untuk merubah alur. menamai dirinya sebagai na jaegyeon. bukan novel terjemahan!!.
"Dewa? omong kosong aku akan jadi kaisar iblis!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natelashura7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9 hutan star dou
"Seperti biasa kau bangun pagi sekali" ucap zhao wuji menguap. "Kau terlalu rajin dibandingkan murid lain" Lanjutnya memuji.
"Yang lain masih nyenyak karena efek minum alcohol semalam" Balas na jaegyeon santai. "Bisakah kita pergi ke hutan roh Star Dou" Lanjutnya meminta.
"Star Dou? Apa yang kau cari disana?" Tanya Zhao wuji.
"Sesuatu... Lagipula aku yakin hari ini Oscar sedang berada di level tiga puluh dan membutuhkan cincin roh baru" Jawab na jaegyeon.
Sebelum mereka dapat mengobrol lebih banyak, murid lain sudah keluar dari kamar mereka, tapi yang paling heboh adalah Oscar, ia berlari tergesa-gesa ke arah Zhao wuji dan na jaegyeon berada. Senyumannya sangat lebar.
"Aku baru saja berada di level tiga puluh" ucap Oscar memberitahu.
"Kubilang apakan" ucap na jaegyeon meledek gurunya itu.
"Dasar peramal" balas Zhao wuji tertawa kecil.
Zhao Wuji tertawa sambil menepuk pundak Na Jaegyeon dengan kekuatan yang hampir membuatnya oleng. Oscar masih terengah-engah, wajahnya merah karena berlari cepat dan karena semangat yang meluap.
“Jadi… kita akan pergi ke Star Dou Forest, kan? Aku harus mendapatkan cincin roh ketigaku sekarang!” ucap Oscar benar-benar antusias.
“Kau memang beruntung punya rekan satu tim yang bisa melihat masa depan” ucap Ning Rongrong muncul dari balik pintu dengan rambut setengah kusut. “Tapi setidaknya tunggu aku pakai bedak dulu" Lanjutnya melihat rambutnya masih kusut.
“Kalau kau pakai makeup di hutan, binatang buasnya bisa kabur duluan,” sahut Xiao Wu sambil meregangkan tubuh, lalu menatap Oscar penuh semangat. “Selamat ya, Oscaaa~r! Ayo, ayo, ayo berburu cincin roh!" Lanjutnya ikut bersemangat.
Zhu Zhuqing muncul paling terakhir, seperti biasa, tenang dan tidak banyak bicara. Namun dia mengangguk singkat ke arah Oscar, sebuah ucapan selamat versi dirinya.
"Baiklah. Kalian semua bersiap. Perjalanan ke Star Dou bukan perjalanan piknik. Kita tidak hanya akan menemani Oscar, tapi juga menjaga satu sama lain. Di sana... binatang roh tingkat tinggi bisa saja muncul kapan saja" ucap Zhao wuji tak bisa menolak.
“Aku harap memang begitu” ucap Na Jaegyeon datar. "Aku membutuhkan sesuatu yang bagus" Lanjutnya bergumam.
[Mengatasi racun dugu yan].
[Host membutuhkan tulang roh jenis racun].
“Jangan sombong, bocah. Hutan itu bukan tempat main-main,” balas Zhao Wuji dengan senyum miring. “Tapi... denganmu di sana, setidaknya aku sedikit tenang" Lanjutnya berucap.
"jadi kita berangkat atau tidak?" tanya na jaegyeon tak sabaran.
************
hutan star dou tidak seperti hutan lain yang sudah dijinakkan, hutan ini relatif sangat liar di penuhi oleh banyak hewan roh berbagai jenis. Namun dilarang untuk pergi terlalu dalam karena didalam sana ada hewan yang bahkan seorang hyper douluo bisa tewas dalam beberapa kali serangan saja.
"Tetap berada di dekat ku, jangan menganggu hewan roh kuat tanpa izin dari ku" ucap Zhao wuji menekankan perkataannya.
Dai mubai menggunakan roh pelindung harimau vajra putih. Tangannya berubah menjadi cakar dan menebas rerumputan yang cukup tinggi, membuatkan jalan untuk mereka, di belakangnya na jaegyeon berjalan santai.
"Tempat ini… berbeda dari hutan lain" gumam Xiao Wu pelan, telinga kelincinya bergerak-gerak waspada mengingat sesuatu yang menyedihkan.
“Itu karena di tempat ini... kita bukan pemburu teratas dalam rantai makanan” balas Zhu Zhuqing dengan suara dingin, matanya awas ke sekeliling.
"Aku mendadak ingin kembali ke akademi…" Cicit Oscar ketakutan.
“Sudah terlanjur" balas Na Jaegyeon tenang sambil menatap ke dalam hutan, pandangannya tajam menembus bayangan pepohonan. "Aku merasakannya dari arah jam sepuluh, Phoenix Tail Crest Serpent berumur 1300 tahun" Lanjutnya.
"Itu bagus untuk cincin Oscar" Balas ma hongjun.
"Baiklah!. Jaegyeon selesaikan" ucap Zhao wuji.
"Ya" Balas na jaegyeon.
Dalam sekali lompatan tubuhnya bergerak sangat cepat, memotong jarak diantara dirinya dan hewan roh Phoenix Tail Crest Serpent. Ular bersayap merah meraung merasakan sesuatu di belakangnya, ia berputar lalu berbalik membuka rahangnya yang lebar.
[Menggunakan skil storm slash].
Tinju na jaegyeon menghantam rahang Phoenix Tail Crest Serpent dialiri aliran listrik berwarna merah yang menyetrum hewan itu. Phoenix Tail Crest Serpent mengeliat sebelum jatuh ke tanah dalam keadaan gosong. Asap tipis mengepul dari tubuh Phoenix Tail Crest Serpent yang kini tergeletak tak berdaya di tanah, sisik merahnya tampak menghitam di beberapa bagian. Aroma daging hangus bercampur dengan bau tanah lembap menyebar di udara.
“I-Itu… terlalu cepat…" ucap Oscar tertegun.
"Dia bahkan tidak sempat menyerang balik…" gumam Dai Mubai kagum.
Na Jaegyeon berdiri di samping tubuh besar ular itu, tangannya masih mengepalkan sisa energi dari Storm Slash. Matanya menatap dingin namun penuh ketegasan.
“Ular ini sempurna untukmu, Oscar. Ambil cincin rohnya sekarang sebelum energi rohnya menghilang,” ucap Na Jaegyeon tanpa menoleh.
Oscar melangkah maju dengan ragu, lalu duduk bersila di samping tubuh Phoenix Tail Crest Serpent. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum mulai menyerap cincin roh berwarna ungu tua yang perlahan muncul dan berputar di atas tubuh hewan itu.
"Tunggu sebentar" ucap Chao Tianxiang. "Kamilah yang terlebih dahulu mengincar hewan itu" Lanjutnya datang bersama cucu perempuannya yaitu meng yiran.
"Tapi na jaegyeon yang membunuh nya" Balas xiao wu tidak terima.
"Tenanglah xiao wu" ucap na jaegyeon mengelus rambut hitam yang memiliki ornamen kelinci. "Phoenix Tail Crest Serpent tidak akan cocok untuk gadis itu, itu cocok untuk Oscar" Lanjutnya berucap.
"Tetap saja!. Aku meminta pertandingan merebutkan nya" Balas meng yiran.
"Akan kuberikan kompensasi. Aku merasakan Man Faced Demon Spider tidak jauh dari sini, ku berikan cincin rohnya tapi tulang rohnya adalah milik ku" Balas na jaegyeon menawarkan.
Chao Tianxiang mengerutkan kening saat mendengar nama Man Faced Demon Spider, salah satu hewan roh yang dikenal ganas dan berbahaya, bahkan untuk para master roh berpengalaman.
“Kau yakin? Man Faced Demon Spider bukan hewan roh biasa. Bahkan sekecil apapun kesalahan bisa membuat seseorang kehilangan nyawanya" ucap Chao Tianxiang serius.
"Itulah mengapa aku yang akan menghadapinya. Bukan kalian. Aku sendiri sudah cukup untuk melakukannya" ucap na jaegyeon percaya diri.
"Dan kau akan memberikannya begitu saja? Cincinnya untukku?” tanya meng yiran.
“Ya, tapi tulang roh-nya milikku,” jawab Na Jaegyeon tegas. “Itu sudah lebih dari cukup sebagai kompensasi. Phoenix Tail Crest Serpent yang kubunuh sangat cocok untuk Oscar" Lanjutnya menekankan.
Meng Yiran mengepalkan tangannya, jelas masih merasa gengsi, namun dia tidak bisa membantah logika itu. Di dunia roh, kekuatan dan kelayakan adalah segalanya.
“…Baik. Aku setuju" ucap Meng Yiran akhirnya.
"Jaegyeon biarkan aku memeluk mu" ucap Oscar terharu.
"Jangan berani-berani memeluk ku, itu menjijikkan" Desis na jaegyeon merinding melihat Oscar.
Oscar langsung menghentikan langkahnya, wajahnya berubah kaku seperti patung. Tawa xiao wu langsung pecah bersama tawa mang hojun membuat Oscar langsung merona malu.
"Ahaha... hanya bercanda! Hanya bercanda!" ucap Oscar cepat-cepat, mengangkat kedua tangan sebagai tanda menyerah. "Aku hanya terlalu bahagia!" Lanjutnya malu.