Dokter Amora Agatha Arnold seorang dokter Ahli bedah yang banyak di senangi oleh pasiennya dan sesama teman dokter nya, selain seorang dokter yang hebat Amora juga adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses .
tetapi pada saat ia menemukan pria dambatan hati nya Daddy nya tidak memberikan restu kepada nya
" selama ini Daddy menuruti semua ke inginan mu tetapi yang satu ini maaf Daddy tidak bisa " ucap Shaka menundukkan kepalanya dia tidak bisa melihat putri nya menangis di hadapan nya hanya karena ingin meminta restu dari nya
apakah Shaka akan memberikan restu untuk Amora dan kekasih nya atau justru Shaka tidak akan pernah merestui hubungan putri nya itu
.
.
.
saksikan terus cerita nya jangan sampai ketinggalan 🤗 Like comen dan Vote 🥰🤗 Author nya juga jangan lupa di Follow ya guysss heheheehee 🤭🤭
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Resmi pacaran
.
.
Amora masih berdiri mematung seraya menutup mulut nya dengan kedua tangan nya, ia kaget melihat kelakuan Tenggara saat ini.
sedangkan Tenggara ia masih berlutut di hadapan Amora, dengan rasa was was, seharian ini ia sudah belajar kepada Reygan kata-kata yang tepat untuk mengatakan cinta nya kepada Amora.
dan dengan tangan gemetaran Amora meraih bunga mawar itu dari tanya Tenggara , seketika Tenggara langsung melompat berdiri dengan wajah bahagia nya
" apa kamu menerima cinta ku.? " tanya Tenggara rasanya seperti nya saat ini ia sedang bermimpi
dan dengan tersenyum malu-malu Amora menganggukkan kepalanya, Tenggara langsung memeluk tubuh mungil Amora saking bahagia nya.
" sekarang kita sudah resmi pacaran kan..? " tanya Tenggara memastikan seraya memegang kedua pundak Amora dengan lembut
Amora kembali menganggukkan kepalanya " terimakasih kalo begitu mari kita rayakan malam jadian kita dengan makan malam bersama " ucap Tenggara dengan bahagia seraya menarik kursi makan untuk Amora
Amora hanya tersenyum berbeda-beda dengan Tenggara yang sangat heboh saat ini.
" kamu tau aja makanan kesukaan ku " ucap Amora seraya mengambil sepotong ayam goreng krispi
" tau dong... kang mulai sekarang aku harus tau banyak tentang mu " Tenggara tersenyum seraya mengambil kan capcai untuk Amora
" kamu harus makan sayur supaya cepat tumbuh tinggi " ucap nya lagi
" tapi kan aku udah tinggi " kesal Amora mengerucutkan bibit nya
" tapi tinggimu hanya sampai di dadaku jadi nya kamu masih kecil, anak kecil harus makan sayur dan daging yang banyak " Tenggara berkata seraya menyuapi Amora nasi dan lauk paut
" tapi tinggiku kan hanya segini, apa tipe mu yang lebih tinggi dari aku seperti tingginya pramugari pesawat " Amora menerima suapan dari Tenggara seraya menatap pria itu
" tidak tipe ku wanita sepertimu , cantik mungil pintar dan mandiri " Tenggara menaikkan alisnya seraya memakan makanan nya.
" kenapa kamu hanya memakai satu piring aja " tanya Amora melihat Tenggara menggunakan piring yang sama dengan nya
" aku cuman mau makan satu piring bersamamu , supaya ketika kita jauh kamu selalu mengingat ku " jelas Tenggara dan kembali menyuapi Amora dengan sendok yang sama
" memang nya kamu mau pergi kemana ? " Amora kembali bertanya sebab selama ia kenal dengan Tenggara pria itu tidak pernah menceritakan apa pekerjaan nya,
Tenggara diam seraya kembali memakan makanannya " aku hanya seorang mata-mata dan aku tidak tau kapan aku harus berada disini bersama mu dan kapan aku harus pergi "
" jangan bilang kamu mata-mata penjahat " tuduh Amora dengan melotot kan matanya
" sudah lah lupakan saja ayo buka mulut nya lagi " Tenggara mengalihkan pembicaraan nya supaya Amora tidak lagi bertanya
setelah selesai makan malam bersama Tenggara mencuci piring kotor sedangkan Amora ia membuat kopi untuk nya dan untuk Tenggara.
dan kini mereka berdua sedang berada di depan televisi seraya menikmati kopi nya, Amora membuka handuk yang melilit kepala nya itu karena rambut nya sudah kering
" apa kamu terlalu sibuk sehingga kamu jarang mencuci rambut mu " tanya Tenggara dengan mata nya fokus ke layar televisi
" ya begitu lah ... pasien sangat banyak akhir-akhir ini " jawab Amora yang langsung mengambil toples cemilan lalu membawa nya kepangkuan nya
mata Tenggara tak sengaja melihat foto dua gadis kecil yang memiliki wajah yang sama terpasang di dinding
" apa itu fotomu waktu masih kecil ? " Tenggara menunjuk kearah tembok dimana foto masa kecil Amora dan Maura berada
" hhhmmm... aku lucu kan waktu itu, " ucap Amora memuji diri nya sendiri
" sampai sekarang pun kamu masih sangat lucu dan sangat cantik. ... dan kenapa kamu ada dua di foto itu " bingung Tenggara
" oh itu kembaran ku nama nya Maura " Amora berkata seraya kembali memakan cemilan nya.
" kembaran....? jadi kamu kembar...? sekarang di mana kembaranmu kenapa aku gak pernah melihat nya " Tenggara yang penasaran kembali bertanya kepada Amora
Amora menghembuskan nafasnya lalu menjawab pertanyaan dari kekasih nya itu " dia sudah meninggal pada saat kami masih berusia empat tahun "
Tenggara kaget mendengar nya " aku minta maaf aku tidak tau " ucap nya bersalah karena melihat wajah sedih dari Amora
Amora menatap Shaka lalu terseyum, " tidak apa-apa lagian aku sudah mengikhlaskan kepergian nya "
" oh ya aku ada film romantis yang ingin sekali aku nonton " Amora memperlihatkan ponsel nya kepada Tenggara
" kalo begitu besok kita akan menonton nya " ucap Tenggara
" seperti nya besok gak bisa soalnya aku ada pekerjaan penting di rumah sakit " Amora menundukkan kepalanya sedih
" hhmm... baik lah lain kali aja ,,... rambut mu berantakan boleh aku merapikan nya " Tenggara yang melihat rambut Amora yang berantakan karena belum disisir itu menawarkan untuk merapikan rambut kekasih nya itu
" boleh... tunggu disini aku ambil sisir dulu, jangan kemana - mana ok " Amora berlari masuk kedalam kamar nya dan tak lama ia kembali dengan membawa sisir di tangan nya
Amora duduk di hadapan Tenggara sedangkan Tenggara duduk di atas kursi sofa yang ada di ruang tengah. dan dengan lembut Tenggara menyisir rambut Amora
" rambut mu sangat cantik aku menyukai nya "
" benarkah " Amora mendongakkan kepala nya melihat kearah Tenggara
" benar sayang ku "
setelah rambut Amora rapih Amora kembali duduk di samping Tenggara. mereka masih melihat film comedy .
Tenggara terus menatap wajah cantik Amora yang sesekali tertawa itu akibat film yang di nonton nya.
" lihat deh... film nya sang__" ucap Amora terhenti karena wajah tampan Tenggara saat ini berada pas di depan wajah nya dan hanya berjarak beberapa centi saja
Tenggara mengelus wajah cantik nan mulus Amora, " aku mencintaimu Amora " bisik nya dengan lembut di telinga Amora
tubuh Amora menengang jantung nya berdebar debar. hingga drink ponsel Tenggara mengalihkan perhatian mereka
Amora tertawa karena melihat wajah kesal dari kekasih nya itu sangat lucu. sedangkan Tenggara ia langsung menjawab panggilan itu.
Amora terus memperhatikan wajah tampan kekasih nya itu yang sedang berbicara serius dengan seseorang , setang selesai Amora menyuapi Tenggara dengan keripik kentang dan dengan cepat Tenggara membuka mulut nya menerima suapan dari Amora
" seperti nya aku harus pergi ada tugas yang harus aku laksanakan " ucap Tenggara
Amora diam rasanya ia tidak ikhlas jika Tenggara harus pergi di saat kebersamaan mereka saat ini, tetapi ia tidak boleh egois mengingat pekerjaan kekasih nya itu adalah seorang mata-mata.
" pergilah.... " ucap singkat Amora
Tenggara langsung berdiri " aku pergi jika ada waktu kita akan menonton film romantis itu bersama "
Tenggara mengecup kening Amora sekilas lalu segera berlari keluar dari Apartemen kekasih nya itu , Amora yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari Tenggara memegang kening nya seraya mematung, selain Daddy nya tidak ada pria lain yang berani mengecup kening nya seperti ini.
.
.
.