menikah dengan seorang berandalan, siapa takut...?, daripada menikah dengan tukang selingkuh sepertimu.
Maura seorang putri konglomerat yang menjadi pewaris tahta kerajaan bisnis di khianati oleh tunangannya beberapa hari sebelum mereka menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
terjebak
" kenapa kamu Maura....?" tanya Rita penasaran, padahal dia tahu apa yang sedang Maura rasakan.
" tidak tahu, rasanya badanku panas, cafe ini tidak beres, biasanya tidak seperti ini " maura mengibas dirinya menggunakan telapak tangannya,tetapi tidak ngaruh.
" kalau begitu, ayo kita pergi dari sini, cari tempat yang sejuk, aku juga merasa panas, uhhh " kata Rita tersenyum, dan di angguki Maura, karena kepalanya juga sedikit pusing.
Mereka berjalan dengan cepat ke arah parkiran.
" ehhhhh, di luar tambah panas" ucap maura berlari kecil.
" sini... Biar aku saja yang menyetir, kayaknya kamu pusing" Rita menawarkan dirinya, karena tidak mungkin kan Maura yang mengemudikan dalam keadaan tidak stabil. Bisa-bisa mereka mati konyol.
" mobilmu bagaimana...?" tanya Maura di sela-sela dirinya memasuki kursi penumpang di samping kursi kemudi.
" tadi aku di antar supir, biarkan saja dia pulang sendiri, aku juga sudah memberikan pesan kepada cindi, agar menemui kita" ucap rita sambil menyalakan mesinnya,
" tolong AC lebih di maksimalkan, ini terasa engap " kata Maura melepaskan kancing bagian atasnya.
Rita tersenyum mengangguk " sudah bereaksi ternyata" gumamnya
Lalu Rita mengemudikan mobilnya dengan cepat, karena melihat sedari tadi Maura gelisah... takut tidak terkendali.
ciiiit....
hanya dalam waktu lima belas menit, mereka sudah sampai ke sebuah hotel yang cukup mewah, karena memang mereka dari keluarga berada.
" Kenapa ke sini rit...?" tanya Maura yang penasaran, Kenapa temannya ini malah membawanya ke hotel.
"katanya Kamu kepanasan, kamu mandi air dingin dalam hotel ini, maka kamu akan sembuh" kata Rita, membuat Maura percaya, karena benar memang dirinya sangat kepanasan.
"tapi kenapa harus ke hotel....?"tanya Maura lagi...
"rumahmu masih jauh dari sini, apa kamu mau, mandi di pom bensin saja" kata Rita yang membuat Maura bergidik dan menggelengkan kepalanya.
" ih, gak lah..., " ucap maura dan berjalan lebih dulu dengan sedikit sempoyongan...lalu menoleh kembali.
" eh, apa kau sudah memesan kamarnya....?" tanya Maura terkekeh, karena dirinya berjalan lebih dulu, sementara temannya masih berdiri di samping mobilnya.
" sudah, tunggu sebentar" ucap Rita menghubungi seseorang.
"ayo ..." kata Rita setelah sudah mengetahui kamar hotel yang sudah di tempati oleh temannya itu.
" ihhhh, kok berasa Tambah panas ya "ucap Maura yang memegang tengkuknya.
Rita hanya tersenyum, melihat temannya yang sudah merasa gelisah.
" sebentar lagi kita akan berpesta" gumam Rita dalam hati menatap sinis Maura yang berjalan dengan sedikit sempoyongan.
Mereka sudah sampai lantai atas, hotel yang lumayan besar, milik pengusaha muda yang bernama Adam, adik ipar dari Mike, suaminya Nabila, keponakan Dave .
Rita menekan tombol kunci yang temannya itu berikan, lebih tepatnya mantannya Aldo, laki-laki hyper yang tidak cukup hanya satu wanita.
ceklek....
Pintu terbuka dengan lebar, dan ternyata menampilkan Aldo yang sedang duduk di ranjang tanpa mengenakan atasan, sedang memainkan ponselnya.
Mengangkat kepalanya dan tersenyum ke arah mereka berdua.
" kalian sudah datang?" tanya Aldo berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati kekasihnya.
" kau.... kenapa bisa ada di sini...?" tanya maura yang masih sadar, Lalu menoleh ke arah Rita.
" ada apa ini rit...?" tanya maura menatap tajam Rita.
" tidak ada apa-apa, lebih baik kamu ke kamar mandi, bukannya tadi kepanasan...?, aku akan berbicara dengan Aldo mengenai hubungan kami nanti.
Sementara Aldo sedari tadi menatap lapar ke arah maura, dia begitu penasaran dengan tubuh temannya Rita itu, yang katanya masih tersegel.
" baiklah, urusi urusan kalian dulu, aku pinjam kamar mandinya sebentar"ucap maura yang sudah sangat terbakar, apalagi melihat tubuh Aldo yang hanya memakai celana pendek tanpa kaos.membuat tubuhnya semakin gelisah.
Aldo mengangguk " silahkan"...
Setelah kepergian Maura, Aldo langsung memeluk kekasihnya, " baby aku merindukan mu" ucapnya,
"aku juga honey" Aldo membawa kekasihnya keranjangnya dan melakukan hal yang menjijikan.
Memang Aldo ini seorang hyper, tetapi Rita begitu mencintainya, asal Aldo masih menjadi kekasihnya, dia rela kalau kekasihnya itu melakukannya dengan wanita lain asal tidak menggunakan perasaannya, gila memang si Rita ini, bahkan kekasihnya juga sering melakukannya dengan Cindi temannya, tetapi Rita tidak marah, bahkan kali ini, Rita ingin kalau kekasihnya itu melakukannya dengan Maura , Sungguh pasangan laknat, kelakuannya sudah seperti hewan.
Sementara di dalam kamar mandi, Maura berendam dengan air dingin, tetapi rasa panas itu semakin menjadi,
" ah bagaimana ini, apa yang terjadi kepada tubuhku.... Rasanya malah semakin panas" Maura menggosok tubuhnya semakin kencang, sampai terlihat memerah di bagian tertentu.
sementara di dalam kamar terdengar suara erangan dari pasangan laknat itu...
ceklek....
Pintu kamar hotel terbuka kembali, dan pelakunya adalah cindi dengan tersenyum.
" enak sekali kalian bersenang-senang tanpa mengajakku," ucap cindi.
" tunggu giliran mu cindi, duduk manis dan lihatlah aku" kata Aldo di tengah-tengah permainannya, wajahnya yang rupawan menjadi rebutan para wanita.
Rita saja yang bodoh, mau saja di jadikan permainan, karena Aldo memang tidak pernah mencintai wanita itu.
Cindi diam dan bermain ponselnya, memang pasangan ini sudah seperti binatang, lahir dari keluarga kaya raya tidak menjamin kehidupan mereka akan baik-baik saja, justru karena kebebasan yang mereka rasakan membuat mereka lupa diri, tidak memikirkan masa depannya seperti apa, yang mereka pikirkan adalah kesenangan sesaat.
Karena cindi sudah tidak tahan, akhirnya ia ikut bergabung bermain dengan mereka.
" eh cin... Obatnya kamu kasih semua tidak...?" tanya rita dengan nafas tersengal-sengal, karena dirinya baru selesai.
" aku menaruhnya hanya sedikit, tidak asyik kalau terlalu banyak, nanti kesadarannya akan hilang" jawab Cindi yang masih asik bermain.
Ceklek...
tak lama kemudian, Maura keluar dari kamar mandi sudah lengkap dengan pakaiannya, walaupun tubuhnya masih terasa panas, dan tiba-tiba dia merindukan suaminya, meski suaminya menduakannya. Dia berniat akan pulang saja, karena setelah berendam air dingin, tubuhnya mendingan, meski masih terasa panas, tetapi tidak seperti tadi sebelum menyentuh air.
Dan berjalan ke arah ranjang, yang membelakangi kamar mandi.Matanya terbelalak melihat pemandangan yang menjijikan itu, bagaimana tidak, satu laki-laki dengan dua perempuan.dan pakaian
Temannya itu tidak utuh.
"Rita, cindi....apa yang kalian lakukan...?" tanya maura jijik .
" alah... jangan munafik, kau juga pasti ingin kan ?" tanya Rita tersenyum, dan mendekat ke arah Maura.
Lalu menarik tangan Maura, Maura langsung menepis tangan Rita " apa yang kamu lakukan Rita".
" hahaha, tentu saja membuat mu senang" kata Rita, kemudian mencoba memegang tangan Maura, cindi tak tinggal diam, dia juga bangkit setelah puas dan berdiri dan meraih tangan Maura.
" apa yang akan kalian lakukan brengsek..?" tubuh Maura meronta-ronta.
"Tentu saja mengajarimu " kata Rita, kemudian menarik tangan Maura untuk terlentang di ranjang,
" sialan kalian", Maura terus meronta, bukan hanya rasa panas di tubuhnya yang kembali lagi, bahkan dia juga harus bisa bertahan agar tetap sadar,
Aldo langsung menindih tubuhnya." sialan brengsek kalian, kalian semua binatang.
dug ...
Maura menendang aset berharga milik Aldo,
" aaah, sakit sekali brengsek.
membuat Rita mengeram marah,
Plakkkk...
Rita menampar Maura karena berani menendang kekasihnya, sementara cindi membantu Aldo berdiri.
" APA YANG KAMU LAKUKAN..." marah Maura.
Plakkkk.
Maura membalas apa yang Rita lakukan.
"KAU MENENDANG KEKASIHKU" jawab Rita balas berteriak.
"DASAR BODOH KAU RITA, MAU SAJA DI PERALAT LAKI-LAKI BAJINGAN SEPERTINYA, DASAR KALIAN SEMUA BINATANG"Teriak Maura menggelegar.
Cindi yang tak terima di bilang binatang, naik lagi keranjang,
plakkkk,
Plakkkk
" ini yang kau sebut binatang, hahaha" cindi seperti orang kesetanan, dia menampar Maura dua kali ,dan merobek pakaian Maura, sementara Rita memegang tangan Maura ke atas, keadaan Maura yang sudah sangat gelisah tidak bisa untuk melawan, sangat memperihatinkan.
Aldo yang sudah merasa baikan, naik lagi ke ranjangnya dan dengan senang hati bersiap melakukan permainan yang sungguh sangat menantang ini.
siap tuh tikus 2 d depak dr kantor Maura yg belain s yoga
tp kok merasa kurang ya Thor .😂🙏🥰
karena pasti nina akan sering datang alasan jenguk mamanya..... harus belikan rumah baru untuk mama serly buat tinggal sama nina
lanjut kak
memaafkan dan merawat tantenya yg sdh berencana jahat padanya
kasihan nina yg sedang tertekan di rumah mertuanya
gimana nasib anak gadis yg disembunyikan oleh yoga, dave tolong selamatkan dooong
lanjut kaj