Miranda seorang wanita biasa yang selama hidupnya selalu merasa dirundung kemalangan... Dia selalu saja menyesali akan hidupnya. Padahal semua orang melihat Miranda hidup bahagia. Mempunyai suami yang tampan dan sangat menyayangi nya,.
Hingga dia sempat mengalami depresi dan ingin mengakhiri hidupnya.Apakah yang membuat Miranda mengalami depresi dan selalu melukai dirinya sendiri?..
Karena pernikahan nya kah? atau karena ada hal lain yang membuat Miranda seperti itu?..Rahasia apa yang disembunyikan oleh Miranda?.Akankah Miranda mampu bertahan dalam rumah tangganya yang begitu banyak cobaan, apalagi cobaan itu datang dari orang terdekat nya.
Ataukah dia akan memilih mengakhiri hidupnya!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nanie Famuzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9.Tangis Kesepian
Sejak meninggalnya bude Retno, Miranda berubah menjadi sosok yang sangat pendiam..
Dirumahnya sekarang hanya ada kakaknya Rindi dan ayahnya yang jarang sekali pulang.
Sedang abangnya Rendi dia sudah melanjutkan pendidikannya di luar kota yaitu di Surabaya, dan jarang sekali pulang, Rendi pulang jika hanya libur semester dan itu pun hanya sebentar.
Miranda semakin sangat kesepian, kakaknya jarang sekali bicara dengannya, dia sibuk dengan dunianya sendiri.
Miranda dan Rindi sudah terbiasa hidup mandiri kini,apa-apa mereka kerjakan sendiri.
Ayahnya seperti tidak peduli, hanya pulang sebentar dan memberikan uang untuk bekal mereka,setelah itu ayahnya akan pergi lagi.
Tak diketahui oleh Miranda kalau ternyata sang ayah sudah menikah lagi.
Berbeda dengan Rindi,dia sudah tau tapi tak peduli juga ,toh baginya sama saja.
mau ayahnya menikah lagi atau tidak, tidak akan merubah apapun.
Miranda yang kesepian lebih memilih banyak main diluar,ketimbang harus berada dirumah yang seperti tak berpenghuni.
Sepulang sekolah, Miranda akan bergegas untuk main sepuasnya,dan akan pulang jika hari sudah gelap.
Tak ada lagi yang selalu mencarinya jika Miranda pergi main terlalu lama.Juga tak ada lagi yang bertanya padanya apakah kamu sudah makan apa belum.
Sungguh miris sekali hidup Miranda yang seorang anak kecil.
Jika malam, barulah Miranda akan merasa sendiri.kesepian,
Miranda rindu semua orang yang ada dirumah, rindu berkumpul dimeja makan saat sarapan dan makan malam.Juga saat berkumpul di ruang keluarga saat menonton televisi,Miranda merindukan itu semua.
Miranda juga sangat merindukan budenya,,,
“Bude Nda kangen sama bude”..
Saat ini Miranda kecil sedang duduk dimeja makan,dia sedang sarapan seorang diri,Biasanya Budenya lah yang selalu menemani Miranda makan, selalu ada saja yang dibicarakan oleh mereka berdua.
Sedang Rindi sudah dari tadi berangkat ke sekolah.Sebelumnya Rindi kakaknya sudah membelikan Miranda sarapan,dia membeli bubur ayam yang selalu lewat depan rumahnya jika pagi-pagi.
Walaupun mereka jarang bicara, tapi Rindi tak pernah lupa untuk menyiapkan makan untuk adiknya itu.
Sekarang Rindi sudah duduk dibangku SMA sedang Miranda kini sudah kelas 6 SD.
Sudah 3 tahun bude Retno meninggal dunia. Kehilangan bude Retno, Miranda seperti kehilangan separuh hidupnya.
Dunianya seakan runtuh. Sosok ibu yang Miranda dapatkan dari budenya , kini Miranda sudah tak bisa merasakannya lagi.
“Kenapa Nda harus mengalami ini semua bude”.
“ Kenapa harus MIranda “
Hiks..hiks…hiks….
Miranda menangis seorang diri.
Tidak ada yang tau betapa sedihnya Miranda sekarang.
Miranda terkadang merasa iri pada teman-temannya yang mempunyai keluarga yang utuh.
Miranda tidak akan pernah tau kalau dirinya lebih beruntung dari mereka karena Miranda di beri hati dan tulang yang kuat untuk berusaha sendiri.
*****
“Mir… ‘
“Mira… Miranda… bangun sayang kamu kenapa, ? kamu mimpi sayang?”.’
“Mir”.. Jodi menepuk nepuk bahu Mira..
Dia terbangun karena mendengar isakan tangis yang ternyata itu adalah Miranda.
Miranda perlahan membuka matanya,
“Abang? ada apa bang bangunin Miranda ini masih malam.Mira ngantuk”.
“Astaga… Mir kamu mimpi?”.
“Mira Mimpi?”. tanya nya sendiri..
“Iya, kamu nangis dari tadi”. Memangnya kamu mimpi apa?”.
“ Mira nangis?”.
“Iya ,,, kirain abang siapa yang nangis malem malem begini”.
“Kenapa hem,, apa kamu mimpi buruk lagi?”. tanya Jodi sambil mengusap rambut Miranda.
Miranda hanya diam, dia sedang mengingat mimpi apa yang Miranda alami, hingga dia menangis .
Deg…. seketika Miranda ingat,
Ya dia bermimpi itu lagi,, masa kecil Miranda.Lagi dan lagi, dia bermimpi tentang masa kecilnya.
“Kenapa Mir?”
“Ah, nggak bang, ga apa apa.”
“Mira gak ingat Mira mimpi apa”. ucapnya berbohong.
“Ya udah abang tidur lagi aja, Mira juga mau tidur, “.
“ Enak aja , kamu harus tanggung jawab Mir, abang jadi kebangun dan gak bisa tidur lagi”.
“Abang mau apa?tanya Mira pura pura tidak paham apa yang Jodi maksud, mau minum?Apa abang lapar mau makan, sebentar Mira ambilkan”.
Sebelum Mira Bangkit dari atas tempat tidurnya Jodi malah menarik tangan Mira dan memeluknya dari belakang.
“Iya abang lapar, mau makan kamu”, bisiknya tepat ditelinga Mira.
Mira menahan nafas, Kini Mira bahkan bisa merasakan embusan nafas Jodi di tengkuknya.
Jantungnya berdebar, apalagi ketika merasakan bibir Jodi menempel di leher belakangnya.
Tangan Jodi bahkan sudah berpindah ke dadanya..
‘Mir” … ucapnya dengan suara berat dan matanya yang sudah sangat sayu
Jodi membalikan tubuh Mira agar mereka saling berhadapan.
“abang Ih,, geli tau “...
“ ayo… abang udah ga tahan,, “
Mira malah tersenyum… “Sepertinya malam ini abang harus menahannya deh, soalnya kan Mira lagi datang bulan Bang!!”
Seketika bahu Jodi merosot luruh, mendengar ucapan Mira barusan.
“ Masa kamu tega sih Mir, sama abang!” ucapnya merajuk ..
“ Ya terus Gimana dong bang ini kan juga bukan kemauan Mira, “.
“ Tau ah, kepala abang jadi pusing”..Jodi kini berbalik memunggungi Mira.
“Abang Marah?”.
“Nggak’..
“ Terus kenapa sekarang abang malah memunggungi Mira”.
“.. Tidur Mir, kalau kamu gak mau tanggung jawab’...”.
Mira malah dengan sengaja menggodanya kini dia yang memeluk Jodi dari belakang.
‘Mir.. jangan mancing-mancing deh!”.
“Kamu nakal ya, “... ucapnya seraya berbalik menghadap Mira.
“ Kamu sengaja mau bikin abang tersiksa iya”...
“ Nggak ko “ jawab Mira tersenyum,,, sambil membenamkan kepalanya di dada bidang Jodi.
Jodi hanya bisa menghembuskan nafas berat, merasakan sesuatu dibawah sana. yang meminta untuk segera keluar.
“Mir”...
Sedang Mira rupanya sudah tertidur pulas.
“Awas aja kamu Mir, habis kamu sama abang kalau sudah selesai datang bulannya.
Akhirnya Jodi bangun,dan bergegas menuju kamar mandi untuk menuntaskan hasratnya yang sudah tak bisa ditahan lagi seorang diri…
Pagi harinya Jodi bangun dengan muka ditekuk.
“Abang kenapa, “ tanya Mira .
saat ini Mira sedang menyiapkan sarapan,sedang Jodi duduk dimeja makan sambil meminum teh hangat.
“Abang ga kenapa napa”
“ Trus kenapa itu mukanya ditekuk”.
“Abang masih marah iya, karena semalam ga bisa… ?’..
‘Jodi hanya mencebik..
“Pagi pa .. ma..” ucap Malik sudah siap berangkat sekolah.
“Pagi’...
“Tumben nih, udah siap aja, biasanya nunggu diomelin dulu”..
“ Iya dong, Malik kan rajin.”
“ Mesti ada maunya itu”.. ucap Mira lagi.
“Mama ih,, gitu banget “..
“Ya kan biasanya kamu kalau bangun mesti dibangunin, mandi sama sarapan mesti disuruh suruh dulu”..
“Nah ini tumben-tumbenan,,, Inisiatif sendiri, ada apa?’’..
“Ma… udah, anaknya rajin malah dicurigai”.
“ Ya ga biasanya aja pa?”.
“ Di abisin sarapannya”..
“Iya kanjeng ratu”... ucap Malik… dan langsung mendapatkan lirikan maut dari Mira.
Jodi malah terkekeh melihat kelakuan istri dan anaknya itu.
“ Papa ga kerja ma?, tumben belum siap siap?” tanya Malik yang melihat papanya belum memakai pakaian kerjanya.
“ Papa nanti berangkatnya agak siangan,kamu berangkat sendiri ga papakan ?”.
“Iya gapapa ‘,kalau gitu Malik berangkat ya pa.. ma… Ucapnya seraya meraih tangan Jodi Dan Mira, lalu menciumnya dengan takzim.
“Hati-hati,,, Yang pinter sekolahnya”.
Malik pun berangkat sekolah dengan menggunakan sepedanya.
MIra memandangi Malik dari pintu rumahnya sampai Malik tak terlihat,
Melihat Malik , Mira jadi teringat mimpinya semalam. Saat dia masih kecil,dia selalu sarapan seorang diri tak ada yang mengajak nya bicara,.
Mira berjanji pada dirinya , Malik tidak boleh merasakan apa yang pernah Miranda rasakan,
Kesepian.
“Mir “ panggil Jodi dari dalam.
Buru-buru Mira mengusap bulir bening yang keluar dari matanya itu.
“Apa bang”..
“Temenin abang disini, malah berdiri terus depan pintu”
‘Mira lagi lihatin Malik Bang”..
Dari sebrang sana,rupanya ada seseorang yang sedang melihat kearah Mira,
Sarah, ya dia sedang mengintip dari jendela rumahnya memperhatikan Mira, dan menunggu untuk melihat Jodi.
“ Suaminya Mira kemana, ko belum keluar-keluar? biasanya dia kan berangkat kerja bareng anaknya,?” gumam Sarah pelan…
******
Miranda kecil yang selalu kesepian...
Miranda kecil yang selalu menangis dalam diamnya.
ini mah sad ending thor.
bener2 mah othor nih.
gak nyangka akhirnya seperti ini.
keren mah othor ini.
sehat selalu buat othor.
mau season dua nya thor.
penasaran sama nasib miranda trus keluarganya dan orang2 yg ngebully miranda gmna nasibnya thor.