The Secret Miranda
...Tidak ada seorang pun yang tau betapa keras dan kuatnya dirimu menjaga dan mengontrol pikiran serta kondisi mentalmu.Mereka hanya tau bahwa garis tawamu wujud bahagiamu dan diam mu benar-benar tenang, padahal senyum dan tawa itu terkadang palsu....
...Ada kalanya kau tidak bahagia tidak juga tenang, ada kalanya kau temukan rasa kecewa,takut,cemas, dan gelisah yang benar-benar menjatuhkan mentalmu....
...Teruslah melanjutkan hidup, lawan semua keterpurukan mu hingga kau tidak sadar bahwa dirimu telah berada di titik ikhlas paling dalam....
...Ditengah hiruk-pikuk kehidupan ini, mari kita belajar untuk melangkah dengan sabar....
...Setiap langkah,satu demi satu,kita tuntaskan dengan tenang....
...Karena kita tahu,segala sesuatu telah diatur oleh Sang Pencipta yang paling baik....
...Mari berdoa dan berusaha semaksimal mungkin, namun hasilnya kita serahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Mengetahui tentang segala rahasia dunia dan seisinya....
...Percayalah,ketika kita berada dalam takdir-Nya, segala hal akan indah pada waktunya.....
*****
...Ajari aku bagaimana caranya menerima keadaan tanpa membenci kehidupan...
Shrek...Shrek... Terdengar suara orang sedang menyapu halaman, ternyata seorang anak kecil berusia 5tahun, dengan tangannya yang kecil dia mengayunkan sapi lidinya menyapu halaman rumah,yang dipenuhi oleh daun buah mangga yang sudah kering. Terlihat keringat sudah membasahi keningnya,sesekali dia mengelap keringatnya dengan punggung tangannya. Matahari hari ini memang sangat terik padahal ini baru jam 9 pagi.
"Hah.. masih banyak juga ,ini kapan selesainya, kenapa halaman ini luas sekali sih,aku kan jadi tidak bisa main" gerutu anak kecil itu.
"Nda,, sayang sudah dulu dilanjut nanti aja.Ayo makan budhe udah masakin ayam goreng kesukaan kamu!'.
"Iya budhe sebentar !
Tak lama anak kecil itu menghampiri budhenya itu,
"Cuci tangan dulu, terus nanti tolong panggilin kakak-kakak kamu biar makan bareng sekalian".
"Siap budhe laksanakan". ucapnya seraya menghormat pada budhenya itu.
Budhenya itu hanya tersenyum melihat tingkah anak kecil dihadapannya itu.
"Abaang. . bang Ren, Kak Rin.. ayo makan!!" teriak anak kecil itu.
Hanya suara abangnya yang terdengar olehnya
".. Iya duluan aja Nda ,nanti abang nyusul" teriaknya dari dalam kamar.
"Oke"..
"Mbak Rin.... " kembali anak kecil itu memanggil kaka perempuannya,tapi tetap tak ada jawaban,
dia coba membuka pintu kamar kakaknya lalu sedikit menyembulkan kepalanya dilihat kakaknya sedang asyik membaca buku komik sambil tengkurap diatas ranjangnya dengan kedua headset di telinganya.
" O.. pantesan, " kembali anak kecil itu menutup pintu dengan perlahan, .
" loh mana kakak-kakak kamu Nda, ?."
" Katanya nanti budhe , nyusul".
" Oh, ya udah sini kamu makan sama budhe aja".
Budhe Retno mengelus pucuk kepala anak itu dengan sayang,.
Saat sedang makan, Maya datang menghampiri dia sudah berpenampilan sangat rapih,sepertinya dia akan pergi. Maya adalah ibunya Miranda,Dia sangat sibuk dengan urusannya sendiri, jarang sekali memperhatikan anak-anaknya.
" Kalau sudah selesai makan, terus cuci piringnya jangan selalu merepotkan budhe kamu, dan ingat jangan main sebelum pekerjaan kamu selesai .ucapnya sambil berlalu pergi.
Anak kecil yang bernama Miranda itu hanya menganggukkan kepalanya , dia menundukkan kepalanya.Sepertinya dia sangat takut pada ibunya itu.
" Sudah .. ga papa ayo makan lagi!" ucap budhenya itu,
Miranda memang sangat dekat dengan budhenya ,karna hanya budhenya yang terlihat peduli dan menyayanginya.Bahkan sepertinya Miranda menganggap kalau ibunya adalah budhe Retno, Apapun dan kemanapun Miranda selalu bersama budhenya, semua hal yang terjadi selalu Miranda ceritakan .Bahkan tidurpun Miranda selalu dengan budenya.
SEhari saja dia tidak melihat budenya pasti dia sudah menangis dan mencarinya kemana mana.
Saat sedang makan terdengar teriakan dari luar rumah memanggil manggil Miranda.
“ Nda… Nda… !!”
“ Ayo main Nda…”
Miranda menatap budenya itu dengan puppy eyesnya.sungguh sangat menggemaskan anak kecil satu ini… bola matanya yang kecoklatan dan rambut panjang yang dikepang dua, membuat Miranda terlihat cantik dan imut.
“Boleh sana ,tapi ingat sebelum ibumu pulang kamu harus lebih dulu sudah ada dirumah ya Nda!!”.
“ Terimakasih budhe, bude memang yang terbaik,Nda sayang sama budhe”.. cUp Miranda mengecup pipi budenya itu, kemudian berlari keluar rumah menghampiri teman-temanya.
Terlihat bude Retno menghembuskan nafas berat, saat melihat Miranda.
“Bagaimana jadinya hidupmu Nda jika seandainya bude tidak ada disisi kamu”.
“Apa kamu akan bahagia!”.
****
MIranda pulang ke rumah ,suasana sangat sepi tak nampak ada siapapun di sana.
Miranda mencari ke semua sudut rumah tak ada seorangpun juga, kemana kakak-kakaknya pergi, dan dimana budenya kenapa juga tidak ada?.
Saat melewati kamar ayah dan ibunya , Miranda berhenti sejenak karena melihat bayangan seorang laki laki sedang bersama ibunya di dalam kamar.
Kaki Miranda melangkah mendekat ke arah jendela kamar ibunya, dia pikir itu adalah Ayahnya, tapi mana mungkin ,Ayahnya kan masih belum pulang bekerja. Lalu siapa yang sedang bersama ibunya?.
Sekarang Miranda bisa melihat dengan jelas , Orang itu memang bukan Ayahnya.
“ Siapa?. orang itu ada didalam kamar ibunya sedang apa?”. Miranda mematung dan perlahan mundur melangkah pergi dari sana.
Miranda tidak pernah mengatakan hal ini pada siapa pun termasuk pada budenya,.
seolah tidak pernah melihat apapun Miranda merahasiakannya sendiri.
********
Tring.. tring..tring…..
Terdengar suara Jam weker berbunyi nyaring,menunjukan pukul 04.00 pagi.
Miranda yang tertidur pulas terbangun, segera dia melihat jam weker itu dan mematikan alarmnya. Dia mengucek matanya melihat suami dan anaknya masih tertidur pulas. Miranda duduk ditepi ranjangnya, mengingat mimpi yang ia alami barusan.
Sesekali Miranda menghembuskan nafas berat.
“ Kenapa kejadian itu selalu saja hadir di mimpiku, kenapa juga aku selalu teringat akan hal itu.”.Rasanya muak sekali,kalau bisa aku ingin sekali membuang ingatan ini”.
“sungguh mengganggu sekali!”.
Dia bangkit menuju kamar mandi sejenak dia berhenti didepan cermin lemari bajunya, memperlihatkan wajahnya yang begitu pucat , mata panda yang semakin terlihat menghitam.Beralih dia menatap pada lengannya,banyak luka sayatan di sana.
SEtelah lama memperhatikan dirinya Miranda bergegas menuju kamar mandi untuk berwudhu karna sudah terdengar suara adzan Subuh berkumandang.
Selesai melaksanakan kewajibannya Miranda memulai aktifitas paginya seperti biasa.
Seperti ibu rumah tangga pada umumnya, pagi pagi dia sudah disibukan dengan segudang
pekerjaan yang melelahkan, seperti hari ini Miranda sudah sibuk di dapur mencuci baju,piring kotor, menyapu dan mengepel lantai dia kerjakan sendiri,setelahnya dia lanjut menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya.
Hampir setiap hari Miranda mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri , tanpa dibantu oleh suaminya. Terkadang Miranda merasa lelah dan jenuh dengan hidupnya sendiri.
“Kenapa hidupku seperti ini, Kenapa aku yang harus mengalami semua ini. Aku benci hidupku”. gumam Miranda disela sela dia sedang menjemur pakaian.
"Mir.. Dimana baju kerjaku ?" teriak Jodi suami Miranda dari dalam kamarnya.
"Apa gak bisa cari sendiri,selalu saja setiap hari seperti ini".gerutu Miranda seraya berjalan menghampiri suaminya.
" Ini.. ada didalam lemari disini!,memangnya abang gak bisa ambil sendiri, Mira kan lagi jemur pakaian,semalam sudah Mira setrika".
"Ma..".
"Astaga kenapa semua orang di rumah ini berteriak memanggilku?".
"Gak bisa apa aku sehari tenang".
Meskipun begitu Miranda tetap menghampiri anak semata wayangnya.
"Iya ..ada apa?.."
"Kaos kaki aku hilang sebelah ma..tolong cariin "..
Miranda hanya bisa menghela nafas berat..
Tanpa banyak bicara dia mengambil kaos kaki dari dalam laci lemari anaknya.lalu memberikannya pada Malik anaknya.
"Tadi aku cari-cari beneran ga ada ma?.."
"Terus ini apa?... Nyari tuh pake mata bukan pake mulut".
" Nyari pake mulut yang kaya gimana ma?".
"MALIK.."
"Iya mama sayang"..
"Kenapa lagi kalian?, "tanya Jodi..
"Masih pagi jangan berisik,malu sama tetangga".
"Ini anak kamu,susah kalo dibilangin".
"Kenapa lagi kamu?"
"Enggak kenapa napa ko pa"..
"Malik berangkat dulu ma.. pa.. Assalamualaikum".. ucap Malik sambil mencium punggung tangan Mira dan Jodi bergantian.
"Waalaikum salam".
"Kalo begitu aku juga berangkat ya Mir.."
"Hmm... Hati hati"..jawab Mira mencium tangan Jodi.
Setelah suami dan anaknya pergi, tinggallah Mira di rumah seorang diri..
Dia benar-benar bosan dan kesepian.Disini dia tidak punya banyak teman.Tak jarang dia keluar rumah hanya sekedar untuk berbelanja kebutuhan rumahnya.
Orang mengira hidup Miranda begitu bahagia dan sempurna,tanpa mereka tau banyak rahasia yang disembunyikan oleh Miranda.
...
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
mrs.Rose
lanjut thor!!
2023-11-18
1
turquoise sea
Wah, gak kerasa sampe akhir. Makasih thor!
2023-11-18
1