PERINGATAN AREA ORANG DEWASA YANG MASIH DI BAWAH UMUR DI LARANG MASUK, BTW DOSA KALIAN TANGGUNG SENDIRI YA😄
Bagaimana ya rasanya hidup dengan seseorang yang tidak pernah kita bayangkan?, Ardiy yang merupakan seorang yang sangat di segani oleh teman temannya tiba tiba tidak bisa berkutik ketika Lita sang mama berkata ingin menjodohkan dirinya dengan anak sahabatnya.
laki laki itu sempat menolak, namun dia tidak bisa membantah ketika mamanya mengancam akan menghapusnya dari daftar gak waris jika dia tidak bersedia menerima perjodohan itu.
Pada akhirnya laki laki itu hanya bisa pasrah menuruti keinginan sang mama, padahal posisinya saat itu sedang menjalani hubungan dengan seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai model seperti dirinya. Lantas bagaimana Ardiy akan bersikap kepada istrinya nanti? bisakah dia menjalankan perannya sebagai seorang suami? hanya waktu yang akan menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. kim22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17, berkenalan
Sudah tiga hari Ardiy di rawat di rumah sakit, laki laki itu masih sering mual dan muntah bahkan perutnya masih sering melilit jika tidak minum obat tepat waktu.
Ardiy sudah sangat bosan karna pergerakannya jadi serba terbatas, untung saja ada Putri yang setiap hari akan menemaninya setiap siang sampe sore hari.
Perempuan itu akan datang setelah selesai kuliah, dan akan pulang jika sudah pukul lima sore. Hal itu membuat mereka semakin dekat dan tidak ada rasa canggung lagi di antara mereka.
" Makan gak nih bubur". Jhonny menyodorkan bubur yang di sediakan oleh rumah sakit ke arah Ardiy, pasalnya laki laki itu menolak makan sejak tadi dengan alasan buburnya hambar.
Saat ini ada kedua sahabatnya yang datang menjenguknya, yaitu si kembar joshua dan Jhonny. Lita pamit pulang untuk mengambil beberapa barang jadi cuma ada mereka bertiga sekarang.
" Ck, lo makan aja sendiri, gue gak suka makanan rumah sakit hambar banget kayak kisah percintaan gue". ucap Ardiy dengan sebal, pasalnya sudah dari tadi Jhonny dan joshua memaksa dirinya makan.
" Ya terus lo mau makan apa ogeb? ". Jhonny menatap jengkel ke arah Ardiy yang sedang berwajah masam. Joshua hanya tertawa melihat perdebatan kedua laki laki itu.
" Entar gue pasti di bawain makanan sama seseorang ". Ardiy tersenyum membayangkan dirinya memakan makanan yang di bawa oleh Putri. Yahh selama di rumah sakit, Putri sangat rajin membawakan makanan setiap hari untuk dirinya, dan Ardiy ketagihan dengan rasa makanan yang di buat oleh calon istrinya itu.
" Siapa? ". Jhonny dan joshua kompak bertanya namun Ardiy dengan tengilnya tidak menjawab pertanyaan kedua sahabatnya itu, sehingga membuat Jhonny dan joshua menatap sengit ke arah Ardiy.
" Nanti juga kalian tau". ucap Ardiy sambil tertawa geli, laki laki itu sangat senang melihat wajah masam joshua dan jhonny.
" Sok misterius lo". Ucap Jhonny sambil memasukkan sesendok bubur ke dalam mulutnya dengan kasar.
" Kesel sih kesel, tapi gak lo makan juga itu makanan buat pasien ege". Joshua menatap malas kembarannya itu.
" Laper gue liat muka tengil si kampret". Jhonny menatap Ardiy dengan kesal, sedangkan Ardiy tertawa semakin lebar melihat tatapan kesal Jhonny.
Setelah puas tertawa, Ardiy berniat ke kamar mandi, laki laki itu membawa infusnya sendiri, karna jhonny sedang sibuk menghabiskan buburnya dan Joshua sibuk tiduran di sofa, memang dasar teman laknat tidak ada yang berniat membantu Ardiy karna mereka masih kesal tentu saja.
" Fuck emang kalian berdua, gak guna kalian disini, mending pulang aja sono". Ardiy menatap kesal kedua sahabatnya yang malah berbaring di tempat tidurnya setelah dia kembali dari kamar mandi.
" Yeyyy harusnya lo seneng kita jenguk, gak ada syukur syukurnya lo punya temen sepeduli kami ini". Ucap joshua dan di angguki oleh Jhonny.
Ardiy mendengus kesal, Apanya yang harus dii syukuri coba, tidak ada yang membantu dirinya seperti jika Putri ada di sini maka apa apa pasti bakal di bantu.
" Bapak lo gue syukuri". Ucap Ardiy sambil duduk di atas sofa setelah mengambil tiang infusnya.
" wahh terimakasih banget lo udah mensyukuri bapak kami, ya kan josh? ". Jhonny menatap joshua yang mengacungkan jempolnya sambil tertawa ngakak.
Ardiy semakin kesal melihat kedua sahabatnya itu ber tos ria seakan begitu senang membuat dirinya emosi .
Ardiy memilih bermain ponsel sambil duduk di sofa, laki laki itu berniat menghubungi Putri, mereka sudah tukeran nomor ponsel kemarin jadi Ardiy bisa chtan atau telponan dengan calon istrinya itu.
" Asalamualaikum ".
Ardiy mengurungkan niatnya menelpon ketika mendengar suara perempuan yang dia tunggu tunggu sejak tadi.
Sedangkan Putri mematung melihat dua sahabat Ardiy ada di sana, sedang duduk di atas ranjang yang seharusnya itu menjadi tempat Ardiy.
Tidak hanya putri, Joshua dan jhonny juga terkejut melihat kedatangan perempuan yang tidak mereka kenal.
" Waalaikumsalam". Ardiy menjawab salam Putri, laki laki itu langsung berdiri dan menghampiri Putri dengan perlahan sambil mendorong tiang infusnya.
Ardiy tersenyum ketika sampai di hadapan Putri, namun laki laki itu heran karna Putri diam saja dari tadi. Laki laki itu menatap ke arah pandangan Putri dan baru ingat kalo di sana ada sahabatnya yang menatap Putri tanpa berkedip.
" Tutup mata lo berdua, gak usah lo pada lirik lirik calon istri gue". Entah kenapa Ardiy merasa sangat kesal melihat tatapan kedua sahabatnya kepada Putri.
" APA CALON ISTRI! ".
Ardiy dan Putri terlonjok kaget mendengar teriakan dua laki laki kembar itu.
" Gak usah teriak woy, kalian menganggu pasien lain". Ardiy melotot ke arah dua sahabatnya yang malah cengengesan dan masih santai di atas ranjangnya.
" Abisnya, kita kaget tau". Ucap Jhonny sambil turun dari ranjang di ikuti oleh Joshua.
" Ya, kren juga lo, baru putus dari Rebecca langsung dapat calon istri, mantul ". Joshua mengacungkan dua jempolnya ke arah Ardiy yang tersenyum pongah terlihat begitu sombong.
Namun Putri di buat salfok dengan perkataan joshua. "kak ardiy, putus sama Rebecca?, wahh baru tau gue". Putri membatin sambil menatap Ardiy yang masih berdiri di hadapannya.
" Hay, nama lo siapa? ". Joshua tersenyum ramah ke arah Putri yang malah canggung di ajak berkenalan oleh dua mahasiswa populer itu.
" Nama gue Putri kak". Ucap Putri sambil menundukkan keplanya.
" Gue joshua dan ini Jhonny ". Joshua memperkenalkan dirinya dan juga Jhonny yang berdiri di sampingnya.
" Salam kenal put, gue harap lo betah hidup sama Ardiy yang selengean ini" . Jhonny tersenyum lebar menatap ke arah Ardiy yang mendengus kesal mendengar perkataannya.
" Lo yang selengean ya anjir".
Jhonny hanya tertawa mendengar gerutuan Ardiy, laki laki itu memang sangat suka membuat Ardiy kesal. sedangkan Putri juga tertawa kecil mendengar perkataannya.
" Udah udah, ayo balik ke ranjang kak, abis itu sarapan". Putri menuntun Ardiy menuju ranjang, dan membantu Ardiy naik kembali.
Jhonny dan Joshua yang melihat bagaimana Putri memperhatikan Ardiy jadi saling tatap dan tersenyum kecil, mereka ikut bahagia melihat Ardiy sudah menemukan perempuan yang tepat untuk mendampingi hidupnya.
" Hari ini gue bikin bubur ayam buat lo kak". Putri mengeluarkan wadah yang berisi bubur ayam dan juga satu botol air mineral dari dalam paper bag yang dia bawa.
" Hummm, suapin ya". Ucap Ardiy dengan nada sedikit merengek.
Joshua dan Jhonny seketika merinding melihat sikap manja Ardiy yang baru pertama kali mereka lihat.
" Merinding anjir". Ucap Jhonny sambil menatap Ke arah Ardiy dengan tatapan geli.
" Iri aja lo jomblo wlek". Ardiy dengan tengil memeletkan lidahnya ke arah Jhonny.
" Udah ah, kita ke ruangan papa aja yok, males banget jadi nyamuk disini".
Jhonny mengangguk, menyetujui usulan joshua, mereka akhirnya memilih keluar dari ruangan Ardiy meninggalkan kedua sejoli itu, kebetulan rumah sakit itu adalah milik keluarga mereka berdua dimana pemimpinnya adalah Joseph Alveric yang merupakan ayah dari dua anak kembar itu yang berprofesi sebagai seorang dokter ahli bedah.
Ardiy akhirnya sarapan dengan nikmat, karna di suaapi oleh Putri, setelah sarapan, Putri menyuruh Ardiy meminum obat dan membiarkan Ardiy istirahat.
Hari ini Putri tidak ada jam kuliah jadi dia akan di rumah sakit sampai sore , Putri sudah mengabarkan Lita dan menyuruh perempuan paruh baya itu untuk istirahat sampai sore nanti.