NovelToon NovelToon
TERKURUNG OBSESI SANG DOSEN

TERKURUNG OBSESI SANG DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Lari Saat Hamil / Obsesi / Romansa
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Regazz

"Apa kabar, istriku? I’m back, Sanaya Sastra."

Suara dingin pria dari balik telepon membuat tubuh Naya membeku.
Ilham Adinata.

Tangannya refleks menahan perut yang sedikit membuncit. Dosen muda yang dulu memaksa menikahinya, menghancurkan hidupnya, hingga membuatnya hamil… kini kembali setelah bebas dari penjara.

Padahal belum ada seumur jagung pria itu ditahan.

Naya tahu, pria itu tidak akan pernah berhenti. Ia bisa lari sejauh apa pun, tapi bayangan Ilham selalu menemukan jalannya.
Bagaimana ia melindungi dirinya… dan bayi yang belum lahir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Regazz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Psikopat Gila

Bab 8 PSIKOPAT GILA!

•••

Ilham masuk kedalam apartemen miliknya. Ia Kembali ke apartemennya setelah bebas dari penjara. Meski, Ibu Novi terus memaksa dirinya untuk kembali ke rumah.

Apartemen tersebut begitu luas dan mewah sekali. Bahkan, memiliki lantai dua. Di apartemen tersebut, ia hanya tinggal seorang diri.

Begitu masuk kedalam kamar, langsung terlihat dengan jelas foto-foto yang menempel di dinding. Semuanya foto tentang Naya.

Foto gadis itu mengenakan jilbab, bahkan tidak mengenakan jilbab sama sekali.

Semuanya cantik Dimata Ilham.

Ia tersenyum menyeringai.

Ia menatap kearah jendela, lebih tepatnya ke arah jendela. Saat dulu, Naya ketakutan dengan duduk di pojokan. Aroma lembut dari rambutnya masih saja ia ingat sampai detik ini.

Flashback

"Aku gak mau Ilham..." pinta Naya dengan airmata yang sudah mengering.

Ilham mendekati dirinya dengan bertelanjang dada.

Ia bahkan mendekat hingga berjongkok di hadapan Naya.

"Kamu harus mau. Kita udah menikah, kamu udah jadi milikku aku seutuhnya." ujar Ilham dengan nada dingin.

Ilham menyentuh pipi Naya, namun langsung ditepis olehnya.

"Aku gak sudi! Kau orang gila, Ilham!" Naya menatap tajam pada Ilham.

"Hahahaha..." Ilham malah tertawa.

Tawa menyeramkan, layaknya Villain di film action.

Tawa yang semakin meyakinkan Naya bahwa pria di hadapannya ini memang benar-benar gila sekali.

Ilham malah memaksa mencium Naya. Naya semakin memberontak dan meludah ke wajah Ilham.

Cuih!

Ilham menutup matanya, meraba bekas air ludah Naya yang menempel di pipinya. Ia mengusapnya dengan jari telunjuknya dan memasukannya ke dalam mulutnya.

Naya yang melihat itu ingin muntah. Matanya sudah merah menahan mual.

Ia jijik.

"Manis, bahkan air ludahmu saja manis." seringai Ilham.

Ia merengkuh tubuh Naya, menenggelamkan kepalnya di leher Naya.

"Lepaskan Ilham?!" jerit Naya.

Namun, Ilham tidak peduli. Ia bahkan mengigit bahu Naya.

"Akh!" ringis Naya kesakitan.

Saat Ilham malah mengisap darahnya, Naya merasakan panas dan sakit yang bersamaan.

"KAU PSIKOPAT GILA!" jeritnya.

"Tak hanya darah pera wanmu yang manis, tapi darah di le her mu juga manis ya...hehehe..."

Flashback End

Ilham tersenyum menyeringai mengingat hal itu.

"Puas-puas lah bermain kucing-kucingan, Naya. Sebentar lagi macan mu ini akan menjemputmu pulang."

Disisi lain, Naya mengelus lehernya. Disana terdapat bekas. Yah, bekas gigitan dari Ilham yang begitu lebar.

Naya berkaca di cermin untuk melihat bekas tersebut.

Bekas itu sudah mengering. Namun, rasa sakitnya masih terasa jelas.

Kini, Naya sudah berada didalam kamar kos nya. Ia hanya mengenakan daster saja. Lebih leluasa dan nyaman.

Rasa lapar mengalihkan pikirannya tentang Ilham. Ia segera mengambil nasi didalam rice cooker kecil dan meletakkannya didalam piring.

Sesekali ia melirik ponselnya.

Ia begitu aman karena sepertinya Ilham tidak lagi mengganggu dirinya melalui pesan misterius. Tapi, sekarang lebih fatal. Ia langsung muncul di kampus.

Dan ini sama saja.

"Huft..."

Naya menyandarkan tubuhnya di dinding sembari mengelus perutnya.

"Oh iya..."

Naya segera bangkit kembali, mengambil sebuah tablet obat dari dalam toples berbentuk persegi empat kecil. Tak lupa mengambil segelas air putih dan langsung meminum habis obat itu.

"Meski, ayahmu gila. Tapi, kamu tetap anak Ibu yang baik. Jangan seperti ayahmu ya, nak. Yang tidak waras itu." lirih Anna.

Lalu, sebuah notifikasi masuk kedalam ponsel miliknya. Disana tertera nama Azzam.

*AZZAM : Nay, keluar yuk! ✓✓

Naya ingin membalas tidak bisa. Tapi, ponselnya sudah kembali bergetar.

* AZZAM : Aku traktir deh ✓✓

Naya tersenyum tipis, "tau aja dia kalau aku suka yang gratis. Dasar!" gumam Naya.

"Oke deh. Jemput aku ya..." lirih Naya sembari membalas pesan untuk adik sahabatnya itu.

"Mungkin dengan ketemu Azzam, aku bisa melepas rindu pada Calla." gumamnya lagi sembari bersiap-siap.

•••

Naya menunggu di depan rumah kos miliknya. Ia sudah siap dengan baju tunik warna cream dengan rok plisket warna hitam dan jilbab yang senanda. Serta, tak lupa dengan cadar.

Karna, ia masih tak nyaman. Takut jika akan temu dengan Ilham lagi diluar.

Tak lama, Azzam berhenti dengan sepeda motor matic miliknya. "Maaf, Mbak. namanya ada?" tanya Azzam melihat perempuan asing di depan rumah kos itu.

"Ini aku, Zam." Jelas Naya.

Azzam kaget, "eh, kamu pakai cadar sekarang?" tanya Azzam.

"Iya, hehehe..." balas Naya terkikik pelan.

Azzam masih tidak menyangka dengan perubahan total Naya. Ia semakin anggun saja.

"Tapi, kayaknya kita makan diluar gang ini aja deh." sahut Azzam, ia menggaruk tekuknya.

"Kenapa?"

"Dengan kamu yang tertutup gini, tapi jalan sama cowok. Apa gak jadi omongan orang lain, nanti?"

"Oh iya, benar juga."

Naya pun membuka gerbang rumah kos. Dan menyuruh Azzam untuk memasukkan motor milik Azzam kedalam bagasi yang berada disebelah kos itu.

Mereka pun akhirnya jalan berdua berdampingan menuju jalan raya.

"Kamu makin hari makin pendek, Nay." ejek Azzam.

"Aku yang pendek atau kau yang makin kayak Titan setiap hari?" dengus Naya melirik Azzam dengan tajam.

"Hehehe .."tawa Azzam sembari mengelus pucuk jilbab Naya.

Naya langsung menepisnya, "dasar bocil, aku lebih tua darimu ya!"

Naya mencubit pinggang Azzam.

"Aww!"

"Mau aku tambah lagi?" ancam Naya.

"Iya ampun!"

Dibelakang Naya dan Azzam. Nampak, sosok berkacamata dibalik topi menatap mereka dengan tak suka.

"Beraninya kau selingkuh,"

Sorot mata itu begitu tajam layaknya pedang yang siap menghunus siapapun.

•••

"Akhir-akhir ini sering banget kamu ngajak aku makan? Ada apa nih?!" selidik Naya.

Azzam nampak menunduk malu, dan kembali menggaruk tekuknya.

Naya memperhatikan Azzam yang mulai dewasa. Kini, ia bukan lagi anak kecil yang selalu menjahili dirinya setiap datang bermain ke rumah Calla dulu.

Tak lama pesanan mereka pun datang. Dua mangkok bakso. Makanan yang pas disantap di saat sore hari.

"Udah yuk makan!" ajak Naya, saat Azzam tak kunjung menjawab pertanyaannya.

Azzam tersenyum ketika melihat Naya yang nampak kesusahan saat mulai makan dengan cadar.

"Susah ya?" tanya Azzam.

"Iya, tapi aku usahain biar bisa. Aku udah berlatih kok." balas Naya lagi.

"Udah tau gak siap pakek cadar, kenapa malah pakai sih? Bahkan, mendadak banget." heran Azzam semanil menyantap bakso tersebut.

"Bocil sepertimu tau apa sih!"

"Aku bukan bocil. Aku udah 19 tahun. Aku udah dewasa sekarang." sahut Azzam tidak terima selalu dikatain bocil oleh Naya.

"Iyalah, kamu udah dewasa." Naya menjawab dengan nada malas.

Suasana jadi hening kembali.

Azzam tersenyum, ia terus memperhatikan Naya yang sedang makan.

"Oh iya, apa gak masalah nih kamu makan bakso begini. Maksudnya, gak masalah dengan kandungan mu itu." bisik Azzam saat menyebut kandungan.

"Gak masalah. Kan, aku makan ini hanya sesekali doang." sahut Naya yang menjawab tanpa melihat Azzam.

Azzam yang awalnya sedang fokus makan. Tiba-tiba matanya teralihkan pada sosok seseorang pria yang baru saja masuk dan duduk di meja paling depan dekat dengan gerobak bakso warung ini.

"Bentar, ya." Azzam langsung bangkit dan berjalan ke arah depan. Kearah dibelakang Naya, Naya posisinya membelakangi jalan.

"Dia mau kemana?" lirih Naya menatap ke belakang.

Naya begitu kaget sekali. Azzam ternyata menghampiri Ilham.

Iya, Ilham.

Kenapa dia ada disini?

Naya terus menatap. Ternyata, Azzam mengajak dosen tersebut menuju meja mereka.

Sekilas info, Azzam sama sekali tidak tau nama sekaligus wajah sang pelaku yang dulu meneror Naya dan Calla. Ditambah ia dulu menimba ilmu di pondok pesantren. Jadi, ia tidak terlalu tau detail. Yang ia tau, pelaku itu sudah ditangkap dan dijebloskan kedalam penjara.

"Azzam!" gumam Naya.

"Ayo pak, gabung sama kami." ajak Azzam mempersilakan Ilham untuk di sebelahnya. Berhadapan langsung dengan Naya.

Naya mulai keringat dingin.

Musuh ada di depan mata. Ini gawat. Kenapa kau bodoh sekali, Azzam. Memang ini bukan salahmu, tapi gak perlu lah sok akrab. Bahkan dengan orang gila ini. batin Naya.

Naya hanya diam saja. Ilham sedari tadi terus menatap dalam pada dirinya.

Naya mulai bimbang, apakah Ilham tau ini dirinya atau bukan?

Kadang ia merasa Ilham tau dirinya. Namun, terkadang tidak.

Tak lama pesanan milik Ilham pun datang. Ia memesan hal yang sama.

"Rumah Pak Ilham disini juga?" tanya Azzam.

"Iya. Rumah saya disekitar sini." Balas Ilham tersenyum tipis, namun lesung pipinya langsung muncul.

Begitu manis dilihat.

Tapi, tidak dengan hatinya.

Naya hanya diam saja. Ia sibuk dengan dentuman suara jantungnya yang berdetak kuat.

Sembari menenangkan dirinya.

Tenanglah, Naya. Tenanglah, dia gak kenal kamu kok. Asalkan si bocil Azzam gak nyebutin namamu, batin Naya.

"Sepertinya saya disini ganggu kalian yang lagi pacaran ya?"

Naya masih menunduk sambil makan.

"Bukan begitu kok, Pak." kata Azzam senyum-senyum sendiri.

"Tapi, cewek kamu ini kayaknya tidak senang saya disini." Sindir Ilham lagi.

"Ah, gak kok Pak." Naya langsung angkat bicara. Ia sengaja merubah suaranya.

"Suara kamu kenapa? Kok serak gitu?" Azzam memberikan segelas air putih pada Naya.

Sambil minum Naya menanggap mata Ilham yang terus menatap dirinya begitu dalam. Ia jadi tersedak.

Tenggorokannya jadi sakit dan panas sekali.

Uhuk!uhuk!

Naya menyentuh lehernya yang sakit.

"Hati-hati, Naya." ucap Azzam yang menyebut namanya begitu jelas sekali.

SKAK! MAT!

HIDUPMU GAME OVER SANAYA SASTRA.

To be continue...

1
Nur Fitriani
semoga kak regazz sehat ya. aamiin 🤲🤲
aku tunggu up nya dari pagi maa Syaa Allah 🤭 sampai malam ini blm muncul 😁
Annisa Henna
Ilham ini maunya mertuanya bergantung sama dia tapi caranya salah ❌ kasian ibu Yanti.. Hhh ilham ilham
Nur Fitriani
Naya bisa ga sih jangan memberi harapan sama Azzam 🙆 maafin aja gpp tp kalau d ajak makan bakso jangan lah. makin besar kepala Azzam kalau gtu 🙆 Naya harusnya tegas donk, Naya kan tau kalau Azzam ada rasa. adik sahabat jangan jadikan alasan. jujur aku emosi 😂😁 trm ksh kak regazz
Nur Fitriani: iya kak, aku emosi malah 😂😁
total 2 replies
Annisa Henna
keluar masuk noveltoon, jam berapa update nya kak regazz🤭
Iyut Iyut ananta
makasih sudah triple update
Annisa Henna
setelah ketangkap basah main bibir sama Clara, sekarang punya misi lain aja. kira ngapain ke luar kota. rupanya jumpa mertua, pasti negosiasi mau bawa naya ini. Hmmmm hayolo nay wesss angelll angell🤣🤣🤣
Nur Fitriani
aku kira ga up hari ini. aku tunggu 🤭 makin penasaran aja sih kak regazz..
kira-kira itu pak dosen gila ngapain krmh ibu Yanti 🤔
Nur Fitriani: siap kak regazz. sehat trus ya biar sering up 🥰👍
total 2 replies
Annisa Henna
serem ih Ilham, tapi kasian tau naya nya Il. masa ga dikasih sedikitpun perasaan. atau bakal muncul seiring berjalannya waktu?
Annisa Henna
akhirnya ngerasain triple update kak regazz heheheh
Nur Fitriani
maa Syaa Allah trm ksh kak regazz 😍😍 sudah double up malah 3 🥰😘
Nur Fitriani
wa'a hari ini double double ya kak, Alhamdulillah trm ksh kak regazz
Nur Fitriani: gpp kak regazz. ini aja Uda seneng banget👍😍
total 1 replies
Iyut Iyut ananta
lanjuut kak
Nur Fitriani
berani juga si Azzam, Naya jangan sampai ya aku takut Ilham lebih sadis lagi menyiksa Azzam dan keluarganya
Annisa Henna: kayanya si Naya ga bakal mau, dia lebih mikirin keselamatan Azzam dan keluarganya. naya juga tau gimana ilham kalo udah nekad
total 1 replies
Annisa Henna
Aku masih belum ke gambar bab selanjutnya gimana wkwkwk saking teka teki nya ini kisah
Annisa Henna
eh tapi dari mana Azzam tau Ilham udah keluar dari penjara?
Annisa Henna
AAAAA. JUMAT BERKAH DONG KAK. KASIH DOUBLE UPDATE. KURAAAAAANGGGG lagi tegang² nya ini si Naya😩
Annisa Henna: ya Allah, cepet sembuh ya kak author sayang💙
total 2 replies
Nur Fitriani
double up donk ka regazz 🤭 makin seru aja ceritanya 👍
Annisa Henna: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 3 replies
Ajengkusuma Wardani
lanjut kaka💪
Annisa Henna
tok tok tok.... hari ini update ga kak?
Regazz: update dong. kan udah rilis tuh bab 16nya
total 1 replies
Iyut Iyut ananta
lanjuut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!