Bagaimana jadinya jika bola dunia membuat seseorang bertingkah aneh?
Bella menjatuhkan bola dunia (Globe), tepat pada kepala Ervan, pria yang dikenal paling bringas dan kejam di sekolah. Benar-benar kejadian yang tidak disengaja.
Namun, saat pertama kali bangun di rumah sakit. Hal pertama yang dilakukan Ervan, memeluk tubuh Bella. Seorang gadis yang memiliki berat badan 99 kilogram.
Pemuda yang mengatakan hal gila."Istriku, aku berjanji tidak akan berselingkuh lagi. Mulai sekarang tidak akan ada orang yang dapat memisahkan kita."
Bella mengangkat sebelah alisnya. Seingatnya mereka tidak akrab, dua orang yang aslinya bermusuhan.
Bagaimana jadinya jika seekor harimau jatuh cinta ada tikus gemuk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta Tegangan Tinggi
Siapa yang tidak mengenal kisah cinta Ruby Natalia dan Ervan Raditya Anggara. Sebuah kisah romantis antara bunga sekolah dengan pangeran sekolah.
Diawali dengan pertemuan saat masa orientasi siswa. Dimana mereka mulai saling jatuh cinta. Tapi sayangnya hingga sekarang berapa kali pun Ervan menyatakan cinta, Ruby tidak pernah menerimanya. Dengan alasan masih berkonsentrasi pada pendidikannya.
Ervan yang tidak menyerah, tetap bertekad mendekati Ruby. Di sisi lain, Ruby juga memberikan harapan dimana mereka akan dapat bersama saat lulus nanti. Membayangkan pria tampan brengsek ini, dengan Ruby yang begitu cantik dan baik hati, sungguh tidak serasi.
Walaupun visual mereka memang couple goals. Amat sangat cocok. Jadi sebagai badak yang jinak, dirinya hanya perlu mundur selangkah. Membiarkan kedua makhluk ini kawin, kemudian dirinya tinggal makan sebagai figuran gemuk tidak terlihat yang menyaksikan kisah cinta romantis.
Tapi anehnya kali ini sikap Ervan bagaikan berbeda. Memandang ke arah Ruby, bagaikan Ruby hanyalah beban."Apa!?" Bentaknya terdengar jengkel, mendengar Ruby memanggil namanya. Rasa kesal bagaikan wanita yang sedang datang bulan.
"Kenapa dari semalam kamu tidak membalas pesanku?" Tanya Ruby merajuk, memasang ekspresi semanis mungkin.
"Sudah aku bilang, aku sedang sibuk menghabiskan malam dengan istriku kan?" Pemuda yang untuk pertama kalinya menunjukkan ekspresi dingin pada Ruby, membuat wanita itu menelan ludah.
"Ervan, jangan begini." Ucap Ruby tertunduk, air matanya mengalir. Sungguh pemandangan yang indah. Dimana wanita cantik tidak berdaya diacuhkan oleh pujaan hatinya.
Orang-orang mulai berbisik membicarakan drama kisah cinta ini. Sementara Bella kembali membuka bungkus keripik kentang. Sebagai badak yang baik, dirinya hanya harus menikmati makanan. Memang hidup damai sebagai anak orang kaya, figuran tidak penting adalah yang terbaik.
"Untuk pertama kalinya Ervan membuat Ruby menangis."
"Apa ini hanya trik Ervan agar Ruby cemburu dan menerima cintanya."
"Sudah pasti, mana mungkin selera Ervan yang awalnya wah...jadi yah..."
Itulah cibiran orang-orang membicarakan apa yang mereka lihat. Tapi memang benar, air mata cinta, kebenaran milik Ruby sama sekali tidak surut. Membuat Ervan hanya perlahan tersenyum kemudian tertawa.
"Wanita busuk, jangan hanya karena menangis kamu terlihat sebagai korban disini." Ucap Ervan tertawa menghina.
"Ervan...aku tidak bermaksud begitu. Kamu mencintai orang lain. Jadi aku---" Pupil mata Ruby bergetar, mengundang perhatian semua orang untuk lebih iba padanya.
Benar-benar terlihat menyedihkan, bahkan Bella menghentikan kunyahannya sejenak untuk menghayati adegan ini. Tapi kemudian makan lagi, mengingat rasa keripik kentang yang luar biasa enak.
Ervan bergerak mendekati Ruby. Membuat semua orang menelan ludah mereka, sudah pasti akan ada adegan romantis. Bagaimana pria paling kejam, berandalan, paling tampan, sekaligus berprestasi di sekolah akan menunjukkan cintanya pada wanita paling cantik.
Tapi, kala jarak mereka begitu dekat.
Srak!
Kalung di leher Ruby ditarik paksa olehnya hingga terlepas. Membuat Ruby sedikit merasa sakit di area lehernya.
"Itu milikku!" Ucap Ruby ingin kembali merebut.
Ervan tersenyum dingin."Tidak, ini milikku. Pemberianku padamu, aku mengumpulkan uang beberapa bulan, bahkan memungut pajak dari sayangku (Bella) hanya untuk memberikanmu kalung yang kamu inginkan. Aku bodoh, anggap saja saat itu otakku konslet. Tapi sekarang sudah benar kembali."
"Ervan... kembalikan..." Ruby menangis terisak, berusaha merebut kalung dari tangan sang pemuda tapi tanpa hasil sama sekali.
Hampir semua orang yang melihat menatap aneh. Bagaimana sebuah globe dapat membuat tingkah laku Ervan menjadi tidak normal.
"Menangis lagi!? Karena air matamu, hidupku akan menjadi hancur." Ervan menatap tajam pada Ruby. Membuat Ruby terdiam sejenak.
Apa ini trik Ervan untuk menarik perhatiannya?
Bella menghela napas, keripik kentangnya sudah habis. Saatnya untuk sarapan di kantin, kala dirinya hendak melangkah pergi. Baru saja berjalan lima langkah.
"Sayang...mau kemana? Mau meninggalkanku lagi?" Tanya Ervan mengeluarkan ekspresi memelas bagaikan anak harimau kecil terlantar. Membuat Bella benar-benar merinding kali ini.
Wanita yang pura-pura tidak menoleh, berusaha menganggap bukan dirinya yang dipanggil. Di saat seperti ini Ervan sudah seperti setan mesum. Biasanya hanya setan laknat yang memungut pajak darinya. Tapi sekarang lebih parah lagi, berubah menjadi setan mesum.
Kembali melangkah dengan cepat. Dan benar saja.
"Bella! Bella sayang..." Ervan berlari menembus kerumunan. Orang-orang yang tidak percaya dengan kalimat yang keluar dari mulut Ervan.
"Jangan ikuti aku! Kalau kamu mau membuat Ruby cemburu, cari siswi lain sana!" Teriaknya kabur.
"Sayang! Bisa aku jelaskan, aku tidak ada perasaan apapun padanya lagi! Aku tidak akan selingkuh lagi!" Gila saja, Ervan berusaha mengejar, tapi beberapa siswa menghalangi pandangannya. Hingga Bella sempat menikung, bersembunyi di area gudang yang tidak terkunci.
Sedikit mengintip, mengamati Ervan yang berlari mencarinya ke tempat lain.
"Mama...dulu aku membencinya. Tapi sekarang aku jijik..." Bella merinding setengah mati. Menghela napas, sejak sadar dari rumah sakit tingkah pria itu benar-benar aneh.
Menghela napas sebaiknya menunggu bell sekolah berbunyi baru ke kelas. Itulah yang akan dilakukannya, sebelum nanti kembali mengobati Ervan. Sudah pasti ada yang salah dengan otak pemuda itu.
***
Kala bell berbunyi, Bella mulai memasuki ruang kelas. Berat badannya membuatnya begitu terlihat.
Semua orang sudah mulai duduk di kursinya masing-masing. Termasuk Ervan yang duduk di sampingnya?
"Ini bukannya tempat duduk Mia?" Tanya Ruby.
Tapi Mia (siswi yang seharusnya duduk di samping Ruby) kini duduk di tempat seharusnya Ervan duduk.
Mata Bella melirik ke arah Mia yang menunduk. Sudah pasti Ervan mengancamnya untuk bertukar kursi. Dasar globe sialan! Seandainya dirinya melempar ke kepala orang ini.
Tunggu! Apa sebaiknya coba lempar ke kepala ayang Reva saja? Tapi, kalau Reva ikut-ikutan jadi gila, pasti menjijikkan. Bella bergidik ngeri.
"Sayang...ayo duduk." Begitu ringan, begitu penuh senyuman, begitu menggoda. Itulah yang terlihat dari pemuda ini.
Bella hanya dapat menghela napas. Memilih untuk mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Duduk di samping Ervan.
Pemuda yang mengambil buku tulis, entah apa yang dibuat oleh pemuda paling rupawan dan berprestasi di sekolah. Jujur saja, Bella sama sekali tidak peduli.
Bella mulai membuka buku pelajarannya, menunggu sang guru tiba. Sedangkan masih saja Ervan menuliskan sesuatu di bukunya.
Hingga.
Pemuda yang menyipitkan matanya, menatap ke arah Bella. Menunjukkan apa yang dibuat olehnya di buku tulis.
Sungguh wajah Bella memerah, hal paling memalukan. Benar-benar kebodohan cinta hakiki. Satu lembar halaman dipenuhi dengan tanda hati bersayap.
Salah satu tanda hati yang paling besar bertuliskan 'Ervan Love Bella.'
Ingin menangis karena malu. Ingin rasanya mengubur diri hidup-hidup. Pemuda yang menggenggam tangannya.
"Otakmu benar-benar konslet." Gumam Bella membulatkan matanya, menarik tangannya sendiri.
Di cuekin.
mungkin dikau bsa pindah ke mauritania😁
dan kau Ervan kalau wanita dah melihat langsung gmn cowok yg disukai deket dgn wanita lain, jangan hanya bilang gak akan selingkuh dan ini itu. jelaskan semua ke Bella kenapa dan tujuan mu tuh apa deket lagi dgn Ruby
perempuan itu sensitif bgt Ama yg namanya kesalahpahaman.
yaampun dokter, sampai menatap iba ke kursi/Facepalm/
capai dulu tubuh ideal mu nanti juga dia ngejar terus kaya bebek
Ruby ga ada apa apa nya lagi deh