NovelToon NovelToon
Kisah Senja

Kisah Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Spiritual / Duniahiburan / Mafia
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: yulia weni

Di sebuah kampung yang sejuk dan dingin terdapat pemandangan yang indah, ada danau dan kebun teh yang menyejukkan mata jika kita memandangnya. Menikmati pemandangan ini akan membuat diri tenang dan bisa menghilangkan stres, ada angin sepoi dan suasana yang dingin. Disini bukan saja bercerita tentang pemandangan sebuah kampung, tapi menceritakan tentang kisah seorang gadis yang ingin mencapai cita-citanya.
Hai namaku Senja, aku anak bungsu, aku punya satu saudara laki-laki. Orangtuaku hanya petani kecil dan kerja serabutan. Rumahku hanya kayu sederhana. Aku pengen jadi orang sukses agar bisa bantu keluargaku, terutama orangtuaku. Tapi kendalaku adalah keuangan keluarga yang tak mencukupi.
Apakah aku bisa mewujudkan mimpiku?
yok baca ceritanya😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia weni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

Selesai sholat subuh, Ayah langsung pulang, namun di tengah perjalanan ada tetangga yang memanggil. "Hadi, nanti kamu sibuk?" Tanya Pak Asep, tetangga Ayah.

"Tidak, Pak Asep, emang kenapa?" tanya Ayah balik.

"Kebetulan di kebunku sekarang butuh orang untuk semprot tanaman cabe. Bisa kamu nanti tolong?" tanya Pak Asep dengan senyum.

Ayah langsung menyambut baik tawaran Pak Asep. "Alhamdulillah, saya mau, Pak Asep. Saya akan membantu Bapak semprot tanaman cabe di kebun. Jam berapa saya harus datang?" tanya Ayah dengan semangat.

Pak Asep tersenyum. "Bagaimana kalau setelah sarapan? Sekitar jam 8 pagi?" jawab Pak Asep.

Ayah mengangguk setuju. "Baik, Pak Asep. Saya akan datang jam 8 pagi. Terima kasih atas kesempatan ini," kata Ayah dengan rasa syukur. Ayah merasa senang karena dapat membantu tetangga dan juga mendapatkan pekerjaan yang dapat membantu keuangan keluarga.

Ayah sampai rumah dengan raut wajah bahagia.

"Assalamualaikum, Bu," ucap Ayah dengan wajah bahagia. " Walaikumussalam, Yah. Wajah Ayah bahagia sekali, ada apa Yah?" tanya Ibu dengan penasaran.

"Ya, Bu, alhamdulillah, Ayah dapat kerja hari ini, ke kebun pak Asep," ucap Ayah tersenyum lebar. "Alhamdulillah," ucap Ibu sambil tersenyum. "Ini, Yah, air tehnya. Dan ini ada rebusan singkong, Yah. Maaf ya, Yah, beras belum Ibu beli. Nanti rencana mau Ibu beli," kata Ibu sambil meletakkan rebusan singkong di atas meja.

Ayah tersenyum. "Iya, Ibu, tidak apa-apa. Singkong rebusan Ibu ini sangat lezat," kata Ayah dengan bangga memuji masakan istrinya.

Ayah kemudian bertanya, "Oh ya, Senja mana, Bu?" sambil mencari-cari Senja di sekitar rumah.

Ibu menjawab, "Senja sedang siap-siap mau berangkat sekolah, Yah."

Tidak lama kemudian, Senja keluar kamar dengan seragam sekolah yang rapi. "Ayah, Ibu, Senja mau berangkat sekolah dulu ya," ucap Senja dengan semangat.

Ibu memanggil Senja untuk berhenti sejenak. "Eh, tunggu dulu! Ini, minum dulu tehnya," ucap Ibu sambil menyodorkan gelas teh hangat. "Dan ini, makan singkong dulu," tambah Ibu sambil menawarkan singkong rebus yang hangat.

Senja tersenyum dan menjawab, "Hmm, baik, Bu." Senja kemudian meminum teh hangat dan menikmati singkong rebus sambil tersenyum puas.

Setelah selesai, Senja berpamitan lagi untuk berangkat sekolah. "Ayah, Ibu, Senja berangkat dulu ya, Assalamualaikum," ucap Senja sambil mencium tangan Ayah dan Ibunya sebagai tanda hormat dan kasih sayang.

Ayah dan Ibu tersenyum dan membalas salam Senja, "Waalaikumussalam, hati-hati di jalan, ya." Senja mengangguk dan berlari kecil keluar rumah menuju rumah Novi dan pergi ke sekolah bersama.

Novi sudah menunggu Senja di rumahnya. "Tu dia," ucap Novi yang telah melihat batang hidung Senja.

"Wah, sudah siap kamu, Nov?" tanya Senja dengan senyum.

"Iya, dari tadi," jawab Novi singkat. "Ayo, langsung saja kita berangkat," ajak Novi sambil mengajak Senja berjalan.

"AYO!" ucap Senja dengan semangat, dan keduanya langsung berangkat ke sekolah.

Dalam perjalanan, Senja bercerita kepada Novi tentang masalah uang ujian yang belum cukup. "Aku masih belum cukup uang ujian, Nov," kata Senja dengan sedikit khawatir.

Novi mengangguk mengerti. "Sama dengan aku, Sen. Ibu aku malah ngomel terus saat aku bahas uang," cerita Novi dengan sedikit kesal. Senja mengerti dan merasa simpati terhadap Novi.

"Atau bagaimana nanti kita temui lagi Bu Tet, Nov?" ucap Senja sambil berpikir. "Karena kita sudah lama menunggu ini dari Bu Tet. Tapi belum juga dapat kabar. Bu Tet bilang, kepala sekolah sibuk terus," tambah Senja dengan sedikit penasaran.

Novi mengangguk setuju. "Iya, mungkin kita harus ke ruangannya lagi nanti di jam istirahat, Sen. Semoga saja ada kabar baik," kata Novi sambil berharap.

Sampai di sekolah, Novi dan Senja langsung masuk kelas dan duduk di bangku masing-masing.

"Hai,San, apa kabar?" sapa Senja kepada Susan.

"Baik, Sen. Kamu?" tanya Susan balik.

"Alhamdulillah aku juga baik San," balas Senja tersenyum lebar.

Guru masuk kelas dan menyapa murid-muridnya. "Selamat pagi, anak-anak. " Pagi juga, Bu," balas anak-anak.

"Baiklah, anak-anak. Karena minggu depan kita akan ujian, jadi sekarang kita akan membahas soal ujian tahun kemarin," kata guru sambil memberikan perintah pada Nanda, ketua kelas. "Nanda, tolong bagikan soal ujian tahun kemarin kepada teman-teman satu per satu."

Nanda menganguk," baik Bu, dan mulai membagikan soal-soal ujian kepada teman-temannya. Novi dan Senja menerima soal tersebut dan mulai membacanya dengan seksama.

Guru mulai menjelaskan soal-soal yang sulit. "Soal ini tentang...," kata guru sambil menjelaskan dengan detail.

Semua murid mendengarkan dengan seksama dan mencatat hal-hal penting. Setelah guru selesai menjelaskan, Senja mengacungkan tangan dan berkata, "Aku paham sekarang, Bu."

Guru tersenyum. "Bagus, anak-anak. Teruslah belajar dan berlatih. Kalian pasti bisa menghadapi ujian dengan baik." Kelas menjadi lebih tenang saat murid-murid mulai fokus belajar dan berlatih soal ujian.

Selesai pembelajaran pertama. Kebetulan jam pertama satu pelajaran 3 jam. "Alhamdulillah selesai juga," ucap Senja dengan lega.

Ibu guru memberikan pesan terakhir sebelum meninggalkan kelas. "Baiklah, anak-anak. Semoga kalian semua bisa lulus ujian dengan nilai terbaik. Jangan lupa belajar dan minta pertolongan Allah," ucap ibu guru dengan penuh harapan.

Mereka sudah istirahat. Senja dan Novi menemui Bu Tet di ruangannya.

Assalamualaikum, Bu, ucap Senja dan Novi serempak.

Waalaikumussalam, eh Senja dan Novi, ucap Bu Tet dengan senyum. "Ada apa, Sen, dan Novi?" tanya Bu Tet dengan penuh perhatian.

"Maaf, Bu, kami mau nanya soal yang waktu itu tentang masalah biaya ujian," kata Senja dengan sopan. "Sampai sekarang kami juga belum punya uangnya, Bu. Senja hanya ada 300 ribu," tambah Senja dengan sedikit khawatir.

Novi juga menambahkan, "Saya juga sama, Bu. Belum cukup juga. Apa ada solusi lain, Bu?

"Hmm, oh iya, Ibu lupa menyampaikan pada kalian," kata Bu Tet sambil tersenyum. "Kebetulan kemarin Ibu sudah membicarakan ini dengan kepala sekolah dan guru yang lain. Kata kepala sekolah, ada keringanan bagi murid yang tidak mampu membayar lunas. Tapi dengan syarat, harus membayar lunas saat ambil tanda kelulusan. Dan itu ada surat perjanjian yang harus ditandatangani orang tua masing-masing," ucap Bu Tet sambil memperlihatkan isi surat untuk dibawa pulang kepada orang tua mereka.

Senja dan Novi terlihat lega mendengar kabar tersebut. "Alhamdulillah, Bu. Terima kasih banyak," kata Senja dengan senyum.

"Ya, Bu. Kami akan segera memberitahu orang tua kami dan meminta tanda tangan mereka," tambah Novi dengan tekad.

Bu Tet mengangguk dan memberikan surat perjanjian kepada Senja dan Novi. "Baiklah, anak-anak. Bawa pulang surat ini dan minta tanda tangan orang tua kalian. Jangan lupa, harus dibayar lunas saat ambil tanda kelulusan nanti," pesan Bu Tet dengan tegas.

Senja dan Novi pun lega saat keluar dari ruangan Bu Tet. "Alhamdulillah, akhirnya ada solusi," kata Senja dengan senyum.

"Ya, aku juga lega. Sekarang kita tinggal memberitahu orang tua kita dan minta tanda tangan mereka," kata Novi sambil berjalan bersama Senja menuju kelas.

Keduanya terlihat lebih santai dan bahagia karena masalah biaya ujian sudah ada jalan keluarnya. "Semoga orang tua kita setuju dan tidak masalah dengan syarat yang diberikan," kata Senja dengan harapan.

"Aku yakin mereka akan mengerti. Yang penting kita bisa mengikuti ujian dan ambil tanda kelulusan nanti," jawab Novi dengan optimis.

************

Sampai di rumah masing-masing, Senja dan Novi memberikan surat dari Bu Tet kepada ibunya masing-masing.

Senja memberikan surat kepada ibunya dengan senyum. "Ibu, ini surat dari sekolah tentang biaya ujian. Bu Tet bilang ada keringanan pembayaran, tapi harus dibayar lunas saat ambil tanda kelulusan," kata Senja sambil menyerahkan surat tersebut.

Ibu Senja membaca surat tersebut dengan seksama. "Baiklah, Nak. Ibu tidak masalah dengan syarat tersebut. Ibu akan tandatangani surat ini dan besok kamu bawa kembali ke sekolah," kata Ibu Senja dengan senyum. "Nanti Ibu sampaikan juga pada Ayah ya, Nak, jika kita sudah dapat keringanan dari sekolah," tambah Ibu Senja.

Sementara itu, Novi juga memberikan surat yang sama kepada ibunya. "Ibu, ini surat tentang biaya ujian. Bu Tet bilang ada keringanan pembayaran," kata Novi dengan harap-harap cemas.

Ibu Novi membaca surat tersebut dan mengangguk. "Baiklah, Ibu ttd, tapi kamu jangan berharap lebih saat setelah lulus SMA ya," ucap Ibu Novi dengan nada yang membuat Novi sedih.

Novi merasa sedikit kecewa mendengar kata-kata ibunya. "Iya, Bu..." kata Novi dengan nada lirih.

1
yulia weni
Bagaimana kisah selanjutnya ya, mohon di pantau terus dan beri masukan ya, 😁
fazwaa awaa
sangat bagus dan cocok di saya
Miska Irawati
ceritanya bagus
yulia weni
Karya bagus, apalagi mengingat tentang sebuah perjuangan mencapai mimpi
Grecia Amiel
Ini author beneran jago banget, keren! 👍
yulia weni: terimakasih telah mampir kk, mohon supportnya
total 1 replies
yulia weni
mohon supportnya ya teman2 hehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!