Karena sudah sangat lelah membuat seorang gadis dengan begitu penuh luka pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Dengan keputusasaan gadis tersebut mulai menaiki pembatas jembatan yang begitu tinggi.
"Semuanya sudah berakhir maaf aku tidak bisa bertahan sampai akhir, ayah ibu tunggu aku di sana ya." lirih wanita tersebut sambil menutup matanya dan bersiap untuk lompat.
Namun siapa sangka dia dipertemukan dengan seseorang yang pernah mengisi hati nya dulu dalam keadaan dirinya sudah ingin menyerahkan.
Bagiamana kelanjutannya????
Yukkk ikuti ceritanyaaaa
FOLLOW IG @Lala_Syalala13
FOLLOW FB @Lala Syalala
FOLLOW FN @Lala_Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8_Kopi Pagi
Dengan sigap Gavin langsung memeluk erat tubuh ringkih Hana, dia menangis didalam dekapan Gavin mengeluarkan semua kesedihan nya, selama ini Hana hanya bisa menangis sambil memeluk dirinya, tidak ada kehangatan yang dia rasakan sekarang ini.
Setelah lebih reda tangisan Hana Gavin pun mengajak gadis tersebut masuk ke dalam mobil nya.
"Sudah lebih baik?" tanya Gavin setelah mereka berada di mobil dan Hana hanya mengangguk kan kepalanya, dia begitu malu sekali karena Gavin melihat dia menangis.
"Ke mansion." perintah Gavin dan di angguki oleh Benny.
'Pak Gavin membawa wanita ke mansion nya? Padahal beliau tidak pernah membawa wanita mana pun untuk ke mansion nya.' gumam Benny dalam hati nya merasa seperti nya akan ada angin segar dari sifat bos nya kali ini.
Selama satu jam Hana memejamkan mata nya karena setelah menangis tadi tiba-tiba mata nya begitu berat sekali.
Sampai di mansion Hana masih tertidur lelap membuat Gavin tidak tega untuk membangunkannya, dia pun menggendong Hana ala bridal style dengan hati-hati agar tidak membangunkan gadis tersebut.
Dengan hati-hati Gavin menidurkan Hana di kamar tamu, jika saja mereka sudah menikah Gavin akan membawa gadis tersebut ke kamar utama.
"Aku tidak akan pernah melepaskan mu lagi." gumam Gavin sambil mengelus kepala Hana dan menyingkirkan beberapa helai rambut tipis yang menghalangi wajah nya.
Terakhir dia mengecup singkat kening Hana setelah itu keluar dari kamar tersebut dan kembali ke kamar nya, hari ini dia begitu mengalami banyak kejadian.
Keesokan hari nya Hana terbangun dari tidurnya, dia menggeliat melepaskan rasa lelah nya, dia merasa segar sekali pagi in, sudah lama sekali Hana tidak bisa tidur nyenyak.
Namun seketika dia teringat dengan kejadian malam kemarin dan membuat Hana melihat sekeliling dan benar saja dia berada di sebuah ruangan yang asing bagi diri nya.
CEKLEK
Tiba-tiba pintu terbuka membuat Hana terkejut dan melihat ke arah pintu ternyata Gavin datang sambil membawa sebuah paperbag brand mahal.
"Sudah bangun?" tanya Gavin dengan lembut.
"I... Iya." jawab Hana dengan gugup.
"Mandi dan langsung ke meja makan ya, ini untuk pakaian nya." sahut Gavin memberikan paperbag tersebut dan Hana menerimanya dengan ragu.
Hana pun mengambil paperbag tersebut dan langsung menuju ke kamar mandi, tubuh nya begitu lengket sekali karena kemarin di belum sempat membersihkan tubuhnya.
setelah di rasa sudah segar dia keluar kamar mandi dengan pakaian yang begitu indah dn pas di tubuh ramping nya.
Setelah itu dia menuju ke area meja makan tepatnya di lantai satu dimana Gavin sudah menunggu di sana dengan iPad di tangannya, dengan perawakan yang tegas dan begitu dingin Gavin membuat sekeliling menjadi begitu mencekam.
"Selamat pagi nona." sapa ara maid di sana begitu hormat kepada Hana.
"Eh...." Hana terkejut dengan sapaan tersebut, dia sudah seperti nyonya di rumah ini saja.
"Pa... Pagi." balas Hana gugup.
"Duduk." tegas Gavin mengalihkan pandangannya dari iPad ke arah Hana, awalnya dia begitu terkesima dengan penampilan hana yang terlihat cantik dan indah di pandang, dengan polesan make up tipis namun begitu natural dan indah di pandang tidak bosan bosan rasa nya Gavin memandangi nya.
"Makan setelah itu kita berangkat ke kantor." ucap Gavin mulai fokus dengan sarapannya.
"Tapi saya jarang sarapan kalau pagi." jawab Hana dengan gugup.
"Makan lah roti untuk mengganjal perut mu, jangan tidak makan sama sekali." jawab Gavin yang tidak ingin di bantah lagi.
Akhirnya mau tidak mau Hana pun mulai menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri yaitu roti dengan selai coklat di atas nya.
"Nona ini susu coklat nya." ucap maid di sana.
"Tuan bilang nona kurang suka susu putih dan lebih suka dengan musik coklat jadi saya buatkan susu coklat untuk nona minum." ucap nya.
Hana begitu terharu karena Gavin masih tahu kesukaan nya, tapi apakah Gavin sudah memaafkan nya karena sudah meninggalkannya, Gavin yang di tatap hnya diam saja fokus dengan iPad nya.
"Terima kasih....." jeda Hana karena tidak tahu siapa nama asisten rumah tangga tersebut.
"Saya bi Ratih kepala asisten di sini." ucap bi Ratih.
"Terima kasih bi Ratih." balas Hana mengucapkan terima kasih.
"Ini bawa." ucap Gavin memberikan sebuah kotak bekal setelah mereka selesai sarapan bersama.
"Ini buat saya?" tanya Hana.
"Hm." jawab Gavin singkat.
"Ayo berangkat." ajak pria tersebut begitu kaku setelah sampai di depan mobil di mana di sana sudah ada Benny yang menunggu.
"Saya naik bis saja pak." tolak Hana.
"Di sini jauh dengan halte bis, lebih baik naik atau kamu akan telat masuk kerja." ucap Gavin dan akhirnya Hana pun menurut.
"Pak bisa turunkan saya di perempatan depan sana saja." ucap Hana.
"Kenapa?" tanya Gavin.
"Saya takut ada yang lihat pak, nanti malah ada berita yang tidak tidak." jawab Hana mengutarakan pikirannya karen bagaimana pun Gavin sekarang adalah bos nya.
"Pak Benny tolong turun kan saya di sini saja ya." ucap Hana.
Benny pun langsung melihat ke arah sang bos dari spion depan dan anggukan kepala bos nya membuat Benny langsung menghentikan laju mobilnya.
"Terima kasih atas tumpangan nya pak, saya izin pamit." pamit Hana kemudian keluar dari sana dengan buru-buru agar tidak ada yang melihat nya.
Sampai di kantor untuk saja Hana tidak telat sehingga tidak ada potongan gaji dan tidak sampai kena teguran.
"Hana akhirnya datang juga, aku kira kamu gak masuk." sahut Fita setelah menunggu Hana dari tadi.
"Tadi ada kendala nunggu bis gak datang datang." jawab Hana terpaksa berbohong tidak mungkin dia bilang kalau dia berangkat bersama bos mereka dong.
Tak lama lift terbuka dan menampakkan Gavin dan Benny berjalan dengan begitu berwibawa, Hana dan Fita langsung memberikan salam kepada bos mereka.
"Selamat pagi pak." sapa Hana dan Fita bersamaan.
"Hm." jawab Gavin singkat kemudian masih kedalam ruangannya.
"Hana tolong kamu kasih tahu ke pak Gavin ya untuk jadwalnya hari ini apa saja." ucap Benny setelah sampai di meja nya.
"Baik pak." jawab Hana karena memang itu lah tugas nya setiap pagi, dan juga kopi pagi tidak lupa dia buatkan juga.
TOK TOK TOK
"Masuk." sahutan dari dalam membuat Hana membuka pintu ruangan presdir nya.
Dia masuk dengan membawa secangkir kopi yang baru saja dia buat, Hana juga membacakan jadwal Gavin hari ini uang cukup padat sekali.
"Jangan lupa makan siang nanti ke ruangan ku." ucap Gavin setelah Hana membacakan jadwal nya hari ini.
"Baik pak, kalau sudah tidak ada yang di tanyakan saya izin ke meja saya." ucap Hana dan di angguki oleh Gavin.
"Hm." jawab nya singkat.
Hana pun ke.bali ke meja nya dengan menggerutu dalam hati, bagaimana dia akan menghadapi pekerjaan selama 3 tahun ini nanti, dia ingin menghindar dari Gavin tapi malah menjadi dekat seperti ini.
.
.
Cerita Belum Selesai.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW FB AUTHOR : @LALA SYALALA
FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13