NovelToon NovelToon
Cinbarai (Cinta Dibalik Tirai)

Cinbarai (Cinta Dibalik Tirai)

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Keluarga / Romantis / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:379
Nilai: 5
Nama Author: kania zaqila

Alisya, seorang gadis muda yang lulus dari SMA, memiliki impian untuk melanjutkan kuliah dan menjadi desainer. Namun, karena keterbatasan ekonomi keluarganya, ia harus bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah keluarga kaya. Di sana, ia bertemu dengan Xavier, anak majikannya yang tampan dan berkarisma. Xavier memiliki tunangan, namun ia jatuh cinta dengan Alisya karena kepribadian dan kebaikan hatinya.

Alisya berusaha menolak perasaan Xavier, namun Xavier tidak menyerah. Orang tua Xavier menyukai Alisya dan ingin agar Alisya menjadi menantu mereka. Namun, perbedaan status sosial dan reaksi orang tua Alisya menjadi tantangan bagi keduanya.

lalu bagaimana dengan tunangannya Xavier ?

apakah Alisya menerima Xavier setelah mengetahui ia mempunyai tunangan?

bagaimanakah kisah cinta mereka saksikan selanjutnya hanya disini.

setiap masukan serta kritik menjadi motivasi bagi author kedepannya.

Author ucapkan Terimakasih bagi yang suka sama ceritanya silahkan berikan like dan komen.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kania zaqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Perbedaan Status Sosial

Xavier mengambil napas dalam-dalam dan memandang Sophia dengan mata yang penuh kekaguman. "Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, Sophia. Aku merasa seperti aku terperangkap di antara perasaan aku terhadap Alisya dan komitmen aku terhadap kamu," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Sophia memandang Xavier dengan mata yang penuh kesedihan. "Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan, Xavier. Aku tidak tahu apakah aku bisa menerima ini," kata Sophia dengan suara yang lembut.

Xavier mengangguk dan memandang ke bawah. "Aku tidak berharap kamu untuk menerima ini dengan mudah, Sophia. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku tidak ingin menyakiti kamu," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Sophia tersenyum sedih dan memandang Xavier. "Aku tahu, Xavier. Tapi aku juga tidak bisa tidak merasa bahwa aku telah kehilangan kamu," kata Sophia dengan suara yang lembut.

Xavier merasa sedih dan bersalah. Ia tidak ingin menyakiti Sophia, tapi ia juga tidak bisa tidak merasakan perasaannya terhadap Alisya.

"Apa yang akan kamu lakukan sekarang?" tanya Sophia dengan suara yang lembut.

Xavier mengambil napas dalam-dalam dan memandang Sophia. "Aku tidak tahu, Sophia. Aku perlu waktu untuk memikirkan tentang ini," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Sophia mengangguk dan memandang Xavier. "Aku mengerti, Xavier. Aku akan memberimu waktu," kata Sophia dengan suara yang lembut.

Xavier mengangguk dan memandang ke bawah. Ia tahu bahwa ia harus membuat keputusan yang tepat, tapi ia tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Sementara itu, Alisya tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi antara Xavier dan Sophia. Ia hanya tahu bahwa Xavier terlihat sedih dan jauh dari biasanya.

"Pak Xavier, apa yang terjadi?" tanya Alisya dengan khawatir.

Xavier memandang Alisya dan tersenyum sedih. "Tidak ada, Alisya. Aku hanya memiliki banyak pikiran," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Alisya memandang Xavier dengan mata yang penuh perhatian. "Apakah saya bisa membantu?" tanya Alisya dengan suara yang lembut.

Xavier memandang Alisya dan merasa hatinya berdebar-debar. Ia ingin mengatakan ya, ingin meminta bantuan Alisya untuk mengatasi perasaannya. Tapi ia tahu bahwa itu tidak mungkin.

"Tidak, Alisya. Aku hanya perlu waktu untuk memikirkan tentang beberapa hal," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Alisya mengangguk dan memandang Xavier. "Baiklah, Pak Xavier. Saya akan memberimu waktu," kata Alisya dengan suara yang lembut.

Xavier mengangguk dan memandang ke bawah. Ia tahu bahwa ia harus membuat keputusan yang tepat, tapi ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dan perbedaan status sosial antara mereka membuat segalanya semakin rumit.

"Pak Xavier, apa yang terjadi?" tanya Alisya lagi dengan khawatir.

Xavier memandang Alisya dan tersenyum. "Tidak ada, Alisya. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku menghargai kamu," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Alisya memandang Xavier dengan mata yang penuh keheranan. "Menghargai saya?" tanya Alisya dengan suara yang lembut.

Xavier mengangguk. "Ya, Alisya. Kamu adalah orang yang sangat spesial," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Alisya merasa hatinya berdebar-debar ketika Xavier memandangnya dengan mata yang penuh kekaguman. Ia tidak tahu apa yang harus dikatakan atau dilakukan. Ia hanya bisa memandang Xavier dengan mata yang penuh keheranan.

Sementara itu, Sophia merasa kesal dan cemburu ketika ia memikirkan tentang Xavier dan Alisya. Ia tidak suka bahwa Xavier menyukai perempuan lain selain dirinya. Apalagi, ia tahu bahwa Xavier pernah menemani Alisya di acara charity gala hanya berdua tanpa mengajaknya.

Sophia memutuskan untuk menghadapi Xavier tentang hal ini. Ia menghubunginya dan meminta untuk berbicara dengannya.

"Xavier, aku perlu berbicara denganmu tentang sesuatu," kata Sophia dengan suara yang tegas.

Xavier merasa sedikit was-was, tapi ia tidak tahu apa yang akan dibicarakan. "Apa itu, Sophia?" tanya Xavier dengan suara yang lembut.

"Aku tahu tentang kamu dan Alisya," kata Sophia dengan suara yang cemburu. "Aku tidak suka kamu menyukai perempuan lain selain aku."

Xavier merasa terkejut dan tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Sophia. Ia tidak ingin menyakiti Sophia, tapi ia juga tidak bisa berbohong tentang perasaannya.

"Aku... aku hanya merasa bahwa Alisya adalah orang yang baik," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Sophia memandang Xavier dengan mata yang penuh kesedihan. "Aku tidak percaya, Xavier. Aku tahu bahwa kamu menyukai dia," kata Sophia dengan suara yang lembut.

Xavier merasa sedih dan bersalah. Ia tidak ingin menyakiti Sophia, tapi ia juga tidak bisa tidak merasakan perasaannya terhadap Alisya.

Alisya tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi antara Xavier dan Sophia. Ia hanya tahu bahwa Xavier terlihat sedih dan jauh dari biasanya.

Orang tua Xavier juga mulai curiga tentang hubungan Xavier dengan Alisya. Mereka tidak suka bahwa Xavier semakin dekat dengan asisten rumah tangganya.

"Xavier, apa yang kamu lakukan?" tanya ibu Xavier dengan suara yang tegas. "Kamu tidak bisa menyukai asisten rumah tangga kamu. Itu tidak pantas."

Xavier merasa sedih dan bersalah. Ia tahu bahwa orang tuanya tidak akan menyetujui hubungannya dengan Alisya. Tapi ia tidak bisa tidak merasakan perasaannya terhadap Alisya.

"Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, ibu," kata Xavier dengan suara yang lembut.

Ibu Xavier memandang Xavier dengan mata yang penuh kesedihan. "Xavier, kamu harus melupakan Alisya dan fokus pada hubungan kamu dengan Sophia," kata ibu Xavier dengan suara yang tegas.

Xavier mengangguk, tapi ia tahu bahwa itu tidak akan mudah. Ia tidak bisa tidak merasakan perasaannya terhadap Alisya.

Xavier merasa terjepit di antara perasaannya terhadap Alisya dan tanggung jawabnya terhadap Sophia dan keluarganya. Ia tidak tahu bagaimana cara untuk membuat keputusan yang tepat.

Sementara itu, Alisya semakin dekat dengan Xavier, tanpa menyadari perasaan Xavier terhadapnya. Ia hanya merasa bahwa Xavier adalah bos yang baik dan perhatian.

Suatu hari, Xavier meminta Alisya untuk menemaninya ke sebuah acara bisnis. Alisya setuju, tanpa menyadari bahwa acara tersebut akan menjadi kesempatan bagi Sophia untuk menghadapi Xavier tentang perasaannya.

Saat acara berlangsung, Sophia melihat Alisya dan Xavier bersama, dan ia merasa kesal dan cemburu. Ia tidak bisa menahan diri lagi dan mendekati mereka.

"Xavier, aku perlu berbicara denganmu," kata Sophia dengan suara yang tegas.

Xavier merasa was-was, tapi ia tidak bisa menghindari Sophia. "Apa itu, Sophia?" tanya Xavier dengan suara yang lembut.

"Aku tidak bisa melihat kamu bersama dengan dia," kata Sophia dengan suara yang cemburu. "Aku tidak bisa membiarkan kamu menyukai orang lain selain aku."

Alisya merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua. "Aku akan pergi dulu, Pak Xavier," kata Alisya dengan suara yang lembut.

Xavier ingin memanggil Alisya, tapi ia tidak bisa. Ia terjebak dalam situasi yang sulit dan tidak tahu bagaimana cara untuk keluar dari sana.

1
Shee Larisa
semangat thor💪💪
boleh mampir juga baca novel baru akuuu yaa🤭😄
kania zaqila: okey, Terimakasih yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!