NovelToon NovelToon
Suara Dari Balik Sajadah

Suara Dari Balik Sajadah

Status: tamat
Genre:Spiritual / Cinta Terlarang / Trauma masa lalu / Cintapertama / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:21.9k
Nilai: 5
Nama Author: Caeli20

Maheswara merasakan sesuatu yang berdiri di bagian bawah tubuhnya ketika bersentuhan dengan wanita berhijab itu. Setelah delapan tahun dia tidak merasakan sensasi kelaki-laki-annya itu bangun. Maheswara pun mencari tahu sosok wanita berhijab pemilik senyum meneduhkan itu. Dan kenyataan yang Maheswara temukan ternyata di luar dugaannya. Membongkar sebuah masa lalu yang kalem. Menyembuhkan sekaligus membangkitkan luka baru yang lebih menganga.
Sebuah sajadah akan menjadi saksi pergulatan batin seorang dengan masa lalu kelam, melawan suara-suara dari kepalanya sendiri, melawan penghakiman sesama, dan memenangkan pertandingan batin itu dengan mendengar suara merdu dari Bali sajadahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caeli20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 : Kecemburuan Zahra

"Kemarin judulnya kamu bagi-bagi sembako eh serabi ya," sindir Zahra saat berboncengan dengan Fadlan

"Apa sih, Ra,"

"Kupikir serabinya istimewa cuma untuk aku. Ternyata Ustadzah baru itu juga dapat,"

"Astaga Ra, cuma soal serabi. Lagipula apa salahnya berbagi,"

"Kalau berbagi itu ke semua. Kalau cuma ke Ustadzah itu bukan berbagi namanya. Cari perhatian,"

Wajah Zahra bertambah masam. Fadlan tak membalas. Diam saja hingga motornya memasuki halaman sekolah.

**

Hana memasuki halaman sekolah hampir bersamaan dengan motor Fadlan

"Assalamualaikum, Ustadzah," sapa Fadlan sambil tersenyum dan lesung pipinya langsung terlihat.

Hana menengok ke arah motor di sebelahnya,

"Waalaikumsalam," jawab Hana sambil tersenyum juga, "Ustadz.. Zahra..," sapa Hana.

Zahra sama sekali tidak memalingkan wajahnya. Dia berpura-pura tidak mendengar Hana. Hana pun tidak terlalu memperhatikan Zahra. Dia memilih terus berjalan.

"Ustadzah," suara perempuan yang memanggil membuat Hana berhenti dan mencari arah suara itu.

Acha berlari kecil ke arahnya. Hana mengernyitkan keningnya.

"Ustadzah.. Assalamualaikum," sapa Acha sedikit ngos-ngosan.

"Waalaikumsalam. Acha, kenapa?,"

"Saya ingin bicara dengan Ustadzah sebentar. Bisa?," Acha menatapnya dengan tatapan penuh harap.

"Ehhmm," Hana berpikir sejenak, "Bisa, sepulang sekolah. Mau bicara di mana?,"

"Di belakang kantin saja, Ustadzah. Di sana sepi,"

"Oke. Nanti kita ketemu di sana selesai jam terakhir,"

"Terima kasih, Ustadzah,"

Hana mengangguk dan tersenyum.

**

"Stres itu bagian dari kehidupan," Zahra mondar-mandir di depan kelas sambil memegang buku yang terbuka di tangannya, "Tapi tidak boleh dibiarkan karena akan membuat hidup kalian kehilangan arah,"

Semua murid tenang menatap Zahra, kecuali Acha.

Zahra menuju papan dan mulai menulis.

"Kenali tanda-tanda stres sebagai berikut,"

Selesai menulis beberapa kalimat panjang di papan, Zahra membalikan badannya menghadap siswa lagi.

"Apa yang Ibu tulis di papan, jangan hanya dibaca tapi dikuasai," mata Zahra tertuju lagi pada Acha yang sedari tidak menatap ke depan tapi ke samping dengan pandangan nanar.

Zahra berjalan ke tempat duduknya. Siswa sementara menyalin di buku mereka apa yang Zahra tulis di papan tadi.

"Acha Marisa," panggil Zahra. Acha belum menjawab, pandangannya pun tetap seperti tadi. Acha sepertinya tidak mendengar suara Zahra.

"Acha Marisa!," Zahra menaikkan volumenya.

Acha kaget dan langsung bereaksi,

"Ya, Bu?,"

"Maju,"

Acha keluar dari kursinya dan menuju meja Zahra. Zahra memandanginya. Acha menunduk.

"Kamu sakit?,"

"Tidak, Bu,"

"Lagi haid?,"

"Tidak, Bu,"

"Lalu kenapa kamu seperti orang yang kehilangan semangat saat belajar. Ibu lihat kamu sama sekali tidak memperhatikan penjelasan ibu bahkan menatap ibu pun tidak. Ada apa dengan mu?,"

"Tidak ada apa-apa, Bu," Acha menggeleng.

Zahra teringat cerita Aulia bahwa Acha pernah kerasukan di ruang Musholla.

Anak ini pasti ada masalah. (Zahra).

"Sebentar pulang sekolah temui saya di ruang BK. Kamu harus konseling,"

"Eh, tapi, Bu.. Saya sudah ada janjian konseling siang ini,"

"Janjian konseling? Dengan siapa?,"

"Ustadzah Hana," Acha melanjutkan, "Saya memang dijadwalkan konseling dengan beliau tapi baru bisa siang ini sepulang sekolah,"

"Ya sudah, kalau memang sudah janjian dengan Ustadzah Hana. Nanti ibu tanyakan ke ustadzah hasil konselingmu,"

Shiitt! Maunya apa sih tu perempuan. Perhatian Fadlan sudah dia dapat. Sekarang, konseling siswa juga mau dia ambil. Serakah. (Zahra).

**

Zahra masuk ke ruangan guru dengan wajah masam. Apalagi dia melihat Fadlan sedang mengobrol dengan Hana yang mejanya sebelah kanan Fadlan. Sementara Zahra sendiri, mejanya di sebelah kiri Fadlan.

"Ehem," Zahra berdehem untuk menarik perhatian Fadlan. Usahanya gagal. Fadlan tidak menengok. Malah Hana yang menyadari kedatangan nya.

"Zahra," sapa Hana sambil tersenyum tapi Zahra mengacuhkannya. Zahra menuju mejanya dan sengaja meletakan tas dengan kasar agar suaranya didengar Fadlan. Kali ini berhasil Fadlan langsung menengok ke sebelah kirinya.

"Ra, aku tidak melihatmu masuk," ujar Fadlan.

"Iyalah tidak melihat. Ada yang lebih menarik perhatianmu ketimbang kedatangan ku," ketus Zahra.

Fadlan batuk kecil,

"Bukan begitu, Ra, tadi itu...,"

"Lanjutkan saja ngobrolnya. Aku sedang malas mengobrol," sela Zahra lalu memasang earphone di telinganya.

Hana me-notice sikap Zahra tapi tidak berkomentar apa-apa. Dia memilih untuk membuka notebook nya, berpura-pura sibuk agar tidak terlibat lagi percakapan dengan Fadlan.

**

Pria berjas hitam lengkap dengan dasi itu mengurut-urut dahinya. Di ruangan itu hanya ada dia dan sekretaris pribadinya. Seorang pria yang sedikit lebih mudah dengan perawakan atletis.

"Aku mimpi buruk lagi, El," keluh pria berjas itu.

"Tuan sepertinya harus kembali ke psikiater itu lagi. Tuan sudah lama tidak terapi," ujar pria bernama Elmo.

"Mungkin. Entah sampai kapan ini akan terjadi terus. Aku merasa seperti tidak berguna,"

"Jangan menyerah, Tuan. Anda pasti bisa melalui ini semua,"

"Tapi ini sudah terjadi selama delapan tahun ini, El. Hal ini menguasai tidurku, perasaanku, otakku, bahkan percintaan ku. Lima tahun lagi aku 40 tahun dan tidak ada wanita yang ingin bertahan denganku karena hal ini," wajah pria tersebut begitu pias.

"Lalu, apa rencana Anda, Tuan,"

"Mau bagaimana lagi. Harus tetap cari,"

"Tapi kita akan cari ke mana, Tuan?,"

"Aku masih mengingat tanda lahir di tubuhnya, El. Aku yakin suatu saat akan bertemu dengannya,"

1
Ruben
terbaik. ini baru karya.
Caeli: makasih supportnya kak ruben😍🙏

jangan lupa mampir di karyaku yang lain ya kak🙏 sedang on going :
- Pada Ibu Pertiwi Kutitipkan Cintaku
- Ketika Matahari Terbenam

makasih kak🙏
total 1 replies
Sri Wahyuni
kak kasih ending yang g sad donk..... masyaallah 💪💓
Caeli: hehehe.. masih ada kelanjutannya kak Sri di Suara dari Balik Sajadah 2. terbit bulan depan. Kasih jalan berliku dulu untuk Mahes supaya jadi pembelajaran bagi orang di luar sana agar mikir2 dulu sebelum melakukan sesuatu🤗

Sambil tunggu kelanjutannya, mampir juga di novelku yang lain ya kak, yang lagi on going :
- Kutitipkan Cintaku Pada Ibu Pertiwi
- Ketika Matahari Terbenam.

makasih sudah berkontribusi dalam karya2ku kak😍🤗🙏
total 1 replies
Wiwi Mulkay
ini masih ada lanjutan lagi ngak
Caeli: terbaik kak wiwi😍🤗
total 6 replies
Syafrinel Edi Bote
lanjut dong,,,, aqu suka karyamu thoor,, lanjut ya, ya, ya..... 😄
Caeli: gaskeeunn kak syaf🙏😍
total 1 replies
charista
akhrnya brnapas stlh baca novel ini 3hri.endingnya gantung tapi suka.aku ikuti novel barumu thorrr.ganbatte
Caeli: makasih supportnya kak😍🙏
nanti kelanjutannya ya🤗

mampir juga di novelku yang lain ya kak, yang lagi on going sekarang:
- Pada Ibu Pertiwi Kutitipkan Cintaku
- Ketika Matahari Terbenam 🤗🙏
total 1 replies
Trifosa Property
Baru berani kasih komentar setelah baca endingnya ini. satu kata : keren💪
ini bukan karya picisan.dari hati banget nulisnya.
ada unsur syiar agama tapi tidak monoton.menyatu dgn cerita. pembahasan mudah dimengerti. aku curiga Thor nya udah banyak nulis buku nih.
Trifosa Property
Thoorr lanjutkan karyamu aku suka tulisanmu😍🙏
Caeli: Gaskeeunn kaknl Rini😍 tunggu seru dua Suara dari Balik Sajadah tahun depan ya. sambil menunggu, mampir di novel ku yang lain juga ya kak Rin. sementara on going, ada Pada Ibu Pertiwi Kutitipkan Cintaku dan Ketika Matahari Terbenam 🤗🙏
total 3 replies
Trifosa Property
Keren sih. Gaya penulisannya beda. Ini bukan karya picisan. Ide ceritanya brilian. Lanjutkan karya karyanya thor
Caeli
tamat di bab 98 ya kak🤗
Wiwi Mulkay
masa udh tamat
Asriani Rini: Iya ko tamat suh ceritanya masih gantung
total 1 replies
Wiwi Mulkay
kapan up lagi
Wiwi Mulkay
ini kapan up lagi
Wiwi Mulkay: sdh di baca ini ngak ada lanjutannya
total 2 replies
Wiwi Mulkay
ini tdk ada lagi lanjutannya
Wiwi Mulkay
knp belum up lagi
Wiwi Mulkay
Thor ini belum up lagi ya
Wiwi Mulkay
hari ini ngak ada lanjutan lagi
Wiwi Mulkay
lanjut
Wiwi Mulkay
lanjut lagi dong
Wiwi Mulkay
oke 🫰🫰
Wiwi Mulkay
lanjut lagi
Caeli: gas kak Wiwi😍..
sudah ada 2 bab yang dipost, masih sedang direview🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!