NovelToon NovelToon
Crazy Women Transmigration

Crazy Women Transmigration

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Time Travel / Romansa / Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mellisa Gottardo

"Aku ini gila, tentu saja seleraku harus orang gila."

Ketika wanita gila mengalami Transmigrasi jiwa, bukan mengejar pangeran dia justru mengejar sesama orang gila.

Note : Berdasarkan imajinasi author, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

masalalu kelam

"Bagaimana jika Fang Yun mengetahui identitas mu?." Tanya Rui, angkat bicara.

"Asrama Pangeran dan orang biasa terpisah, aku akan sebaik mungkin menjauh dari mereka. Aku akan berusaha sebaik mungkin Ayah, percayalah padaku." Ucap Xui.

"Baguslah, apa disana kau akan diajarkan menerobos Kultivitasi?." Tanya Rui, dulu dia tidak merasakan akademi karena diculik.

"Ya, Dentian bawahku sudah sempurna. Dentian tengah miliku juga sudah kuat, tinggal mencoba fokus mengukuhkan dentian atas dan menyempurnakan dentian tengah maka aku akan menerobos ranah Langit." Jawab Xui.

"Kau berbakat, apa sebelumnya kau sudah belajar kultivitasi?." Rui cukup terkejut.

"Saat di hidup di hutan, aku sering bertemu hewan buas dan naluri bertahan hidupku selalu datang. Berkat itu semua tanpa sengaja aku bisa berkultivitasi meskipun masih kacau." Jujur Xui.

"Kau melakukan hal yang hebat, jika kau terdesak di akademi kau bisa meminta tolong pada Fang Lu." Ucap Rui.

"Sepertinya sulit, itu justru akan memperkeruh keadaan." Ucap Xui.

"Tidak secara terang-terangan, kau bisa meminta tolong diam-diam. Dia ahlinya menyingkirkan orang atau membungkam berbagai macam isu, lakukan jika kau terdesak." Ucap Rui.

"Aku mengerti, terimakasih Ayah." Xui tersenyum.

"Sebenarnya Dentian itu apa?." Sejak tadi Ruby planga-plongo.

"Aliran mana atau energi dalam yang berpusat membentuk lingkaran kuat di perut bawah, perut atas dan dada. Jika Dentian hancur maka manusia tidak bisa berkultivitasi dan menjadi sampah selamanya." Ujar Rui.

"Loh itu menakutkan, aku tidak mau." Ruby tidak tertarik.

"Tidak ada salahnya kau mencobanya, siapa tau kau salah satu jenius kultivitasi." Ucap Rui.

"Memangnya bisa begitu? ya nanti saja, saat ini aku sedang kelelahan karena pesanan selalu datang." Ucap Ruby, merasa lelah.

"Pergilah ke kamarmu Xui, Ayah dan Ibu akan menyiapkan semua yang kau perlukan." Ucap Rui.

"Baiklah, sampai jumpa saat makan malam Ayah, Ibu." Xui melenggang pergi.

Setelah Xui pergi, Ruby masih diam di pangkuan Rui. Merasa lelah dan ingin mencharger energi pada Rui, hidup memang melelahkan.

Ruby dan Rui langsung sibuk mempersiapkan segala kebutuhan untuk Xui di asrama. Mulai dari pakaian yang layak dan mahal, keperluan sehari-hari, uang saku dan lain sebagainya.

Pagi hari, Xui berangkat tanpa diantar Rui ataupun Ruby. Ruby hanya menyewakan kereta kuda mewah untuk Xui, berharap Xui bisa hidup dengan baik di asrama.

"Jaga dirimu baik-baik, kau harus menjadi kuat dan kembali pada kami dengan selamat." Ucap Ruby.

"Ibu, aku pergi belajar bukan berperang." Xui tersenyum geli.

"Hey, bayangkan saja kau terisolasi disana. Bagaimana Ibu tidak khawatir. Apalagi perudungan itu sangat menakutkan, Ibu takut terjadi hal tidak menyenangkan padamu disana." Ucap Ruby.

"Tenang saja, aku akan hidup dengan baik Ibu." Xui menenangkan Ruby.

Ruby memeluk Xui dengan sedih, meksipun awal-awal dia hanya menganggap Xui keluarga satu-satunya disini. Lama-lama nalurinya sebagai Ibu tumbuh, dia benar-benar menganggap Xui anaknya dan dia takut terjadi sesuatu pada Xui.

Memang rasa sayang akan tumbuh bersama waktu berlalu, Ruby merasa tidak rela berpisah dengan Xui. Dia langsung teringat masa-masa mereka berjuang bersama, entah kenapa membuatnya sedih.

"Ayah percaya kau bisa melakukannya dengan baik, bawa ini." Rui memberikan kalung hitam, dengan liontin logam terlilit tali merah.

"Apa ini Ayah?." Bingung Xui.

"Pakai dan jangan pernah kau lepas, kalung itu akan menyelamatkan mu satu kali di saat darurat. Semoga keberuntungan selalu menyertaimu." Ucap Rui, dia terlihat malu dan gengsi menatap Xui.

"Terimakasih Ayah." Xui tersenyum hangat, memeluk Rui layaknya pria.

Setelah salam perpisahan, Xui masuk ke atas kereta. Melambaikan tangan hingga kereta kuda tidak terlihat lagi, Ruby jadi murung karena merasa hatinya tiba-tiba kosong dan kehilangan.

"Kita lakukan selama dua tahun." Ucap Rui.

"Apanya?." Bingung Ruby.

"Membangun Kekuatan dan lainnya, saat Xui keluar akademi aku yakin Kaisar sudah menemukannya." Ucap Rui.

"Hidup memang penuh masalah." Ruby mengeluh.

"Apa kau bisa membawaku ke dalam Ruang dimensi milikmu?." Tanya Rui dengan sopan.

"Tidak geratis." Ucap Ruby.

"Aku akan membayarnya." Jawab Rui.

"Pembayaran lewat lukisan." Ujar Ruby.

"Lukisan? apa kau suka lukisan?." Bingung Rui.

"Aku ingin kita di lukis menggunakan tema yang aku inginkan. Kau tidak boleh memprotesnya." Ucap Ruby.

"Baiklah." Setuju Rui.

Ruby memanggil pelukis, mereka akan melakukan pelukisan di halaman samping Paviliun. Ruby memakai dres China sexy berwarna putih berukiran emas, sedangakan Rui telanjang dada dengan rambut tergerai bebas.

Sebenarnya Rui bingung dengan konsep yang di maksudkan Ruby. Apalagi saat melihat Ruby menaruh kursi kayu dan membawa ratai leher, Rui merasakan firasat buruk.

"Jangan bilang." Batin Rui was-was, saat melihat Ruby mendekat membawa rantai leher.

Ceklak

Benar saja, rantai leher itu di pakaikan pada Rui. Rui melotot terkejut, tapi karena dia sudah menyanggupi jadi mau tidak mau harus menurut. Di zaman ini pria menjunjung tinggi patriarki, Rui masih mengikuti ajaran itu hanya saja mulai goyah karena Ruby adalah puncak kekuasaan.

Ruby duduk di kursi kayu, menarik rantai yang mengekang Rui. Pelukis melukis dengan tertekan, merasa konsepnya sangat sadis dan merendahkan martabat laki-laki. Tapi dia harus profesional karena Ruby membayar mahal.

Beberapa jam kemudian, lukisan pun selesai dan terlihat memuaskan Dimata Ruby. Meksipun konsepnya mengekang laki-laki, tetap saja Rui terlihat tampan dan penuh kharisma. Ruby akan memajang lukisan itu di ruang tamu, dia ingin pamer pada semua tamu yang datang nantinya.

"Bagus, ini upahmu." Ruby memberikan kantong koin emas.

Pelukis itu sangat senang, dia pergi dengan gembira. Meskipun beberapa jam sebelumnya dia merasa tersiksa seperti di neraka, itu sepada dengan bayarannya.

"Kau terlihat senang." Ucap Rui, sedang melepaskan rantai di lehernya.

"Kau terlihat tampan dan menawan, aku terlihat cantik dan berbahaya. Seorang wanita cantik yang berhasil mengekang pria tampan, kau bukan menjadi budak tapi kau berada di bawah kekuasaanku, karena itu aku memintamu berdiri bukan berlutut." Ucap Ruby, menjelaskan maksud konsepnya.

"Ternyata begitu, baiklah apa hanya perlu membayar dengan ini?." Tanya Rui.

"Cukup sepadan karena kau pasti merasa kesulitan mengendalikan emosi, kau merasa harga dirimu terluka kan?." Ucap Ruby.

"Itu benar, tapi tidak masalah juga karena aku memang tidak memiliki apapun." Ucap Rui, sadar diri.

"Baiklah, pegang tanganku dan pejamkan matamu." Ucap Ruby.

Rui mengikuti instruksi dengan patuh, dia merasakan apa yang pernah di ceritakan Ruby. Tersedot ke suatu tempat dengan cepat, mereka tiba di ruang dimensi milik Ruby. Rui membuka mata dan terkejut, benar-benar seperti surga.

"Luar biasa." Rui terpukau.

"Nah, bagaimana?." Ruby pamer.

"Ini jauh lebih luas, mungkin semuanya akan berjalan dengan lancar." Ucap Rui.

"Lalu bagiamana dengan rumahku? itu rumahku di kehidupan pertama." Ruby menunjuk ke arah rumahnya.

"Rumah? tidak ada apapun disana selain air terjun dan hamparan bunga." Bingung Rui.

deg.

"Eh? jangan bilang cuma aku yang bisa lihat? bagus deh, hartaku hanya aku yang melihatnya." Batin Ruby.

"Hahahah karena aku memang bercanda." Ruby tertawa mengalihkan fokus.

Rui hanya menggeleng konyol, dia membuat tanda di tengah Padang rumput. Ruby melihat dengan seksama, merasa Rui menawan dalam kondisi dan situasi apapun.

"Kalau di lihat-lihat dia emang kaya mokondo sekarang. Tapi, setelah masuk istana nanti aku yang bakal porotin dia sampe kering." Gumam Ruby.

"Orang se ganteng dan se perfect itu harus ngrasain di culik dan jadi gelandangan? belum lagi hidup di tempat terpencil sendirian, hebat banget dia masih keliatan waras meksipun mentalnya gila." Gumam Ruby.

"Ngomong-ngomong gimana dia bisa ketemu ibunya Xui ya? kok bisa mereka bikin anak? sumpah aku penasaran banget, tapi kalo mau tanya ke Rui takutnya aku cemburu." Gumam Ruby berpikir.

Ohokk

Ukhhh

Khokkk

Tiba-tiba Ruby merasa jantungnya sakit, dia kesulitan bernafas. Berusaha meminta tolong pada Rui, tapi kesadarannya keburu terenggut secara paksa. Ruby dibawa melayang ke masalalu dan melihat sesuatu yang membuatnya mengubah pandangan tentang Rui.

Dia yang kini melayang layaknya arwah, berada di sebuah gang sempit yang kumuh dan kotor. Tapi karena dia arwah jadi panca inderanya tidak berfungsi, itu bagus.

"LIHAT KESINI BRENGSEK!!!." Teriakan wanita membuat Ruby menoleh.

Dia melihat seorang wanita dengan wajah pas-pasan, mungkin berusia 20 pertengahan. Sedang menjambak seseorang di gang sempit, entah apa yang dia lakukan. Ruby hanya diam mengamati, tapi lama-lama dia paham.

Wanita itu adalah Ibu dari Xui, dan yang sedang di jambak di pukul di tendang adalah Rui di masalalu. Mungkin saat ini Rui masih remaja seusia Xui.

Ruby merasa hari berganti dan kejadian monoton berulang, dimana seorang wanita menganiaya gelandangan kurus menyedihkan di gang sempit. Puncaknya saat gelandangan yang merupakan sosok Rui itu marah dan hilang kendali.

Dia mencekik wanita itu dan membantingnya hingga tak sadarkan diri. Karena kehilangan kendali, dia memukul mukul wanita yang terkapar tidak berdaya itu lalu dia menyetubuhinya secara naluri hewan buas.

"Hahahahahah... hahahahahah... istri... istri...dimana?." Gumam nya.

Ruby melotot terkejut, rupanya yang membuat Rui gila memang Ibu dari Xui. Melihat mental Rui saat remaja yang sangat kasihan, Ruby kini tau ceritanya secara lengkap dan merasa kasihan.

Bisa di tebak, setelah kejadian nahas itu Rui pergi dari gang sempit dan ditemukan oleh prajurit Kekaisaran. Setelah di bawa kembali dia tetap gila dan memiliki trauma, meksipun masih bisa waras dan berpikir. Rui tetap mencari sosok Istri yang entah siapa itu, dan apa maksudnya.

Ibu Xui yang merasa marah dan dendam pada Rui, akhrinya menganiaya Xui sebagai bentuk pelampiasan dendam. Padahal dia sendiri yang jahat, dia menganiaya dua laki-laki yang tidak tau apa-apa hingga karma datang padanya.

Ruby merasa pandangannya menggelap, dan dia kembali ke dimensi ruang. Dimana saat ini Rui masih sibuk menggambar pola, Rui meneteskan air mata sedih.

"Jahat banget, seharusnya Lo dapet siksaan yang lebih pedih. Beraninya Lo bikin dua laki-laki tersiksa dan gila." Batin Ruby.

Deg.

"Bentar, jangan bilang Xui juga aslinya gila? dia di aniaya sejak kecil kan? lebih lama dibanding Rui." Gumam Ruby, merasa takut.

1
Sribundanya Gifran
lanjut crazy up thor
Mellisa Gottardo: /Cry//Cry/
total 1 replies
Babyme
Yey!! akhirnya doble up😍
Mellisa Gottardo: /Drool//Determined//Determined/
total 1 replies
Babyme
ikut deg-deg an😭
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Alyriz
Next kk yg semangat yee klau bisa up dua chapter sperti sblum" ini kk 🤗
Mellisa Gottardo: mulai besok Doble up kak🥰
total 1 replies
Mama Lemon
Kerenn dahh Semangat thor🔥🔥
Babyme
Bergaya banget, ketemu Rui langsung kicep itu si Yunjing
Mellisa Gottardo: hahah jangan di ULTI dulu dong 🤭
total 1 replies
Pecinta Novel
Mukanya Fang Yun ngeselin baget sumpah😭
Mellisa Gottardo: awokawok
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Mellisa Gottardo: siaap
total 1 replies
Etty Rohaeti
Ruby belum hamil juga Thor?
Mama Lemon: Mukanya ngeselin bangett
total 2 replies
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Mellisa Gottardo: /Applaud//Applaud/
total 1 replies
Pecinta Novel
ANJAY VISUALNYA BISA NGESELIN GITU😭
Mellisa Gottardo: hahaha🤣
total 1 replies
Babyme
Semangattt thor!!
Mellisa Gottardo: Siap🥰
total 1 replies
Lina Hibanika
aq yg bacanya aja senyum2 sendiri palagi Ruby 🤣
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Lina Hibanika
makanan yg belum ada, enak dan murah memang akan jadi banyak peminatnya
Lina Hibanika: zaman now mah dah segala ada 😏
total 2 replies
Lina Hibanika
beuh Ruby 😏 jd gila aja bangga kmu mah 😅🤣
Lina Hibanika: tapi bener banget sih thor 😅
total 2 replies
Lina Hibanika
omaygot 😱 klo modelan gini mah aq jg mau lah biar dikata gila juga thor 😅
Mellisa Gottardo: hahahaa🤣
total 1 replies
Lina Hibanika
punya duit mah segala urusan bisa diatasi 😌
Mellisa Gottardo: betuull🥹
total 1 replies
Lina Hibanika
kayaknya ga niat tuh Ruby 😅
Mellisa Gottardo: /Joyful//Joyful/
total 1 replies
Lina Hibanika
dasar Ruby 🤣🤣🤣
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Lina Hibanika
melimpir dimari lah,, liat liat ada yg baru,, kali aja seru seperti biasanya 😅
Mellisa Gottardo: haloo 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!