Nadia seorang istri yang rela kembali pada suaminya yang berkali-kali selingkuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda nadhifa akmal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
Malam Minggu ini aku dan mas Bram menikmati malam di cafe
mungkin aku sudah benar benar jatuh cinta dan merasa nyaman dengan mas Bram
Walaupun aku belum tahu seluk beluk mas Bram seperti apa,apa dia seorang pria yang baik ataupun pria yang jahat
Walau aku tak boleh terlalu berekspektasi tinggi terhadapnya,yang berujung pada kekecewaan
Mas Bram terus menggenggam tanganku,dia tampak serius dengan laptopnya
aku begitu bahagia menikmati detik demi detik dengan mas Bram
"dokter Bram" sapa seorang wanita
"ya" mas Bram menolehkan wajahnya
"boleh duduk"
Mas Bram hanya mengangguk saja
"dengar dengar dokter sudah bercerai dengan Luna" tanya wanita itu
Mas Bram hanya tersenyum saja,tanpa berkata apa-apa
"dokter bisa menikah denganku" ucap wanita itu dengan tatapan genit,tangannya mulai mengelus tangan mas Bram
Aku begitu cemburu, hatiku panas kepalaku mulai berasap,aku menatap mas Bram dengan tatapan sangat tajam
"maaf,saya sudah punya calon istri" ucap mas Bram sambil tersenyum melihatku
"jangan jangan mas Bram bercerai dengan Luna gara gara wanita itu" ucapnya sambil menunjuk padaku
Ingin rasanya aku menjambak rambutnya, menampar mulutnya yang begitu asal bicara
tapi mas Bram menggelengkan kepalanya
Aku coba menahan amarahku
"maaf mbak bisa meninggalkan kami berdua,calon istriku nampak tidak nyaman dengan keberadaan mbak" ucap mas Bram begitu sopan
Wanita itu hanya tersenyum melihatku
"tapi aku kira wanita yang disamping dokter Bram bukan wanita yang cocok buat di jadikan istri dokter,nampak tidak setara"
Mas Bram menarik nafasnya
"maaf mbak,calon istriku kuliah di jurusan dokter juga,sangat setara denganku,kalau saya menikah dengan mbak,maaf kita tidak setara" ucap mas Bram tersenyum sinis
Tanpa berpamitan wanita tersebut beranjak pergi
Hufff
"itu siapa"
"teman mantan istriku" ucapnya santai
"mas Bram memang baru saja bercerai"tanyaku lagi
"baru ketuk palu beberapa Minggu lalu"
mataku langsung membulat sempurna,aku begitu terkejut mendengarnya
"pantas saja dia bilang aku pelakor"
mas Bram tampak santai mendengar ucapanku
"mas sudah sangat lama berkonflik dengan Luna,kita berbeda prinsip,aku ingin punya anak, sedangkan Luna tidak mau punya anak"
ucap mas Bram sambil mengelus rambutku
"mas mengerti,itu tubuh Luna dia lebih berhak atas semua keputusan untuk hamil ataupun tidak,dan sampai aku memutuskan untuk mengadopsi seorang anak,Luna pun tetap tidak menyetujuinya"
"mas ingin punya anak, walaupun itu anak adopsi,atau dari rahim wanita penganti sekalipun mas mau,hingga mengadopsi seorang anakpun tak pernah Luna setujui" ucap mas Bram sambil mengusap air matanya
akupun langsung memeluknya dan mengelus punggungnya,aku ingin menenangkannya
"jika kita berjodoh, berapa anak yang mas Bram mau aku akan berikan walaupun 12 anakpun"
Mas Bram tertawa mendengar ucapanku,mas Bram nampak terhibur dengan ucapanku tadi
"janji 12 anak" ucapnya terkekeh
"ya mas,tapi harus jadi dokter semuanya,masa papahnya dokter spesialis anaknya orang biasa saja"
"baik,doakan mas punya uang yang banyak agar mas bisa menyekolahkan anak anak kita kelak jadi dokter semuanya"
"amin mas"ucapku sambil mencubit pipinya
Aku begitu gemas sekali dengan mas Bram
Kami pun segera meninggalkan cafe,aku memasuki mobil
Tiba-tiba
Mas Bram mengecup bibirku seketika wajahku memerah