Cassandra, terpaksa menjadi wanita simpanan untuk laki-laki yang bahkan belum dia ketahui hingga saat ini.
Demi pengobatan anaknya, dia rela melakukan apapun untuk bisa mendapatkan uang. Termasuk menjual dirinya demi putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 34
Pagi harinya, Cassandra terkejut ketika bangun ternyata matahari sudah tinggi. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi saat melihat Bik Munah yang sudah berada di dalam kamarnya.
"Pagi, Mbak," sapa bik Munah pada Cassandra yang membuat wanita itu langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Dia benar-benar sangat malu dengan keadaannya saat ini. Karena dia dan Romano tadi malam bertempur. Mengingat hal itu membuat Cassandra semakin malu di buatnya.
"Santai aja, Mbak. Bibik gak akan ikut campur sama urusan kalian. Tapi, saran bibik minta kepastian sama Mas Romano. Jangan mau di giniin terus." ujar bik Munah menasehati.
Sebagai seorang perempuan, di juga merasa kasihan dengan Cassandra. Jadi sebisa mungkin di membuat wanita ini mengerti.
Mendengar kata-kata bik Munah membuat Cassandra merasa tertampar dengan hal itu. Tapi menolak Romano juga tidak bisa dia lakukan. Tidak di pungkiri, dia juga menikmati percintaan mereka. Hanya saja dia tidak berani menerima perasaan di dalamnya.
"Sudah, sudah. Ayo bersiap, dan segera turun untuk sarapan." ujar bik Munah.
Cassandra menganggukkan kepalanya. Dia menggulung dirinya dengan selimut dan berjalan ke kamar mandi. Sensagkan bik Munah membereskan bekas kekacauan akibat pertempuran panas kedua insan tersebut dan membawanya ke loundry.
Di dalam kamar mandi, Cassandra hanya bisa diam dan termenung memikirkan setiap perkataan dari bik Munah. Benar yang di katakan wanita paruh baya itu. Hanya saja bagaimana cara dia bicara dengan Romano?
Karena tidak ingin memikirkan hal itu lebih jauh, Cassandra memilih untuk bersiap dsn segera turun untuk sarapan.
Di bawah, Romano sudah duduk lebih dulu di meja makan di temani segelas teh Hijau. Mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke meja makan membuat Romano sadar, jika itu Cassandra.
"Habiskan sarapan mu karena setelah ini kita akan pergi ke bandara."
"Hah?" Cassandra terkejut saat tiba-tiba Romano bicara mereka akan pergi ke bandara lagi.
Tadi malam juga begitu. Tapi tidak jadi karena pertempuran panas mereka. Akankan ini akan terjadi lagi?
"Tidak akan ada yang terjadi lagi. Sekarang cepat habiskan sarapan mu!"
"Tapi aku belum packing." jawab Cassandra yang tidak tau apa saja yang harus dia bawa.
"Tidak perlu membawa apapun. Aku bisa membelikan mu pakaian disana!" balas Romano yang membuat Cassandra langsung terdiam.
Jika sudah begini, dia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.
Cassandra hanya bisa pasrah dan mengikuti apapun keinginan laki-laki itu. Sarapan pun selesai, keduanya langsung turun dari apartemen menuju basement tempat dimana mobil Romano sudah menunggu mereka.
"Masuk!" titah Romano ketika melihat Cassandra yang masih diam di tempatnya.
"Duduk dimana?" bertanya dengan polos, membuat Romano semakin kesal dibuatnya.
"Masuk saja Cassandra! Ini mobil hanya memiliki dua tempat duduk. Lalu kau ingin duduk dimana? Di atapnya?" jawab Romano dengan perasaan kesal.
Sungguh, dia benar-benar merasa kesal dengan wanita ini. Cassandra ini polos atau bodoh?
Setalah Cassandra masuk mobil, Romano pun langsung melakukan mobil merah menyala miliknya.
Keduanya langsung menuju bandara dengan jalur khusus. Hal itu kembali membuat Cassandra di kejutkan dengan kekayaan Romano yang semakin membuat dirinya terperangah.
Sementara itu, di apartemennya, bik Munah kedatangan seseorang yang tidak di kenalnya sama sekali.
"Siapa, ya?" tanya bik Munah ketika melihat laki-laki itu.
"Saya, Jack. Saya mau mencari Cassandra." jawabnya to the point.
"Cassandra?" gumam bik Munah.
"Ya, tolong panggilkan dia!" jawab Jack lagi.
"Maaf, Mas. Disini gak ada yang namanya Cassandra. Saya cuma pembantu disini dan setau saya pemilik apartemen ini pak Romano yang jarang saya temui." jawab bik Munah bohong.
Beruntung tadi sebelum Cassandra turun, Romano sempat bicara dengannya dan memberitahukan padanya, bahwa siapa pun yang mencari Cassandra jangan pernah memberitahukannya.
"Anda yakin tidak ada wanita bernama Cassandra disini?" tanya Jack yang masih tidak yakin dengan jawaban wanita paruh baya ini.
Tatapannya mencoba mencari bukti kehadiran wanita itu di tempat ini, karena Jack sangat yakin jika Cassandra berada di tempat ini.
"Maaf, Mas. Disini gak ada yang namanya Cassandra. Mungkin anda salah orang." jawab bik Munah yang berusaha menutup pintu apartemennya. Namun, Jack yang masih sangat yakin dengan instingnya tidak membiarkan wanita itu menutup pintu apartemennya begitu saja.
"Jangan membuat saya bersikap kasar, Bu. Anda beritahukan saja dimana Cassandra, maka saya tidak akan menyakiti anda!" ucap Jack mengancam.
"Keamanan, tolong." ucap bik Munah berusaha mengelabui Jack yang terkecoh lalu dia langsung menutup pintu apartemennya saat itu juga.
Beruntung dia berhasil. Sedangkan Jack yang merasa terkecoh merasa kesal dan sangat yakin jika Cassandra berada di tempat ini.
Tak lama datang dua orang keamanan yang langsung mendapatkan kabar dari unit VVIP ada penyusup, membuat Jack menghembuskan nafasnya dengan kesal.
"Sial!" umpat Jack saat melihat dua orang keamanan yang berjalan ke arahnya.
"Astaga, ternyata mbak Cassandra benar-benar tidak aman jika di luar. Kasihan sekali, dia." gumam bik Munah memikirkan Cassandra.
"Bagaimana jika sampai tertangkap? semoga mas Romano bisa melindunginya." gumamnya lagi.
Bik Munah berdoa untuk keselamatan Cassandra, dan berharap wanita itu baik-baik saja. Karena menurutnya Cassandra cocok dengan Romano.
"Semoga mereka berjodoh." ucap bik Munah yang berdoa.
***
dan kau tak sadr kh dr mu gmn...
mmm gmn klo casa tau.... kau simpnan shbt ny🤣🤣🤣
di pangil mas
rasanya kok gimana gitu ya
🤭🙏🙏🙏