NovelToon NovelToon
Pernikahan Rahasia

Pernikahan Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone pak Lee

Tiga tahun menikah dengan Suami yang bernama Imran laki-laki yang dijodohkan karena sebuah perjanjian kedua Kakek mereka tidak mampu membuat kehidupan Azalea bahagia bahkan berani menggugat cerai Imran karena Imran lebih memilih kekasihnya yang bernama Nathasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7

Imran tidak menjawab,dia terus menelan makanan hingga habis tanpa sisa dan menutupnya dengan minum.Imran lebih dulu beranjak dari kursinya,dia berjalan menuju kamar Azalea karena kopornya sudah berada disana.

Bibi yang sudah membantu Azalea pamit selepas waktu Isya,dia akan kembali besok pagi karena besok Azalea tidak berpuasa.

"Mbak saya pulang dulu,maaf ya Bibi benar-benar gak tahu ada suami Mbak."kata Bibi

"Iya Bi,jangan lupa istirahat."kata Azalea

Setelah menutup pintu Azalea merasakan gerah karena sore hari tadi dia lupa belum mandi,Azalea lupa jika Imran ada didalam kamarnya,dia berjalan dengan percaya diri sambil melepas hijabnya dan membuka pintu kamar,terlihat Imran menatap lurus kearahnya yang sudah melepas hijabnya.

"Aaa,kamu ngapain sih disini?!"tanya Azalea

"Kenapa?aku masih suamimukan?"tanya Imran

Karena merasa kesal Azalea berlari menuju kamar mandi,dia menutup pintu dengan keras hingga membuat Imran kaget.Imran berjalan menuju arah jendela,memandang jauh kedepan yang terlihat hanya gelap malam dengan penerangan seadanya.

Imran kembali membalikkan badan,dia melihat Azalea sudah keluar dengan balutan kaos lengan pendek,dan gulungan handuk dikepalanya.Paras ayunya terpancar secara alami,kulit putih dan glowing membuat mata Imran tidak berhenti memandang.

"Lea."panggil Imran

"Apa?!"kata Azalea sedikit tegas

"Kamu cantik sekali."kata Imran

"Kamu baru sadar kalau aku cantik?"tanya Azalea

Imran tersenyum,dia memeluk paksa Azalea dari belakang namun Azalea berusaha melepas tangan dengan paksa bahkan sedikit mencakar lengan Imran.

"Aauuu,sakit."kata Imran sambil mengibaskan tangannya

Azalea melihat tangan Imran tergores oleh kukunya,dia berjalan kearah meja riasnya dan mengambil kotak obat lalu mengolesnya obat dengan pelan.

"Au sakit."kata Imran sedikit menggoda

"Ah,sorry."kata Azalea

"Aku rela lebih sakit lagi asal kamu mau bicara denganku."kata Imran

Azalea menekan tutup kotak obat dan mengembalikan ketempat semula,dia hanya berdiri didepan meja riasnya tanpa menoleh kearah Imran.

Imran berjalan mendekati Azalea,dia berusaha membuatnya bicara meski Imran harus menerima umpatan atau kekesalannya.

"Lea."panggil Imran

"Hem."kata Azalea

"Beri aku satu kesempatan lagi."kata Imran

"Aku ngantuk,mau tidur."kata Azalea

Azalea meraih bantal dan selimut,dia membawa kesofa dan merebahkan tubuhnya disana dengan posisi memunggungi Imran.Imran masih duduk dibibir ranjang kembali mengingat saat meninggalkan Azalea begitu saja karena diwaktu yang sama dirumah Natasha sedang mati lampu,dan Amalia menjerit karena ketakutan,bagitu Natasha menghubungi Imran langsung pergi meninggalkan Azalea yang sudah bersusah payah membuat makan malam kesukaan Imran.

"Aku pergi dulu,kamu makan saja."kata Imran

"Kemana lagi Mas,bukannya kamu baru pulang?"tanya Azalea

"Bukan urusanmu."jawab Imran

Imran pergi begitu saja tanpa menoleh kearah Azalea,begitu tiba dirumah Natasha lampu sudah menyala dan Amalia sudah tidur,meski awalnya kesal namun saat melihat senyum Natasha yang sedikit menggoda membuat rasa kesalnya hilang.

"Kamu sudah pandai mencari celah ya."kata Imran

"Aku gak suka melihatmu bersamanya."kata Natasha

Imran tersenyum puas malam ini,karena merasa lelah akhirnya dia memutuskan menginap dirumah Natasha dan baru pulang pagi harinya,dia langsung masuk kedalam kamar tanpa merasa bersalah.

Saat ini Azalea benar-benar sudah diam karena merasa kecewa dan sakit hati,gugatan cerainya juga dibatalkan karena Maher membayar lebih besar kepada pengacaranya yang baru saja mengirim pesan kepada Azalea.

"Mengapa harus seperti ini?"tanya Azalea sambil meremas selimut yang dia pegang

Imran mendengar isakan tangis istri sahnya,hatinya ikut terluka saat ini,dia beranjak dari duduknya mendekati Azalea yang masih menangis.

"Lea,kamu menangis?"tanya Imran

"Iya lalu kenapa?"tanya Azalea

"Maaf,aku hanya ingin menghiburmu."jawab Imran

"Besok pagi lebih baik kamu pulang Mas,aku lelah."kata Azalea

Imran berjalan mundur,perasaannya hancur seketika mendengar ucapan Azalea,selama ini Imran mengenal Azalea sangat lugu dan pendiam dia juga penurut namun saat ini Azalea benar-benar terlihat garang wajahnya,ucapannya tetap sopan namun sangat menusuk.

Saat terbangun Azalea tidak melihat Imran sama sekali,diatas nakas hanya ada catatan kecil jika saat ini Imran sudah kembali kekota,namun tetap tidak akan memenuhi permintaan Azalea untuk berpisah.

Imran tiba dirumah langsung disambut tamparan oleh Papanya,Natasha yang sedang bersama dengan Mama hanya bisa diam tanpa bisa melakukan pembelaan.

"Dasar tidak tahu diri,kamu lebih baik masuk kamar dan jangan keluar sebelum Papa mengijinkanmu keluar,dan kamu Natasha mulai besok harus kerja!"kata Papa sambil menunjuk

Natasha terkejut mendengar kata-kata Papa mertuanya,dia lebih terkejut lagi saat Imran mendengar dan patuh mendengarnya,karena dia pikir Imran akan melindunginya seperti sebelumnya.

Imran masuk kedalam kamar diikuti Maher yang membawa berkas.

"Mengapa kamu cepat menyerah?"tanya Maher

"Aku tidak akan pernah menyerah,saat ini hanya sedang memberinya ruang."jawab Imran

"Kamu meninggalkan Lea sendiri,bagaimana kalau ada yang mendekatinya?"tanya Maher

"Itu tidak mungkin,karena statusnya masih istriku."jawab Imran

Maher tersenyum saat berjalan keluar kamar Imran,dibalik pintu sudah terlihat wajah Natasha yang sedikit menahan amarah sementara Amalia sedang bersama Bibi pengasuh.

"Ngapain kamu kesini?"tanya Maher

"Kenapa?aku istri Imran,jadi gak masalah dong aku disini!"jawab Natasha

Maher berlalu meninggalkan Natasha yang dengan angkuhnya masuk kedalam kamar Imran,dia berbalik dan menunggu beberapa saat sambil menghitung mundur,jika Natasha tidak akan bertahan lama didalam kamar Imran.

"Tiga,dua,....."kata Maher,belum sampai angka satu Natasha sudah keluar dengan wajah merah,dia berjalan sambil berlari karena baru saja berselisih dengan Imran.

Langkah Natasha berhenti,dia menghubungi seseorang dan bicara dengan sedikit nada halus dan tenang setelah mengambil nafas.

"Kamu dimana?"tanya Natasha

Setelah mendapatkan jawaban Natasha langsung menuruni tangga meski langkahnya sempat terhenti,dia menghapus air matanya dan menuruni tangga lagi,Natasha disambut riang oleh anaknya,anak yang selama ini dia manjakan namun dia tidak membalas pelukan Amalia.

Maher melihat perlakuan Natasha kepada anaknya sendiri,Amalia minta diangkat namun Natasha malah meninggalkannya.

"Ibu macam apa dia?"tanya Maher

"Sudah biarkan saja."jawab Imran yang sudah berdiri dibelakangnya

Maher menoleh kebelakang,dia merasa jika Imran sudah mengetahui perihal tentang Natasha,sikapnya jadi lebih dingin dan terlihat dari sorot matanya.

"Apa dia tidak membayarmu dengan tubuhnya seperti setiap kali kalian bertemu?"tanya Maher

"Kamu bicara apa?"tanya Imran

"Tidak ada,aku pergi dulu."jawab Maher

Imran menatap Maher yang berlalu begitu saja,dia keluar dari rumah tanpa Imran hari ini.Imran sendiri mengikutinya menuruni tangga,dia melihat Amalia menangis meminta Imran menggendongnya.

"Papa."panggil Amalia

1
Maemanah
enak aja suruh orang Sebagai pengasuh...suruh aja ibuya yg ngurus...semangat thor 👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!