NovelToon NovelToon
Office Girl Cantik Kesayangan CEO Tampan

Office Girl Cantik Kesayangan CEO Tampan

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:386.3k
Nilai: 5
Nama Author: ijah hodijah

Sudah Tamat

Fatharani Hasya Athalia, atau biasa disapa Hasya oleh teman-temannya itu harus terjebak dengan seorang pria di sebuah lift Mall yang tiba-tiba mati.
Hasya yang terlalu panik, mencari perlindungan dan dengan beraninya dia memeluk pria tersebut.

Namun, tanpa diketahuinya, ternyata pria tersebut adalah seorang CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Hasya sendiri bekerja subagai Office Girl di perusahaan tersebut.

Pada suatu hari, Hasya tidak sengaja melihat nenek tua yang dijambret oleh pemotor saat dirinya akan pergi bekerja. Karena dari perangai dan sifatnya itu, nenek tua tersebut menyukai Hasya sampai meminta Hasya untuk selalu datang ke rumahnya saat weekend tiba.

Dari sanalah, nenek tua tersebut ingin menjodohkan cucu laki-lakinya dengan Hasya.

Akankah Hasya menerima pinangan itu? Sedangkan, cucu dari nenek tua tersebut sedang menjalin kasih bahkan sebentar lagi mereka akan bertunangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ijah hodijah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

"Eh... Kenapa, Lo mukul gue?" Arsen merasa kaget.

"Bicara Lo, di jaga!" jawab Bara ketus.

"Bicara gue emangnya kayak gimana?" Arsen merasa bingung sendiri.

"Tau, ah...!" Bara memalingkan wajahnya.

"Kenapa, Tuan." Hasya sudah berada di depan Bara.

"Gila, Lo, Bar! Lo nyembunyiin cewek di ruangan Lo? Kalau nenek tahu, udah disuruh nikah, Lo!" sentak Arsen. Arsen adalah adik sepupunya, anak dari adik Papanya. Tapi, kedua orang tuanya sudah meninggal dunia sejak Arsen kecil. Lebih tepatnya, Arsen ditinggal ibunya setelah melahirkannya, sedangkan ayahnya meninggal karena kecelakaan saat Arsen umur delapan tahun. Dari sanalah, Arsen tinggal bersama Belinda dan dia sering menginap di rumah Bara. Usia Arsen hanya beda satu tahu dari Bara, Arsen lebih tua.

"Serah dia!" jawab Bara kepada Arsen.

"Pulang!" tatapannya langsung tertuju pada Hasya.

"Pulang?" tanya Hasya, dia mengerutkan keningnya.

"Kamu gak inget sama pulang?" tanya Bara heran.

Mata Hasya berkeliling, mencari dimana jam berada.Arsen yang melihat itu bengong, begitu pun dengan Bara.

"Huaaa! Jam setengah enam!" Hasya teriak saat melihat jam dinding yang ada di ruangan itu. Dan itu membuat kedua orang yang berada di depannya kaget.

"Tuan! Kenapa gak bilang dari tadi? Pasti bunda nyariin!" Hasya muter-muter, dia bingung sendiri. "Tuan! Saya izin dulu keluar sebentar!"

Hasya langsung berlari keluar tanpa mendengar jawaban dari Arsen dan Bara.

"Dia kenapa, Bar?" tanya Arsen, dia tambah bingung dengan tingkah Hasya.

"Gak tahu!" jawab Bara masih dengan keterkejutannya melihat tingkah Hasya.

"Lo dapet dari mana, Bar?" Arsen semakin penasaran. "Tumben, Lo ngebolehin dia masuk? Tapi gue suka, buat gue ya, mau gue ikat sekalian." ucap Arsen.

"Enak aja, Lo main ikat." ada gurat tidak suka dari wajah Bara.

"Loh..." Arsen merasa heran saat melihat raut wajah Bara.

"Tuan, maaf, hehe!" kedua orang itu masih bengong aja melihat kedatangan Hasya. "Oh, begini, Tuan. Saya tadi habis izin sama bunda Dewi, kalau hari ini saya lembur. Jadi, Bunda Dewi gak nungguin saya." Hasya mencoba menjelaskan kepada orang yang lebih dewasa darinya itu.

"Siapa yang lembur?" tanya Bara. Dia kembali mengerutkan keningnya sampai alisnya bertaut, bingung.

"Saya. Bukannya tadi siang tuan meminta saya untuk menyelesaikan pekerjaan ini hari ini? Tapi saya gak bisa karena ruangan ini terlalu kotor. Jadi, mohon maaf, berarti saya harus lembur untuk menyelesaikannya." terang Hasya.

Bugh!

"Anak orang, Lo apain?" tanya Arsen, dia memukul punggung Bara.

"Gak gue apa-apain." jawab Bara. Dia memang tidak melakukan apa pun kepada Hasya.

"Tapi, gue suka tuh, sama bocah. Buat gue, ya? Mau gue lamar hari ini juga."

"Gak! Jangan ganggu dia." Bara tetap kekeh kalau Hasya tidak boleh diambil Arsen.

"Laura mau dikemanakan, woy!"

Bara tidak menanggapinya, dia kembali menatap Hasya yang masih berdiri mematung di depannya. "Besok saja lagi." ucapnya.

"Tapi, Tuan..."

"Jangan membantah!"

Raut wajah Hasya berubah, dia paling tidak suka dengan pekerjaan yang ditunda.

"Sayang! Kamu belum pulang? Aku nunggu lama di apartemen." tiba-tiba Laura datang dengan wajah ditekuk.

"Nenek gayung! Lucuan juga dia! Yes! Gue punya mainan baru!" gumam Arsen.

Bugh!

"Jangan macem-macem!" Bara menatap Arsen dengan tajam.

Wle! Urusin aja, tuh , nenek gayung, Lo!"

"Arsen! Lo, ya! Gue dikatain nenek gayung." Laura terlihat marah.

"Emang, Lo, mirip sama nenek gayung!" Arsen memalingkan wajahnya. Dia sangat tidak suka dengan Laura. Cuma, dia heran aja sama Bara yang seperti dicucuk hidungnya kalau sama Laura.

"Saya harus bagaimana?" Hasya tiba-tiba bicara.

"Pulang!" ucap Bara.

"Eh, sebentar! Dia siapa ada di ruangan kamu, Beb?" tanya Laura. "Bukankah dia seorang OG? Kok dia bisa masuk ruangan kamu?" Laura menatap Hasya dari atas sampai bawah. Sekalipun terlihat sederhana dan pakaiannya juga seragam OG di perusahaan pacarnya, tapi dari dalam penampilan Hasya itu mempunyai ketertarikan sendiri. Bahkan Laura juga yang notabene seorang model merasa takjub.

"Dia cewek gue!" Arsen mendekat kepada Hasya dan itu sukses mendapatkan pelototan dari Bara.

"Disuruh nenek." jawab Bara.

"Iya, dong. Nenek itu gak mau ruangan cucu kesayangannya kotor, nanti ada tikus masuk, bagaimana? Masa ruangan seorang CEO ada tikusnya gara-gara dia anti orang lain masuk ke dalam ruangannya." sahut Arsen, lebih tepatnya dia menyindir Bara.

"Banyak kecoanya, Tuan. Tadi sudah saya kumpulkan ke dus itu!" Hasya menoleh ke pekerjaannya yang belum selesai, lalu ia menunjuk sebuah dus yang Hasya pakai untuk menaruh kecoa, lebih tepatnya dus itu sudah jadi sarang kecoa lebih dulu.

"Yang benar, Yang?" tanya Arsen.

Bugh! Bara langsung meninju punggung Arsen. Sedangkan Hasya menatap Arsen dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Lihat aja di rumah!" Bara menatap kesal kepada Arsen.

"Gue gak pulang ke rumah, gue mau antar Ayang gue pulang, sekalian mau deketin nyokap sama bokapnya." Arsen mengedip-ngedipkan matanya, dia semakin suka sama respon Bara.

Bugh!

Bugh!

Bara kembali meninju Arsen dengan sekuat tenaga. "Eh, sakit somplak! Pacar Lo, mau dikemanakan, tuh? Berani juga, Lo!"

"Sebentar, Beb. Maksudnya, apa, ini?" Laura mulai curiga.

"Gak papa," jawab Bara pendek.

"Ayo, Yang. Kuantar kamu sampai ke dalam rumah." Arsen menarik tangan Hasya, tapi Hasya segera menepis tangan Arsen pelan.

"Maaf, Tuan." ucap Hasya.

"Gila, ngejaga banget!" seru Arsen. Baru kali ini dia ditolak sentuhan oleh wanita.

"Maaf, Tuan. Kata nenek saya, waktu saya masih kecil, kalau sudah baligh jangan mau disentuh sama laki-laki, nanti hamil." ucap Hasya. Dia bukan tidak mengerti, tapi Hasya hanya menjaga dirinya dari laki-laki. Walaupun dia pernah meminta perlindungan kepada laki-laki di dalam lift, tapi itu pertama kalinya dia memeluk laki-laki. Dan dia tidak ingin lagi, mengingat dirinya tidak mempunyai siapa-siapa yang bisa melindunginya, jadi dia harus bisa melindungi dirinya sendiri.

"Buahaha...!" Arsen tertawa terpingkal-pingkal. Hari ini adalah hari yang buruk baginya dari pagi sampai sore, tapi saat masuk ke ruangan Bara dia seperti mendapatkan pencerahan.

Bara sendiri juga menahan tawanya mendengar penuturan Hasya.

"Kenapa tuan malah tertawa?" Hasya merasa heran.

"Hey... ! Kamu benar-benar gak ngerti, atau pura-pura gak ngerti?" tanya Laura.

"Apanya, Nona?" tanya Hasya.

"Gue gak yakin, kalau kamu gak ngerti tentang hal begitu. Secara, kamu ini sudah dewasa." jawab Laura.

"Maaf, saya harus bekerja lagi. Kalau memang tidak lembur, saya akan pulang." jawab Hasya.

"Benar, kan, dia mengelak." ucap Laura.

"Maaf, Nona. Saya tidak ingin membahas terlalu jauh. Saya harus segera bekerja. Permisi." Hasya membalikan badannya.

Tapi Arsen memanggilnya."Kamu bekerja apa?" tanya Arsen.

"Paling juga sebagai LC! Apa lagi kalau bukan itu? Dari body aja dia bagus, ya, pastinya dia manfaatin juga, tuh, body bagusnya buat pria hidung belang." sahut Laura.

Plak!

"Aaa..." Laura mengerang kesakitan saat layangan telapak tangan itu mengenai pipinya. "Beb?" Laura menatap penuh tanya kepada Bara yang sudah berani menamparnya.

Bersambung

1
Erlinda
jijik aq membaca novel ini benar benar ga bermutu biar aja si hisya itu mampus ga tau di untung dan goblok nya luar biasa
Mardiana Puji
heran bara yg ngajikin hasya kerumah sakit. dia jg yg menyuruh hasya menjauh dari keluarganya sfh tahu hasya trauma sm keluargax masih aja ngajak ketemuan dasar.
Erlinda
kamu juga goblok nya luar biasa hisya udah tau klo keluarga kau jahat begitu tapi nekat juga datang kesana .klo kau punya keahlian bela diri sih ga masalah ini udah bodoh .lemah lagi tetap aja sok hebat. aneh LG kok ada ya keluarga yg mede beginian ga punya hati dan jahat nya melebihi iblis. .muak aq membaca yg mode beginian
Erlinda
duh Thor kenapa sih kamu bikin tokoh utama cewek di sini begitu menyedihkan..jahat banget JD org
Maya Mawardi
itu memar krn ulah keluarga yg menganggap anak sial bukan Krn tindakan bara
Maya Mawardi
oh berarti hasyanya cantik
Maya Mawardi
bahasanya ada typo jadi agak dalam sedikit bacanya supaya mengerti
Musrifah: lanjutkan terus ya
total 2 replies
Satriah Taufik
ceritanya bagus,nggak bertele2,ada sedihnya jg,termksh
Ijah Khadijah: Terima Kasih kembali kakak
total 1 replies
Selamet Turipno
SUDAH KU BILANG INI CERITA BODOH KAU BACA JUGA APALAGI PEMERAN UTAMA WANITANYA BODOH BANGET KAN SEMAKIN BODOH CERITANYA
Erlinda: sorry Thor aq stop sampai disini benar benar ga mutu novel mu
total 2 replies
Selamet Turipno
hahahaha cerita semakin bodoh dari penulis eek
Selamet Turipno
hadeh dapat cerita bodoh lg dari author or eek sdh jelas di bab sebelum sebelumnya hanya manggil nenek
Nadhira💦
neneknya bara kan belinda thor
klo helena kan mamanya bara...
Ijah Khadijah: Iya, Kak. Kebalik🙏
total 1 replies
Ina Karlina
wajah jangan-jangan Hasya hamidun 😁😁
Ina Karlina
sebenarnya nenek nya bara Belina apoa Helena .. ..makin kesini makin banyak typonya
Ijah Khadijah: Maaf, Kak🙏🙏🙏
total 1 replies
Trisni Ayu
lanjut
Trisni Ayu
kayaknya enak ceritanya.lanjut
kasychan040614_chan
ceritanya bagus. semangat terus bikin ceritanya, semoga selalu sehat/Smile//Angry//Pray/
Ijah Khadijah: terimakasih kakak
total 1 replies
anita
jtuh cinta kok gk nyadar bar...
anita
ya kamu itu yg aneh laura
echa purin
👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!