Felicia Darmaris. Gadis cantik dengan penuh energik dan juga ke gilaan nya yang selalu membuat semua orang menyukai dirinya, gadis muda berusia 15 tahun yang kini sedang mengenyam pendidikan pertama nya di SMA Dirga Pertiwi. Wajah ceria yang mampu membuat semua orang tersenyum dan tertawa itu menyimpan sebuah rasa sakit dan kehilangan yang mendalam di hidup nya. Kecerian nya hanya temeng untuk menutupi setiap luka dan rasa sakit yang dia rasakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faz16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali
" Kita menang Gha, lo emang the best.. " Rendy berteriak dengan bangga nya melihat ke menangan sahabatnya itu.
Argha menerima uang tunai sebesar 50 juta hasil tahunan balapan mereka, uang itu akan di gunakan mereka untuk membantu biaya oprasi ibu Siska yang saat ini sedang kritis di rumah sakit.
" Kita dapat uang nya Gha, malam ini kita langsung ke rumah sakit nemuin Siska biar dokter langsung bertindak. " Samuel begitu bersemangat membicarakan Siska.
" Lo bawa uang ini, hari ini kalian anter aja uang nya ke rumah sakit pokok pastiin semua biaya selesai hari ini juga dan langsung ada tindakan. " Ucap Argha menyerah uang itu pada Samuel Rendy dan Deo. Mendapatkan uang itu tidak lah susah untuk Argha namun dia enggan mengunakan uang pemberian orang tua nya untuk membantu Siska.
Wajahnya pucat kepala berputar dan telihat seketika gelap membuat Argha terhuyung kebelakang dan tidak sadarkan diri.
***
Mentari pagi menembus masuk kedalam jendela membuat sang penghuni kamar merasa terganggu, pemuda itu menguap beberapa kali mengedarkan pandangan nya menatap sekeliling kamarnya.
" Rasa nya cukup lama aku tidak bangun, huammmm lebih segar dan jauh lebih baik. " Gumam nya langsung pergi ke kamar mandi.
Ruang makan keluarga Fernandez
Natasya menatap langkah kaki yang terdengar lebih ringan dan senyuman menyapa dirinya.
" Selamat pagi ma.., paaa.. " Ucap Zikry membuat ke dua orang tuanya terkejut dan juga bahagia menyambut kembali kedatangan anak kesayangan mereka,
" Zikry... " Natasya belari memeluk Zikry yang merasa aneh dengan sikapnya.
" Kamu terlalu lama tidur nak, mama rindu sekali sama kamu. " Natasya memperlakukan Zikry begitu lembut menyentuh wajahnya mengelus nya seperti dia akan kehilangan anak nya itu.
Zikry menyentuh tangan Natasya dan menatapnya dalam.
" Zikry gak kemana-mana ma, masih ada di sini dan tidak akan pernah pergi dari sini. " Natasya memeluk Zikry dengan begitu erat seolah olah dia akan kehilangan kembali anaknya.
Mereka menikmati sarapan dengan penuh suka cita, beberapa pelayan baru nampak heran dengan keadaan pagi itu.
***
SMA DIRGANTARA
Felicia baru saja sampai di sekolah dengan mengendari sepeda kesayangan.
Tinnnn
Seketika suara klakson mobil mengejutkan gadis itu hingga terjatuh. Felicia membersihkan tangan dan lututnya yang kotor, beberapa buku nya lun berserakan di tanah.
" Naik mobil gak pakek mata kali, gak liat ada orang jalan apa. " Umpat Felicia kesal membereskan semua buku buku nya yang keluar dari dalam tas nya.
" Maaf, saya mengejutkan. " Suara lembut itu seketika membuat Felicia menggangat kepalanya terdiam menatap sorot mata sayu di depannya.
" Argha?. " Gumam Felicia membuat Zikry terkejut.
" Saya Zikry, kamu kenal sama Argha?. Kamu pasti salah satu siswa baru kan, saya Zikry ketua OSIS. " Ucapan Zikry benar-benar membuat Felicia bingung dengan alur cerita nya.
" Emz, sekali lagi maaf. " Zikry kembali masuk kedalam mobil nya tanpa menunggu ucapan Felicia yang ingin mengatakan sesuatu. Mobil itu melaju pergi meninggalkan Felicia yang kembali menuntun sepeda nya pelan menuju parkiran.
Sedangkan di dalam mobil Zikry berpikir keras.
" Dia mengenal Argha?. Dia seperti begitu deket dengan Argha?. " Gumam Zikry pelan.
Dari kejauhan Felicia melihat Camelia yang sedang memeluk Zikry dengan senyuman bahagia. Hal itu semakin membuat dirinya semakin bingung, orang yang bertengkar dan saling menghina kemarin kemudian bisa menjadi sedekat itu dalam 1 hari.
Zikry menggandeng tangan Camelia. Terlihat jelas pemuda itu benar-benar menyayangi gadis cantik itu, mereka berjalan pelan menuju lobi sekolah dengan canda tawa seperti orang yang tidak pernah bertemu.
Felicia mengeluarkan jaket mereka milik Argha, menatapnya sekilas dan merasa ragu saat hendak mengembalikan nya. Dia Argha tapi seperti bukan Argha yang Felicia temui kemarin. Bukan orang yang sama yang menolong nya membela dirinya. Dia orang yang berbeda.
Febby menghampiri Felicia yang termenung.
" Felicia, lo kenapa?. Gue kira lo libur hari ini?. " Febby menepuk pundak Felicia pelan membuat gadis itu terlihat sedikit terkejut.
" Ah, gak papa kok Feb. Gue cuman mau balikin jaket nya kak Argha tapi..., tapi kek ada yang beda di dirinya kek bukan Argha yang kemarin Feb. " Cerca Felicia membuat Febby mengerti,
" Hemzz, yang lo maksud itu Zikry kan?. " Felicia menatap Febby heran bagimana bisa sahabatnya itu tau dengan nama baru yang pemuda itu katakan padanya beberapa menit lalu.
" Iya gue tau apa yang ada di otak lo, kan kemarin dah gue kasih tau kalau Argha itu memiliki jiwa yang lain dalam tubuh nya. Ya semacam keperibadian ganda yang tidak sengaja tercipta dalam dirinya. Itu yang gue denger dari beberapa senior kita. " Febby berusaha menjelaskan perubahan pada Argha yang membuat Felicia heran.
" Jadi dia adalah jiwa yang lain, jadi sekarang Argha sedang tidak berada di sini?. " Ada perasaan yang berbeda dalam diri Felicia saat tau jika Argha akan pergi sementara waktu.
" Iya, mereka akan kembali ke jiwa mereka jika ada sesuatu yang membawa nya kembali. Gue denger Argha udah cukup lama ada sekitar 5 bulanan di sini entah bagaimana bisa seperti itu dan sekarang tiba-tiba Zikry kembali. " Febby menggandeng tangan Felicia mengajaknya berjalan sembari bercerita banyak hal tentang apa yang dia ketahui pada sahabatnya itu.
Febby dan Felicia berjalan melewati rombongan Zikry dan Camelia yang sedang berkumpul di Koridor sekolah di mana kelas mereka berada, Felicia berjalan santai meski mendapatkan tatapan tajam dari Camelia dan teman teman nya.
Camelia melihat jaket OSIS milik Zikry di tangan Felicia membuat gadis itu menjadi semakin kesal dan berjalan ke arah Felicia, menarik jaket OSIS itu dengan keras dan hampir membuat Felicia tersungkur ke depan.
" Balikin jaket cowok gue, dasar gatel. " Ucap Camelia sinis.
Felicia menatap tajam Camelia, gadis itu benar-benar kesal dengan tingkat kasar Camelia. Felicia kemudian mendorong bahu Camelia membuat gadis itu terdorong mundur.
" Sebenarnya lo ada masalah ada sih sama gue, kayak gue jalan dj depan mata lo aja jadi masalah. Lagian Argha yang ngasih jaket itu bukan gue yang minta. "Pekik Felicia dengan kesal.
Zikry mendekati Camelia dan Felicia yang sedang beradu argumen.
" Lia, udah kamu kenapa sih?. Mungkin kalian cuma salah paham aja. Ini cuma persoalan jaket OSIS aku kan, nanti bisa di cuci lagi sayang. " Ucap Zikry dengan lemah lembut membuat Felicia menatap dalam pemuda itu.
" Aku gak usah ada bauk wanita lain dalam hubungan kira. " Ucap Camelia dengan tegas.
Zikry menggaguk, pemuda itu selalu bersikap lembut dan tenang berbanding terbalik dengan sikap Argha yang awuran dan berandalan. Zikry menatap Felicia yang diam.
" Lo yang tadi kan, terima kasih udah balikin jaket gue. Lebih baik lo jauh jauh dari Camelia dan mungkin lo kenal sesorang yang mirip gue tapi maaf itu buka orang yang lo kenal. " Ucap Zikry menarik tangan Camelia untuk pergi meninggalkan Felicia dan Febby yang masih memerhatikan mereka.
" Udah lah ayo masuk kelas gak penting banget pagi pagi ngajak orang ribut, lagian kalau lo mau bilang makasih entar aja nunggu Argha bagun dari tidur panjang nya. " Febby menarik tangan Felicia agar tidak lagi menghiraukan mereka yang berjalan menjauh.