NovelToon NovelToon
PRAHARA CINTA CANDRAMAYA

PRAHARA CINTA CANDRAMAYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Kehidupan di Kantor / Keluarga
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: REZ Zha

Rumah tangga Candramaya dan Krisna mulai ditimpa badai, saat Krisna mengalami kecelakaan hingga membuatnya lumpuh dan kehilangan pekerjaan.

Candramaya terpaksa menjalani tugas sebagai tulang punggung keluarga. Untung saja Candramaya mempunyai pekerjaan di sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis retail, sehingga urusan keuangan keluarganya sementara masih bisa ia handle.

Masalah mulai muncul, ketika Candramaya dipertemukan kembali dengan Alvin, cinta pertamanya di masa SMA yang kini menjadi bos baru di kantor dia bekerja. Tanpa Candramaya sangka, ternyata Alvin masih memendam rasa cinta kepadanya.

Akankah Candramaya bertahan dengan cintanya pada Krisna, atau dia justru terbuai oleh kisah masa lalunya dengan Alvin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon REZ Zha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 - Operasi

Dengan rasa kecewa, Candramaya meninggalkan tempat kerja suaminya. Sungguh, perlakuan istri bos Krisna di luar prediksinya. Tidak bisa memberikan surat keterangan jika Krisna sedang menjalankan tugas ketika terjadi kecelakaan, baginya tak masalah, karena dia dan suaminya juga sudah menduga seperti itu. Namun, kata-kata istri bos yang terkesan meremehkan Krisna benar-benar membuatnya geram.

Jika saja wanita tadi bukan istri bos suaminya, rasanya ingin dia lawan. Jika tidak dapat membantu, setidaknya bisa sedikit berempati atas musibah yang dialami Krisna. Tapi, istri bos sama sekali tak menunjukkannya.

Sesuai dengan rencana, Candramaya mampir ke rumahnya terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah sakit. Dia ingin mengambil beberapa barang yang dibutuhkan selama di rumah sakit, juga untuk menjemput mamanya yang ingin membesuk Krisna di rumah sakit selain ingin bertemu anaknya.

Bersamaan dengan adzan Dzuhur berkumandang, motor yang dikendarai Candramaya sampai di depan rumahnya.

"May, gimana, Pak Krisna?" Dari sebelah rumah, Ibu Dini yang sedang membalik pakaian yang dijemur bertanya pada Candramaya ketika melihat kedatangan Candramaya.

"Siang ini rencananya akan dioperasi, Bu," jawab Candramaya sambil melepas helm yang menutupi kepalanya.

"Semoga operasinya berjalan lancar, ya, May. Nanti sore Ibu sama bapak baru bisa nengokin ke sana," ucap Ibu Dini.

"Aamiin, makasih, Bu. Iya, nggak apa-apa. Saya makasih banget udah dibantu Pak RT sama Ibu." Candramaya tak melupakan pertolongan Pak Asep dan Ibu Dini padanya, saat memberi kabar soal kecelakaan Krisna juga membelikan sarapan untuk Ayuning dan Rangga.

"Jangan sungkan-sungkan, May. Biar nanti Ibu yang urus Rangga sama Ayu kalau kamu repot di rumah sakit." Ibu Dini menawarkan bantuan, karena dia tahu, dengan kondisi Ayuning, adik dari Krisna itu tidak bisa mengurus Rangga sendirian, harus ada yang mengawasi.

"Makasih, Bu," sahut Candramaya. "Saya masuk dulu ya, Bu. Mau ke rumah sakit lagi soalnya." Candramaya berpamitan, dia tak bisa bersantai-santai, karena rencananya Krisna akan dioperasi jam dua siang ini.

"Oh, ya sudah, May. Kamu yang sehat-sehat, ya." Ibu Dini mengerti, bagaimana lelahnya Candramaya harus menemani suaminya di rumah sakit selepas bekerja kemarin.

"Iya, Bu," jawab Candramaya tersenyum walau hatinya bersedih.

"Mama!" Dari dalam rumah Rangga berlari ke arahnya. "Papa mana, Ma?" tanya Rangga mencari keberadaan papanya yang tak terlihat datang bersama mamanya.

Candramaya mengangkat tubuh Rangga dan menggendong di lengannya.

"Papa di rumah sakit, Dek," jawab Candramaya, "Saya masuk dulu, Bu." Candramaya kembali berpamitan pada Ibu Dini kemudian melangkah masuk ke rumahnya.

"Assalamualaikum ..." salam diucapkan Candramaya saat masuk rumah.

"Waalaikumsalam, Mbak Maya udah pulang? Mas Isna kenapa nggak ikut pulang juga?" tanya Ayuning yang menyambut kedatangan Candramaya di ruang tamu.

"Papanya Rangga menginap di rumah sakit, Yu," jawab Candramaya.

"Rangga mau ikut ke rumah sakit, Ma." Ingin bertemu sang papa, Rangga meminta diajak mamanya ke rumah sakit.

"Nggak bisa, Dek. Anak kecil nggak boleh ke sana, nanti dimarahin dokter." Candramaya melarang Rangga ke rumah sakit karena aturan dari rumah sakit.

"Kalau Ayu boleh ya, Mbak May?" Merasa dirinya bukan anak kecil, Ayuning pun menawarkan diri ikut membesuk kakaknya.

"Ayu nanti saja ke rumah sakitnya. Ayu 'kan harus jagain Rangga." Kepada adik iparnya pun Candramaya melarang datang ke rumah sakit.

"Kan ada Nenek Rangga, Mbak May," sahut Ayuning memprotes dilarang ikut bertemu kakaknya.

"Nenek Rangga nanti mau ke rumah sakit sama Mbak. Kamu di sini saja dulu, besok saja ke rumah sakitnya." Candramaya tetap melarang.

"Kamu sudah datang, May?" Ibu Endang terlihat keluar dari dapur, dia baru selesai menata masakan yang akan dibawa ke rumah sakit.

"Iya, Ma. Mama sudah siap?" Candramaya merespon ucapan mamanya.

"Sudah, ini Mama mau sholat dulu terus berangkat," jawab Ibu Endang.

"Aku juga mau sholat dulu, Ma." Candramaya menurunkan Rangga yang tadi dia gendong. "Rangga udah makan belum?" tanyanya pada sang anak.

"Udah tadi disuapin sama nenek," jawab Rangga.

"Ya udah, Rangga sama Ateyu dulu, ya!" Candramaya mengusap kepala Rangga kemudian mengecupnya. Setelah itu ia berjalan menuju kamarnya untuk menyiapkan keperluan yang akan dia bawa ke rumah sakit lalu sholat Dzuhur.

***

Jam 14.05 menit, Krisna dijadwalkan menjalani operasi. Saat ini Candramaya ditemani papanya di depan ruang bedah. Sementara Ibu Endang sudah kembali ke rumah Candramaya menggunakan ojol.

Candramaya meminta papanya yang menemani karena dia butuh seseorang yang bisa membuat dirinya tegar menghadapi operasi yang dijalani sang suami.

Jantungnya berdegup kencang. Perasaannya tak tenang. Mulutnya tak lepas memanjatkan doa, agar operasi yang dijalani suaminya berjalan lancar dan tak menghadapi kendala. Bahkan, setiap ucapan papanya hanya direspon dengan menganggukkan atau menggelengkan kepala saja.

Candramaya melirik arloji di tangannya. Sudah lebih dari satu jam pintu ruang bedah masih saja tertutup sejak dokter dan beberapa perawat masuk ke dalam ruangan operasi itu.

Terasa lama waktu yang dirasakan Candramaya saat menunggu operasi suaminya. Terkadang ia duduk dengan meremas jemarinya. Kadang juga ia berjalan mondar-mandir dengan gelisah.

Setengah jam kemudian pintu kamar operasi terbuka. Dokter pun keluar dari ruangan itu. Candramaya berlari ingin mengetahui kondisi suaminya pasca operasi. Namun, pintu kembali tertutup, dokter pun berjalan cepat, tak memberi kesempatan Candramaya untuk bertanya.

"Sabar dulu, May. Operasinya baru selesai, Mungkin Krisna sedang dalam masa pemulihan." Pak Arifin berusaha menenangkan putrinya yang tampak gelisah.

"Aku ingin tahu kondisi Mas Krisna, Pa." Siapapun di posisi Candramaya saat ini, pasti merasakan hal yang sama. Tidak sabar, ingin tahu kabar tentang suaminya pasca operasi. Apalagi petugas Rumah Sakit terkesan tertutup tak memberinya informasi. "Aku khawatir jadi sesuatu, Pa," ucapnya lirih.

"Kamu berdoa saja supaya suamimu lekas pulih, May." Pak Arifin merangkul pundak Candramaya dan membawa putrinya itu kembali duduk.

Sepuluh menit berselang pintu ruang bedah kembali terbuka. Dua orang perawat mendorong brankar di mana Krisna berbaring tak berdaya dengan mata terpejam tak sadar.

Candramaya kembali bangkit dan menghampiri perawat itu.

"Sus, gimana kondisi suami saya?" Candramaya mengikuti kedua perawat yang membawa suaminya, disusul dengan Pak Arifin di belakangnya.

"Pasien akan dipindahkan ke ruang recovery, Bu." salah seorang perawat menjawab pertanyaan Candramaya.

Candramaya memperhatikan wajah Krisna yang pucat dan matanya yang masih terpejam, membuat pikiran Candramaya semakin kacau dengan segala kemungkinan yang tidak mengenakkan hati.

"Kenapa suami saya belum sadar, Sus?" tanya Kirana masih mengikuti langkah perawat hingga mereka sampai di ruang recovery.

"Tunggu saja ya, Bu. Pasien baru operasi, biasanya membutuhkan waktu untuk pasien sadar setelah dilakukan bius total." Setelah menjelaskan, perawat itu segera menutup pintu kamar recovery, sementara ini tak membiarkan Candramaya ikut masuk ke dalam ruangan itu.

Jawaban perawat itu tak cukup membuat hati Candramaya tenang. Dia baru bisa bernafas lega, jika dia melihat suaminya itu sudah siuman.

*

*

*

1
Dest Cookies
waduh.. gmn nih??.. jauhkanlah.. pikiran jelekmu mas krisna.. percayalah sama maya... dan sebaiknya maya terus terang.. biar bisa menghadapi alvin bersama suamimu..
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ᵇᵃˢᵉ fjR ¢ᖱ'D⃤ ̐
jangan berpikir yang bukan2 Krisna.jatuhnya nanti kamu memfitnah istri sendiri dan itu lebih sakit dari apapun. jangan percaya hanya karena dengar dari katanya...
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ᵇᵃˢᵉ fjR ¢ᖱ'D⃤ ̐
Benar kata Diana.sebelum semuanya terlambat,Candramaya jujur aja sama Krisna biar dikemudian hari jika ada sesuatu dirinya tidK di salahkan
Esther Lestari
waduh Krisna jangan punya pikiran jelek gitu sama istrimu.
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
kamu harus percaya sama Maya, Kris...
itulah perlunya keterbukaan dalam berumah tangga biar tidak ada kesalahpahaman diantara keduanya
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
nah betul tuh mending jujur aja May, ceritakan tentang Alvin dan kekhawatiranmu juga
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
Alvin begitu mungkin karena dulu mereka berpisahnya secara sepihak karena ancaman orang tua Alvin juga, sehingga masih ada rasa penasaran di hati Alvin untuk Maya
🍁RA❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Wah semoga Krisna tetap percaya sama Maya. Maya juga ini kenapa terlalu lama menyembunyikan masa lalunya. terus sekarang hamil Krisna hampir ragu😭😭
🍁RA❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
apa yang di bilang Diana benar lho Maya
popon susana
kisah ini jadi jarang up sih mom zha
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
jangan terlalu mengejar Vin nanti jatuhnya obsesi bukan cinta dan itu bahaya buat kamu sendiri.Jika kamu masih mencintai Maya lupakan dia dan move on toh definisi cinta yg tulus ketika melihat yg tercinta bahagia ikut bahagia meski tak bisa memiliki
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ᵇᵃˢᵉ fjR ¢ᖱ'D⃤ ̐
kalau memang Alvin benar2 mencintai Candramaya,biarkan Candramaya bahagia dengan keluarganya dan rumah tangganya.jangan mengusik apalagi hadir jadi orang ketiga dan merusak sebuah keluarga yang dibangun dengan cinta.
🍁RA❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Tapi nyatanya Maya sudah lupa Alvin. Apalagi Krisna meskipun tidak kaya harta seperti kamu, tapi dia kaya hati. dia bisa menentramkan hatinya Maya. Kehadiran Rangga menjadi suatu kebahagiaan yang sangat luar biasa. Meskipun mereka hidup sederhana serba kekurangan tapi cinta dan kasih sayang mereka tak bisa di jabarkan. sebaiknya kamu melupakan rasa cintamu. kalau kamu mengejar terus yang bukan pasti lama lama cinta yang kau rasakan adalah obsesi.
Dest Cookies
yeeyy.. alvin.. susah banget yah dibilangin...kl emang bener sayang tulus sama maya biarkan dia bahagia dgn keluarga kecilnya... karena kebahagian ga bisa diukur dgn materi..
🍁RA❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Sampai kapan kamu akan menutupi kisah masa lalumu sama suami mu Maya, sekarang suamimu sudah mulai curiga sama kamu
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ᵇᵃˢᵉ fjR ¢ᖱ'D⃤ ̐
kehadiran Alvin membuat rumah tangga Krisna dan Candramaya jadi kisruh.mending Candramaya dan Krisna saling terbuka, jujur saja jangan berbelit-belit atau nanya ,jelasin muter2
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
lebih baik terbuka aja May sama suamimu biar dia gak salah paham
Dest Cookies
semoga bisa saling terbuka yah... bicaralah krisna terus terang...biar ga salah faham..dan percayalah sama maya..
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ᵇᵃˢᵉ fjR ¢ᖱ'D⃤ ̐
jangan menelan berita atau kabar mentah2 Krisna.bicarakan baik2 dengan Candramaya karena sebenarnya berita2 ataupun gosip yang beredar belum tentu kebenarannya
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
jangan percaya gitu aja Kris, toh Maya juga sebenarnya risih ma Alvin klo bukan propesionalisme bekerja mah.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!