NovelToon NovelToon
My Nerd Bodyguard

My Nerd Bodyguard

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Enemy to Lovers
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ocean Na Vinli

Kekurangan kasih sayang dari papanya, membuat Jessica Maverick selalu mencari perhatian dengan melakukan tindakan di luar batas, hingga dia juluki sebagai manizer atau pemain pria.

Sampai-sampai pengawal yang ditugaskan untuk menjaga Jessica kerap kali mengundurkan diri. Mereka tidak sanggup memantau pergerakkan Jessica yang liar dan binal itu.

Tindakan yang dilakukan Jessica bukan tanpa sebab, dia hanya ingin mendapatkan perhatian dari sang papa. Namun, bukannya mendapatkan perhatian, malah berujung mendapatkan pengawalan lebih ketat dari sebelumnya.

Felix namanya, siapa sangka kehadiran pria berkacamata itu membuat hidup Jessica jadi tidak bebas. Jessica pun berencana membuat Felix tidak betah.

Apakah Felix sanggup menjalankan tugasnya sebagai bodyguard Jessica? Lalu apa yang akan terjadi bila tumbuh benih-benih cinta tanpa mereka sadari?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocean Na Vinli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keterlaluan

Perkataan Derick sontak membuat pupil mata Jessica seketika melebar.

"Apa? Tidak mungkin, tapi dia ini pria asing, bagaimana Papa bisa ...."

Lidah Jessica mendadak kelu. Dia menatap Derick dengan tatapan tak percaya.

"Jika Nona tidak percaya, tanya saja pada Tuan Aiden," balas Derick.

Derick tahu hubungan pemilik mansion ini dan putri sulungnya memang sangat buruk. Selama berkerja kurang lebih sembilan belas tahun, dia menyaksikan sendiri bagaimana Aiden memperlakukan Jessica. Kendati demikian, sudah seharusnya dia memberi saran kepada Jessica untuk menemui Aiden. Walaupun dia tahu Aiden tidak akan bisa ditemui. Tuntutan pekerjaan membuat lelaki itu jarang terlihat di rumah.

Jessica masih tak bersuara. Merasa Aiden telah mengukungnya dengan memberi pengawal baru. Dapat dipastikan sekarang gerak-geriknya jadi terbatas karena Felix akan terus berada di sisinya selama 24 jam.

Entah mengapa dada Jessica terasa sangat sesak sekarang. Karena hanya dia satu-satunya yang diberi pengawalan ketat.

Sementara Mia dan Liam, pengawalannya biasa saja. Kedua adik tirinya itu tak berada di rumah saat ini, melainkan di asrama kampus, tengah mengikuti kegiatan dari kampus.

"Nona, Tuan Aiden melakukan semua ini karena dia sayang dengan Nona," ucap Derick, mencoba menenangkan Jessica.

Jessica mendadak mengepalkan kedua tangan. Dia melirik Derick dan Felix bergantian sekarang sambil tersenyum getir.

"Sayang katamu? Persetan dengan rasa sayang! Kalian semua sama saja, hanya ingin membuatku menderita!" seru Jessica kemudian bergerak cepat menuju kamar.

Brak!

Pintu ditutup dengan sangat kuat, hingga membuat Felix dan Derick saling lempar pandang sejenak.

"Saya minta maaf atas sikap Nona Jessica. Dia sebenarnya gadis yang baik, hanya saja sesuatu hal membuatnya jadi seperti itu," kata Derick. Mencoba berbicara pada pengawal baru Jessica.

"Tidak apa-apa Tuan ...." Felix menjeda kalimatnya sejenak sambil menjabat tangan Derick.

Derick langsung menyambut tangan Felix sambil melempar senyum hangat. "Derick, panggil saja Derick."

Felix pun membalas dengan sebuah senyuman tipis. "Namaku Felix, bicara informal saja Tuan."

"Baiklah, sesuai keinginanmu kalau begitu aku permisi dulu, selamat malam dan semoga betah," kata Derick mencoba mengakhiri percakapan sambil tersenyum penuh arti.

Felix mengangguk pelan dan melihat Derick mulai berjalan menjauhi. Secepat kilat dia mengalihkan pandangan lagi ke pintu kamar Jessica yang sudah ditutup rapat.

Sementara itu, di dalam kamar. Jessica mengusap cairan bening yang membasahi pipinya sejak tadi. Kini wanita bertubuh ramping itu berbaring dengan posisi menyamping.

"Papa benar-benar jahat, kalau memang sayang kenapa dia tidak pernah memelukku atau pun mengajakku jalan-jalan, setidaknya menatapku berlama-lama sekali saja, kenapa Papa selalu menghindariku, memangnya aku salah apa ...."

Air mata yang sudah diusap, kembali mengalir dari sudut mata. Jessica sudah berusaha untuk tidak menangis lagi, tapi jika dia sendirian, pasti dia selalu menangisi sikap Aiden yang selalu membuatnya terluka.

"Jangan-jangan aku anak selingkuhannya ...."

Lagi Jessica berkicau. Bersamaan dengan lelehan air mata masih turun ke bawah. Sampai saat ini Jessica tidak tahu bagaimana rupa mamanya. Tidak ada satu foto terpajang di rumah megah ini, tidak ada sama sekali. Jessica hanya tahu nama mamanya saja. Jadi Jessica beranggapan dia anak selingkuhan Aiden.

Cukup lama Jessica terisak sampai pada akhirnya matanya terasa mulai berat.

"Sudahlah Jessica, kalau pun pria bernama Aiden itu tidak menyayangimu, biarkan saja, sekarang misimu adalah membuat Felix resign ...." Setelah berucap, perlahan-lahan kantung mata Jessica mulai menutup.

Sedangkan di kamar sebelah, Felix sedang melucuti satu persatu pakaiannya dan melempar setelan jas hitam itu ke sudut ruangan.

Terlihatlah otot-otot berjumlah 8 kotak berjejer rapi di perutnya. Benar kata Aiden, otot-otot ini begitu tersembunyi. Jika Jessica melihat otot Felix saat ini pasti air liurnya akan menetes.

"Wanita ini sangat berbahaya, aku harus bersabar menghadapinya," kata Felix lalu perlahan duduk di tepi ranjang.

Dia pandangi ruangan yang akan menjadi tempatnya berteduh ini. Mewah dan luas, tapi semua kemegahan itu tak sebanding dengan kehangatan rumahnya di Vermont. Walaupun sederhana, tapi selalu membuat hatinya selalu tenang.

"Semoga aku bisa tahan." Felix membuang napas berat sejenak. Meskipun sudah tahu tentang Jessica dari Aiden, tapi tetap saja dia tampak terkejut ketika menghadapi Jessica secara langsung.

Perkerjaan ekstrem ini Felix dapatkan dari temannya. Temannya mengatakan ada lowongan kerja untuk menjadi bodyguard pribadi di Washington DC. Felix yang baru saja resign dari perkerjaan lama, langsung tertarik dan tanpa pikir panjang melamar perkerjaan menjadi bodyguard. Walaupun Felix tahu bila perkerjaan yang dia lakukan sekarang akan membahayakan dirinya sendiri untuk ke depannya, tapi demi nenek tercinta, apa boleh buat.

Felix bukanlah anak orang kaya. Dia hanya seorang anak yatim piatu yang hidup bersama nenek angkatnya di ibu kota kecil bernama kota Vermont, Amerika Serikat. Lumayan jauh dari tempat dia berkerja sekarang. Meskipun tidak memiliki sanak saudara atau pun orang tua, Felix sangat bersyukur memiliki seorang nenek yang amat menyayanginya.

Sejak kecil Felix berkerja keras untuk bisa bertahan hidup. Selama berkuliah pun dia berkerja paruh waktu. Pendidikan dia raih dengan belajar tekun, alhasil dari kecil sampai dewasa dia selalu mendapatkan beasiswa.

"Sebaiknya aku mandi saja. Semoga besok tidak ada kejadian aneh lagi." Setelah melepas rasa penat dengan duduk sebentar di tempat tidur, Felix memutuskan untuk membersihkan diri.

***

Keesokan harinya.

"Ah ah ah ..., lebih cepat!"

"Ah, ah, ah, aku bilang lebih cepat ...."

"Ah kau sangat seksi ah, aku suka!"

Suara desahan berasal dari ponsel Jessica sudah lima menit mengalun-alun di telinga Felix.

"Nona, tolong Anda matikan videonya!"

Dari sudut ruangan, pria berkacamata bulat itu lantas berseru. Dengan tatapan datar Felix tak melepaskan pandangannya dari Jessica sejak tadi. Pupus sudah harapan Felix tadi malam, berharap tidak ada hal aneh terjadi padanya hari ini. Namun, baru mulai berkerja Jessica sudah mulai beraksi.

Jessica tak langsung menjawab, hanya melirik sekilas Felix lalu menyungging senyum tipis. Kemudian memfokuskan kembali pandangannya kepada benda pipih yang dipeganginya.

"Apa sih? Kau mau menonton video ini juga huh, kalau mau ayo naiklah ke sini, menonton lah bersamaku," Jessica kemudian berkata tanpa menatap sang lawan bicara. Dia masih sibuk melihat video pria dan wanita tengah berhubungan badan di ponsel.

Di ujung sana, Felix membelalakkan mata sejenak. Tampak sangat terkejut dengan penuturan Jessica.

Setelah itu, dia tarik napas panjang sesaat, berusaha bersikap tenang. Walaupun sebenarnya bagian bawahnya tengah berdenyut hebat sedari tadi seperti semalam karena desahan wanita di ponsel Jessica. Felix harus menahan diri dan bersikap profesional.

"Jangan bercanda Nona, apa Anda tidak pergi ke kampus hari ini," ucap Felix seketika.

Tak ada sahutan, di tempat tidur Jessica tanpa sadar menggerakkan kedua kakinya di kasur sambil matanya masih tertuju pada layar ponsel.

Jessica tak sadar karena pakaian minim yang dia gunakan membuat pahanya jadi terekspos. Demi menghindari pemandangan indah di depan sana Felix buru-buru memalingkan muka ke samping sambil menelan ludah berkali-kali.

Maklum, pakaian yang dikenakan Jessica adalah pakaian semalam. Kita sering menyebutnya di sini dengan pakaian dinas malam, tapi bagi Jessica, sang pemain wanita itu adalah baju tidurnya.

"Nona," panggil Felix lagi. Berusaha sabar untuk menghadapi wanita yang di kenal binal ini.

Saat mendengar panggilan lagi, dengan raut wajah masam, Jessica seketika meletakkan ponsel sembarangan lalu menoleh ke arah Felix tiba-tiba.

"Berisik sekali sih, baru dua hari kerja kau sudah membuat moodku selalu buruk, kalau kau tidak suka dengan kegiatanku ini, sebaiknya kau mengundurkan diri jadi pengawalku," kata Jessica sambil perlahan duduk di tepi ranjang.

Jessica tak menyangka papanya akan memberinya pengawal lagi. Kali ini pengawalan lebih ketat dari sebelumnya.

"Tidak, saya tidak akan mengundurkan diri, bukannya saya tidak suka, sebaiknya Anda gunakan waktu dengan baik, ini sudah jam 7 pagi, sudah saatnya Anda memulai aktivitas." Dengan tenang Felix pun membalas. Menatap seksama pada wanita berwajah cantik di ujung sana.

"Ck!" Jessica berdecak sejenak kemudian menatap tajam Felix tanpa mengeluarkan satu patah kata. Namun, diam-diam dia berkata-kata di dalam hati.

'Kurang ajar, apa aku ini benar-benar anak Papa! Kenapa Papa tidak pernah mau menemuiku tapi malah memberikanku pengawal sialan ini! Awas saja kau, aku akan membuat kau pergi dari sisiku!'

Sebelum-belumnya, Jessica telah berhasil membuat pengawal pribadinya mengundurkan diri karena tidak mampu dengan sikapnya yang terlalu liar.

"Apa Nona mau bersiap-siap? Kalau begitu saya panggilkan Maya untuk mempersiapkan air—"

"Cukup!" Kali ini Jessica beranjak dari kasur, dengan raut wajah menahan kesal, melangkah cepat mendekati Felix.

"Dengar Felix, aku tidak mau diatur-atur olehmu, jika kau mau aku pergi ke kampus, cepat suruh Papaku untuk datang kemari," sambungnya sambil berdiri tepat di hadapan Felix. Tatapannya terlihat sangat tajam.

Felix termangu. Untuk kesekian kalinya Jessica berdiri dengan jarak yang sangat dekat, sampai-sampai aroma tubuh Jessica membuat jantungnya kembali berdegup kencang.

Siapa yang tidak akan terpesona dengan Jessica. Felix rasa para pria akan selalu menelan air ludah ketika berhadapan dengan Jessica. Jessica memiliki tubuh molek dan wajah yang sangat sensual.

Wanita berambut panjang dan tebal ini mempunyai daya tarik tersendiri. Pantas saja para pria mau tidur dengannya secara cuma-cuma.

"Saat ini Tuan Aiden masih berada di luar kota, kemungkinan jam 9 ada di Washington DC, itu pun Tuan akan ada pertemuan dengan seseorang di perusahaan." Mencoba bersikap profesional Felix pun menanggapi, sambil berusaha mengalihkan mata ke segala arah karena perhatiannya teralihkan dengan belahan dada Jessica yang menyembul keluar sejak tadi.

Melihat gelagat aneh Felix, Jessica tiba-tiba tersenyum jahil.

"Oh begitu, baiklah, aku akan pergi ke kampus, tapi dengan satu syarat, kau harus tidur denganku dulu," ungkap Jessica.

"Ap–a mak–sud No–na?" Langsung terbelalak mata Felix. Dengan cepat dia mengalihkan pandangan ke depan.

"Tidur denganku lah, tidak mungkin kau tidak pernah berhubungan badan kan, lagi pula kau lumayan tampan kalau tidak pakai kacamata ini." Jessica tiba-tiba berjinjit lalu mengambil cepat kacamata Felix. Setelah itu, dengan cepat mundur beberapa langkah ke belakang.

Felix tampak gelagapan. "Kembalikan Nona, ini tidak baik, tugas saya adalah menjaga dan memantau gerak-gerik Nona," ucapnya sambil membuang napas kasar.

Sontak, balasan Felix membuat senyuman Jessica langsung memudar.

"Kalau Nona tidak mau ke kampus, ya sudah tidak apa-apa, lanjutkan saja kegiatan Anda yang tadi," sambung Felix kembali, sambil melangkah perlahan, menghampiri Jessica.

Namun, tiba-tiba ....

1
Atalia
oke ditunggu yaa author
Atalia: semangat terus yaa dan selalu sehat author😁
total 2 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
misteri nih si Felix jangan2 anak orang kaya juga
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wah mike yang bakal di jodohkan dengan Jessica
mur:ciyuah
aku penasarannya ama felix...gimana mo focus ya felix..wong kepala atas bawah nyut nyutan...lum tertuntaskan🤭🤭😄😄🤭🤭🤭🤭apa lagi disugui penampilan jesica yg sexi..maki. puyeng tu felixxx..
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
woy stela terserah Jesika mau pake baju apa pun dia yang punya rumah...ingat kamu itu hanya ibu tiri cuma benalu di rumah itu
Zalirang
dinikahin nih🤣🤟
Era Simatupang
hahahaa mampus 🤣🤣🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
nah loh 🤣... kelabakan pasti wkwk
mur:ciyuah
felix dab nggak kuat iman nya ....jes ..mana ada kucing dikasih ikan goreng crispi..nggk mau....yg ada pasti langsung diterkam ..hammmmammmmmm...klakuan si kucing garong...
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya ampun sama2 edyan wkwkk ..malu nya 🤣🤣
mur:ciyuah
duh malunya kalian berdua.....deal sama sama malu maluin...mending ajak nikah felix aja jes...
mur:ciyuah
jessica ini emang gila....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
bengek emang Jesika ini wkw
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
romantis si Felix inget ultah nona nya
Lestari Ami'ne Zia
uchhh tmbh seruuu uuppinn thor
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kasian ya Jessica bukan salah dia dong kalo ibu nya meninggal karena biar dia tetap hidup harusnya si Aiden malah sayang bener bukan cuek ...

siapa pulak itu yang datang
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wkwk hukuman yang menyenangkan bukan wkwk
Lestari Ami'ne Zia
up up upiiinnnn thorr ceritanya mkin bagus AQ syuka
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kok bapak nya kaya orang bego ya ...diem aja anaknya di aniaya terus sama bini muda nya ..di fitnah hadeh
Ariany Sudjana
Aiden ini bodoh, lebih percaya sama dua nenek lampir daripada putri kandungnya sendiri. kapan sih mata Aiden akan terbuka, kalau dua nenek lampir ini ular berbisa?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!