NovelToon NovelToon
Love And Revenge

Love And Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mutzaquarius

Evelyn, melihat kekasihnya, Jack, tengah bercumbu dengan wanita lain, saat ia ingin menunjukkan gaun pengantin yang ia pakai. Namun, Evelyn mengabaikannya, karena ia begitu mencintai kekasihnya. Tapi, bukan berarti tidak muncul keraguan di hatinya.

Sampai, hari itu tiba, saat mereka berdiri di altar pernikahan dan siap mengucapkan janji suci, tiba-tiba tempat mereka di serang oleh orang yang dulu pernah menjadi target mereka. Dia adalah Jacob.

Dia datang untuk balas dendam atas apa yang sudah Jack lakukan padanya. Namun, Jacob justru mencari sosok berinisial L.V, sosok yang sudah mengalahkan nya beberapa tahun yang lalu.

Dan, di sinilah Evelyn menyadari, jika Jack tidak pernah mencintainya dan muncul dendam di hatinya.


Bijaklah dalam berkomentar.
Happy Reading 💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Pagi itu, Jacob duduk di ruang makan dengan surat kabar di tangannya, di temani secangkir kopi panas di meja. Dan, tidak berapa lama, Dean datang untuk melapor.

"Tuan, mereka sudah mulai menyebar di berbagai tempat," lapor Dean.

Jacob menaikkan sudut bibirnya, membentuk senyum tipis. "Ck, ck, ck ... ternyata dia benar-benar sudah tidak sabar. Baiklah, kalau begitu aku akan membantunya," gumamnya pelan, lalu menatap tajam ke arah Dean. "Di mana mereka sekarang?"

"Rumah sakit, taman hiburan, pusat perbelanjaan, dan beberapa tempat besar lainnya."

Kening Jacob berkerut dalam. "Jika rumah sakit, aku bisa mengerti, tapi, taman hiburan dan pusat perbelanjaan? Kenapa Jack memerintahkan anak buahnya mencari Evelyn di tempat-tempat seperti itu?" batinnya penuh tanda tanya.

Belum sempat ia menemukan jawaban, suara lembut tiba-tiba terdengar mendekat.

"Selamat pagi."

Jacob mendongak. Senyum kecil terbit di wajahnya begitu melihat Evelyn berdiri di sana. Ia melipat surat kabar dengan tenang, lalu meletakkannya di samping.

"Selamat pagi."

Evelyn berjalan pelan, lalu duduk di kursi seberang Jacob. Tangannya langsung meraih sepotong roti di piring, dan mulai menyantapnya dengan tenang.

Jacob menyesap kopinya sekali lagi sebelum membuka percakapan. "Bagaimana lukamu, hm? Apa masih sakit?"

Evelyn menggeleng pelan, sambil tersenyum tipis. "Aku baik-baik saja. Lukaku juga sudah tidak sakit."

Jacob mengangguk. "Baguslah kalau begitu." Ia mencondongkan tubuh sedikit ke depan, dengan mata yang menatap Evelyn dalam. "Aku berencana mengajakmu jalan-jalan nanti siang."

Evelyn menghentikan gerakannya, menatap Jacob dengan sedikit terkejut. "Jalan-jalan?"

"Ya, Kita bisa pergi berbelanja, atau kemanapun yang kau mau. Bagaimana?"

Wajah Evelyn langsung berbinar. Ia mengangguk dan tersenyum senang. "Aku mau."

Jacob ikut tersenyum, meski ada kilatan berbeda di balik matanya. "Kalau begitu, nanti sopir akan menjemputmu, dan kita bertemu di sana saja, ya?"

"Baiklah!" sahut Evelyn.

Jacob berdiri, merapikan jasnya. "Aku berangkat dulu."

Evelyn mengangguk. Setelah memastikan Jacob pergi, ia segera menghabiskan sarapannya, lalu bergegas kembali ke kamar. Namun, sesampainya di dalam, terlihat seorang pelayan sedang sibuk membersihkan kamar nya.

Evelyn berdiri di ambang pintu, matanya berkeliling cepat, lalu tersenyum tipis saat memastikan jika kamera pengawas sudah di singkirkan. Lalu, Ia melangkah masuk dan duduk di sofa, memperhatikan pelayan yang tengah merapikan tempat tidurnya.

"Em ... siapa namamu?" tanya Evelyn tiba-tiba.

Pelayan itu menoleh, sedikit terkejut karena disapa. "Nama saya, Rachel, Nona."

Evelyn mengangguk kecil. "Rachel, bisakah kau menyiapkan air untukku mandi?"

"Baik, Nona." Rachel hendak melangkah ke kamar mandi, namun gerakannya segera dihentikan oleh suara Evelyn.

"Tunggu!"

Rachel menoleh cepat. "Ada apa, Nona?"

"Kau masuk ke kamar mandi dengan membawa ponsel. Apa kau tidak takut ponselmu basah?"

Rachel tampak gugup, wajahnya pucat seketika. Ia buru-buru meletakkan ponsel itu di meja dan menunduk dalam. "Ma-maafkan saya, Nona. Saya janji tidak akan membawa ponsel selama bekerja."

Evelyn tersenyum samar. "Ah, bukan begitu maksudku ... "

Rachel menelan ludah, lalu cepat-cepat menunduk lagi. "Kalau begitu, saya siapkan air mandi untuk Nona." Ia segera masuk ke kamar mandi, menyiapkan air untuk Evelyn mandi.

Begitu Rachel menghilang di balik pintu, Evelyn menaikkan sudut bibirnya. Tangannya terulur cepat, meraih ponsel Rachel yang di tinggalkan di meja. Dengan cekatan, ia membuka layar dan mengetik pesan singkat untuk seseorang.

...****************...

Evelyn sudah rapi dengan balutan baju kasual dan tas selempang yang tersampir di bahunya. Kakinya melangkah gelisah, berjalan ke sana kemari di ruang tamu. Tatapannya sesekali melirik jam dinding, tidak sabar menunggu sopir datang. Dan, tidak lama kemudian, Deby menghampirinya.

"Nona, sopir sudah siap di depan," ucap Deby.

Mata Evelyn langsung berbinar. "Benarkah?" Ia berlari kecil menuju pintu, disusul Deby yang mengekor di belakangnya.

Begitu tiba di halaman, sang sopir langsung membungkukkan badan sedikit, kemudian membukakan pintu mobil.

"Silakan, Nona," ucapnya sopan.

"Terima kasih," jawab Evelyn sambil masuk ke dalam mobil. Deby pun ikut masuk setelahnya, lalu sopir segera menjalankan mobil, meluncur menuju tempat Jacob sudah menunggu.

Perjalanan tidak memakan waktu lama. Setibanya di pusat perbelanjaan, Evelyn dan Deby segera turun. Evelyn menoleh ke sekeliling, mencari sosok yang sudah ia nantikan.

Namun, belum sempat melangkah, ponsel Deby berdering. Ia mengangkatnya, lalu mengulurkan ponsel itu pada Evelyn.

"Nona, ini dari Tuan Jacob."

Evelyn dengan cepat menempelkan ponsel ke telinganya. "Halo, Jac? Kamu di mana?" tanyanya.

"Maaf, sayang. Sepertinya, aku datang terlambat. Kau jalan-jalan saja dulu bersama Deby, nanti aku menyusul."

Raut wajah Evelyn seketika berubah. "Oh ... baiklah. Aku mengerti," jawabnya pelan. Setelah panggilan terputus, ia mengembalikan ponsel pada Deby.

"Apa kita akan menunggu tuan, nona?" tanya Deby.

Evelyn menggeleng pelan. "Tidak, Kita jalan-jalan saja. Aku ingin lihat-lihat dulu."

Ia melangkah memasuki pusat perbelanjaan, mencoba menutupi kekecewaan di hatinya. Tanpa ia sadari, dari kejauhan, sepasang mata memperhatikannya lekat. Dia adalah Jacob, yang tengah memperhatikan setiap gerak-gerik Evelyn dengan ekspresi misterius.

"Apa kau yakin anak buah Jack ada di sini?" tanya Jacob, tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun dari Evelyn.

"Iya, Tuan. Setidaknya, ada tiga orang yang sudah terkonfirmasi sebagai anak buah Jack," sahut Dean.

Jacob hanya mengangguk pelan, lalu bergerak mengikuti langkah Evelyn yang mulai memasuki sebuah toko pakaian.

"Bagaimana dengan yang lain?" tanyanya lagi.

“Mereka sudah berbaur dengan pengunjung lainnya, Tuan. Sekarang, mereka mengikuti Nona diam-diam," jawab Dean.

"Oh!"

Sementara itu, salah satu anak buah Jack yang berpencar tiba-tiba menghentikan langkahnya. Matanya terbelalak begitu melihat sosok Evelyn keluar dari toko bersama Deby. Ia bahkan sempat mengucek matanya, memastikan penglihatannya.

Lalu, dengan cepat, ia merogoh ponselnya dan menekan nomor rekannya. "Aku menemukannya," ucapnya pelan.

"Benarkah? Kalau begitu, ikuti dia. Jangan sampai lepas!" sahut suara di seberang.

"Baik!" Ia menutup ponsel, lalu menyimpannya kembali ke saku. Dia mempercepat langkah ke arah Evelyn, lalu dengan sengaja menabrak bahunya.

Tubuh Evelyn sedikit oleng, namun ia masih bisa menyeimbangkan diri. Ia menatap pria itu yang langsung membungkuk dengan wajah pura-pura bersalah.

"Maaf, Nona. Saya benar-benar tidak sengaja."

"Oh, tidak apa-apa," sahut Evelyn.

Tatapan keduanya sempat bertemu, tapi, Evelyn tidak bereaksi, ia justru menoleh ke arah Deby. "Ayo, kita lihat ke sana."

Deby hanya mengangguk, lalu mengikuti langkah Evelyn menuju sisi lain pusat perbelanjaan.

Pria itu menatap punggung Evelyn yang menjauh dengan dahi berkerut. "Apa itu benar-benar Nona Evelyn? Tapi, kenapa dia tidak mengenaliku?" batinnya bingung.

Tidak lama kemudian, dua rekannya datang menghampirinya.

"Di mana dia?" tanya salah satunya dengan nada tergesa.

Pria itu menunjuk dengan dagunya. "Di sana. Tapi, ada yang aneh. Nona Evelyn seperti tidak mengenaliku."

"Benarkah?"

"Ya, sepertinya, sesuatu telah terjadi pada nona," jawabnya lirih.

"Kalau begitu, kau ikuti Nona Evelyn. Aku akan segera melapor pada Tuan."

"Baik."

Ketiganya langsung bergerak sesuai perintah. Sementara itu, dari kejauhan, Jacob yang sedari tadi memperhatikan, menyipitkan matanya Tatapannya tajam, seperti pisau yang siap menusuk.

"Tuan ... " Dean hendak berbicara, namun ucapan itu terhenti ketika Jacob memberi isyarat melalui gerakan kepalanya, untuk mengikuti anak buah Jack.

"Baik, tuan."

Evelyn berhenti di depan berbagai aksesoris. Ekor matanya, menangkap gerakan mencurigakan. Dia menaikan sudut bibirnya dan berkata pada Deby. "Tunggu di sini! Aku ke toilet sebentar."

Anak buah Jack mengikuti Evelyn. Begitu juga dengan anak buah Jacob. Namun, keduanya hanya bisa menunggu di luar toilet. Sedangkan di dalam, Evelyn justru bertemu dengan seorang wanita yang memakai topi dan kacamata hitam.

Keduanya hanya diam. Namun, wanita itu memberikan paperbag kecil pada Evelyn, lalu pergi begitu saja.

1
cholifah 22
ceritanya seru
indriyanii
wah apa yang menyerang Evelyn waktu itu rose ya
@pry😛
mog brhsl main kuda
@pry😛
kren
@pry😛
lv ni cp
mery harwati
Manager butik yang selingkuh dengan Jack gak ada kabar beritanya lagi? Status kelanjutan perselingkuhan Jack masih terus atw berhenti gegara batal nikah dengan Evelyn🤔
mery harwati
Oh Jacob klo kau mafia teliti & jeli pasti telingamu gak salah dengar sewaktu Evelyn memanggilmu Jac Jacob, padahal selama ini dia selalu memanggilmu Jack 😄
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣keren akting ny
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 evelyn... kau ketebak dgn prmainan mu sndr bukn
mery harwati
Jacob juga bukan mafia bodoh, pasti kecurigaan pada Evelyn pasti ada
Akankah Evelyn memberi minuman pada Jacob seperti pada Deby 🤔
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Hohoho, mungkin, lebih baik sebaliknya 🤭
total 1 replies
mery harwati
Evelyn kau cerita di dalam taxi disebelah Deby 🤔 tidak takutkah kau Evelyn klo Deby sudah sadar dari obat tidur & mungkin pura² pingsan agar tau tujuanmu hidup dengan Jacob 🫣
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Aman terkendali 🤭
total 1 replies
@pry😛
iktin kt ht mu z
@pry😛
cp lg
@pry😛
aduuhh cp kh dy.... bs slmt gk ya
@pry😛
next yg byk
@pry😛
pa mkst mu... kau di phak mn ny... bkn aq kesel
@pry😛
utk pa lg sm mu
septiana
enak bener kamu Jack,udah ninggalin Evelyn dalam keadaan terluka masih mau ngrebut Evelyn dari Jacob.
@pry😛
cp dy
@pry😛
pura" kau ya
@pry😛: ok next lh kk🤣
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!