NovelToon NovelToon
Jerat Pernikahan Palsu Presdir Arogan!

Jerat Pernikahan Palsu Presdir Arogan!

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Fakrullah

Masuk ke situs gelap. Cassia Amore nekat menjajakan dirinya demi bisa membiayai pengobatan ibunya. Kenekatan itu membawa Amore bertemu dengan Joel Kenneth pengusaha ternama yang namanya cukup disegani tak hanya bagi sesama pengusaha, namun juga di dunia gelap!

“Apa kau tuli, Amore?” tanya Joel ketika sudah berhadapan langsung tepat dihadapan Cassia. Tangannya lalu meraih dagu Cassia, mengangkat wajah Cassia agar bersitatap langsung dengan matanya yang kini menyorot tajam.

“Bisu!” Joel mengalihkan pandangan sejenak. Lalu sesaat kembali menatap wajah Cassia. Maniknya semakin menyorot tajam, bahkan kini tanpa segan menghentakkan salah satu tungkainya tepat di atas telapak kaki Cassia.

“Akkhhh …. aduh!” Cassia berteriak.

“Kau fikir aku membelimu hanya untuk diam, hmm? Jika aku bertanya kau wajib jawab. Apalagi sekarang seluruh ragamu adalah milikku, yang itu berarti kau harus menuruti semua perkataanku!” tekan Joel sangat arogan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fakrullah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER—17

Cassia berhenti di depan sebuah kamar. Diam cukup lama sebelum akhirnya melangkah maju masuk ke dalam. Pandangan yang menyapu ruangan yang terlalu rapi untuk menyimpan kenangan sebelumnya. Kamar yang sama, tempat di mana ia dulu menyerahkan kehormatannya, bukan karena cinta, melainkan keadaan yang memaksanya tunduk.

Tatapannya berhenti di ranjang. sprei putih itu sudah diganti, tapi di matanya bayangan malam itu masih menempel seperti bekas luka yang menolak sembuh. Nafasnya memburu pelan, dadanya terasa sesak—bukan hanya oleh rasa malu, tapi oleh kenyataan bahwa sebagian dari dirinya masih bergetar setiap kali mengingatnya.

‘Kenapa aku masih merasa begini?’ batin Cassia. ‘Padahal pria itu bahkan tidak peduli. Ia telah melupakan malam itu, ia sudah melupakanku.’

 Cassia mengerjap. Menunduk, dan menekan jemarinya ke pelipis. ‘Kau bodoh Cassia. Jangan biarkan itu menghantui lagi. Itu hanya satu malam, bukan apa-apa, bukan untukmu.’

“Sudahlah...” bisiknya pelan, seolah ingin menutup paksa pintu pikirannya. Ia menarik nafas panjang, menahan air mata yang tak boleh jatuh. Joel sudah bersikap seperti malam itu tak pernah ada. Kini mereka hanya rekan kerja—atasan dan sekretaris. Tidak lebih. Tidak boleh lebih!

Cassia menegakkan bahu, menetapkan tulang dirinya di cermin. ‘Ingat Cassia... fokuslah hanya pada pekerjaanmu!’ katanya dalam hati. ‘Bukan pada laki-laki yang hanya mengingatmu saat lampu dimatikan.’

Cassia menarik nafas sekali lagi, dingin dan panjang sebelum melangkah menuju kamar mandi.

uap dari kamar mandi masih menggantung di udara saat Cassia keluar, membungkus tubuhnya dengan jubah handuk. Rambutnya masih basah, menetes di sepanjang leher hingga bahu. Ia menghela nafas panjang, mencoba menenangkan diri setelah mandi yang terasa lebih seperti pelarian daripada penyucian.

Ia menunduk, mencari nafas, dan baru hendak memakai pakaiannya ketika sebuah bayangan di cermin memantul di belakangnya. Cassia membeku.

Matanya perlahan terarah pada pantulan itu—siluet seorang pria berdiri di dekat jendela, tenang, dengan tatapan yang tak bisa ia artikan. Joel.

Darahnya seolah berhenti mengalir. Ia menggigit bibirnya tanpa sadar, jantungnya berdebar keras di dada. “Sejak kapan... Anda di sini?” tanya Cassia dengan suara serak, hampir tak terdengar.

Joel tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap, salah setiap detik keheningan itu punya makna tersendiri. “Aku mengetuk.” katanya akhirnya, suaranya datar namun dalam. “Tapi kau tak menjawab.”

Cassia menunduk, menarik berat jubahnya. Rasa gugup dan marah beradu di dadanya. “Anda... seharusnya menunggu,” ucapnya pelan, lebih seperti bisikan yang dipaksakan.

Joel langkah satu langkah lebih dekat, , lalu berhenti. Tatapannya tidak kasar, tapi juga tidak lembut—hanya dingin, terkendali, salah sedang menimbang sesuatu yang tidak seharusnya ia rasakan.

Udara di antara mereka mengental. Cassia tahu ia harus pergi, harus menjauh, tapi tubuhnya diam. Ada sesuatu ditatapan itu yang membuatnya kembali pada malam yang ingin ia lupakan, malam yang masih hidup di bawah kulitnya.

Joel masih berdiri di dekat jendela, cahaya matahari sore menembus sebagian wajahnya, membuat surat matanya tampak lebih gelap. Cassia menunduk, mencoba merapikan rambut basahnya yang menempel di leher. Tapi tangannya gemetar.

“Apa anda... butuh sesuatu?” suaranya bergetar halus, nyaris tenggelam oleh detak jantungnya sendiri.

Tapi Joel tidak segera menjawab. Malah menggeser pandangannya dari jendela ke arah Cassia. “Tidak.” katanya datar. “Aku datang karena ingin memastikan kau sudah siap untuk rapat besok.”

1
kalea rizuky
terlalu bertele tele np g cpet ketauan jd g mood baca ttep oon
Fakrullah (@fakhiral2013): Sabar... orang sabar tanahnya lebar 🤣 Sebenarnya cerita ini banyak plot twist nya, yang nanti akan kebuka seiring berjalannya cerita🥰
total 1 replies
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Fakrullah (@fakhiral2013): Wahh... terima kasih Kak Randa🥰
total 1 replies
Farah
Jasmine lukcnut
F A N A
Untung aja nggak jadi
Fakrullah (@fakhiral2013): Orang Konoha memang banyak untungnya 🤭🤣
total 1 replies
F A N A
Gila!
Fakrullah (@fakhiral2013): Gila kenapa hayo?🤣🤣
total 1 replies
Tara
kasian Luke. pasti kecewa berat jika tau suda tidak perawan lagi🫣😱😓🤔
Fakrullah (@fakhiral2013): Enggak perlu dikasihani Luke mah🤭
total 1 replies
F A N A
Mulai suka? atau memang udah suka😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!