"Karina, seorang gadis kecil dengan hati yang penuh warna, terutama biru. Ia memiliki sahabat bernama Alaska yang dingin dan misterius. Meskipun berbeda, mereka menjadi tak terpisahkan. Namun, Alaska tiba-tiba menghilang dari hidup Karina. Tahun berganti, Karina tumbuh menjadi gadis cantik yang masih menyimpan kenangan indah dengan Alaska. Suatu hari, ia bertemu dengan El, cowok tampan yang ceria dan suka bermain-main. Apakah Karina akan menemukan cinta baru dengan El, ataukah Alaska akan kembali ke dalam hidupnya? Baca cerita ini untuk mengetahui bagaimana Karina menghadapi kehilangan dan menemukan cinta baru dalam hidupnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dara bluv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31- Sofia Laurent
"gua pasti akan mendapatkan hati Aiden" ucap percaya diri Sofia.
ia sudah mempersiapkan kebutuhan nya selama di Indonesia ia tak akan pulang ke rusia sebelum mendapatkan Aiden.
"tante jadi kan masukin Sofia ke sekolah om alvin?"
"iya sayang"
Sofia tersenyum bahagia lalu berjalan pergi menuju kamar Alaska.
sofia melihat lihat kamar Alaska ia melihat sebuah benda yang asing.
sofia melihat sebuah kotak yang berisi foto foto seorang gadis kecil berbaju biru.
"siapa gadis ini?" Sofia mengambil selembar foto gadis kecil itu lalu merobek nya.
ia juga membakar semua barang barang yang berada di kotak milik Alaska.
"gada yang boleh dapatin Alaska selain gua" gumam nya dengan nada di tekan.
Sofia meremas remas sisa sobekan foto yang ia robek.
lalu membaringkan tubuh nya ke kasur Alaska.
"Aiden Alaska bramanzo" ucap sofia yang menatap langit langit atas kamar.
sofia mengeluarkan ponsel dengan logo apel lalu membuka aplikasi putih dan mencari sekolah sma cendrawasih.
" gua nggak sabar bakal Lihat reaksi siswa-siswi SMA Cendrawasih melihat gua cantik ini." ucap Sofia dengan tersenyum-senyum sambil melihat ponselnya.
****
pagi pun tiba Sofia antusias untuk berangkat pertama kali ke sekolah SMA Cendrawasih Dia memakai pakaian yang sangat bagus dan sedikit merias wajahnya.
"Wah cantik sekali kamu Sofia" Puji seorang wanita paruh baya yang mengenakan dress berwarna hijau muda.
Sofia tersenyum mendapatkan pujian dari Tante Vio.
"tante Ke manakah Aiden Kenapa dia tidak menjemput Sofia?"
"tante juga nggak tahu soalnya semalaman dia tidak ada balik ke rumah"
"terus Sofia ke sekolah berangkat sama siapa?"
"Untuk sementara ini kamu diantar dulu ya sama sopir pribadi tante"
Sofia mengangguk sebagai respon.
Setibanya di lapangan sekolah murid-murid pada melihat kedatangan sebuah mobil yang pasti semua orang mengenal kalau mobil itu adalah milik keluarga bramanzo.
slek..
Sofia turun dari mobil Semua murid SMA Cendrawasih menatap ke arah Sofia. sofia mengibas ngibas rambutnya dengan centil selalu berjalan dengan sombong.
"itu bukannya mobil dari keluarga bramanzo terus cewek itu siapa"
"Kayaknya dia murid baru deh di sekolah ini"
"kayaknya dia orang luar negeri deh soalnya mukanya kayak orang bule"
seketika Sofia menjadi trending topic di SMA Cendrawasih. Sofia tersenyum puas selalu berjalan dengan menuju kelas Alaska.
sepanjang koridor semua mata menatap ke arah Sofia. Sofia menjadi pusat perhatian siswa-siswi SMA Cendrawasih.
"cih, baru juga gua masuk udah jadi pusat perhatian" ucap Sofia dengan tersenyum sombong.
slek...
Sofia membuka pintu kelas Alaska.
"Hai semua kenalin gua Sofia gua pindahan dari rusia gua menantu keluarga bramanzo atau tak lain gua adalah calon istri Aiden Alaska bramanzo"
semuanya kaget mendengarkan ucapan dari Sophia banyak yang tak percaya dengan ucapan Sofia namun mengingatkan dia tadi pagi diantarkan oleh mobil keluarga bramanzo memperkuat ucapan Sofia hingga siswa-siswi Cendrawasih mempercayai kalau ucapan Sophia itu memang benar.
Sofia tersenyum puas selalu berjalan ke meja Alaska.
"minggir lo Gua mau duduk di samping Alaska" Sofia mengusir arga .
Arga mau tidak mau harus mengalah.
"lo siapa ngatur-ngatur temen gua? ucap Alaska yang menahan kepergian arga.
"gua calon istri lo sekaligus calon menantu keluarga bramanzo" Sofia tersenyum membanggakan diri.
Alaska yang tidak ingin meladeni Sofia segera mengambil tas nya dan berjalan pergi menuju meja belakang.
"ih apaan sih Aiden kenapa lo pindah kursi?" kesal Sofia karna Alaska menghindari dirinya.
"kan lo bilang lo mau duduk situ" ucap Alaska yang membaringkan kepalanya ke atas meja.
Sofia hanya bisa manahan amara nya lalu duduk dengan kesal nya.
****
"eh rin lo udah dengar gosip si Alaska belum?" heboh Clara.
"gosip apa?"
"siswi baru di SMA Cenderawasih yang katanya dia dari rusia trus dia ngaku ngaku calon istri Alaska"
karina tersedak air minum mendengar kan ucapan Clara.
"hah? kamu serius?" karina memastikan.
"awal nya sih gua ga percaya cuman siswi itu di antar mobil keluarga bramanzo trus juga dia masuk ke sekolah ini karna di masukin sama pemilik sekolah"
"ah masa sih?"
"yeu di kasih tau juga"
"aku masih ga percaya"
"yaudah nanti kita lihat sendiri gimana siswi itu" usul Clara.
"oke" karina mengangguk sebagai jawaban.
*****
"lihat lihat tu siswi itu gandeng tangan Alaska" Clara menunjuk ke arah Alaska dan Sofia yang sedang bergandengan tangan.
"wih gila sih rin tu cewek bar bar banget" celetuk rayya.
karina hanya melihat pemandangan itu dengan api cemburu.
"hm aku ga peduli juga sih dia mau dekat sama siapa aja" karina pura pura cuek dan berjalan menuju kantin.
"Rin tunggu lo yakin ga cemburu? kalo gua sih bakal gua tonjokin tu siswi" Clara dan rayya mengejar karina.
sepanjang jalan rayya dan Clara trus mengomel ngomel membuat karina pusing sendiri.
bruk...
"ah maaf aku ga sengaja" karina tidak sengaja menabrak Sofia.
"dih? lo buta ya ga bisa ngelihat jalan?" Sofia berdecak kesal menatap karina.
Alaska mendekat ke arah karina.
"lo gapapa? ada yang terluka ga?" khawatir Alaska.
Sofia yang melihat perhatian Alaska yang berbeda menduga kalo karina itu adalah pacar Alaska.
"Aiden kan gua yang di tabrak kenapa lo malah khawatirin dia sih? emang dia siapa?" kesal Sofia yang menatap mengidentifikasi karina.
"aku pacar dia" ucap karina secara tiba tiba membuat seisi kantin melihat ke arahnya.
"what?!"
karina segera menarik tangan Alaska pergi dari Sofia.
Alaska tersenyum senyum melihat ucapan karina tadi yang berada di kantin.
karina menatap tajam ke arah Alaska lalu membuang wajahnya.
Alaska kebingungan melihat raut wajah karina yang memerah seperti manahan kekesalan nya.
"lo sakit? muka lo merah banget"
"APAAN SIH SIAPA YANG SAKIT?! " kesal karina yang meninggikan nada suara nya.
Alaska tertegun mendengar bentakan dari karina.
"lo kenapa?"
"li kinipi?" karina menirukan ucapan Alaska dengan nada mengejek.
Alaska yang tidak tahu apa apa hanya meminta maaf.
"gua ada salah? maaf"
"gada salah kok"
"trus lo kenapa begini?"
"APAAN SIH GA PEKA BANGET JADI COWOK" karina yang kesal berjalan pergi meninggalkan Alaska sendirian.
sepanjang jalan karina trus menggerutu ia sangat malu bercampur kesal dan cemburu.
rayya yang ingin menyamperin karina segera di tahan Clara.
"stop, lo mau kemana?"
"mau samperin karina lah "
"lo ngga ngelihat raut wajahnya karina?"
rayya melihat ke arah karina yang berkomat kamit sendirian.
"dia lagi kesal itu gausah di samperin entar kita yang kenak imbasnya"
rayya mengangguk paham sebagai respon.