NovelToon NovelToon
Perlindungan Anak Mafia

Perlindungan Anak Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Himawari Daon

Jameson, anak Mafia yang hidup di Kanada. Dia terpaksa menculik Luna, seorang barista di Indonesia demi melindunginya dari bahaya.

Ternyata, Luna adalah Istri Jameson yang hilang ingatan selama 5 tahun dan perjalanan dimulai untuk mengembalikan ingatan Luna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himawari Daon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 : Kolam Renang

Welcome…

...Happy Reading...

.... ...

.... ...

.... ...

Jameson menarik napas lalu ia hembuskan panjang sebelum keluar dari mobil. Dia keluar sambil membuka kancing jas hitamnya.

Wartawan yang sudah siap sejak 3 jam lamanya langsung menyodorkan mic dan mengambil foto. Jameson berjalan cepat menuju Hotel Noureen ditemani Ten di belakang nya.

“Tuan Jameson, apa tanggapan anda mengenai kematian Nona Shireen di Hotel anda ini?” tanya salah satu wartawan yang mengenakan topi cream, masker, dan kacamata hitam.

Sambil tetap berjalan Jameson menjawab, “Aku turut berduka atas kematian rekan bisnisku. Dan untuk penyebab kematiannya, timku sedang menyelidikinya, jadi jika kalian mendapat kabar yang beredar tentang kematian Nona Shireen. Mohon untuk tidak langsung percaya dengan berita tersebut.”

“Apakah sebelumnya anda memiliki hubungan spesial dengan Nona Shireen?”

“Tidak, kita hanya sebatas rekan bisnis saja.” Jameson membantah dengan cepat.

“Kalau begitu, Dimanakah istri anda sekarang? Setelah pernikahan kalian 5 tahun yang lalu, mengapa Anda tidak pernah mengenalkannya kepada publik?”

Pertanyaan tersebut berhasil membuat Jameson menghentikan langkahnya. Ia menatap tajam ke arah wartawan tersebut. Kedua tangannya terkepal.

Pasalnya, lima tahun yang lalu saat pernikahannya dengan Luna tidak ada yang mengetahuinya sama sekali kecuali keluarga dan teman terdekatnya saja. Jameson memang tidak mau mengumumkannya karena hal itu bisa membahayakan Luna.

Jameson memilih mengabaikan pertanyaan itu dan berjalan cepat masuk ke dalam hotel. Saat itu para wartawan tidak bisa masuk mengikuti Jameson.

“Ten, bagaimana wartawan itu tahu tentang Luna?” tanya Jameson bingung.

“Maaf, Tuan, aku juga tidak tahu hal itu.”

“Tolong selidiki wartawan itu! Dia bisa mengancam nyawa Luna!” ujar Jameson nadanya terlihat dingin namun sebenarnya dia merasa khawatir.

“Baik, Tuan.”

Jameson masuk ke salah satu kamar di sana. Di depan pintu tergantung tulisan ‘Diamond’. Jelas, hanya orang tertentu yang boleh masuk ke sana.

Kamar tersebut berada di lantai paling atas. Jameson menghirup aroma mawar saat menginjakkan kaki ke dalam kamar itu. Dia berjalan ke sebuah laci berwarna putih.

Dia mengambil sebuah kunci di dalam saku jasnya dan membuka laci tersebut. Jameson terlihat mencari sesuatu di dalam sana.

“Ketemu!” Setelah menemukan barang yang ia cari, dia mengunci laci tersebut kembali.

Kini dia keluar bukan dengan tangan kosong, akan tetapi sebuah berkas lumayan besar di tangannya.

Setelah mendapatkan barang yang dia inginkan. Jameson pulang diantar oleh Ten. Sesampai di rumahnya dia tidak sabar ingin bertemu kembali dengan Luna. Dia ingin menunjukkan barang yang dia ambil di Hotelnya tadi. Mungkin dengan barang itu, Luna akan mulai percaya padanya.

Namun, belum juga Jameson masuk ke dalam rumah. Dia dikejutkan oleh seseorang yang menceburkan diri ke dalam kolam renang.

Awalnya dia hanya kaget karena suaranya terlalu keras, namun setelah dia tahu apa yang terjadi membuatnya takut.

“Apa yang terjadi? Siapa yang melompat?” tanya Jameson kepada para pelayannya.

“Maaf, Tuan, Nyonya Luna yang melompat dari atas.”

“Apa?” Jameson terkejut bukan main, dia langsung berlari sambil membuka jas hitamnya menuju kolam renang.

Dalam pikirannya, dia harus menyelamatkan istrinya itu. Karena Luna tidak bisa berenang.

Byur.

Jameson mencoba masuk ke dalam air, dia mencari sosok itu. Luna terlihat sudah hampir tenggelam, dengan cepat Jameson berenang ke arahnya.

Dia menarik tubuh ramping itu ke dalam pelukannya dan dibawanya ke atas.

Jameson membaringkan Luna di tepi kolam renang.

“Luna!! Sadar!!” Jameson menepuk-nepuk pipi wanita itu lalu dia memegang kedua bahu Luna dan menggoyangkannya.

Namun, ia tak kunjung sadar. Jameson pun mengecek napasnya dengan cara mendekatkan telinga di dada Luna. Jameson tidak mendapati denyut nadi yang bekerja.

Pria itu kini memberikan tekanan pada dada Luna. Dia berharap wanita itu sadar, akan tetapi Luna tak kunjung sadar juga.

Jameson menarik nafasnya panjang kemudian ia memberikan napas buatan kepada Luna.

Satu kali. Dua kali.

“ Please, baby! Wake Up!” teriak Jameson sambil menahan air matanya.

Tiga kali.

“Uhuk… Uhuk…” Luna akhirnya batuk dan memuntahkan air yang ditelannya.

Jameson yang berhasil menolong Luna langsung merengkuh tubuh itu ke dalam pelukannya. Air mata pria itu akhirnya tak terbendung lagi.

“Tuan–” Luna berusaha berbicara dengan lemah.

“Jangan paksakan dirimu untuk bicara!” ujar Jameson.

“Ten, cepat panggil dokter!” teriak Jameson sambil menggendong Luna.

Jameson terus menggenggam tangan Luna di samping tempat tidur. Dia menatapnya begitu lama seakan dirinya tidak akan bisa melihat lagi wajah wanita itu.

“Sayang, kenapa kamu melakukan hal itu? Apa aku terlalu menekanmu?” tanya Jameson lembut kepada Luna yang masih menutup matanya.

“Maafkan, aku, sayang.” Jameson mencium punggung tangan Luna lembut.

Luna perlahan membuka matanya.

“Hei, kau sudah sadar?” Jameson begitu senang, “Apa ada yang sakit, huh?” tanyanya memastikan.

Luna menatap pria itu dengan kebencian, dia menepis tangannya dengan kasar. Lalu dia mengalihkan pandangannya ke tirai jendela.

Jameson tidak kaget akan sikap Luna padanya. Dia tahu, wanita itu belum percaya padanya.

“Apa yang kau inginkan, Luna? Aku akan berusaha berikan apa yang kau inginkan!” bujuknya.

Luna sudah terlihat antusias, dia menoleh dan siap menjawab.

“Kecuali mengantarkanmu pulang ke Indonesia!” potong Jameson membuat raut wajah wanita itu kecewa.

“Kenapa?”

“Sudah aku katakan, kamu adalah istriku. Jika kamu berada di Indonesia sendiri, itu akan membahayakan nyawamu.”

Luna menatapnya kesal, “Tidak ada bedanya, aku berada di sini tanpa kebebasan! Kamu lambat laun juga akan membuatku mati!”

Jameson tertampar oleh perkataan Luna, apa yang wanita itu katakan tidak sepenuhnya salah. Mungkin dia terlalu mengekangnya hingga wanita itu terus minta dikembalikan ke Indonesia.

Pria itu berdiri dari duduknya, ia menundukkan kepalanya tak berani menatap Luna. Setiap kali wanita itu minta pulang ke Indonesia, Jameson langsung pergi untuk menghindari pertanyaan yang lain dari Luna.

“Jika kamu tidak percaya dengan perkataanku, semuanya akan terjawab disini,” Jameson meletakkan berkas yang tadi dia ambil di hotelnya.

“Dan…” Jameson tampak ragu mengucapkannya, “Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu.”

Jameson akhirnya pergi meninggalkan Luna yang menatapnya penuh kepasrahan. Dia menatap berkas yang ditinggalkan Jameson kepadanya.

To be continued

Kira-kira siapa yang ingin bertemu dengan Luna ya?? 🤔 Ada yang bisa menebaknya??

Gaes, jangan lupa like dan komen ya 😉

1
Emmanuel
Bahasanya keren abis.
Himawari Daon: Hehe, terima kasih kakak 🥰 Ini juga baru belajar. Ditunggu bab selanjutnya ya 🤗
total 1 replies
Yoi Lindra
Author, tolong jangan biarkan saya menunggu terlalu lama, update sekarang juga!
Himawari Daon: hehe, siap ditunggu ya gaes😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!