Zora terpaksa meninggalkan keluarga setelah dia diceraikan oleh suaminya. Dia disalahkan oleh semua orang karena anak mereka lahir dalam keadaan meninggal. Zora merasakan sakit ganda: kehilangan calon anak mereka dan juga diceraikan setelah melahirkan. Bahkan suaminya mengatakan akan menikahi adik Zora, yang membuat Zora merasa seperti ditikam pisau. Zora menyembuhkan luka-lukanya sendirian dan terpaksa meninggalkan kota kelahirannya
Tapi di kota tempat tinggal Zora dia tidak sengaja mendapat pekerjaan sebagai ibu susu, akankah Zora akan mendapatkan kebahagiaan kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam hari
Beberapa saat kemudian malam sudah datang dan Zora tentunya hanya sendiri karena Zora menyuruh Sarah untuk pulang ke apartemen nya. Zora tidak enak juga satu hari ini dia ditemani sarah
saat ini Zora memang lapar tapi dia terlalu malas jika dia kenyang itu artinya ASI nya juga ikut terisi,itu yang membuat Zora sama sekali tidak nyaman jujur Zora tidak mau ada diposisi saat ini antara mau bertahan apa mau meminum obat penghentian ASI saja dari pada dia tersiksa
"Laper tapi mager, tapi ah ya sudahlah lebih baik aku tidur saja nggak sih." ucap Zora
Zora yang tadinya memang duduk di depan televisi memutuskan masuk kedalam kamarnya, tapi Zora sebelum rebahan dia mengambil ponsel yang saat ini sedang di cas
Zora langsung kaget saat cek ponselnya ada puluhan panggilan tak terjawab dari Sarah dan juga beberapa nomer yang tidak di kenal, tapi saat Zora akan membaca chat yang masuk pintu kontrakan nya ada yang mengetuk
"Tok!"
"Tok!"
Zora tentunya langsung kaget luar biasa saat mendengar suara ketukan pintu dan melihat kearah pintu kamarnya
"Zora!" panggil seseorang yang suaranya sepetinya Zora kenal
"Zoraaaaa.....!" ucap orang itu lagi
"Sarah, lah ngapain itu anak datang lagi." ucap Zora
Zora yang tadinya mau membaca chat yang ada di ponselnya terpaksa harus menunda tapi tetap membawa ponsel yang saat ini ada di genggamannya dan berjalan keluar dari kamar nya
Zora masih mendengar suara ketukan dan panggilan nama nyaa dari belakang pintu utama. "Cekret"
"Ap?," tanya Zora belum dia menyelesaikan ucapannya tangannya sudah di tarik Sarah dan menuju mobil milik Sarah
"Sar ada apa sih Lo kenapa deh sepanik ini?," tanya Zora
"Ikut gue Zora ada yang harus Lo lakuin anggap saja ini peran Lo sebagai seorang ibu akan dimulai hari ini." ucap Sarah
Zora tentunya kebingungan dengan ucapan Sarah, tapi saat ini Zora hanya ikut Sarah da masuk kedalam mobil milik Sarah
"Eh itu kontrakan gue belum gue tutup pintunya belum juga gue kunci," ucap Zora
"oke Lo tu sini pokonya Lo harus ikut gue." ucap Sarah dan menutup pintu mobilnya dan Sarah langsung berlari ke arah pintu kontrakan Zora dan mengunci nya. karena kebetulan kuncinya masih ada di pintu
Setelah selesai Sarah langsung berlari lagi dan masuk kedalam mobilnya lalu mengendarai mobilnya. "Hus kita mau kemana?," tanya Zora
"Udah Lo diam saja dan anteng ntar Lo juga tahu." jawab Sarah
"Ye malah ikut tebak-tebakan." kesal Zora
Sarah hanya diam tapi expresi wajahnya tidak bisa bohong jika saat ini dia dengan cemas, Zora mencoba mencairkan suasana dan akan menyalakan musik
"Plak!"
satu pukulan ringan dari Sarah kepada tangan Zora sukses membuat Zora kaget. "Hais apa sih!." kesal Zora lagi
"Makanya anteng Lo, nggak usah nyalain musik ini lagi emergency." ucap Sarah
"Lah gue nggak tahu Sarah kasusnya apa makanya gue mau dengerin musik saja." ucap Zora
"Gue bilang diam dan anteng saja Zora." ucap Sarah
"iya-iya." kesal Zora
Beberapa saat kemudian Zora kaget luar biasa dan melotot saat Sarah malah mengajak Zora kerumah bosnya. "Sar Lo." ucap Zora tapi di potong lagi oleh Sarah
"Nanti gue jelasin tapi Lo jangan marah-marah dulu Zora, tolong ya itu ada Nyonya Tasya mamanya tuan Kael, Lo harusnya senang di sambut oleh nyonya Tasya." ucap Sarah
"Lo apaan sih Sar gue nggak paham deh apa yang Lo saat ini bahas, gue disuruh ngapain juga ikut(Zora lagi-lagi melotot dan melihat kearah Sarah), jangan bilang Lo lagi ngumpanin gue ya Sarah.! kesal Zora
"Eh Lo nggak usah ngaco Zora Lo kan bukan makanan ikan udah turun ayok nggak enak sama Nyonya Tasya." kesal Sarah
"Gue nggak kenal sama orang itu ngapain Gue nggak enak." ucap Zora yang kekeh tidak mau turun
ya lagian si Kael juga pakai acara menghina Zora, giliran Zora marah bingung juga. saat ini Sarah sudah keluar dari mobilnya Nyonya Tasya langsung berjalan ke arah Sarah untuk menanyakan Di mana keberadaan Zora
"Sarah Apa kamu tidak berhasil membujuk teman kamu keadaan cucu saya benar-benar memprihatinkan?." tanya Nyonya Tasya
"Nyonya Tenang saja saya sudah membawa sahabat saya kok, tapi sepertinya sahabat saya masih dendam dengan ucapan Tuan Kael, makanya dia masih ada di dalam mobil di bujuk juga susah." ucap Sarah
"Kael memang laki-laki yang mulutnya tajam, Ya sudah saya akan mencoba untuk membujuk sahabat kamu." ucap Nyonya Tasya
Nyonya Tasya langsung mengitari mobil lalu mengetuk pintu jendela yang ditutupi oleh Zora. Zora yang tahu sopan santun akhirnya membuka kaca jendela dan melihat ke arah Nyonya Tasya
"Ya ampun kamu cantik banget sih Nak Oh ya Nak Tolong cucu saya ya, Oh ya bingung em maaf ya nak kenalin terlebih dahulu saya ini adalah mamanya Kael yaitu Tasya, saya sudah dengar dari asisten Rasya Jika kamu tadi sudah datang ke sini tapi kamu dihina oleh anak saya"
"Saya ini seorang ibu kamu juga mantan seorang ibu tolong dengan kerendahan hati saya meminta untuk kamu memberikan ASI kamu kepada jujur saya yang masih merah, karena stok mendiang ASI milik Mamanya sudah habis"
"Saat dikasih susu formula dia menolak dan saat ini keadaannya sedikit memprihatinkan kamu, Tolong saya nak kamu jangan melihat Kael sebagai Papanya, tapi tolong lihat saya sebagai seorang nenek yang tidak mau terjadi apa-apa dengan cucunya." ucap nyonya Tasya
Entah kenapa mendengar ucapannya Tasya membuat hati kecil Zora tersentuh. Ini adalah sebuah permintaan dari orang lain kepada Zora tapi terlihat tulus
"Baik nyonya Saya akan membantu sebisa saya." ucap Zora dan memutuskan keluar dari mobil milik Sarah
Nyonya Tasya tantenya senang luar biasa dan membukakan pintu untuk Zora. pemandangan ini membuat Sarah terkejut luar biasa karena Sarah tahu bagaimana watak dari Nyonya Tasya
Zora melihat ke arah Sarah, Sarah tersenyum melihat ke arah Zora dan menganggukkan kepala. "Mari nak kita masuk ke dalam dan kita temui cucu saya yang saat ini masih ada di kamarnya." ucap nyonya Tasya
kembali Zora melihat ke arah Nyonya Tasya, lalu menganggukkan kepala dengan mantap. ketiganya langsung berjalan bersama lalu mereka berjalan kearah pintu utama
Sampai di pintu utama mata Zora langsung menatap tajam ke arah Kael yang terlihat duduk didampingi oleh Rasya. Rasya langsung berdiri bersama Kael dan Rasya tersenyum ke arah Zora
"Kael minta maaf sama Zora." ucap nyonya Tasya
"Maaf." ucap Kael
"Nggak mau." jawab Zora yang membuat Kael langsung melihat tajam ke arah Zora
"Nyonya sebaiknya nona Zora diajak ke kamar terlebih dahulu untuk memberikan ASI kepada tuan muda." ucap Rasya
"ya sudah, Kael Mama masih menunggu kamu meminta maaf dengan tulus kepada Zora." ucap nyonya Tasya