NovelToon NovelToon
Belenggu Terindah

Belenggu Terindah

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cintamanis
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: wasabitjcc

Ilya Perry-Ivanova menikahi Nicholas Duncan hanya untuk satu tujuan: melarikan diri dari sangkar emas neneknya yang posesif.

Tapi Nicholas Duncan, sang pecinta kebebasan sejati, membenci setiap detik dari pernikahan itu.
Tujuannya Nick hanya satu: melepaskan diri dari belenggu pernikahannya, yang mana berarti Ilya. Istrinya yang paling indah dan jelita.

Ketika satu pihak berlari ke dalam ikatan itu, dan pihak lain mati-matian berlari keluar, mampukah mereka selamat dari perang rumah tangga yang mereka ciptakan sendiri?

×wasabitjcc

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wasabitjcc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Ughhh!!!

...-- -- -- -- -- --Ughhh!!!...

Selama perjalanan ke kediaman Duncan, Ilya menahan diri untuk tidak muntah. Bukan karena Ilya mengalami mabuk perjalanan, tapi karena ia sedang dilingkupi oleh kegugupan tak tertahan. Duduk bersebelahan dengan Nicholas Duncan, dalam mobil yang sunyi tanpa musik sebagai hiburan, Ilya merasa jantungnya seperti akan meledak. 

Ilya bertanya-tanya apa yang Nick pikirkan selama duduk menyetir di sebelahnya. Apa pria itu ingin memakinya? Nick pasti membencinya, kan? Bagaimanapun, harga dari kebebasan yang Ilya damba adalah kebebasan Nick. Ia merenggut kebebasan pria itu demi memiliki kebebasannya sendiri.

Uggggh. Mengapa semua orang mendorongnya agar semobil dengan Nick tadi?! Apa ini hukumannya? Tidak, tidak. Ini bukan hukuman. Ini adalah..., umm, langkah pertama? Iya, benar. Ia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk beramah-tamah pada calon suaminya. Mungkin dengan begitu—

"Kamu menjadi pendiam sejak terakhir kali kita bertemu."

Hiiieeeekk..

Ilya berjengit ngeri.

Setelah beberapa menit perjalanan, baru lah Nick mengajak Ilya bicara. Nick sengaja diam selama beberapa menit lalu karena ia ingin mengamati tingkah perempuan yang mengaku mencintainya itu. Perempuan yang entah mengapa, sejak mereka semobil, bertingkah was-was dan kaku.

Seakan-akan Nick akan memakannya saja.

"Aku memang tidak banyak bicara," sahut Ilya, berusaha menunjukkan kesan perempuan kalem dan pemalu pada Nick.

"Sayang sekali, padahal ada banyak hal yang mau kubicarakan denganmu."

Mata Ilya melebar. Apa? Apa yang mau Nick bicarakan padanya?

"Mau singgah sebentar?" tanya Nick, tapi sebelum Ilya memberikan tanggapan, ia sudah menepikan mobilnya ke tepian—tepat di depan sebuah booth yang menjual lemonade. Anak-anak kecil dengan rambut terkuncir menghampiri mobil mereka, dan Nick memesan dua gelas lemonade pada anak-anak itu.

"Miami masih panas meski sudah pertengahan September," Nick menjelaskan pada Ilya tentang temperatur di Miami saat menyerahkan lemonade yang baru dibelinya.

"Terima kasih," ucap Ilya. Meski agak kikuk di hadapan Nick, Ilya menikmati lemonade itu dan merasa lebih baik—lebih segar.

Nick memperhatikan Ilya sambil menikmati lemonade di tangannya sendiri. Ia melihat wajah perempuan itu yang memerah—entah karena panas atau karena gelisah.

Saat melihat wajah Ilya juga, Nick kembali teringat pada ucapan Leon tentang Ilya yang mirip Peri dan ia seharusnya bersyukur akan memperoleh istri secantik Ilya.

Leon memang benar, pikir Nick saat itu, Ilya adalah perempuan jelita. Seakan-akan Tuhan berbuat curang saat menciptakannya.

Jika saja Nick adalah pria muda kebanyakan, pria yang masih memiliki kepolosan dan memiliki kepercayaan tinggi pada cinta dan pernikahan, Nick akan dengan senang hati mempersunting gadis secantik Ilya. Ia akan menjadikan wanita itu trofi hidupnya—kebanggaannya.

Nick mungkin akan menjadi pria yang dimabuk cinta. Ia akan menulis puisi seperti pujangga dan pulang dengan setangkai mawar merah di belakang punggungnya.

Sungguh romantis.

Namun, sayangnya atau 'untungnya,' Nick bukan pria yang dibutakan oleh fantasi romansa seperti itu. Pandangan Nick tentang cinta sudah berubah, dan daripada memandang keindahan Ilya sebagai berkah, ia melihat keindahan itu layak racun yang bila ia meneguknya, ia akan kehilangan kewarasannya.

Ilya bisa saja menjadi wanita terindah di dunia, ratu semesta, tapi itu tidak mengubah fakta kalau kehadiran wanita itu di depannya saat ini adalah untuk membelenggunya.

...Memenjarakannya dalam kehidupan rumah tangga yang tidak ia inginkan....

"Apa kamu sudah merasa lebih baik?" tanya Nick kembali, setelah Ilya meneguk habis minumannya.

"Ya, sekali lagi, terima kasih. Rasanya sangat menyegarkan. Apa anak-anak tadi yang membuatnya?"

Nick mengangguk. "Anak-anak di sini senang membuat lemonade di hari libur."

"Hmmm."

"Anak-anak normalnya seperti itu, Miss Ilya. Mereka berkreasi ketika bosan. Mereka tidak tiba-tiba memikirkan pernikahan."

Oh, perangnya sudah dimulai.

"Mereka akan memikirkan pernikahan ketika mereka sudah dewasa," sahut Ilya.

"Kedewasaan adalah tidak memaksakan kehendak mereka pada orang lain."

"Apa kamu mempunyai sesuatu yang ingin kamu sampaikan padaku, Sir Nicholas?"

Nick terkekeh remeh. "Jangan formal begitu, Miss Ilya."

"Kamu yang duluan memanggilku Miss."

"Sudah sewajarnya begitu."

"Normalnya juga begitu bagiku. Aku hanya akan memanggil kamu Nick kalau kamu memanggilku Ilya."

"Jangan berharap."

Ilya memicingkan matanya tajam. "Kamu kedengaran sangat ketus, apa kamu ketus padaku, Lyubimyy?"

"Siapa—apa?" Nick terperangah. Lyubimyy adalah panggilan untuk pacar lelaki di Rusia yang bermakna tersayang, dan jelas sekali, Ilya bukan pacarnya. Tidak pula ia mau wanita itu menjadi pacarnya.

"Kamu sepertinya tidak senang padaku. Apa kamu bisa lebih berterus terang karena aku tidak suka kegiatan sindir-menyindir."

Nick mendenguskan tawa, kekesalan meroket ke ke ubun-ubunnya. Ia memutar tubuhnya menghadap Ilya dan memandang perempuan itu tepat di sepasang bola mata hijaunya. "Baguslah, setidaknya kita sependapat. Aku juga tidak senang berbasa-basi, Miss Ilya. Kamu mau tahu apa yang kuinginkan, akan aku katakan. Aku ingin kamu membatalkan apa pun kegilaan yang sedang kamu lakukan sekarang."

"Memanggilmu Lyubimyy adalah kegilaan?"

Nick melotot, "Pernikahannya, Miss Ilya, pernikahannya." 

Masa bodoh dengan nama panggilan, yang paling penting adalah pernikahan mereka. Ilya harus membatalkan pernikahan mereka sebelum keluarga mereka berunding lebih serius.

Nick begitu kentara dalam ketidaksukaannya terhadap Ilya, dan meski Ilya memahami Nick dan merasa terintimidasi oleh tajam tatapan pria itu, Ilya tidak bisa memberikan apa yang pria itu inginkan.

"Aku tidak mau," balas Ilya. Sambil melawan tatapan Nick padanya, Ilya mempersiapkan diri kalau-kalau Nick akan murka dan memukulnya. Ilya berencana akan berlari keluar dari mobil, atau kalau mobil terkunci, ia akan melubangi tengkorak Nick dengan ujung sepatu heels-nya yang lancip.

"Kamu tidak mau?"

"Ya, maksudku, tidak. Aku tidak mau membatalkan pernikahannya, Sir Nick. Aku terbang 20 jam ke Miami bukan untuk bercanda, aku mau menikah, dan aku mau kamu menjadi suamiku."

Keterpanaan menghiasi raut Nick, dan saat keterpanaan itu mereda, tawa merekah lirih dari bibirnya. Tawa yang daripada menyiratkan gembira, lebih menyuarakan keputus-asaan.

"Kamu mau menikahiku? Aku?" tanya Nick kembali, jelas sekali ia sangat tidak memahami jalan pikiran Ilya.

"Iya. Kamu mungkin tidak tahu ini, tapi aku sangat menyukai kamu. Aku tidak akan berubah pikiran. Aku mau kamu menjadi suamiku."

"Kamu tidak menyukaiku."

"Haa?"

Nick menilik ekspresi Ilya, tatapannya meruncing tajam seperti menguliti Ilya hidup-hidup, tembus ke relung terdalam hatinya yang penuh oleh rahasia.

"Aku sudah puas melihat perempuan menyukaiku, Miss Ilya. Mereka tidak terlihat sepertimu."

"Apa maksudnya?"

Nick tidak bisa menjelaskan lewat kata-kata apa maksudnya kepada Ilya, karena sesuatu tentang Ilya sangat ambigu baginya. Apa pun itu emosi yang terlukis di mata Ilya, Nick ragu itu cinta.

"Apa yang kamu inginkan dariku?" tanya Nick. Ia masih berusaha memahami Ilya, tapi ketika perempuan itu menjawabnya, Nick tahu membedah isi kepala Ilya tidak akan semudah yang ia duga.

"Kamu," sahut Ilya padanya, kokoh dalam pendiriannya.

Kendati Ilya sempat mengatakan pada Nick kalau ia menyukai Nick berterus-terang, Ilya sendiri tidak mampu berterus-terang kepada Nick mengenai intensinya. Ilya belum mampu mempercayai pria itu yang saat ini berdiri sebagai lawannya—ancaman bagi kebebasannya.

Nick adalah pedang bermata dua.

Nick bisa menjadi tiket emas yang membebaskannya atau malah menjadi gembok untuk sangkarnya.

"Aku menginginkan kamu, Sir Nick. Aku mencintai kamu." Ilya hanya bisa mengulang kebohongan itu.

...----------------...

1
carlos cupu
Jangan berhenti menulis, kami butuh cerita seru seperti ini 😍
Cute/Mm
Cerita yang mencairkan hati, romantis abis!
kozumei
Meresap dalam hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!