NovelToon NovelToon
Panggung Kehidupan

Panggung Kehidupan

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Model / Bullying di Tempat Kerja / Karir / Persahabatan
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Susanti 31

Kairos Lim, aktor papan atas yang terpaksa menghadapi badai terbesar dalam hidupnya ketika kabar kehamilan mantan kekasihnya bocor ke media sosial. Reputasinya runtuh dalam semalam. Kontrak iklan dibatalkan, dan publik menjatuhkan tanpa ampun. Terjebak antara membela diri atau menerima tanggung jawab yang belum tentu miliknya. Ia harus memilih menyelamatkan karirnya atau memperbaiki hidup seseorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hutang tetap hutang

Seperti rumah untuk umum, apartemen Kairos bebas di masuki oleh orang-orang terdekatnya. Kecuali kamar yang luasnya hampir setengah dari unit apartemen itu sendiri. Bahkan jika pemiliknya sedang ada urusan pun, beberapa orang bisa menerobos masuk.

Seperti saat ini, Kairos yang baru saja tiba di apartemennya, tidak heran jika menemukan tv menyala tanpa di tonton oleh seseorang. Pria itu langsung menebak siapa yang ada di apartemennya saat ini.

"Darimana? Bahkan manajermu pun tidak tahu kemana kamu pergi hari ini," tanya Minho tanpa menoleh, sebab sedang sibuk membuat kimchi jjigae untuk mereka makan malam.

Minho lolos dari jangkauan manajernya sehingga bisa mendarat di apartemen Kairos tanpa mendapatkan omelan. Bisa gawat jika ketahuan, ia akan mendapatkan sanksi dari Agensi Luminar tempatnya bernaung.

"Menemui seseorang." Kairos lantas duduk di depan tv, menganti ke tayangan berita yang dihuni olehnya.

Hampir di seluruh siaran tv memajang wajahnya sebagai penarik perhatian. "Ternyata aku seterkenal itu ya? Sampai mereka menggunakanku untuk menghasilkan uang," ucapnya seraya senyum smirk.

Ia merasa muak melihat orang-orang munafik memperlihatkan sifat aslinya di saat ia sedang jatuh-jatuhnya karena fitnah.

"Memuji saat berada di atas dan dijatuhkan jika ada kesempatan, sememuakkan inikah manusia?" ujar Kairos dengan wajah bengisnya.

"Namanya juga manusia Kai, di mana mendapatkan keuntungan disana mereka menjilat." Minho terkekeh, ia masih sibuk menyiapkan makan malam berdua.

"Apa yang membuatmu datang?" Kairos duduk di meja makan, kebetulan ia lapar dan sedikit emosi setelah bertemu seseorang yang mengajaknya bicara kemarin malam, saat ia bertelponan bersama Hanna.

"Merindukanmu maybe," balasnya dengan nada candaan.

"Pasti ada sesuatu."

"Memang ada, hal yang akan membuatmu kecewa."

"Tidak perlu bertele-tele." Kairos mencicipi masakan Minho yang selalu pas di lidahnya.

"Gimana rasanya? Lebih pedas dari jari knetz kan?" Canda Minho ketika melihat Kairos memejamkan mata usai mencicipi kimchi jjigae buatannya.

"Jangan mengalihkan pembicaraan."

"Aku terpilih menjadi pemeran utama Mystical You menggantikanmu. Produser dramanya menghubungi manajerku kemarin."

"Hanya itu?"

"Hanya itu? Kai ini drama kamu loh." Minho kesal akan respon sahabatnya.

"Iya memang, dan aku senang penggantinya adalah kamu. Drama itu mempunyai daya tarik tersendiri. Aku yakin jika mengambilnya, namamu akan semakin besar."

"Kai."

"Minho, ini kesempatan untukmu. Jangan karena karirku berada di ujung tanduk, kamu ikut-ikut tidak mau berkembang."

"Aku tidak bisa mengambil peran sahabatku."

"Bisa. Hanna juga dipilih menjadi pemeran utama wanita, tapi aku menyuruhnya menolak. Itu akan berimbas negatif padanya, tapi tidak denganmu."

"Akan aku pikirkan lagi." Minho milih untuk makan.

Kedatangannya menemui Kairos memang ingin membahas hal tersebut. Bagaimana pun mereka adalah sahabat sudah seharusnya mediasi sebelum mengambil keputusan yang menjadi urusan mereka berdua.

Minho baru meninggalkan Kairos saat manajer tahu keberadaannya.

"Sorry aku harus pergi sekarang," ujarnya dan dibalas anggukan oleh Kairos.

Pria itu masih setia duduk di depan Tv, menikmati berita tentangnya dengan wajah datar. Hingga tanpa sadar ingatannya kembali pada pertemuan dengan ibu Han Sena yang tiba-tiba mengajaknya bertemu.

Yap, yang menghubungi Kairos malam itu adalah ibu Han Sena. Mereka bertemu di tempat yang cukup tertutup.

"Saya cukup prihatin dengan berita yang sedang menyebar tentangmu dan putriku. Saya ingin segera mengakhirinya, saya tidak mau hidup Sena tidak tenang dengan berita seperti ini."

"Hutang ...."

"Hutang tetap hutang Ahjumma," potong Kairos cepat.

"Tapi Sena sudah meninggal Kai, apakah kamu tidak punya hati tetap menagih meski tahu Sena sudah tiada?"

Kairos senyum tipis, "Jika Sena meninggal karena kecelakaan, saya tidak masalah jika hutangnya di lunaskan sebab dia mendapatkan musibah. Tapi dia bunuh diri Ahjumma, dia juga telah membuat hidup saya kacau seperti yang Ahjumma lihat!" ujarnya tenang tetapi setiap katanya penuh penekanan.

"Tapi Sena bunuh diri karena kamu tidak mau bertanggung jawab atas kehamilannya."

"Bertanggung jawab atas hal yang tidak pernah kita lakukan adalah sebuah kejahatan. Jika hanya ini yang mau ahjumma bicarakan, sepertinya kita selesaikan di sini saja." Kairos beranjak tanpa menyentuh Espresso pesanannya.

"Berikan sejumlah uang sebagai bentuk pertanggung jawabanmu karena membuat putri saya bunuh diri, dengan begitu saya berbaik hati menarik laporan pada polisi."

"Tidak perlu berbaik hati Ahjumma, jika dengan ego saya dipenjara itu lebih baik daripada mengakui hal yang tidak saya lakukan," ujar Kairos dan benar-benar meninggalkan ibu Han Sena.

"Apa yang kamu pikirkan?"

Pertanyaan itu kembali menyadarkan Kairos dari lamunan pertemuannya dengan ibu Han Sena tadi. Ia berdecak sebal mendapati manajer park berdiri di sampingnya. Muncul seperti hantu saja.

"Ini apartemen pribadi, bukan destinasi," ujar Kairos.

"Aku sudah memencet bel berulang kali tetapi tidak ada sahutan, jadinya masuk sendiri. Kamu menghilang sejak pagi, kemana?"

"Ada urusan."

"Dengan mematikan ponselmu? Tuan Lim menelepon aku dan menyuruhmu datang ke rumah."

"Aku akan datang, tapi tidak dalam waktu dekat."

"Kai, itu hanya akan menambah kemarahan Tuan Lim."

"Aku akan mengurusnya manajer, lebih baik kamu istirahat. Oh ya, jangan lupa siapkan konferensi pers untukku."

"Untuk apa?"

"Siapkan saja, aku mau istirahat." Kairos berlalu ke kamarnya. Menangalkan seluruh pakaian dan masuk ke kamar mandi. Ia gerah bukan karena cuaca, melainkan berita yang menjadi -jadi tentangnya dan menyeret Hanna semakin dalam.

Like, komen, vote, dan subscribe kalian adalah semangat author🥰

1
indriyanii
siapa dalang sebenarnya sih..gregetan jadinya
Maria Kibtiyah
hadehhh gimana nanti hubungan hanna sama kai
Arsyad Algifari.
dan Hanna mengetahui nya. itu lah rahasia yang di sembunyikan Hanna
Maria Kibtiyah
aduh gimana nanti hubungan mereka yh
Arsyad Algifari.
apa maksud Hanna bicara seperti itu
Maria Kibtiyah
nah kan bpknya si hanna
Maria Kibtiyah
aduhhh apa dalangnya ortu senna y
Maria Kibtiyah
appa nya hanna x yh yg nyebarin videonya
indriyanii
apa ayahnya Hanna yg nyebarin berita itu
Arsyad Algifari.
apa iya Hanna dan Minho mengkhianati kai
indriyanii
kasian bngt
Maria Kibtiyah
kasian kai
indriyanii
makin penasaran
Maria Kibtiyah
siapa kira2 dalang sebenarnya
Maria Kibtiyah
ini yang baca sepi mungkin pada gk dapet notif klw ada karya baru
Bucinnya Nunu ☆•,•☆: kayaknya hehehe
total 1 replies
Maria Kibtiyah
aduh kira2 minho apa appa y hanna yh dalangnya jadi suuzhon kan
indriyanii
keren
Maria Kibtiyah
aku suka ko ceritanya... curiga aja sama minho nih jgn2 dia juga suka hanna jd mau menjatuhkan kairos
Teh Yen
siapa.yg nyebarin ???
Maria Kibtiyah
curiga si minho
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!