NovelToon NovelToon
Who Are You?

Who Are You?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Fantasi Wanita / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sinho

Sosok Wanita yang Misterius, tak terlacak dan penuh dengan kejutan, memasuki kehidupan seorang CEO Tampan dan Sukses, entah di sengaja atau hanya kebetulan saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WAY 7

Jika bukan karena sang nenek yang memberikan pesan sebelum kematiannya untuk menjaga bibi Tari, Kia mungkin tidak akan sudi lagi berada di kota ini, tapi keadaan bibinya yang sudah tak bisa berjalan mengharuskan dirinya menjaganya walaupun tidak tinggal satu rumah.

Teringat akan sedikit kenangan, dimana dirinya melihat bagaimana sang paman sudah terbiasa dengan ucapan kasar pada bibinya karena tidak bisa memberikan keturunan, dan akhirnya mengangkat kakak Kia menjadi anaknya.

Perlakukan yang sangat berbeda, Kia yang harus mengalah untuk kepentingan sang kakak dengan alasan yang sama, karena kesalahan ibu Kia yang menelantarkan kakaknya demi berseling-kuh dengan ayah Kia.

Bukankah kesalahan ditanggung oleh orang masing-masing?, tapi tidak dengan keluarga besarnya, kesalahan selalu di limpahkan pada Kia.

Dan hanya almarhum nenek dan bibi Lestari lah yang dulu selalu melindunginya.

Perjalanan kereta api malam hari, membuat Kia tersenyum, teringat akan kenangan masa lalu di mana ada orang-orang yang menyayanginya mengantarkan dirinya ke kota ini.

"Aku selalu merindukan kalian" gumamnya lirih, namun hanya bisa diucapkan sekejap saja, karena disana juga ada luka.

Jam delapan malam, Kia sudah memasuki ruang tunggu, dan tak lama terlihat kereta api yang akan di naikinya mulai berhenti di tempatnya.

Kia segera bersiap, berdiri dan antri memasuki pintu menuju kereta api untuk menemukan kursi dengan nomer seperti yang tertera dalam tiketnya.

Sejenak teringat masa lalu, ketika kereta masih amburadul dan tak karuan, namun tetap menyenangkan bagi Kia, sudut bibirnya tertarik, senyuman tipis terlihat disana.

"Akhirnya_" gumam Kia yang sudah duduk dan mulai merasakan Kereta api bergerak untuk berangkat.

Perkiraan waktu yang sudah dipikirkan matang-matang, Kia akan sampai di Jakarta sekitar pukul lima pagi, cukup untuk berbenah diri sebelum menuju ke Ambarawa Company.

Begitulah Kia, baginya kelebihan waktu lebih baik dari pada harus terburu-buru, kesempatan di dalam kereta juga dimanfaatkan dengan baik untuk mempelajari beberapa file dari perusahaan dan selebihnya untuk beristirahat.

*

*

Tiba di Jakarta.

Kia segera beranjak dari tempat duduknya, berjalan tenang sesuai urutan menuju pintu keluar kereta api, satu ransel sudah berada di punggungnya kini, dan kakinya berjalan menyusuri pagi yang terasa masih dingin.

Hanya sejenak berada di dalam toilet umum yang disediakan, membasuh muka dan merapikan dirinya, kebetulan Kia sedang berhalangan untuk beribadah, jadi waktu di gunakan untuk membersihkan beberapa bagian tubuhnya saja.

Kurang lebih setengah jam, tepatnya jam 06.00, seseorang telah menghubunginya, Kia segera menuju pintu keluar Stasiun, dan laki-laki dengan ramah telah menyambutnya.

"Pasti Nona Ambar kan?"

"Iya pak, terimakasih sudah menjemput, harusnya perusahaan tidak perlu repot-repot seperti ini, saya bisa sendiri" ucap Kia yang tak enak hati.

"Tidak bisa begitu Non, ini memang tugas saya, bekerja dan di gaji untuk hal seperti ini, sesuai prosedur kalau orang bilang" laki-laki tua itu berkata sambil tersenyum ramah.

"Tas nya saya bawakan Non" sambungnya.

"Baik pak, terimakasih" kali ini Kia tak ingin menolaknya, ada hati yang perlu di buat bahagia, karena laki-laki yang sudah membantunya sangat menikmati pekerjaannya.

Sebuah mobil putih milik perusahaan sudah melesat membawanya, Kia menyandarkan punggungnya dengan nyaman sambil melihat keluar jendela, jalanan yang masih belum begitu ramai, batin Kia melihat sekeliling.

"Nona Kia kenapa tidak menempati perumahan perusahaan saja?" Tanya sang sopir.

"Tidak apa-apa pak, saya lebih nyaman tinggal di hotel dekat perusahaan sementara waktu, oh iya, saya bisa panggil bapak siapa?"

"Pak Mamat, panggilan saya itu Non"

"Oh, pak Mamat" jawab Kia sambil tersenyum sejenak.

Perbincangan kembali berlanjut, hal-hal ringan yang di bicarakan, Kia lebih bertanya tentang keadaan kota Jakarta saat ini, tempat-tempat yang dulu pernah di kunjungi dan pak Mamat menjawab semuanya dengan penjelasan yang rinci.

Kurang lebih hampir setengah jam, akhirnya sampai di tujuan, Kia segera turun mengambil tas Ranselnya dan membawanya menuju ke sebuh hotel sederhana.

"Maaf Non, nanti ke perusahaan jam berapa ya?, biar saya jemput" ucap pak Mamat.

Kia tersenyum, lalu berbalik dan mendekat, "Tidak perlu pak, saya bisa berjalan dari sini, paling lima menit sampai, tidak perlu mobil"

"Tapi Non, nanti saya_"

"Biar nanti saya yang ngomong langsung ke perusahaan, Pak Mamat tenang saja" Kia menenangkan pak Mamat, lalu kemudian mengambil sesuatu dari paper bag yang ada di tangan kirinya.

Sebuah kotak di keluarkan, lalu di berikan ke Pak Mamat.

"Ini oleh-oleh kue dari Surabaya pak, bisa untuk keluarga bapak dirumah"

"Waduh, maaf Non, saya tidak enak, dari perusahaan juga dilarang menerima pemberian, nanti di kira suap"

Kia terkejut, lalu tertawa kecil "ini hanya Roti pak, mana ada suap, jangan khawatir, ini pak, untuk keluarga bapak" kembali Kia menyodorkan kotak itu.

Pak Mamat tersenyum canggung, lalu menerima dan mengucapkan terimakasih, setelah itu pamit pergi untuk melanjutkan tugas berikutnya, menjemput sang pemilik perusahaan di tempatnya.

Kia masuk dan menuju resepsionis, memastikan pesanan kamarnya sudah di sediakan, lalu kemudian sebuah kunci diberikan, dan Kia kini menuju ke ruangan yang cukup besar dan bagus walaupun tidak terlalu mewah.

Ponsel di letakkan diatas meja, Kia memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah itu membuka isi tas Ransel, memilih satu baju berwarna cokelat tua dan jas berwarna putih yang nampak pas saat di pakai.

Hijab coklat susu rupanya nampak elegan saat berbaur dengan baju yang telah di pakainya, wajah lembut namun tegas semakin nampak nyata.

"Akhirnya, aku datang Ambarawa Company" gumamnya lirih dengan sedikit senyuman di bibirnya.

Tangannya dengan cepat mengunci pintu kamar, lalu kemudian langkah kaki segera menuruni tangga, memberikan pesan sejenak pada resepsionis yang ada disana, kemudian Kia berjalan tenang dan pasti menuju perusahaan yang letaknya tak jauh dari hotelnya.

Gerbang raksasa, dengan penjagaan dan pengamanan yang baik, beberapa security nampak mondar mandir melakukan tugas paginya, Kia menikmati pemandangan itu dengan senyuman di bibirnya.

"Sangat megah, seperti yang aku bayangkan" gumamnya lirih, sebelum akhirnya berada di tempat pemeriksaan dan memberikan Pin pegawai perusahaan untuk masuk lebih dalam lagi ke Ambarawa Company.

Tepat di depan ruangan informasi, seorang wanita yang ada disana menyambutnya, suara lembut menyapa telinganya.

"Bisa saya bantu?"

"Hem, saya Ambar Azkia Ardiansyah, dan_"

"Oh, Nona Ambar, selamat datang dan bergabung di perusahaan Ambarawa Company, mari Bu" wanita itu segera mendekat dan mempersilahkan Ambar untuk duduk di ruangan lain.

"Hem, lumayan juga sambutannya" batin Ambar yang dengan perlahan duduk dan menunggu arahan.

"Maaf Bu Ambar, anda bisa tunggu di sini dulu, ini masih terlalu pagi dan kepala HRD Kami masih belum datang, mungkin sebentar lagi"

"Oh, begitu, baiklah" Ambar menjawab sambil melihat jam tangan yang ada di tangan kirinya, dan rupanya memang masih tiga puluh menitan lagi.

"Mungkin Bu Ambar ingin minuman hangat?" Tanya wanita itu ramah.

"Tidak perlu, saya akan menunggu saja disini"

"Baiklah ibu, saya permisi dulu"

"Iya, silahkan" Ambar memberikan senyuman sebelum wanita itu pergi.

Baru saja tatapannya akan berpaling, tiba-tiba saja sebuah sorot mata mengunci tatapannya.

Sejenak keduanya terpaku, hingga kemudian Ambar tersadar dan segera menundukkan pandangan.

"Astaghfirullah" ucapnya lirih.

Siapa nih yang tatap tatapan?, yuk mana komennya, biar Author makin semangat nulisnya.

Bersambung.

1
A2113
nggak semua cewek suka sama kamu Galang
Nandi Ni
ilfeel ga tuh,Galang denger alasan Kia,takutnya salah paham lagi Galangnya.
Mutia
Aku mencoba menghubungkan dg cerita2 mu yg lalu Thor, tp msh blm conect.....makin penasaran
Mutia
Maaf Koreksi Thor, Kalimantan itu pulau bukan kota.....
Mutia
Siapakah kakak Kia
Indrawati Andira
semangat Thor, kan sudah dikasih like vote dan hadiah bunga mawar 🌹
A2113
Kia ahli negosiasi 👏👏
Novita Sari
lw suka terus terang boss nanti diambil orang baru tau rasa..
Novita Sari
Galang mulai ada rasa sama kia ciye..
ciye...
Mak Lyly
galang udah mulai posesif ya..
Nandi Ni
Terkadang perbuatan kriminal memang tdk melulu karena tindak jahat sesorang,tetapi ada background luka yg tersembunyi lama atau krn ambisi n obsesi semata.
Nandi Ni
Kia ini selain jago gebuk dia juga ahli psikologi,menekan n menguatkan lewat kata-katanya.
y_res
maaf thor🙏🙏🙏prn baca mirip in tpi diaplikasi sebelah,sdh tamat judul e Melted chocolate ice cream karya Strumfrei,mgk 50 ersen mirip alurx,tpi gk pa2 aq tetap suka🥰💪💪💪
Novita Sari
ciye..ciye Galang mulai ada rasa sama kia, lanjut besti.
Novita Sari
kia top merangkul musuh jadi teman
fajar Rokman.
wah ternyata ad yg baru dari kaksinho..telat AQ nya
Queen Sha
ya Ampun... Meta sekarang kamu ikut main nopel juga 😅. biasanya kamu kan main sama aq, n biasa bantu aq cari informasi n inspirasi/Slight/
Nandi Ni
rupanya auothor masih belum ingin membuka tabir misteri seluk beluk Ambar,,kira - kira msh ada kaitan dg keluarga Nugraha kah?
Nandi Ni
seorang menantu kok lebih berkuasa ketimbang ahli waris,aaaaanehh!
Rita Susanti
keren ternya ambar juga punya kekuatan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!