Meri menjadi berubah seratus persen setelah kematian Mama nya satu bulan yang lalu, anak bungsu ini menjadi sangat menakutkan bagi para saudara nya. tidak bisa lagi mereka mau tidur dengan tenang, di tambah kematian Mama mereka yang masih jadi misteri.
Ada apa kah dengan Meri?
Apa penyebab kematian Mama Meri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Mengajak Dewa
Eran menunggu teman nya ini datang dengan hati yang sudah tidak sabar karena dia tau persoalan Meri tambah hari maka tambah sulit saja, masalah nya dia sudah mau melakukan kekerasan dan semua Kakak nya yakin kalau Meri mengalami gangguan ghaib. tidak ada salah nya juga bila minta tolong untuk di lihat dulu, lagi pula teman nya ini memang tau hal hal begitu.
Entah bagai mana nanti hasil nya namun bisa jadi nanti memang ada yang aneh, tapi kalau tidak ada maka ya mereka bersyukur dan mungkin Meri memang mengalami gangguan jiwa karena dia tidak bisa menerima soal kematian sang Mama yang mendadak untuk dia. apa lagi kan Meri anak yang di manja, maka sudah pasti langsung syok jiwa nya.
"Lama sekali sih Dewa ini, kalau tidak di tunggu saja dia cepat." merutuk habis habisan Ernan karena bosan.
"Hai bro, sorry telat karena macet sekali tadi jalanan." Dewa tersenyum agar Ernan tidak marah marah.
Ernan cuma tarik nafas saja dan dia maklum lah karena jalan ini memang tidak bisa mau di pastikan keadaan nya, kadang macet parah dan kadang saja ada lenggang sedikit, tapi kebanyakan pasti macet parah karena semua orang keluar untuk kerja atau pun sekolah, sesuai dengan kepentingan masing masing.
"Aku nunggu sejam lebih di sini, ku kira kau tidak jadi datang." keluh Ernan.
"Tunggu aku punya helikopter ya biar tidak kena macet." sahut Dewa tersenyum.
"Ada sesuatu yang mau ku tanyakan pada mu, bahkan bila kau ada waktu maka ikut lah aku biar kau bisa melihat keadaan nya." Ernan menjelaskan apa maksud nya.
Dewa menatap Ernan yang serius bicara itu soal adik nya bagai mana, di jelaskan secara rinci bagai mana kondisi nya Meri sekarang bagai mana. bahkan sampai membunuh Abang nya sendiri, karena itu memang murni kelakuan Meri bagai mana sehingga Dewa pun merasa ini memang ada yang tidak waras.
Sakit sekali kelihatan Ernan saat bicara bagai mana keadaan nya Meri, soal kematian Mama Ajeng pun masih saja masih menjadi misteri yang tidak bisa mereka ungkap, polisi juga masih berusaha untuk mengungkap kematian Mama Ajeng yang di temukan di dalam kamar mandi dengan tubuh bersimbah darah segar.
"Boleh aku ketemu dengan adik mu itu?" tanya Dewa.
"Nanti aku atur semua nya, dia itu agak susah mau keluar dari kamar nya." keluh Ernan.
"Ajak aku kesana sekarang, dia tidak mungkin mau pergi menemui aku." Dewa yakin sekali akan hal itu.
"Baik lah kalau begitu, ayo kita sekarang kesana." putus Ernan walau pun tau kalau ini nanti akan di tentang oleh keluarga.
Dari pihak Mai pun dia masih belum tau apa kah Adik nya itu mau menerima soal hal itu, karena ini masih urusan dengan Mela saja, belum ada persetujuan dari semua orang yang ada di dalam rumah itu. kalau untuk Tante Rindu, maka sudah pasti orang tua itu menolak keras.
Sebab dia merasa bahwa Meri mengalami ganguan jiwa yang cukup parah, malah yang ada di mau nya di masukan saja kedalam rumah sakit jiwa. bagai mana bisa anak yang dapat gangguan ghaib malah mau di masukan dalam rumah sakit jiwa, orang seperti Tante Rindu tidak bisa menerima kenyataan hal ghaib alias tidak percaya dengan setan.
"Ayo kita kesana sekarang, tapi tolong kalau nanti Tante kami mengatakan hal buruk maka jangan di masukan hati ya." pinta Ernan saat sudah di mobil.
"Wajar saja lah kalau orang kota tidak percaya setan." jawab Dewa.
"Kau dapat dari mana sih soal ghaib begitu?" tanya Ernan agak kepo.
Dewa hanya tersenyum saja karena dia tidak bisa mau cerita bahwa dia yang sekarang ini bukan lah dia yang dulu lagi, sebab dia bukan manusia asli yang tinggal di sini. kisah nya cukup agak rumit, karena Dewa menentang penguasa untuk menjadi manusia dan merampas tubuh manusia yang masih bernyawa.
belum tahu ja kebengisan Arya gmn,, jgn macam-macam dech, kok malah nantangin 🤦🏻♀️🤦🏻♀️😤😤😤
ini siervan cari gara2 dia udh mau Arya menolong malah belok pula karna tawar orang lain ini kalu purnama yg nangani udh kn bnting dia
Arya membantu tanpa imbalan adu gmn sich cara mereka berfikir
yakin lh Arya pasti bisa menangani kasus ini
kak author nanti bikin Arya JD pangeran yg luar biasa ya hbt nya
bingung si boleh,,,tapi kan ini seolah tdak prcaya sama arya,bukan masalah brg ny susah dicari 😒
aduh Arya jgn gegabah deh,,soalnya mba pur jg lg tempur sm si asu jd blm bs bantu,,nurut aja apa kata Maharani,,🙁