NovelToon NovelToon
Aku Seorang Ibu Antagonis

Aku Seorang Ibu Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Keluarga / Romansa / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Barat
Popularitas:24.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rere Lumiere

Vivienne terbangun, dan melihat tempat itu berbeda dari rumahnya. Dia mengingat bahwa merayakan festival tahun baru untuk pertama kalinya. Di tengah keramaian yang penuh sesak itu, dia mengalami serangan panik dan penyakit nya asma yang mungkin membuat nya meninggal.

Vivienne melihat sekeliling, "Dimana aku?"

"Tentu saja di kamar anda, ya mulia," ucap seseorang membuyarkan lamunannya.

"Ya mulia? siapa aku?"

"Anda Ya mulia permaisuri Vivienne Greyhaven."

Vivienne seketika teringat sebuah novel yang berjudul I'm a villain mom. Dimana tokoh sang ibu mati dengan mengenaskan di tangan ketiga pangeran, anak-anak nya. Lalu bagimana nasib Vivienne sekarang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere Lumiere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[26] Undangan Bangsawan

Anna terlihat mengibaskan roknya agar tidak lecek karena dia sudah menjatuhkan dirinya ke lantai yang dingin itu. Kemudian dia kembali tersenyum dengan tangannya yang bertautan, menoleh kearah Vivienne.

"Ya Mulia, Anda memang mendapatkan undangan, namun kepala pelayan menahan semuanya," ujar Anna gugup takut kemarahan Vivienne meledak lagi.

"Kamu tau dimana surat-surat itu?" tanya Vivienne memegang dagunya.

"Hamba tau Ya Mulia, surat-surat itu langsung di serahkan pada saya, pagi ini," jawab Anna sedikit tersenyum.

"Hah… aku rasa, aku tidak bisa berharap pada surat-surat yang sudah di serahkan pada wanita ular itu,"

Vivienne menopang dagunya kemudian menyeruput teh karena lelah dengan jawaban Anna yang menandakan surat-surat sebelum nya tidak akan pernah Vivienne dapatkan sekarang.

"Baiklah Anna, bawakan aku semua surat yang kamu dapatkan itu," ucap Vivienne melambaikan tangannya seolah meminta Anna segera membawa surat yang dia minta.

Tidak berselang lama Anna membawakan, nampan dengan corak putih gading serta ukiran emas itu, ke hadapan Vivienne. Vivienne kemudian menoleh pada surat itu.

"Cuma satu, yang benar saja. Aku ini permaisuri kenapa surat hanya ini," ucap Vivienne tidak terima dengan keadaan seonggok kertas itu.

"Maaf, Ya Mulia, seperti nya karena Anda tidak terlihat di acara-acara sosial dan yang datang selalu Rosalind sehingga mereka merasa tak perlu mengirimi undangan,"

"Kamu benar juga, orang yang di rasa tidak punya kekuatan dan privilege, hanya di pandang sebagai orang tak berguna," gumam Vivienne sembari menganggukkan kepalanya.

"Ah… ngomong-ngomong, ini undangan siapa?" tanya Vivienne mengambil kertas yang ada atas nampak itu.

"Madam Esther, di kediaman Duke Valerius, beliau memang sering mengadakan jamuan untuk mengumpulkan dana bantuan sosial,"

Vivienne nampak menepuk tangan nya, dan matanya mulai berbinar dengan perkataan pelayanannya, "Ya ampun, itu sangat mengagumkan, aku ingin pergi kesana, kapan acaranya?"

"Seperti esok hari, Ya Mulia," jawab Anna dengan menundukkan padangan nya.

Asher terlihat menarik gaun Vivienne, dia penasaran dengan apa yang di bicara ibunya karena dia tidak pernah keluar sejak pertama mengenal dunia ini dengan jelas.

"Mama, apa itu?" tanya Asher penasaran dengan pembicaraan kedua orang dewasa di hadapannya.

"Owh, sayang itu nama penggalangan dana," ujar Vivienne menoleh kearah putranya kemudian mengelus surainya dengan lembut.

"Apakah aku boleh ikut Mama?" tanya Asher dengan mata berbinar.

Vivienne berdehem, nampak menimang-nimang perkataan Asher. Dia sebenarnya ingin mengajak putranya, namun takut nanti tak ada tempat untuk anak-anak.

Vivienne kemudian menoleh pada Anna, "Anna, apakah disana ada tempat khusus untuk anak-anak?" tanya Vivienne.

Anna terlihat berfikir keras, tak terasa kening Anna berkerut dalam, "Saya dengar dari para pelayan yang pernah di ajak oleh para majikannya, mereka pernah melihat ruangan khusus anak-anak,"

"Baiklah Anna," ujar Vivienne menganggukkan kepalanya, lalu dia berbalik pada Asher, "Sayang, apa kamu mau ikut dengan Mama?"

Asher menganggukkan kepalanya sekencang-kencangnya tanda menyetujui perkataan Mamanya, karena memang dia sangat menginginkan pergi keluar dan melihat dunia di luar sana.

"Mau! mau! kalau begitu Asher pergi dulu ya," jawab Asher turun dari sofa itu dengan terburu-buru dan pergi meninggalkan ruangan kerja Vivienne.

"Hey, sayang, pesta nya kan besok!" teriak Vivienne sembari menggelengkan kepalanya melihat Asher yang sudah berlari menjauh.

"Sepertinya dia sangat bersemangat, Anna tuang kan lagi teh nya untuk ku," ucap Vivienne kembali bersandar pada sofa di belakang nya dan menikmati saat ini, meskipun hanya sebentar, sebelum akhirnya mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk di atas mejanya.

*

*

Ke esok kan harinya, Vivienne meregangkan ototnya menatap kaca rias di kamar nya. Karena sungguh melelahkan harus bersiap dari pagi, sebab Anna ingin selalu melihat permaisuri nya sempurna. Kini terlihat Anna membawa gaun berwarna amber dengan hiasan berlian di pakaiannya, nampak anggun dan memukau.

"Bagaimana Ya Mulia?" tanya Anna setelah menata rambut Vivienne.

Vivienne kemudian menoleh kearah cermin, lalu melirik kearah Anna yang menyekah keringatnya karena sudah bersusah payah mempercantik Vivienne, "Kamu memang bisa membuat ku menjadi impian semua pembaca fantasi," gumam Vivienne dalam hati.

"Tentu saja ini sangat cantik, terima kasih Anna," puji Vivienne.

"Terima kasih kembali," balas Anna tersenyum simpul.

Vivienne meninggalkan meja rias itu kemudian berjalan dengan anggun melewati lorong-lotong istana hingga sampai lah dia di tempat kereta kuda sudah menunggunya.

Terlihat lah putra bungsu nya sudah menunggu dengan senyum bahagia yang nampak di binar matanya, Asher begitu antusias untuk ikut bersama Vivienne. Wanita itu ikut tersenyum melihat putranya itu.

Namun, tanpa di sadari Vivienne. Ada seorang lagi yang menunggu nya dengan wajah yang di tekuk nampak tak suka dengan situasi di hadapannya.

"Orion, kamu ingin bergabung," panggil Vivienne menuruni tangga menuju kereta kuda yang berada di bawahnya.

"Hem… kalau bukan karena Asher yang memaksa ku, aku tidak akan mau," dengus Orion memalingkan wajahnya.

"Tidak papa, nikmati lah acara nya nanti," ujar Vivienne tersenyum.

"Membosankan… aku hanya akan menjaga Asher agar tidak berkeliaran menganggu orang lain," tolak Orion tetap tak ingin menatap ibunya.

"Kakak, kakak boho…" ucap Asher karena mengetahui dengan pasti bahwa Orion lah yang memaksa ikut dengan mereka.

Orion secepat kilat menutup mulut Asher dengan sedikit cubitan di punggung Asher, membuat anak itu meringis kesakitan, "Aish… kau ini kalau makan, mulutnya di bersih kan," ujar Orion berbohong dan menarik tangan nya dengan kasar dari bibir Asher.

Asher menoleh dengan sinis pada Orion, meskipun jujur saja dia takut dengan kakak tertuanya itu, "Mama!" ujar Asher berlari kearah Vivienne dan menggenggam gaun Vivienne.

"Sudah…sudah, ayo masuk," ajak Vivienne setelah bosan melihat pertengkaran si dingin dan si polos itu.

"Dasar tukang adu," ketus Orion menatap nyalang kearah adiknya, membuat Asher makin menutupi wajahnya di balik gaun Vivienne.

Tiba-tiba seorang kusir menghampiri mereka dan mengulurkan tangannya ketika Vivienne dan anak-anak nya ingin memasuki kereta kuda, "Ya Mulia mari saya bantu," ujar pria paruh-baya itu.

Vivienne menyentuh tangan kusir perlahan lalu menaiki kereta kuda itu, setelah duduk di kursi di dalam kereta kuda nya, dia kemudian menoleh ke luar, "Terima kasih, pak kusir,"

Hati pria itu menghangat setelah mendengar perkataan tuannya itu. Kerena selama ini Vivienne terkenal ketus dan susah di dekati, dia merasa senang permaisuri mereka telah berubah banyak.

Setelah itu, kusir itu menaikkan Asher dan Orion kedalam kereta kuda itu, selepas semuanya naik. Kusir kemudian naik depan untuk mengendalikan kuda. Mereka melanjutkan perjalanan ke kediaman Madam Esther.

-Orion, Putra Mahkota.

- Asher, Pangeran ke-tiga

1
Anonymous
Thorr mana lanjutannya
Aisyah Suyuti
menarik
restu s a
lanjut thor...
restu s a
lanjut....❤
restu s a
good
restu s a
semangat thor.
ingat qmampir thor.
jangan setengah2 ya thor.
restu s a: Mantap.
Terimakasih
total 3 replies
@haerani-d
tambah lagi kak, masih kurang /Proud/
restu s a
mantap.vivi..
restu s a
kasihan asher.
Ririn Susanti
ayo up lagi semangat💪
RIZKY APSARI PUTRI: semoga nanti akan ada putri kembar lahir di Kerajaan ya author😍😍😍
total 1 replies
Alexandra
semangat Thor 💪🤭
Anonymous
Thorrrr
Rere Lumiere: iya kenapa?
total 1 replies
Alexandra
♥️
Alpukatiramishu
Up lagi dong kak
Rere Lumiere: sabar ya
total 1 replies
Retno Isma
ini kalo di dunia modern sang raja pemegang motto "kuras hartaku sayang,, saldoku hanya untukmu..." 😂😂
Rere Lumiere: Di tuh pura-pura dingin aja 🤣
total 1 replies
Ita Xiaomi
Sptnya Buffetnya akan ramai kembali dgn bantuan Vivienne.
Rere Lumiere: semoga saja begitu
total 1 replies
Ita Xiaomi
Senangnya Asher dan Orion ikut Mama ke acara jamuan.
Ita Xiaomi
Mama temani Asher belajar utk sementara.
Ita Xiaomi
Sptnya nak numpang tdr😁
Lauren Florin Lesusien
maaf thur ini novel kerajaaan tapi permaisuri ga ada gunanya masa yg urus pekerjaan permaisuri dikasih sama kepala pelayan aneh bin ajaib
Rere Lumiere: Karena permaisuri di manipulasi sama kepala pelayan itu, dan kaisar bodoh amet sebab permaisuri punya masalah mental
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!