Cerita ini menceritakan seorang gadis culun yang berpenampilan sederhana yang bernama Keysah.Meskipun ia adalah seorang designer terkenal namun ia tetap tidak mau merubah penampilannya dan dengan alasan itu orang tuanya memaksanya menikah dengan anak sahabatnya dan ternyata orang itu adalah pria yang paling di benci Keysah dimuka bumi ini.
Keysah sudah berusaha untuk menolak, namun kedua orang tuanya tidak menerima penolakan.
Entah bagaimana Keysah menjalani hidupnya setelah menikah?...
Akankah rumah tangganya akan bahagia?...
Apa semuanya akan baik-baik saja setelah ia menikah?..
Yuk ikuti kisahnya...
jangan sampai ketinggalan ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rill Ridho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dijemput
Pagi ini Keysah bangun sendiri, ia tidak perlu di bangunkan oleh siapa pun. Setelah bersiap-siap Keysah turun ke bawah menuju ke meja makan.
"Pagi bunda, ayah" sapa Keysah sambil mengambil dua lembar roti tawar.
"pagi, kamu gak sarapan dulu kak?"tanya bunda Ayu yang melihat Keysah seperti buru-buru.
"Gak sempat Bun, key pergi ya..." jawab Keysah sambil mencium tangan kedua orang tuanya.
"Anak itu selalu saja gila kerja." ucap Henri menggeleng melihat punggung Keysah yang mulai menghilang di balik pintu.
"Sama seperti ayah dulu."saut Khaira
"Kamu benar, "balas bunda Ayu.
Khaira tersenyum melihat wajah kesal ayahnya.
"Kamu hari ini gak ke toko, Ra?"tanya Bunda Ayu.
"Ke toko, kenapa Bun?"
"Bunda mau kesana nanti, buat itu kue pernikahan kakak kamu."
"Gak usah ke sana Bun, kalau masalah kue biar adek yang atur, bunda sama Tante Winda urus yang lain aja"jelas Khaira, bunda Ayu pun mengangguk.
"Kalau gitu, adek pamit ya." Khaira.
"Hati-hati ya sayang." ucap bunda Ayu.
***
Setibanya di butik, Keysah langsung ke ruangannya dan memeriksa beberapa file yang ada di atas meja nya.
"Tok!... Tok!... Tok!!!..." terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan Keysah.
"Masuk!" saut Keysah, pintu pun terbuka, terlihat seorang perempuan anggun dengan menggunakan long dress berwarna hitam menghampiri Keysah.
"Keysah..." sapa perempuan tersebut, perempuan tersebut tak lain ialah Airin, dia teman sekaligus orang kepercayaannya di butik miliknya ini.
"Hmmm."balas Keysah dengan nada malas, ia pun masih enggan mengalihkan pandangannya dari kertas yang ada di tangannya.
"Kenapa wajahmu terlihat tertekuk seperti itu?"tanya Airin sembari mendudukkan tubuhnya di depan meja Keysah.
"Entahlah, tapi aku sedang bingung sekarang" ucap Keysah.
"Bingung kenapa? Apa ini ada hubungannya dengan fashion week itu?"tanya Airin.
"Bukan, bukan karena itu... Aku sedang ada masalah keluarga " ucap Keysah cepat .
"Rin, aku sungguh bingung harus bagaimana, ayah sama bunda menjodohkan aku sama anak teman mereka " imbuh Keysah.
"Lalu masalahnya dimana?" tanya Airin.
"Masalahnya aku gak mau, Rin." jawab Keysah.
"Kenapa, apa dia jelek?" tanya Airin penasaran.
"Bukan masalah fisik, kau kira aku orangnya seperti itu? Aku juga sadar diri kali" balas Keysah.
"Lalu kenapa kamu gak mau? "tanya Airin.
"Entahlah" balas Keysah.
Airin menghela nafas. "Ayolah bos, mungkin orang tua bos melakukan ini karena mereka takut anaknya gak menikah." Kata Airin.
"Apa kau sudah bosan dengan pekerjaan mu? Aku gak suka dipanggil kayak gitu!" seru Keysah.
"Hehehe... Sorry " ucap Airin tersenyum, hanya dengan kata itu bisa membuat Keysah kesal. Dari awal dia bekerja disini, Keysah sudah memperingatinya untuk tidak memanggil nya bos. Karena Keysah merasa gak pantas dengan panggilan itu.
"Aku gak masalah dengan perjodohan nya, tapi sama calonnya." ujar Keysah.
"Iya kenapa dengan calonnya, kau dari tadi berbelit " kesal Airin.
"Apa kau masih ingat dengan pria yang ku ceritakan waktu itu?"tanya Keysah.
"Hhhmmm.... Da... Dafa?"kaget Airin, Keysah mengangguk.
"Gila!" ucap Airin, ia membulatkan matanya dan mulutnya pun ikut terbuka, dengan cepat Airin menutup mulutnya dengan tangan kanannya.
"Tapi Key, siapa tahu dia sudah berubah. Coba aja dulu" usul Airin.
Keysah mencebik dan menggeleng, " berubah gimana, apa kau tahu.."
"Gak tahu."sela Airin
Plak!
Keysah memukul kepala Airin dengan file yang ada di depannya.
"Makanya dengar dulu, bodoh." ujar Keysah, Airin cengengesan.
"Lanjutkan!" seru Airin
"Tadi malam selesai acara pertunangan, dia mengajakku bicara di halaman bekalang dan di sana dia mengancam ku dan di juga menyiksaku" jelas Keysah.
"WHAT??"
"Ssssttt... Jangan teriak, apa kau ingin semua pegawai datang kemari?" kesal Keysah.
"Sorry." balas Keysah.
"Benarkah dia menyiksamu, dia melakukan apa?"tanya Airin.
"Lihat lah ini, dan ini" Keysah menunjukkan bekas cengkraman tangan Dafa tadi malam.
"Ihhh ngeri, Key lebih baik kau batalkan saja " usul Airin .
"Kalau aku bisa, sudah aku lakukan dari kemarin "dengus Keysah
*
Sore harinya....
Keysah bersiap siap untuk pulang, ia membawa beberapa lembar kertas yang sempat ia buat guna membuat design model baju terbaru.
Ia menuruni anak tangga dan berpamitan dengan semua pegawai nya. Namun saat Keysah hendak membuka pintu tiba-tiba teriakan suara Airin terdengar melengking dan memekakkan telinga semua orang.
"Key!!" teriak Airin, Keysah pun menoleh.
"Ada apa? Kau ini selalu saja berteriak!" gerutu Keysah sambil menggeleng
"Hehe... Sorry." ucap Airin tersenyum malu, ia pun melihat ke sekeliling dan semua pegawai menatap kearahnya. Ia pun jadi malu.
"Ada kau memanggilku?"tanya Keysah lagi.
"O iya, besok apa boleh aku libur ?" tanya Airin.
"Hmm... Tentu saja boleh, asalkan pekerjaanmu untuk acara Minggu depan sudah selesai kau persiapkan" ucap Keysah.
"Oh kalau untuk itu tentu saja dan kau tenang saja. Tidak perlu khawatir, aku sudah mempersiapkan dan mengatur semuanya" ucap Airin dengan penuh semangat.
"Baiklah, apa masih ada lagi yang ingin kau tanyakan?"tanya Keysah.
"Sepertinya tidak, kau pulang lah. Hati-hati dijalan ,ok" ucap Airin.
"Hmm, kalau gitu aku pulang duluan ya " pamit Keysah.
"Ayo, aku antar sampai depan" ucap Airin.
"Tidak usah, merepotkan mu saja" ucap Keysah sembari melangkah kan kakinya meninggalkan butik tersebut dan Airin tetap kekeh untuk mengikuti Keysah. Namun tiba-tiba langkah kaki Keysah terhenti saat melihat orang yang tak asing baginya ada di jangkauan matanya.
"Ada apa? kenapa berhenti?"tanya Airin dengan memperhatikan raut wajah Keysah yang tiba-tiba berubah kesal. Kini terlihat seorang laki-laki yang berjalan mendekati mereka.
"Key, siapa dia?"bisik Airin.
"Diam lah!."seru Keysah.
"Sedang apa kau kesini?"tanya Keysah.
"Menjemputmu, apa lagi."
"Gak perlu, aku pulang sendiri!" tolak Keysah.
"Key, pria tampan ini siapa?"tanya Airin yang penasaran .
Ia memperhatikan pria yang sedang berdiri di depannya itu.
"Diam lah, dia orang jahat!" seru Keysah kepada Airin.
"Apa,serius?"kaget Airin, rasanya ia tidak percaya dengan apa yang di katakan Keysah karena dari wajahnya saja jelas tidak ada menggambarkan kalau pria itu orang jahat.
"Keysah, ayo kita pulang!" ajak Dafa memegang erat tangan Keysah dan mencoba memaksakan senyumannya. Yap benar sekali, pria itu adalah Dafa, entah dengan alasan apa tiba-tiba pria itu menjemputnya.
"Lepaskan! aku tidak mau!"tolak Keysah, ia berusaha menepis tangan Dafa namun pria itu tidak menggubrisnya ia terus menarik paksa Keysah menuju ke mobilnya yang kala itu ada di sebrang jalan.
"Airin tolong aku!! Airin!!" teriak Keysah berjalan meronta-ronta.
"Bye-bye key, hati-hati di jalan!"teriak Airin dengan melambaikan tangannya.
"Dasar Airin bodoh"teriak Keysah kesal.
"Apa itu si Dafa itu, ganteng banget" ucap Airin kemudian kembali ke dalam butik.
.
.
.
.
Kita lanjut di episode selanjutnya ya teman-teman, jangan lupa kalau kalian suka tolong di like👍 kalau ada masukan ataupun kritikan kalian bisa komen✍️ dan kalau mau tahu lanjutannya jangan lupa di fav ya🥰
