NovelToon NovelToon
The VRAMUS

The VRAMUS

Status: tamat
Genre:Romantis / Showbiz / Obsesi / Mengubah Takdir / Bad Boy / Si Mujur / Tamat
Popularitas:831
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

VRAMUS yang tidak sengaja bisa naik daun. Tapi ketika sudah sampai di puncaknya. Mereka tidak benar-benar menginginkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Audisi Vocalis

Karena sudah lelah dengan formasi yang tidak menentu akhirnya Toni, Billy dan Jansen memutuskan untuk mencari vokalis yang baru. Alice sudah benar-benar tidak mau lagi jadi penyanyi dadakan.

Alice pernah tampil satu kali tapi di awal-awal suaranya sempat tidak keluar. Itu adalah untuk pertama kalinya dan terakhir kalinya Alice menjadi vokalis untuk band manapun.

Alice sudah menyebarkan lowongan audisi Vocalis untuk band Toni, Billy dan Jansen yang sampai sekarang masih belum punya nama band yang pasti.

Secara permainan dan performa di atas panggung mereka bertiga sudah sangat bagus. Mereka suka bermain musik sambil bernyanyi dengan berganti-gantian.

Tapi itu sungguh melelahkan dan sampai sekarang lagu-lagu yang mereka tulis sendiri belum jadi-jadi. Mereka belum juga tampil di Show Bar.

Show Bar adalah panggung utama bagi para band-band baru yang ingin jadi artis terkenal. Masuk dapur rekaman dan menjadi sorotan di industri hiburan.

Karena diantara sekian banyak penonton yang menyaksikan pertunjukan musik di Show Bar pada weekend adalah orang-orang dari label rekaman. Produser atau pun talent search.

Audisi Vocalis akan diadakan di sebuah gedung tua yang sudah Alice sewa. Tempat ini dekat dengan rumah makan Alice dan Jansen bekerja.

Mereka tahu tempat ini karena Jansen yang terkadang suka menempati gedung kosong itu kalau tidak ketahuan petugas keamanan.

Jansen sekarang sudah menyewa apartemen sendiri biar pun kecil dan tempat nya lumayan jauh dari restoran timur tengah. Tapi itu lebih baik rasanya bagi Jansen dari pada harus tidur sembarangan atau terus menerus menginap di apartemen Toni yang sudah akrab dengan nya.

Alice sendiri adalah seorang yang tertutup tentang kehidupan pribadinya. Alice berasal dari keluarga yang broken home. Itu lah mengapa manager band ini sering malas jika teman-temannya bertanya tentang keluarga nya.

Selama Jansen kenal Alice semenjak kerja di restoran, yang Jansen tahu selama ini Alice tinggal bersama Toni di apartemen pacarnya itu. Ketika Jansen sudah menyewa apartemen murah Alice pun terkadang suka menginap di tempat Jansen.

"Apa semua ini tidak apa-apa Alice?",

"Bagaimana kalau sampai Toni tahu?",

"Jangan bodoh Jansen tutup mulutmu",

"Jangan sampai seorang pun tahu termasuk juga Billy",

Alice selalu mengelak jika Jansen bertanya tentang siapa keluarganya dan dimana rumah orangtuanya. Seperti malam ini ketika Alice tidur di apartemen Jansen.

Mereka berdua berangkat bersama ke tempat gedung kosong untuk melakukan audisi.

"Alice apa menurutmu bakal ada yang datang?",

"Band kita bahkan belum ada namanya",

"Tenang saja pasti akan ada yang datang",

"Banyak anak-anak yang bermimpi seperti kalian",

"Aku masih tidak mengerti bagaimana kamu bisa menyewa gedung kosong itu untuk tempat kita melakukan audisi?",

"Bangunan itu sudah lama mangkrak dan tidak diurus. Aku hanya perlu membayar sedikit kepada petugas keamanan di sana untuk menyewanya dalam satu malam",

"Hari ini siapa yang tidak butuh uang?",

Ketika tiba di gedung kosong itu di sana sudah ada Toni dan Billy yang telah mempersiapkan tempat nya. Billy datang dengan membawa gitar nya dan ampli milik Toni.

Bisa dibilang di band ini Toni benar-benar menjadi bosnya. Karena didukung oleh orang tuanya Toni memiliki alat-alat lengkap di apartemennya. Bass yang dipakai Jansen pun adalah bass punya Toni.

Toni juga membawa drum nya untuk melakukan audisi malam ini.

*

Tidak seperti yang mereka harapkan. Sudah larut malam belum ada satu orang pun yang datang.

Toni duduk di depan senar dan simbal dengan mata yang sudah sangat berat. Billy dan Jansen sudah tertidur.

Sementara itu Alice keluar entah kemana karena bosan menunggu.

"Ehem",

"Apakah kalian yang sedang melakukan audisi untuk vokalis?",

Seorang pemuda datang membangunkan Toni, Billy dan Jansen.

"Ya kami adalah band nya",

"Apa kamu datang untuk audisi?",

"Ya aku datang untuk audisi band kalian",

"Tunggu sebentar biarkan aku benar-benar bangun", kata Billy yang masih mengantuk.

"Tunggu sebentar aku mau ke belakang dulu", kata Jansen yang baru bangun.

"Tunggu mereka sebentar",

"Apa kamu mau minum dulu?", tawar Toni yang kembali menemukan semangat nya.

"Kenapa kamu tampak terengah-engah?",

"Sejujurnya aku agak kesulitan mencari alamat ini", kata pemuda itu.

Jansen telah kembali. Billy juga sudah sepenuhnya sadar.

"Kamu bisa memperkenalkan dirimu?", pinta Toni yang sudah tidak sabar.

Toni melihat ada sesuatu yang menarik dari dalam diri pemuda yang datang larut malam untuk audisi menjadi vokalis ini.

"Nama ku Ruben, aku berasal dari Nearsea",

"Apa yang biasa kamu nyanyikan Ruben?",

Toni pada drum, Jansen pada bass, Billy pada gitar dan Ruben pada vokal. Mereka pun bermain musik bersama di gedung kosong pada waktu tengah malam.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!