NovelToon NovelToon
REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Retto fuaia

kenyataan yang menyakitkan, bahwa ia bukanlah putra kandung jendral?. Diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kebenaran yang terjadi, dan tentunya akan melakukannya dengan hati-hati. Apakah Lingyun Kai berhasil menyelamatkan keluarga istana?. Temukan jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retto fuaia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

APA YANG HARUS DILAKUKAN

...***...

Satu Minggu telah berlalu, Lingyun Kai mencoba  berjalan perlahan-lahan.

"Kakiku masih terasa kebas." Dalam hatinya masih merasakan kecemasan yang luar biasa. "Aku harus sembuh sebelum pesta minum teh hijau di kediaman ini." Ia mencoba menguatkan langkahnya. "Aku harus bisa."

"Selamat pagi tuan muda."

An Hong datang dengan membawa sarapan, dan air hangat.

"Selamat pagi."

Lingyun Kai menuju kursi biasanya ia duduk.

"Tuan muda, bagaimana?." Ia mendekati Lingyun Kai, duduk bersimpuh, setelah itu membasahi kaki kiri tuan mudanya dengan air hangat yang telah diberikan ramuan penyembuh. "Apakah ada perkembangan?."

Lingyun Kai hanya membalas mengetuk kepala An Hong dengan pelan.

"Aduh!."

"Jangan cemas, bukankah? Kau juga merawat aku?."

"Saya pasti akan merawat tuan muda dengan sepenuh hati."

"Terima kasih an hong."

An Hong hanya membalas dengan rasa hormat yang paling dalam.

"Selamat pagi nak."

"Selamat pagi ibu."

Selir Kangjian segera menghampiri Lingyun Kai yang masih dirawat oleh An Hong.

"Bagaimana keadaanmu? Apakah sudah merasa lebih baik?." Selir Kangjian mengambil bubur di piring, mengaduknya pelan, setelah itu menyuapi anak tirinya.

Lingyun Kai belum menjawabnya, ia menerima suapan itu dengan senang hati.

"Wajahmu sudah tidak pucat lagi." Selir Kangjian tersenyum kecil. "Ibu merasa lega."

"Terima kasih ibu selir." Ia memberi hormat. "Ramuan obat yang ibu selir berikan memang sangat manjur sekali."

"Syukurlah kalau begitu."

"Tubuh tuan muda juga terlihat lebih membaik." An Hong ikut berbicara. "Rasanya saya ingin menangis."

"Bocah nakal." Lingyun Kai menjentikkan jarinya tepat ke kening An Hong, sehingga pelayannya itu meringis kecil.

"Saya bersungguh-sungguh tuan muda." Regeknya.

"Hahaha!."

Lingyun Kai dan Selir Kangjian menanggapi itu dengan tawa.

...***...

Sementara itu di ruangan utama kediaman Jendral Xiao Chen Tao.

"Satu pekan lagi, kita akan mengadakan pesta minum teh hijau di sini." Nyonya Fengying tersenyum lembut. "Banyak tamu terhormat yang datang, termasuk permaisuri." Matanya menatap kedua anak laki-lakinya, dan suaminya. "Sudah saatnya kita menyingkirkan selir tak berguna itu."

"Memangnya? Ibu mau melakukan apa?."

"Sangat mudah sekali." Jawabnya. "Kita buat rencana, dia mendorong permaisuri ke kolam." Ia tersenyum lebar. "Dengan begitu, ia akan mendapatkan hukuman."

"Hukuman mati?." Tebak Jianhong.

"Bukan."

"Bukan?."

"Suamiku tuan jendral yang terhormat." Ia memberi hormat pada suaminya. "Mintalah belas kasihan pada kaisar, hukumannya lebih ringan."

"Hukuman lebih ringan?." Ulangnya. "Apakah kau mau mencelakai suamimu ini istriku?."

"Hahaha!."

Jianhong dan Junfeng malah tertawa melihat jendral Xiao Chen Tao memohon, dan merengek pada nyonya Fengying.

"Mintalah hukuman tangannya di potong saja." Ucapnya sambil menahan tawa. "Sebagai permintaan maaf yang tulus."

"Kenapa harus meminta hukuman itu ibu?." Jianhong heran. "Apakah ibu memiliki alasan tertentu?."

"Coba jelaskan ibu." Junfeng juga heran.

"Dengan alasan malu, tangannya puntung, maka ia tidak akan berani lagi keluar." Jawabnya dengan santai. "Dengan begitu ia tidak akan ke mana-mana lagi, mencari obat untuk anak tak berguna itu."

"Oh?."

Respon Jendral Xiao Chen Tao, jianhong dan Junfeng dengan cepat.

"Katanya dia sering keluar untuk mengobati kaki anaknya yang lumpuh." Jianhong mengingat informasi yang ia dapatkan. "Sementara di sini lainnya, kita memang menginginkan dia lumpuh seumur hidupnya."

"Ya, ya, ya." Junfeng tampak berpikir. "Saya mengerti maksud ibu."

"Baiklah." Jendral Xiao Chen Tao mengangguk kecil. "Akan aku lakukan, jika itu bisa membuatnya berhenti melakukan hal yang tidak kita inginkan sama sekali."

"Ibu memang pintar sekali."

Terlihat raut wajah yang sangat puas dari mereka semua.

...***...

Istana.

Pangeran pertama dan pangeran kedua sedang duduk bersama, membahas beberapa masalah antara mereka?.

"Kakak pertama, bagaimana ilmu pedang yang telah kau pelajari?." Pangeran Chaoxiang menuangkan air minum pada cangkir kecil. "Katanya jurus itu bernama tarian naga di dalam badai petir." Ia berusaha menahan tawanya. "Namanya cukup mengerikan juga." Ia serahkan cangkir kecil itu pada kakaknya.

Pangeran Jun Hie menerima cangkir kecil itu, dan meminumnya dengan pelan. Setelah itu menatap aneh pada adiknya, mencari celah yang tidak biasa.

"Ada apa kakak pertama?." Pangeran Chaoxiang heran. "Apakah ucapan ku tadi salah?."

"Kau tadi hampir tertawa." Jawabnya kesal. "Apakah kau mau mengejek nama jurus pedang yang telah aku pelajari?."

"Haiya!." Responnya. "Mana berani aku mengejek mu kak." Ia berusaha menahan tawanya. "Nama jurus mu itu sangat hebat sekali." Berusaha meyakinkan kakaknya. "Mendengar namanya saja membuat jantung ketar ketir."

"Hm!." Pangeran Jun Hie menarik nafas pelan. "Bagaimana denganmu? Katanya kau telah menemukan guru hebat."

"Saya harus ke sana."

"Ke sana? Ke mana?."

"Menemui guru ke bukit mawar berdarah."

"Untuk apa?."

"Menerima seluring keabadian."

"Kapan kau akan ke sana?."

"Besok pagi, bersama beberapa pengawal."

"Kau ingin aku ikut juga?."

"Kalau kakak tidak keberatan, aku ingin kakak pertama yang menemani aku ke sana."

"Aku minta izin pada ayah, juga guruku terlebih dahulu." Jawabnya sambil menjitak pelan kening adiknya. "Aku tidak ingin menimbulkan masalah nantinya."

"Baiklah, akan aku tunggu kabar baiknya."

...***...

Kediaman Mentri perdamaian dan ketahanan.

Saat itu di ruangan kerjanya Mentri perdamaian dan ketahanan menyandar manja di pangkuan istrinya.

"Akhir-akhir ini kau sibuk mengurus masalah di istana." Ucapnya sambil mengusap sayang kepala suaminya. "Apakah istana sedang mengalami masalah berat?."

"Masalah yang aku hadapi selalu itu saja." Ia menghela nafas pelan. "Selalu itu saja."

"Maksud tuan menteri? Masalah yang ditumbulkan oleh putra ketiga tuan jendral?."

"Hm." Ia menghela nafas berat. "Apalagi memangnya?." Ucapnya setengah kesal. Setelah itu bangkit, untuk duduk tenang di samping istrinya. "Anak jendral malah sembrono pergi ke rumah bordil secara terang-terangan."

"Semoga saja anak kita tidak melakukan perbuatan bodoh itu."

"Akan aku patahkan kakinya, jika berani mempermalukan aku dengan cara seperti itu!." Hati tuan mentri sedang dikuasai oleh amarah. "Aku tidak akan mengakuinya sebagai anak, dan akan bunuh dia di tempat."

"Bersabarlah tuan menteri." Ia mencoba menenangkan suaminya. "Jangan cepat marah seperti itu."

"Habisnya, aku sangat malu sekali." Rengek tuan menteri. "Anak yang telah aku besarkan dengan sepenuh hati, tapi? Malah mempermalukan aku dengan main ke rumah bordil?." Hatinya terasa berapi. "Bagaimana mungkin? Aku bisa bersabar?."

"Hahaha!." Ia tertawa melihat raut wajah tuan menteri yang sedang masam. "Bicara masalah anak." Tiba-tiba menghentikan tawanya. "Bagaimana dengan putri kita?." Hatinya mendadak sedih. "Usianya telah memasuki masa pernikahan." Menggenggam tangan suaminya dengan erat. "Tapi masih belum ada laki-laki yang mau meminangnya." Menatap suaminya dengan perasaan bercampur aduk." Apakah kita harus mencari jodoh untuknya?."

"Aku belum bisa memikirkan masalah itu sayang."

"Baiklah, lain kali kita bahas lagi."

Cup!.

Ia kecup tangan suaminya dengan penuh kasih sayang.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Bagaimana mereka menyelesaikan masalah?. Simak dengan baik kisahnya.

...***...

1
Sarah Q. M
Tapi Mingmei kok tau aja sih? Punya mata batin kah? Yang bisa langsung melihat jiwa seseorang gitu? 😅
Rettofuaia: selir Mingmei tahu dari jindannya Lingyun Kai yang beda
total 1 replies
Sarah Q. M
Waduh, semoga gak ada tukang fitnah lagi. Nanti karena sering datengin tempat Mingmei, Lingyun Kai disangka selingkuhannya 😩. Sebelumnya 'kan gitu. Tapi kalau dulu bisa ngaku adeknya karena emang bener, kalau sekarang Identitasnya lain kan bisa berabe~😌
Sarah Q. M: Beneran? Gak gantung? 😄
total 10 replies
Sarah Q. M
Tapi jujur ini reaksi Mingmei agak kurang realistis sih pas tau itu Lingyun Kai 😕. Harusnya dia bisa dibikin lebih banyak tanya, nangis lebih banyak dan lain sebagainya. Tapi yaudahlah, ini kan hanya fiksi 🗿Termasuk An-hong ku juga sayangnya hanya fiksi 😩 (mungkin author sendiri bosan mendengarku yang menyebut An-hong terus. Sorry yah, hehe :D)
Sarah Q. M: Tapi itu grupnya bahas apa yah? 😅
Takut gak nyambung atau gak serk sama orang-orangnya , kalau gak nyambung ya chat aja gak usah masuk grup. Orangnya pada kayak gimana juga? 😅
total 10 replies
Sarah Q. M
Hahahaha, kebayang gesturnya kayaknya lucu banget 🤣
Rettofuaia: aura bumil emang beda 🤣
total 1 replies
Sarah Q. M
ini responnya agak kurang tepat yah. Harusnya lebih ke "Hah... " gitu baru helaan. Kalau "Hm." itu deheman / berdehem. Gitu kak.
Rettofuaia: ok, thanks sarannya 👍
total 3 replies
Sarah Q. M
Akhirnya dijelasin juga tentang transmigrasi Bai Chenguang. Rupanya selir Mingmei yang asli pun menyesal yah? Tapi kenapa dia bunuh Bai Chenguang? Apa karena cinta sesaat? 😯
Rettofuaia: pelan² pak supir,,, 😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
"Hampir limbung" bukan "Hampir limbong"
Rettofuaia: Limbong nama orang 😂😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
Kopiku memuncur untukmu thor! Semangat! ☕☺
Rettofuaia: terima kasih dukungannya
total 1 replies
Sarah Q. M
Btw aku penasaran, ini baka jadi novel panjang, sedang, atau pendek nih? 👀
Rettofuaia: rencana 90Eps aja sih kalo masih kuat mikirnya
total 1 replies
Sarah Q. M
Wait, wait, wait! "Darah Naga Merah berstatus Naga emas? "
Gimana ceritanya dah 'Naga merah' jadi 'Naga emas' jadi yang benar warnanya emas atau merah? 👀
Rettofuaia: terima kasih atas dukungannya ya
total 3 replies
Sarah Q. M
Aura Naga Marah? 😅. Naga auranya jangan marah-marah dong! 🤣
Rettofuaia: tanda penguasa yang sangat tinggi, makanya dibuat merah seperti darah yang membara
total 1 replies
Sarah Q. M
habis dialog Xin-Taio jangan ditambah kutip lagi dong. 'Kan ini narasi.
Sarah Q. M
Oalah, Jun-hie udah tau toh! Habisnya sama sekali gak ada narasi yang menjelaskannya dengan jelas, gak ada kalimat penjelasnya. Jadi sekarang Anda mengerti 'kan thor? Kenapa Saya menyuruh kakak untuk memperbaiki narasi, deskripsi, dan kepenulisan? ☺
Rettofuaia: harap bersabar 😶
total 3 replies
Sarah Q. M
Qiang-Long itu anak Jendral yang asli yah?
Rettofuaia: Yoi, anak kandungnya
total 1 replies
Sarah Q. M
Selir hati?
Rettofuaia: salah deh
total 1 replies
Sarah Q. M
Lixin Beiye tuh cinta gak sih sama Jun-hie?
Rettofuaia: enggak sama sekali 😶
total 1 replies
Sarah Q. M
Jadi Jun-hie udah tau dia Bai Chenguang?
Rettofuaia: Udah, cerita detailnya nanti 😂😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
X?
Rettofuaia: lah? bisa gitu ya? 😂😂
total 7 replies
Sarah Q. M
Jujur aja cerita kakak tuh masih banyak beberapa kekurangan. Kayak misalnya, deskripsi wujud karakter, terus kayak di sini ada banyak banget karakter tapi gak terlalu di sorot pas muncul dan jarang muncul lagi yang memungkinkan pembaca udah lupa sama karakternya. Nah, terus salah satu yang agak gak sesuai kriteria novel yang bagus itu karena kakak tuh kurang banget di deskripsi narasi jadi di sini juga kalau bikin momen sedih atau perpindahan emosi agak kurang terasa dan kurang "smooth" gitu perpindahan suasananya. Harap diperhatikan lagi yah kak. ☺
Rettofuaia: terima kasih sarannya ya. akan diusahakan.
total 1 replies
Sarah Q. M
Double kata nih, jadi bertele-tele. "Kedatangan Xin-qian yang 'akan' berjanji 'akan' menemuinya"

Dan

"Menemuinya membawanya sarapan" juga tidak enak di dengar bukan?

harusnya "Menemuinya membawa sarapan" atau "Menemuinya membawa sarapannya"
Rettofuaia: terima kasih koreksinya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!