NovelToon NovelToon
CINTA SEJATI

CINTA SEJATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:394
Nilai: 5
Nama Author: maya ps

Peraturan yang sulit dijalankan Rizki begitu sulit bagi Rizki untuk tidak menyatakan perasaannya pada sahabatnya, mampukah Rizki untuk menjalankan peraturan orang tuanya untuk tidak pacaran sampai lulus sekolahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Jam istirahat yang ditunggu akhirnya tiba juga membuat Rizki langsung keluar dari kelasnya diikuti sama Sisca dan Sisil, tidak sabar menikmati jajanan yang ada didepan kelas.

Rizki bakal mencoba batagor dan dimsum sedangkan Sisca bakal cobain siomay dan cilok, dan Sisil mencoba telor gulung dan aneka sosis bakar.

"Tuan muda dan Nona muda kalian tunggu saja di kelas biar kami yang antri makanan yang kalian inginkan." ucap Bodyguard nya Rizki, tidak tega melihat anak bos nya antri lama menunggu pesanannya selesai.

"Tidak masalah Om, lagian seru kok nunggu seperti ini sama seperti mereka, sudah Om ke mobil saja nunggu kita pulang sekolah atau beli makanan yang lain saja Om." ucap Rizki tidak keberatan menunggu lama untuk pesanan selesai dibuat.

"Benar Om kita juga kan tidak nyebrang jadi tidak usah Om yang tunggu disini, jangan ganggu keseruan kita beli makanan disini Om." ucap Sisca tidak ingin menunggu didalam kelas, dengan alasan kasihan nunggu lama sambil berdiri.

"Baik lah jika kalian mau antri disini, saya tunggu disini juga jagain kalian bertiga." lanjut Bodyguard pasrah, tapi tidak meninggalkan ketiga anak bosnya begitu saja.

Melihat kendaraan yang lewat cukup banyak, ada kendaraan yang ngebut, dan saling nyalip membuat dirinya kwatir jika meninggalkan anak bosnya sendirian yang antri untuk beli banyak makanan yang diinginkan.

Rizki setuju sama keinginan bodyguard nya mengerti jika bodyguard ayah nya kwatir, Rizki santai saja ditungguin bodyguard nya asal tidak ganggu dan tidak cerewet lagi membuatnya membiarkan bodyguard nya berdiri disampingnya.

**

Brata Merapihkan meja kerjanya apa lagi proposal toko olahraga milik Rizki yang lagi dikerjainnya langsung dimasukan kedalam tas kerjanya, tidak ingin anaknya melihat apa yang lagi dikerjainnya.

Dua jam menunggu akhirnya Putri tiba juga di ruangannya dengan pakaian formalnya membuat Brata salut sama anaknya tidak seenaknya pakai baju untuk kerja di kantornya.

"Sudah siap bekerja hari ini Kak?" tanya Brata melihat Putri anak ketiganya.

"Tentu siap dong Papi, masa tidak siap sih apa lagi pakai baju begini kan terlihat keren pakai kemeja, blazer, dan sepatu kerja begini." ucap Putri bahagia karena penampilannya membuat dirinya terlihat lebih cantik.

"Bagus kalo siap, iya sudah sekarang kita bahas proposal yang akan Kakak kerjakan sekarang supaya mengerti apa yang akan dikerjakan nanti." lanjut Brata jalan menuju meja supaya bisa duduk bersama Putri bahas pekerjaan.

Brata memberikan dua pekerjaan yang akan Putri kerjakan selama jam magangnya, bersyukur anaknya tidak banyak protes diberikan pekerjaan justru terlihat fokus dan senang diberikan pekerjaan sama dirinya.

**

Bela melihat Meta siap-siap untuk jemput ketiga anaknya ke sekolah, membuat dirinya langsung senyum sinis melihat Meta mau repot demi anak.

"Buat apa punya dua bodyguard kalo kamu sendiri yang jemput anak, cari muka saja jadi orang kasihan sekali sih hidup kamu supaya dipuji iya dianggap orang tua yang peduli sama anak." ucap Bela sambil melipat kedua tangannya didepan dadanya.

"Kasihan sekali sih jadi kamu Mba, tidak pernah merasakan apa yang saya lakukan iya gede ego akhirnya mengabaikan anak tidak merasakan bagaimana bahagianya jemput anak ke sekolah mendengarkan cerita mereka langsung, jalan bersama anak setelah pulang sekolah dan bahas pelajaran yang bakal mereka pelajari nanti. Oh saya lupa disaat ketiga anak kamu masih kecil sibuk sama suami harem kamu iya sampai lupa sama kewajiban kamu sebagai orang tua dan menikmati waktu bersama anak diluar rumah." ledek Meta sengaja supaya istri pertamanya Brata malu sendiri sama kesalahannya.

"Cih bisanya bahas masa lalu untuk melawan saya, tidak ada alasan yang lain untuk jawab ucapan saya kasihan sekali." lanjut Bela kesal, walaupun ucapan Meta benar, semasa kecilnya Intan, Bagas, dan Putri. Mana pernah dirinya mau jemput anak ke sekolah pasti dijam segitu lagi jalan bersama Opik sampai sore.

"Iya suka-suka dong, saya bahas pengalaman Mba untuk tidak bisa meluangkan waktu bersama anak saat pulang sekolah, biar tahu bagaimana serunya jemput anak ke sekolah membuat mereka bahagia melihat kehadiran kita di sekolah mereka, bukan cuman ketemu dirumah saja itu punya cuman sebentar kasihan sekali deh." lanjut Meta bahagia karena selalu bisa membuat istri tua suaminya tidak bisa bicara apapun.

Meta senyum sinis melihat Bela emosi setelah mendengar ucapannya, tidak peduli bikin emosi Bela toh Bela sendiri yang ajak bicara tapi tidak terima mendengar jawabannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!