Seorang gadis desa yang di paksa orang tuanya untuk menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya untuk membayar hutang orang tuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giamor nailha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyesalan
Hari itu perasaan Ratih hancur sehancur_ hancurnya,kehilangan seseorang yang sangat di cintainya.Hari itu dia menyesali semuanya penyesalan terbesarnya adalah tidak bisa segera membawa ibunya ke rumah sakit .Andai saja waktu itu ayahnya tidak merebut uang yang akan digunakannya untuk berobat ibunya,mungkin saat ini Ratih masih mempunyai seoranng ibu .
Saat itu juga jenazah ibu Ratih di antarkan pulang ke kediaman rumah Ratih menggunakan mobil ambulans.
Banyak orang berdatangan untuk melayat
Saat itu juga ayah Ratih yang menuju pulang terkejut melihat rumahnya didatangi banyak orang.Dia pun mempercepat langkah kakinya .Sesampainya di rumah dia melihat Ratih yang menangis tersedu_sedu di damping jenazah seseorang.Barulah dia menyadari bahwa istrinya telah tiada.Namun bukan kesedihan yang dia tunjuk kan,Wajah santai yang seperti biasa dia tunjukkan dan tak ada rasa berduka sedikitpun.Melihat ayahnya berdiri santai di samping pintu sontak saja Ratih menghampiri ayahnya dengan rasa marah.
Ratih:"Lihatlah....lihat ayah..dia sudah tiada..istrimu sudah tiada yah..orang yang tak pernah kau sayangi ,orang yang kau biarkan dia kesakitan sekarang sudah tiada.."ucap Ratih sambil memegang kerah baju ayah nya dan menariknya.
Dia sangat marah kepada ayahnya.
Ratih:"Andai saja waktu itu ayah tidak mengambil uang untuk pengobatan ibu..mungkin saat ini dia masih hidup,aku masih memiliki seorang ibu."lanjutnya sembari menangis dan berteriak kecewa terhadap ayahnya.
Semua orang yang hadir di sana ikut sedih melihat Ratih seperti itu.Mereka tau selama ini hanya Ratih dan ibunya yang berjuang untuk menghidupi keluarga mereka.Ayahnya hanya berjudi dan pemabuk setiap harinya.Tidak pernah mau tau bagaimana keadaan anak dan istrinya.
Ratih:"Kenapa...kenapa ayah tega sekali terhadap kami."ucap Ratih
"Kenapa kamu malah menyalahkan saya..yang bikin sakit ibumu kan bukan aku...kalaupun sekarang dia meninggal itupun karena dia sakit_sakit an..kenapa kamu menyalahkan saya."jawab ayah Ratih dengan santainya.
Mendengar ucapan itu Ratih menjadi lebih marah kepada ayahnya.Semua orang pun geram mendengar ucapan ayah Ratih"
"Sudahlah jangan bertengkar di sini kasian jenazah yang terbaring itu "ucap salah satu orang di sana menghentikan pertengkaran antara ayah dan anak itu.
"Sudahlah pak jika kamu datang hanya untuk membuat onar di sini lebih baik bapak pergi dari sini."ucap salah satu orang di sana yang geram melihat sikap ayah Ratih tersebut.
Ayah Ratih pun beranjak pergi dari sana sambil bergumam...
"ngapain juga nyalahin saya..m*t*i ya m*t*aja .."gumamnya tanpa rasa bersalah sedikit pun.
Tiba saatnya ibu Ratih di makamkan..Ratih pun ikut menuju pemakaman ibunya.Tangis terisak_ isak di sepanjang perjalanan.Di pemakaman ibunya tak henti_hentinya Ratih menangisi kepergian ibunya.Dia masih menyesali semuanya.Seorang kerabat berusaha menenangkannya.Acara pemakaman ibunya pun selesai dia beranjak pergi dari tempat itu.Sesampainya di rumah ,dia melihat di dalam rumah tak ada lagi seorang wanita yang menyayanginya,yang setiap hari bersamanya.Semua tinggal lah kenangan.
Ratih:"Bu...tak ada lagi sambutan hangat darimu saat aku pulang ke rumah..tak ada lagi canda dan tawamu bersamaku..semua telah hilang bu...sekarang aku telah sendiri ,tak ada seseorang yang menyayangiku seperti ibu..aku sendiri buuuu ...aku sendiri..."ucap Ratih sambil menangis sesenggukan.