NovelToon NovelToon
One Night Stand

One Night Stand

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fatzra

Aruna terjebak ONS dengan seorang CEO bernama Julian. mereka tidak saling mengenal, tapi memiliki rasa nyaman yang tidak bisa di jelaskan. setelah lima tahun mereka secara tidak sengaja dipertemukan kembali oleh takdir. ternyata wanita itu sudah memiliki anak. Namun pria itu justru penasaran dan mengira anak tersebut adalah anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatzra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

Tiba-tiba Charles muncul dari arah belakang. Sekali lagi ia bertanya, "Siapa yang kau panggil Ayah itu?"

Mobil mewah berwarna hitam melintas di depan gerbang. "Itu, ayahku," ucap anak itu seraya menuju mobil tersebut.

Charles dan Aruna menoleh cepat ke belakang ternyata mobil Julian melintas di depan sekolah. wanita itu segera mengalihkan pandangan keponakannya itu dengan mengajaknya langsung pulang.

Raven merengek "Mama, itu mobil ayah, mau ke mana ayah kenapa tidak menjemputku?" anak itu mendadak tantrum

Aruna mencoba menenangkannya. "Raven hari ini dijemput sama Mama dan Paman Charles. Tidak ada ayah di sini," ia coba menjelaskan.

Charles mengurutkan keningnya ia merasa sedang dibohongi. "Kau yakin tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku? kenapa Raven terus memanggil ayahnya memangnya dia tahu siapa ayahnya?" tanyanya memandang Aruna penuh selidik.

"Aku tidak berbohong. Belakangan ini memang anak itu suka sekali memanggil ayahnya dan sering mengira orang asing adalah ayahnya." ucap Aruna beralasan seraya menundukkan kepalanya.

Mendengar hal itu Charles merasa kasihan kepada anak itu. Ia teringat akan masa kecilnya yang sering mengira orang asing adalah ayahnya. Karena nasibnya sewaktu kecil sama seperti Raven tidak memiliki ayah dan tidak tahu siapa ayahnya.

Charles mendekati anak itu, lalu memeluknya. "Raven, kita pulang sekarang, ya biar paman yang mengantarmu.

Dengan terpaksa anak itu mengangguk setuju. Padahal hari ini ia berharap dijemput ayahnya. Namun, ia tidak mengerti kenapa pria itu hanya melewatinya saja. perasaannya sangat sedih.

Sementara di tempat lain Julian sedang berdebat dengan Celine. wanita itu terus mencerca pertanyaan seputar Aruna padahal ia sudah coba menjelaskan.

"Kenapa kau tidak mengakui siapa itu Aruna? aku bisa melihat dari tatapan mata kalian ada sesuatu yang tersembunyi. kau tidak sedang menduakan aku bukan?" tanya Celine dengan wajah tegas, tangannya terlipat ke dada.

Julian mengepalkan tangannya dengan rahang mengeras. Kenapa kau terus mencari tahu tentangnya, wanita itu tidak ada hubungannya denganku. Kebetulan kita hanya rekan kerja, tidak lebih. Jadi jangan pernah mengusiknya

"Kalau kau tidak terlihat dekat dengan dia aku juga tidak akan mengusiknya!" ucap Celine ketus.

Julian menatap tajam ke arah Celine. "Apakah aku menunjukkan sikapku yang dekat dengan dia di depanmu? Kau pernah melihat kami berdekatan? kalau tidak sebaiknya bungkam mulutmu."

Celine berdecak kesal, lalu meninggalkan kamar Julian. Pria itu hanya bisa menghembuskan napas lega. Ia tidak menyangka jika wanita itu akan bersikap posesif saat mengetahui ia dekat dengan wanita lain. sebenarnya dalam suatu hubungan itu sudah menjadi hal yang biasa namun tidak bagi Julian karena ia tidak mencintai wanita itu. Ia menerimanya hanya karena sebuah perjodohan."

"Sepertinya aku harus berhati-hati Karena wanita itu mungkin tidak sebaik yang aku kira, kapan aku bisa terlepas dari dia dengan alasan yang masuk akal?" gumamnya bertanya-tanya. Tiba-tiba ia teringat anak buah yang bisa diandalkan dan dipercayainya yaitu Kenzo mungkin dia tahu sesuatu.

Julian meraih ponselnya di atas meja, lalu menggulir layarnya menekan nomor Kenzo untuk menelpon.

"Halo, Kenzo. Aku ingin tahu apa saja yang dilakukan Celine selama aku tidak ada di sana?"

"Kacau sekali, Tuan. Ia banyak memecat karyawan dan juga staf terbaik kita dengan alasan yang tidak jelas. Sekarang perusahaan kita di Abang kebangkrutan. Wanita itu terus mentransfer sejumlah uang banyak ke rekening pribadinya. Seharusnya uang itu untuk biaya produksi tapi Nona Celine menggunakannya dengan alasan sudah izin denganmu. Maaf, Tuan kita tidak mampu berbuat banyak," Kenzo menjelaskan situasi yang telah terjadi selama wanita itu memimpin di perusahaan Julian.

Julian menatap tegas ke depan, ia tidak habis pikir kenapa wanita itu berbuat nekat. "Kira-kira untuk apa dia menggunakan uangku?" tanyanya penasaran.

"Menurut rumor yang beredar dia menduakanmu. Nona Celine sering sekali membeli hadiah untuk seorang pria tapi bukan dikirim ke alamatmu," jawab Kenzo dengan nada sedikit bergetar.

Julian membelalakkan matanya, ternyata dia wanita yang sangat licik. "Kau bisa menyelidikinya untukku?" tanyanya dengan serius.

"Baik, Tuan. Aku akan menyelidiki semuanya, nanti aku kirim bukti-bukti kejahatan Nona Celine saat kau tidak ada di sini," jawabnya dengan bersungguh-sungguh.

"Baiklah, aku mengandalkanmu." Ia mematikan ponselnya.

Dengan rahang mengeras, Julian mengepalkan tangannya, lalu memukulkan ke atas meja. "Sial! ternyata dia manipulatif, kalau begitu tunggu saja pembalasanku," ucapnya menyesal karena telah percaya dengan wanita itu. "Tunggu saja, semua perbuatanmu akan menjadi bumerang yang mematikan!" desisnya kemudian.

Ia mempunyai ide yang bagus untuk membalas perbuatan Celine. pria itu mengetikkan sesuatu di ponselnya. "Vincent datang ke kamar segera." begitulah bunyi ketikan itu.

Beberapa menit kemudian Vincent muncul dari balik pintu, menatap Julian penuh tanya. "Ada apa, Tuan memanggilku?" tanyanya bingung.

Julian menatap tegas ke depan, "Aku punya tugas untuk mu," jawabnya.

Vincent menatapnya dengan wajah serius, menggunakan dengan seksama tugas yang akan diberikan oleh pria itu ia"Siap, Tuan aku akan melaksanakan tugas itu, apa yang bisa aku lakukan?"

Tangan Julian terulur pada segelas air putih yang ada di sampingnya, lalu meneguknya hingga habis. "Ikuti kemanapun Celine pergi. kalau dia berani menyentuh Aruna atau Raven langsung terbangkan dia kembali."

Vincent mengerutkan keningnya kenapa Julian lebih memilih Aruna dibandingkan tunangannya sendiri setahunnya wanita itu orang yang baik. "Kau tidak salah, Tuan bukan kah wanita itu tidak pernah berbuat macam-macam?"

Pria itu tersenyum miring, menatap kosong ke arah depan. "Dia wanita licik penuh manipulatif, dia bisa berbuat apa saja untuk mendapatkan aku."

Vincent membelalakkan mata agak terkejut mendengarnya "Siap, Tuan nanti aku akan berpura-pura mengantarnya pergi supaya mendapatkan informasi." Ia pergi meninggalkan kamar Julian.

Julian memegangi kepalanya yang tiba-tiba nyeri. Ia tidak menyangka selama ini hanya dimanfaatkan oleh Celine. "Berani-beraninya dia memakai uangku hanya untuk menyenangkan pria lain!" desisnya.

Bagus juga kalau Celine selingkuh atau korupsi di kantor karena itu akan menjadi alasan yang kuat untuknya meninggalkan Celine ia harus mendapatkan bukti secepat mungkin agar segera terlepas dari wanita itu.

Pria itu teringat dengan Aruna dan juga Raven sebenarnya, ia tadi ingin menjemput Raven di sekolahnya namun Aruna sudah ada di sana bersama Charles, ia memutuskan untuk kembali ke hotel sialnya setelah sampai di hotel dia langsung diinterogasi oleh Celine.

"Ayahku sangat benci penghianat, jadi kalau wanita itu menghianatiku, Ayah pasti mendukungku untuk meninggalkannya. Lihat saja bentar lagi kau akan tamat Celine berani bermain-main denganku, kau akan terima akibatnya.

Julian merebahkan tubuhnya di atas kasur. Hari ini terasa berat, karena banyak sekali yang dipikirkan. Entah kenapa rasanya sangat sedih tidak bisa bertemu dengan Aruna dan juga Raven, ia seperti kehilangan sosok rumah yang nyaman. Wanita itu, anak itu mendadak sangat berarti di dalam hidupnya.

"Ternyata berat, ya tidak bertemu dengan kalian sehari saja. Raven apakah kau baik-baik saja hari ini tanpa Ayah?" Ia melangkahkan kakinya ke arah jendela lalu membukanya untuk sekedar menghirup udara segar.

Dari jendela kamar yang menghadap ke jalan raya, ia dapat melihat Celine sedang bersama pria di pinggir jalan itu, tepat di depan hotel. Mereka tampak asik sedang mengobrol.

1
Fatzra
Halo semuanya, terima kasih yang sudah membaca cerita ini. jangan lupa follow + like+ komen, ya. biar Author semangat updatenya 🥰
Terima kasih.
Ritsu-4
Datang ke platform ini cuma buat satu cerita, tapi ternyata ketemu harta karun!
Sterling
Asik banget bisa nemuin karya yang apik seperti ini.
Murasaki Kuhouin
Jauh melebihi harapanku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!