NovelToon NovelToon
I Became An Extra In My Own Story

I Became An Extra In My Own Story

Status: tamat
Genre:Action / Reinkarnasi / Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Transmigrasi / Tamat
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: MagnumKapalApi

karya tamat, novel ini hanya pembentukan world-building, plot, dan lore kisah utama

kalian bisa membaca novel ini di novel dengan judul yang lain.

Karena penulisan novel ini berantakan, saya menulisnya di judul lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MagnumKapalApi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 - Menuju Bab 1 Bagian 2 (5)

Dengan keadaan perut terisi daging kelinci bakar, langkah kakiku berjalan, mengenakan ransel dipunggung.

Meninggalkan danau dan melanjutkan perjalanan menuju Gunung Lunagen di timur.

“Mungkin mereka sedang mencariku...”

Matahari sudah meninggi, terlintas sejenak tentang desa Carrington, keluarga dan teman-temanku mungkin sedang dalam keadaan panik karena aku tak ada.

Tubuhku masih terasa lelah, berjalan santai mungkin pilihan yang bijak menyusuri hutan, dibalik hutan dan pepohonan, Gunung Lunagen terbentang luas dari kejauhan.

Langkah kaki berjalan dengan santainya, namun dalam benakku masih tersimpan banyak tanya.

“Daun sirih perawan, bahan langka di dunia ini, masyarakat belum tahu fungsi tumbuhan ini” batinku “Selain daun sirih perawan, masih banyak yang tersimpan di dunia ini.”

Pikiranku berkecamuk disepanjang perjalanan.

“Pohon kehidupan, yang ditumbuhkan para elf zaman dahulu melalui sihirnya.”

Dalam plot yang kubuat, Elf sendiri adalah ras yang menutupi diri dari manusia, bahasa yang mereka pakai berdasarkan bahasa suku dari bumi, sebuah plot yang kubuat untuk memperjelas plot Menara Babel dan sejarah kuno.

“Reruntuhan Menara Babel.”

Reruntuhan kuno, yang masih belum ditemukan sampai saat ini, tersimpan banyak sejarah.

“Senjata legendaris, Golok Naga Perang.”

Seperti Nodachi no Katana milik Ryan di masa depan, Golok Naga Perang adalah senjata yang dipakai James di masa mendatang.

Selain Gunung Lunagen, tempat lain yang menyimpan artefak dan bahan langka memiliki nilai sejarah yang berbeda.

Seakan dunia novel ini bukan dunia dalam cerita, terasa sangat nyata, walaupun aku sudah enam tahun menginjakan kaki ke dunia ini.

“Tak kusangka premis yang kompleks membawaku kedalam cerita diluar logika manusia dari bumi.”

Langkah kakiku semakin menjauh, pikiranku bergumam.

“Walau sudah kusiapkan outline bab, namun ku tak pernah merancang Villain.”

Penjahat utama dunia Pe and Kob, yang tak ada dalam premis.

Tak ada gambaran, tak ada petunjuk, namun semua akan terlihat saat di akademi.

Namun ku memikirkan plot yang tak ada, dunia ini terlalu luas untuk menceritakan kehidupan akademi.

“Sepertinya Lala dari masa depan itu final boss yang hanya di lingkup James sebagai tokoh utama.”

Penjelasan ini logis, hasil pemikiran yang entah apa seperti awalnya, jika hanya kehidupan akademi, sebagai tokoh utama, semua itu hanya konflik dalam lingkup James.

“Yang artinya, dunia ini tidak memiliki villain, tak ada batasan, karena semua orang bisa dibilang tokoh utamanya dalam hidup mereka masing-masing.” raut wajahku masam, seperti lansia yang sedang menanggung banyak beban.

Dunia ini, tak seperti dunia yang hanya berisikan tulisan, semua nyata dan luas.

Dalam benakku, menganggap semua orang itu hidup dan nyata, memandang mereka sebagai makhluk yang hidup adalah tindakan yang benar, bukan memandang mereka sebagai tokoh dalam naskah.

Tak hanya pedang dan sihir, hukum fisika juga bekerja, semua memiliki perhitungan.

Bahkan lingkaran sihir juga memiliki rumus matematikanya. Sesuai dengan hukum alam dunia ini.

Teori gila muncul dalam benakku.

“Bentuk lingkaran sihir pada setiap elemen berbeda.”

“Bagaimana jika rumus itu diberikan pada tubuh?”

Bukan hanya memakai, namun menanamkannya, seperti Mana yang sudah ada sejak lahir, masuk dalam bagian tubuh itu sendiri.

Namun resikonya adalah nyawa.

“Ini sudah masuk hal tabu.”

“Sama saja memberikan lingkaran sihir pada mayat yang sudah mati, seperti melawan hukum alam.”

Tak hanya itu, dewa-dewa, entitas tuhan dunia.

“Apa mereka juga turut ikut dalam kelangsungan dunia ini?”

Semua terlintas, seperti saat aku berusia tiga belas tahun di bumi, tentang keberadaan tuhan yang nyata atau tidak.

Dan sejenak aku memejamkan mata.

“Memikirkan tuhan itu sama saja menanyakan kematian diri sendiri... Akal manusia takkan pernah sampai kesana.”

Langkah kakiku semakin jauh, tak sadar sudah dua jam aku berjalan kaki menyusuri hutan.

Hawa semakin mencekam, firasatku tidak enak, aku memasang Ki dalam kondisi ini.

Napas, memiliki dua kaki sedang melangkah, tak hanya satu bahkan seperti kelompok, rasanya seperti mereka manusia.

Kurasakan melalui Ki, rasanya seperti napas yang sedang tertawa bersama, dan ada beberapa dari mereka seperti napas putus asa.

Jaraknya tidak jauh, hanya beberapa langkah saja menuju mereka.

Aku menekan semua Mana ku menjadi tipis, tak bocor dan tak bisa dirasakan oleh sekitar.

Teknik assassin yang bergerak dalam sunyi, aku menguatkan kakiku dengan Mana lalu melompat ke arah Ki berasal.

Insting, mungkin karena aku menguasai Ki, dalam kondisi mencekam, dibawah alam sadarku, Ki bekerja.

Melompat dari dahan ke dahan, halus dan presisi, lembut seirama dengan suara angin, berusaha sebisa mungkin untuk tidak menimbulkan suara hentakan.

Kakiku mencapai lokasi, di ketinggian dahan pohon, aku melihat.

Kelompok bersenjata, kereta kuda, manusia yang diikat, juga beberapa ras elf.

“Bandit!!” tak pikir lama aku menyimpulkan.

Aku menghitung melalui Ki, memisahkan mereka diantara para tahanan bandit, jumlah mereka ada dua belas. Dua diantaranya didalam kereta, dan yang lain sedang bercengkrama diluar.

"Sepertinya mereka sedang beristirahat.” batinku berucap “Namun kereta kuda itu mengarah ke barat.”

Aku menatap posisi kereta kuda, posisinya menghadap desa Carrington. Jika mereka benar-benar pergi ke Carrington, desa dalam bahaya.

Desa itu hanya berisi petani dan buruh, serta ibu rumah tangga saja, sedikit petarung kuat di desa, karena anak muda merantau ke ibukota, juga pergi untuk ke akademi.

“Kalo ke desa, kampung halamanku dalam bahaya.” ketusku “namun beda cerita jika yang mereka hadapi para protagonis kecil.”

Ke khawatiran ku sedikit menurun, namun membiarkan mereka terlalu berisiko, belum lagi para tahanan, hidup mereka terancam.

Jika mereka ke desa belum tentu mereka akan berhadapan langsung dengan protagonis kecil.

Brainstorming, kondisi seperti ini akal seorang penulis sedang bekerja, suatu teknik atau proses untuk mengumpulkan ide-ide sebanyak mungkin dari individu atau kelompok, biasanya dalam waktu singkat, dengan tujuan menyelesaikan suatu masalah, menemukan solusi, atau menghasilkan gagasan baru. Dalam tahap ini, semua ide diterima dulu tanpa kritik atau penilaian, agar kreativitas tidak terhambat.

Tujuan brainstorming sendiri tak lain adalah,

“Menghasilkan banyak ide secara cepat.“

“Mendorong kreativitas dan pemikiran bebas.“

“Mencari solusi dari berbagai sudut pandang.“

“Meningkatkan partisipasi dan kerja sama dalam tim, jika dilakukan berkelompok”

Batinku bergumam.

Ku mencoba menenangkan diri, kegagalan bukanlah pilihan, keringat sebesar biji jagung menetes dari dahi, mengalir seperti air hingga dagu dan jatuh ke dahan yang aku pijaki.

Bandit bukan sesuatu yang harus aku hadapi, aku minim pengalaman, namun ini adalah awal.

Kulihat tiga penyerang jarak jauh, lima penyerang jarak dekat, dan dua lainnya diluar kereta kuda tidak memiliki senjata, artinya mereka adalah penyihir, dua didalam kereta belum jelas tipe penyerang atau support.

Namun yang jelas bandit adalah kelompok kriminal bersenjata, yang menyerang membabi buta, mereka tak perlu support.

“Aku harus menargetkan langsung ke jantung mereka, menyerang dari titik buta lalu berganti posisi.”

“Kepanikan akan terjadi, menyembunyikan diri di daun pepohonan adalah ide yang tepat.”

“Pola ini harus kuterapkan.”

1
AI
kata "di" dipisahkan jika menunjukkan tempat, lokasi, atau waktu.
xiang ma'ling sheng: saya catat kak
total 1 replies
AI
Kalau dialog tag itu ditulis didahului tanda koma sebelum tanda petik dan ditulis dengan huruf kecil.

Contoh salah: "Aku lelah." keluhku.

Contoh benar: "Aku lelah," keluhku.
xiang ma'ling sheng: oalahhh, oke catat pak
total 1 replies
AI
tanyaku
AI
Anak berusia empat tahun itu jatuh dengan kepala membentur batu. Sudah jelas ia akan mati karena pendarahan di otak. Mungkin jiwanya pergi, dan aku yang menggantikannya.
AI
Lala, anak pemilik tubuh ini, terjatuh dari atas pohon saat bermain sendirian. Kepala bagian belakangnya terbentur batu besar sehingga membuatnya tak sadarkan diri selama empat hari.
AI
Dave dan Liria memang tidak pernah memberitahuku apa yang terjadi sebelum aku terbangun. Namun, aku sempat mendengar mereka berbicara diam-diam di balik pintu kamarku.
AI
Tulisan di chapter ini sedikit lebih baik dari prolognya yang kek cacing kepanasan. Meski begitu, penggunaan tanda bacamu buruk, huruf kapital masih salah, dan kata-kata yang harusnya dipisah malah disambung.
xiang ma'ling sheng: catat pak, saya akan tulis ulang.
total 2 replies
xiang ma'ling sheng
Terimakasih untuk semua yang membimbing saya dalam menulis, saya akan terus berkembang.

Terimakasih sebesar-besarnya, tanpa kalian saya tidak akan pernah menyelesaikan rangka awal kisah ini.

Terimakasih untuk para reader yang sudah membaca kisah ini hingga volume 1 selesai.

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini.

Novel ini tamat dalam bentuk naskah kasar. Saya berniat merapihkannya nanti dengan sudut pandang orang ketiga.

Sekali lagi saya ucapkan terimakasih.
xiang ma'ling sheng: Novel ini hanya awal pembentukan kisah utama.

Kisah utama sedang saya tulis dengan judul, Transmigration: Ki Hajar Dewantara Academy.

Untuk lebih lengkap silahkan cek di profil saya.
total 1 replies
AI
Layar laptopku bergetar pelan, garis tipis seperti retakan kaca merayap dari tengah, memecah warna menjadi semburan ungu pekat. Kilau cahaya menyelinap di celah-celah retakan, menyala seperti urat petir yang tertahan.

Aku menunduk lebih dekat. "Apa-apaan ini …." bisikku, tenggorokanku kering.

Celah itu melebar. Dari dalam, sesuatu merayap keluar, sebuah tangan legam, berasap seakan bara membakar udara di sekitarnya. Jari-jari panjangnya menancap di tepi layar, mencengkeram kuat, lalu menarik celah itu lebih lebar, seperti seseorang membuka pintu ke dunia lain.

Tangan itu terhenti. Perlahan, satu jari terangkat … lalu berdiri tegak. Jari tengah.

Narasi ini jauh lebih baik dan lebih enak dibaca.
AI: note, kata "masa-masa" w typo bjir, harusnya "sama-sama"
total 4 replies
Riska Mustopa
terus nulis sampe lu jadi bisa profesional
xiang ma'ling sheng: lah ada teteh /Facepalm/
bakal terus nulis sampai punya buku cetak sendiri
total 1 replies
Arlen࿐
aku yg komen di tiktok dengan nickname Arlen tadi, novel nya menarik bang, walau aku belum baca semuanya, semangat nulisnya!
xiang ma'ling sheng: wahhh makasih bg udah berkunjung, abang yang pertama dari tiktok baca novel ini
total 1 replies
Arlen࿐
kisah nyata kah?
xiang ma'ling sheng: sebagian nyata dan sebagian fiksi/Scowl/
total 1 replies
aurel
hai Thor aku sudah mampir yuk mampir juga di karya aku " istriku adalah kakak ipar ku
Nisa
elep sunda wkwkwk
Orang Aring
konsepnya menarik
Pramono
world buildingnya bagus, cuman bingung aja di pemetaan
xiang ma'ling sheng: kurang ahli soal pemetaan
total 1 replies
Sarah
lumayan
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Maaf… bukannya aku tidak ingin terlalu ikut campur dengan urusan kalian…" napasku terasa berat di dada. "Tapi aku juga bukan anak kalian." Pandanganku mengabur sejenak. "Aku hanyalah anomali. Penulis naskah yang entah bagaimana terjebak di tubuh Lala anak kalian…" batinku, sambil melangkah perlahan menuju jendela, seolah setiap langkah menambah beban di pundakku.

Kesannya lebih menyesakkan dan ada tekanan batin. Karena si MC ini tau, kalau dia kabur dari rumah tersebut. Orang tua asli dari tubuh yang ditempati oleh MC, akan khawatir dan mencarinya.
xiang ma'ling sheng: shappp paman/Applaud/
total 2 replies
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Lanjut baca ✌️
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dititip dulu likenya. Nanti lanjut baca lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!