"Putus kan pacar Lo!!"
Revano menatap tajam ke arah Renata, mata nya menelisik dari atas ke bawah, memperhatikan Renata dengan begitu intens.
Sementara Renata hanya diam...rasa cinta untuk pacarnya itu masih sangat dalam. Tidak mungkin kan dia begitu saja memutuskan hubungan ini, apalagi alasan karena seseorang.
"Gue kasih waktu sampai nanti malam,...kalau lo belum mutusin dia, siap siap saja....gue minta hak gue.."
"Gue makan Lo!"
Bisik Revano di telinga Renata, dengan hembusan nafas yang begitu kentara, membuat Renata seketika merinding.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulina alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana
Bughh
"Ah... brengsek!!"
Revano mengumpat kesal,.pagi-pagi sekali dirinya sudah jatuh dari atas ranjang yang pastinya siapa lagi pelakunya kalau bukan Renata istrinya yang juga sekaligus mendorong dirinya barusan.
"Sialan!! kenapa lo tendang gue? lo nggak lihat orang segede gini!!"
Masih mengumpat dengan berdiri pelan-pelan karena memang benar punggung dan juga bagian bawahnya sedikit sakit akibat dorongan yang kuat dari Renata, benar-benar ya istri dari Revano itu mempunyai kekuatan yang tidak bisa diragukan lagi.
"Salah sendiri kenapa pakai peluk-peluk gue segala?"
Ya pagi-pagi sekali, ketika Renata membuka matanya, ia melihat tangan seseorang melingjar di perut ny, otomatis Renata reflek mendorong hingga jatuh. Entah Renata sebenarnya sadar atau tidak kalau yang didorong itu suaminya, pokoke asal dorong saja.
Renata yang semalam tidur nyenyak tidak sadar jika suaminya pulang dan otomatis tidur 1 ranjang dengannya.
Selain modus, Revano juga merasakan kenyamanan tidur bersama dengan Renata, alhasil laki-laki itu memeluk tubuh Renata lalu ikut memejamkan matanya hingga akhir nya pagi-pagi buta dirinya dikagetkan dengan tendangan maut dari Renata.
"Lo lupa gue siapa?"
Dengan masih merasakan sakit, Revano berdiri menghampiri Renata yang saat ini masih duduk di atas ranjang pastinya dengan pandangan mata yang sangat tajam dengan jarak yang begitu dekat.
Oh iya ya dia kan suami gue suami paksaan tapi kan....
"Kenapa? sudah ingat kalau lo istri gue atau lo pura-pura amnesia?"
"Nggak usah diingetin, gue ingat ... bukan berarti lo bebas tidur satu ranjang sama gue apalagi peluk-peluk gue. Lo nggak lupakan kita nikah bukan karena cinta, kita nikah karena terpaksa, jadi..."
"Lo juga nggak lupa kan gue ngawinin lo kemarin itu dengan mahar 5 miliar dan 5 miliar lagi buat bantu perusahaan bokap lo. Jadi jangan sok-sokan kalau lo merasa tertindas di sini.... 10 miliar? harga yang fantastis untuk cewek bekas kayak lo!!"
Glekk
Renata yang tadinya memalingkan wajahnya karena tidak mau menatap ke arah Revano tetapi dengan ucapan dari bibir Revano yang sangat pedas itu membuat Renata mau tidak mau mendongakkan wajahnya menatap ke arah mata Revano yang sangat tajam.
Bukan hanya mata nya yang menatap Revano tetapi juga tangannya terkepal kuat, ingin rasanya dirinya itu langsung memukul wajah yang mana yang sok ketampanan itu apalagi bibirnya yang tidak bisa difilter sama sekali.
Iya memang benar 10 miliar, semalam baru saja digelontorkan oleh keluarga Daneswara untuk dirinya dan Renata tahu, uang itu jumlahnya sangat besar sekali. Mungkin saja keluarganya tidak mempunyai uang sebanyak itu tetapi keluarga Daneswara begitu mudahnya untuk mengeluarkannya bahkan saat ini uang mahar 5 miliar itu sudah masuk ke tabungan pribadi Renata dan mau digunakan Renata apa saja itu adalah hak dirinya.
"Kenapa? merasa tersinggung? bukannya benar kan lo itu bekas? lo pacaran sama si brengsek ... Emmm...gue nggak yakin kalau lo juga masih perawan!!"
Deg
Kembali lagi hatinya terasa diiris-iris, bagaimana tidak dirinya statusnya adalah istri dari Revano seharusnya dilindungi Revano tetapi kenapa malahan Revano seakan akan mengacak-ngacak kehidupannya bahkan juga menginjak-nginjak harga dirinya.
Iya memang sih Renata tidak ada cinta sama sekali untuk Revano bahkan kagum sama laki-laki itu tidak, meskipun sebenarnya jika dilihat dari jarak dekat Revano itu sangat tampan namun karena kelakuannya yang minus seperti itu membuat Renata jadi ilfil.
Renata yang kesal, jengkel, marah langsung saja berdiri yang saat ini posisi Revano sudah berdiri dengan senyuman licik menghiasi sudut bibirnya itu.
"Meskipun gue bekas dan apa kata Lo, gue nggak perawan tetapi gue nggak sebrengsek lo. Pacar gue juga kelakuannya nggak seb@jingan lo, so ... gue dan dia lebih baik daripada kelakuan lo yang minus."
Glekk
Sungguh bisa dibilang Renata berani. Baru kali ini ada perempuan yang berani berbicara empat mata dengan Revano, apa lagi Renata juga berbicara langsung menatap ke arah mata Revano tanpa ada takut-takutnya sama sekali...
Bener-bener bisa dibilang Renata ini adalah satu-satu perempuan yang tidak ada takut-takutnya untuk menghadap ke arah Revano, apalagi sampai ngomong yang kurang ajar seperti itu.
"Oh ya... belain aja terus pacar lo itu."
"Jelas ... Dia pacar gue. Dan dia lebih baik dari lo!!"
"Uakin dia lebih baik dari gue?"
Tanya Revano lagi yang saat ini mendekat ke arah wajah Renata sangat dekat hingga bibirnya itu nyaris menempel ke arah pipi Renata.
Gila!! gue nggak tahan wangi banget....
Sialan... Kenapa gue harus nikahin dia kalau gue nggak bisa ngapa-ngapain dia, benar-benar ya brengsek!!
Revano memejamkan matanya dirinya akui kalau dirinya kalah saat ini, bukan kalah omongan atau kalah baik dari apa yang dikatakan oleh Renata tetapi hati nuraninya sudah kalahm. Ya benar-benar Renata bisa mengubah segalanya, bisa saja lambat laun dirinya bertekuk lutut dengan Renata.
Karena Renata itu beda, Renata mempunyai sesuatu yang berbeda dengan perempuan lain. Renata sudah membangkitkan jiwa kelakiannya sudah membuat hatinya tercabik-cabik sudah menggerogoti seluruh jiwanya bahkan saat ini jantungnya sudah berdetak kencang namun Revano berusaha kuat untuk menyembunyikan semuanya.
"Kenapa? lo sendiri nggak yakin kan? oh iya setahu gue..... pacar Lo suka bawa mantannya ke hotel. Lo tahu apa yang dilakukan oleh seorang laki-laki dan perempuan hanya berduaan saja di kamar hotel? tidak mungkin kan mereka hanya sekedar curhat atau main game di sana? lo bukan perempuan yang bodoh tentunya lo paham apa yang dilakukan mereka jika hanya berduaan di dalam kamar hotel saja."
Deg
Tiba-tiba Renata memejamkan matanya bukan karena sentuhan-sentuhan bibir Revano yang masih menempel di pipinya itu tetapi karena ucapan dari Revano, apakah memang benar kalau Radit pacarnya itu masih berhubungan dengan mantannya dulu?
Iya memang Renata tahu kalau sebelum dengan dirinya Radit itu mempunyai masa lalu tetapi setelah hampir 3 tahunan menjalin hubungan dengan dirinya Renata juga tidak pernah melihat kalau Radit itu masih jalan dengan mantannya bahkan tidak ada hubungan sama sekali.
"Kenapa? Lo mau bilang kalau gue bohong? Mau bukti?"
Revano langsung menjauh dari wajah cantik Renata tidak mau jika sampai dirinya nanti malah kacau sendiri, sudah jelas kalau untuk saat ini Revano tidak bisa menyentuh Renata dengan alasan apapun juga.
"Nanti malam... lo masih ingat kan gue pernah tantang si brengsek itu untuk balapan, dan gue yakin dia ngajakin lo!! Kalau lo cerdas Lo pikir aja sendiri bagaimana caranya supaya lo tahu kebusukan dari pacar lo itu!!"
Apa memang benar kalau Radit itu masih mempunyai hubungan sama mantannya dan mereka berulang kali keluar masuk hotel..
Tenang Rere, lo jangan terprovokasi sama si brengsek, dia memang sengaja buat jatuhan Radit di depan lo dia memang sengaja seolah-olah Radit itu memang laki-laki brengsek dan hanya dia yang baik untuk. Jadi lo nggak usah terpancing.
"Gue tahu lo nggak percaya sama gue bahkan lo mengumpat gue, bilang gue brengsek b@jingan dan terserahlah, gue nggak perduli. Mungkin memang gue brengsek seperti apa yang lo pikirkan tapi setelah lo lihat kenyataannya lo akan berterima kasih sama gue, itupun kalau lo juga nggak gengsi ngucapinnya."
Revano tersenyum tentu saja senyumannya itu bukan senyum kemenangan karena ia masih tidak mau jika istrinya berhubungan dengan laki-laki lain namun untuk membuat Renata menjadi miliknya seutuhnya salah satu caranya adalah menyadarkan Renata kalau pacarnya itu memang tidak sebaik yang dipikirkan, dengan begitu Renata pelan-pelan akan berpaling dengan nya dan revano yang akan menang mendapatkan Renata seutuhnya.
"Gue antar lo ke sekolah!! nggak usah ngebantah dan gue nggak terima penolakan!!"