NovelToon NovelToon
Suamiku Bapak Dosen

Suamiku Bapak Dosen

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Azmi Khoerunnisa, terpaksa menggantikan kakak sepupunya yang kabur untuk menikah dengan bujang lapuk, Atharrazka Abdilah. Dosen ganteng yang terkenal killer diseantero kampus.
Akankah Azmi bisa bertahan dengan pernikahan yang tak diinginkannya???
Bagaimana cerita mereka selanjutnya ditengah sifat mereka yang berbanding terbalik???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Azthar # Lupa sudah menikah!

Azmi yang sudah kepalang marah tak hanya menjambak rambut kakaknya, tapi juga menindih badannya dan menyuapinya dengan sambal matah buatannya. Tahu saja kakaknya gak suka makan pedas jadi itu adalah aksi balas dendamnya pada sang kakak.

Ibunya yang baru datang bersama Athar terkejut sampai kedua matanya membulat, dalam keadaan begitupun Azzam masih tak berani melawan sikap adiknya. Semakin dilawan Azmi semakin membangkang begitulah sikap buruknya.

"Astagfirullah, Azmi!" teriak ibu Jamilah melihat Perbuatan Azmi yang na'udzubillah, ia berjalan cepat melerai kakak beradik tersebut.

Athar terperangah melihat sikap gadis yang baru beberapa jam lalu ia nikahi, ia menelan salivanya melihat Azmi yang menyuapi kakaknya dengan sambal yang cabenya terlihat merah tua. Tubuh sang kakak ia duduki dan tangannya diinjek dengan lutut, sehingga membuat Azzam tak bisa melawannya dan hanya bisa pasrah saja.

"Enak kan makan sambel, ni makan lagi. Aaaaa," Azmi memencet hidung kakaknya dan kembali menyuapinya.

"Udah Ami, nanti Azzam sakit perut," ibunya mengambil sendok yang berisi sambal.

"Kamu ini gak malu apa dilihat sama dosen kamu, ayo turun!" ujar ibunya lagi menarik tubuh Azmi dari badan Azzam.

Azmi menoleh kebelakang dimana pintu dapur berada, disana ada Athar yang masih berdiri melihat keluarganya yang Absurdnya gak ada akhlak sampai Athar saja tersenyum samar. Walau pun begitu ia tetap tenang, ia berpikir masa bodoh pernikahan ini bukanlah keinginannya dari awal.

Mau Athar melihat segila apa keluarganya Azmi tak peduli ia hanya ingin menjadi diri sendiri saja.

"Kalian ini seperti anak kecil saja, kapan kalian mau dewasa?" oceh bu Jamilah merasa lelah.

"Ini dia, Uma. Biang keroknya, aa Azzam yang udah bantu Kamila kabur," ungkap Azmi, namun wajah ibunya tetap tenang begitu saja.

"Kok, Uma tenang gitu aja, sih," Azmi menggerutu.

"Udah makan! Gak usah dibahas, gak enak sama Athar," ujar Bu Jamilah membungkam putrinya.

Azmi diam, ia tak lagi membicarakan masalah pernikahannya dengan Athar.

"Ayo, Nak! Kita makan, sama yang ada aja," ucap bu Jamilah dengan lembut mengajak menantunya, ia juga mempersilahkan Athar untuk duduk disamping Azmi dan mengambilkan makanan untuknya.

Athar sempat termangu melihat keluarga Azmi yang makan dengan tangan dan juga duduk langsung dengan alas yang ada saja. Bukan gak biasa tapi ia tak tahu bahwa keluarga istrinya itu cukup sederhana.

Makanan pun tak ada yang mahal hanya ada goreng tahu, tempe, dan cah kangkung juga sambal matah yang tinggal sedikit. Ia makan dengan tangan mengikuti keluarga dari istrinya, cukup enak masakan mertuanya itu membuatnya teringat saat masa KKN dulu karena tinggal didesa yang makan dengan hasil kebun mereka.

"Uma, kok si uwa pelit banget. Masa kita gak dikasih masakan sisa hajat, uma yang bantuin masak cuci piring, aku bantuin beresin piringnya, dan si Azmi yang gantiin kawinnya si Kamila, masa gak sedikit aja nganterin makanan kekita," geram Azzam, mengingat tadi ditempat hajat cuma makan sedikit sebelum pulang masakannya masih banyak, entah dikemanakan semua makanan itu.

"Aa gak usah sewot, kayak gak kenal si uwa aja. Dari dulu sampe detik ini aja dia main dramanya ngalahin Titi kamal," ujar Azmi mengingatkan.

"Anjirr, tadi si uwa adegan pingsannya hebat banget!" tambah Azmi lagi yang membuat Athar tersedak karena kaget mendengarnya, ia segera mengambil gelas berisi air putih dan meminumnya.

"Iya bener, tuh. Punya mantu dosennya gatot kaca, alisa gagal total kagak ngaca," timpal Azzam terkekeh mengingat kejadian tadi siang begitupun Azmi.

Ibu Jamilah langsung menyuapkan satu tahu utuh ukuran gede pada mulut dua anaknya yang ngobrolnya selalu asal bunyi. Tak ada rasa malu emang kalau udah ada dua orang itu, mareka bahkan tak peduli ada Athar yang berada diantara mereka.

"Kalau makan, diem. Tuh kayak nak Athar, dia makan dengan tenang. Kalian makan kayak pasar aja," cibir ibu dua anak tersebut.

Azzam dan Azmi pun diam gak ngomong lagi, mereka mulai kompak makan dengan tenang seperti Athar.

....

Di malam yang sudah larut dan hening, rumah sederhana itu tak lagi terdengar suara obrolan kakak adik. Athar yang baru selesai menulis sesuatu di laptopnya melirik sekitar rumah yang terasa sunyi, ia melihat tv menyala diruang tengah tapi yang menontonnya sudah tidur pulas, ia pun mematikan power elektronik tersebut.

Ia kembali ke ruang tamu mengambil laptopnya dan hendak kekamar Azmi yang kini juga kamar miliknya, tapi sebelum masuk ia melihat ibu mertuanya yang baru beres memotong sayur kubis dan wortel untuk membuat bakwan besok pagi.

Kebetulan kamar Azmi pintunya berada diruang tengah dekat pintu dapur, sehingga Athar tak sengaja melihat ibu mertuanya itu masih berada didapur. Ia pun menghampirinya ingin menanyakan sesuatu.

"Ibu sudah beres?" tanya Athar yang duduk disamping ibu mertuanya tapi masih berjarak 50 cm.

"Eh, kamu belum tidur, nak. Iya, ini baru juga beres," jawab bu Jamilah tersenyum ramah.

"Eung, anu. Kenapa ibu menerima saya untuk jadi menantu ibu?" tanya Atha.

"Entahlah, mungkin sudah jodohnya," jawab bu Jamilah, instingnya mengatakan bahwa Athar lelaki baik.

"Hanya itu?" Athar merasa jawaban itu belum cukup baginya namun melihat raut muka mertuanya itu ia merasa diterima dengan baik oleh keluarga Azmi.

Inget saja saat makan malam tadi, tak ada rasa canggungnya padahal mereka baru kali pertama bertemu, namun mereka bisa mengobrol dengan akrabnya.

"Tolong jaga Azmi, dia itu selalu teguh pada pendiriannya. Tapi itu juga yang membuat saya takut dia salah jalan, jadi pengacara itu impiannya. Hanya itu," tutur bu Jamilah.

"Nak Athar lihat sendiri cara dia berbicara, cara dia bertindak, memang tak bisa direm tapi insya Allah Azmi anak yang sholehah. Dia anak penurut kok kalau dinasehati, hanya saja kadang keras kepala kalau ada keinginan dan ia merasa harus mencapainya, jadi tolong tuntun dia ke jalan yang benar agar dia tidak salah arus." bu Jamilah menghapus buliran bening yang hampir jatuh.

Athar tersenyum, ia paham apa yang ibu mertuanya katakan. Rasa takut semua ibu adalah anaknya yang tersesat karena arus duniawi yang tak selalu seindah realitanya, kadang naik perlahan lalu turun dalam sekali jatuh. Mereka yang mudah putus asa lalu berhenti ditengah jalan dan mengambil jalan lain adalah mereka yang akhirnya mundur dan menyerah pada cita-citanya.

Kadang ada juga yang dimudahkan, tapi ia tersesat oleh arus yang tak terduga. Ia adalah orang yang mengambil jalan pintas demi mencapai keinginannya.

"Insya Allah, Bu," ucap Athar.

Setelah mengobrol singkat dengan ibu mertuanya Athar akhirnya kekamar, ia melihat Azmi tertidur diatas sejadahnya dengan mukena yang masih menempel dibadannya. Bibirnya mengulas senyum, mertuanya tak bohong bahwa seburuk akhlaknya si Azmi kalau soal Tuhan ia tak melupakannya.

"Sampai ngiler gitu," Athar terkekeh pelan, ia sudah memindahkan Azmi keranjang dan juga melepaskan alat ibadahnya.

Gadis itu menggeliat memeluk guling dan terlelap kembali terbawa arus mimpi indah.

Tak pernah Athar bayangkan, ia akan menikah dengan mahasiswinya. Rasanya seperti mimpi mengingat pertama kali mereka bertemu ada organ yang berdetak dengan kencang, apalagi saat mengingat senyum gadis itu ketika mereka bertabrakan dilorong kampus.

Setelah sekian lama vakum, jantungnya akhirnya kembali berdebar saat pertama kali bertemu dengan seorang wanita. Namun ia bertanya-tanya, kenapa harus yang masih muda?

Jarak usia mereka itu 15 tahun, apa itu tak terlalu tua? Pikir Athar.

"Sudahlah, dia memang gadis yang berbeda," ucap Athar yang langsung merebahkan tubuhnya setelah mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur.

...----------------...

Adzan subuh berkumandang, mata Azmi terbuka perlahan. Ia ingin bergerak tapi serasa ada yang menghalangi, tangannya meraba sesuatu yang memeluk tubuhnya disaat itu juga matanya terbuka pelan lalu melebar.

"Aaaaaaa!" teriak Azmi yang langsung bangun lalu menyalakan lampu utama dikamarnya.

klik

Terlihat mata Athar berkedip-kedip mendengar suara yang memekakkan telinganya.

"Pak Athar kenapa ada disini?" tanya Azmi sambil jari telunjuknya menunjuk pada Athar.

"Azmi, ada apa?" ucap Athar berbalik tanya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Malah bertanya, bapak kenapa disini? Ini rumah saya, pak," ujar Azmi.

Athar merasa bingung sendiri dengan pertanyaan yang Azmi layangkan. Azmi bertanya, kenapa ia ada disini.

Brak

Pintu kamar Azmi dibuka paksa, ada Azzam dan bu Jamilah yang masuk kedalam kamar putrinya. Mereka ikut kaget mendengar suara teriakan di pagi yang masih buta itu.

"Ada apa Azmi?" tanya ibunya Azmi.

"Uma, dia dosen cabul. Tau-tau ada disini," ujar Azmi.

"Apa maksud kamu? Dia itu suami kamu, masa kamu sudah lupa tentang Athar," kata ibunya mengingatkan.

"Iya, ya. Azmi lupa sudah menikah dengan dosen Azmi," ucap Azmi menggigit bibir bawahnya.

Azzam tersenyum saja melihat komuknya Azmi yang lucu banget. "Aku pikir tadi Azmi habis di unboxing sama bapak dosen," ujarnya.

Azmi menundukkan kepalanya, apa lagi selain malu banget. Sedangkan Athar tersenyum mendengar celetukan kakak iparnya.

1
Erna Fadhilah
pak dosen pintar nyuruh azmi ke ruangannya tp ga pintar nyuruh istri ganti bawahnya yang pendek
Erna Fadhilah
krng setuju dengan sifat azmi, harusnya dia berpakaian sopan jangan pakai bawahan pendek
Erna Fadhilah
lucu banget mereka berdua
Erna Fadhilah
ya wajarlah kalau azmi masih lupa kalau udah punya suami karna dia kan masih kaya bocil 🤣🤣🤣
Erna Fadhilah
waduh a azzam bahaya kalau sampai ketahuan dia yang bilang kalau dosen yang di jodohkan sama dia dan bantuin milla kabur
Erna Fadhilah
makanya azmi kamu tu kalau berdoa yang baik-baik ucapan adalah doa
Erna Fadhilah
iya nanti calonnya mila akhirnya nikahnya sama kamu ya mi 😁😁😁
Erna Fadhilah
nah itu udah di do'akan sama sepupunya biar jodoh sama pak dosen 😁😁😁
Erna Fadhilah
coba mampir thor semoga🤲🤲 upnya setiap hari
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
jangan2 dosen nya yg mau di jodohin sama temen mu mi
vj'z tri
😅😅😅😅 Azmi kok malah melarikan motor eh maksud nya melarikan diri
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 lupa punya laki dosen fakultas hukum insting nya luarrrrr biasa
🌀 SãñõõR 💞: 😄😄😄😍 namanya juga polos 🤣
total 1 replies
vj'z tri
sikat thar 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
whatt 😲😲😲 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 coklat ,permen dkk buat jadi suap nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣berasa di pengadilan tiap hari
vj'z tri
durhakim kan ngelawan mas Athar 😅😅😅😅😅
vj'z tri
suprise 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 ngundang macan buat beneran makan ini kayak nya 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!