NovelToon NovelToon
Salah Baca Mantra

Salah Baca Mantra

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Menikah dengan Musuhku / Preman
Popularitas:33.6k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Dyah Galuh Pitaloka yang sering dipanggil Galuh, tanpa sengaja menemukan sebuah buku mantra kuno di perpustakaan sekolah. Dia dan kedua temannya yang bernama Rian dan Dewa mengamalkan bacaan mantra itu untuk memikat hati orang yang mereka sukai dan tolak bala untuk orang yang mereka benci.

Namun, kejadian tak terduga dilakukan oleh Galuh, dia malah membaca mantra cinta pemikat hati kepada Ageng Bagja Wisesa, tetangga sekaligus rivalnya sejak kecil. Siapa sangka malam harinya Bagja datang melamar dan diterima baik oleh keluarga Galuh.

Apakah mantra itu benaran manjur dan bertahan lama? Bagaimana kisah rumah tangga guru olahraga yang dikenal preman kampung bersama dokter yang kalem?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Galuh berguling-guling di atas kasur, wajahnya dipenuhi senyum geli, ketika mendengar pesan milik Dewa yang dibacakan penyiar radio. Dibandingkan Ryan yang sok-sokan ala pujangga, pesan Dewa terdengar lebih puitis, lebih romantis, bahkan membuat bulu kuduknya merinding karena terlalu manis.

[Teruntuk Denok-ku yang makin cantik dan selalu menggetarkan dada ini. Hatiku ini hanya untukmu seorang. Tidak peduli dengan semua halangan dan rintangan, aku akan berjuang untuk mendapatkan kamu.]

“Wah, beruntung sekali Denok ini! Dicintai oleh Kesatria Zirah Hitam sampai segitunya,” ucap penyiar radio, suaranya penuh semangat. “Semoga saja kalian berjodoh.”

Galuh menutup wajah dengan bantal, tertawa ngakak sambil menendang-nendang udara.

"Astaga, Dewa lebay pisan, tapi manis juga, ya!"

Suara merdu Nike Ardilla pun mengalun, memenuhi kamar mungil itu. Lagu-lagu Nike memang jadi favorit Denok, maka tak heran Dewa selalu meminta diputarkan lagu sang idola untuk menambah romantisme dalam pesan-pesan cintanya.

Sementara Galuh terbuai dengan lantunan musik, situasi di ruang tamu rumahnya berbanding terbalik.

Bagja duduk kaku di kursi, tangannya saling menggenggam erat hingga buku-buku jarinya memutih. Hatinya diguncang kegugupan. Dia baru saja mengucapkan sesuatu yang membuat jantungnya seperti mau copot.

“Aku sungguh-sungguh ingin melamar Galuh, Pak,” ulang Bagja dengan suara bergetar, seolah takut ucapan sebelumnya hanya dianggap angin lalu.

Mama Euis, ibunya Galuh, menatap Bagja penuh selidik. “Kamu tahu sendiri Galuh itu seperti apa orangnya,” katanya lembut tapi menusuk. “Apa kamu tidak keberatan dengan sifatnya itu?”

Bagja menelan ludah. Bayangan Galuh yang suka ngomel, suka meledak-ledak, dan hobi ngejek melintas di kepalanya. Akan tetapi senyum tak juga surut dari bibirnya. “Aku tidak keberatan, Bu. Galuh memang unik. Itu yang bikin dia ... berbeda.”

Suasana sempat hening, sampai Nini Ika tiba-tiba nyeletuk sambil menepuk paha. “Jika suami yang bener, bisa mengarahkan istrinya untuk jadi orang yang bener juga.”

Semua mata langsung menoleh ke arah nenek itu.

“Iya, bener. Aku yakin Bagja bisa mengubah kelakuan Galuh,” tambah Mih Ella, neneknya Bagja yang sering dipanggil Aden Ella karena status kebangsawanannya. Suaranya penuh wibawa, seperti hakim yang baru menjatuhkan vonis.

“Usia mereka sudah matang untuk berumah tangga. Kita juga berharap jodohnya Bagja itu orang yang dekat dan sudah kita kenal dengan baik,” ucap Bu Kania, ibunya Bagja, sambil tersenyum ramah.

Pak Dhika menoleh ke arah istrinya. Mama Euis hanya menghela napas panjang lalu mengangguk pelan. Dia tahu, Bagja punya perangai baik, rajin, sopan, dan meski kadang tengil, tetap jauh lebih stabil dibanding Galuh yang meledak-ledak seperti petasan.

“Terima saja, Pak. Mama yakin Bagja bisa mendidik dan menjaga Galuh,” ucap Mama Euis mantap.

Pak Dhika akhirnya mengangguk. “Baiklah. Aku terima lamaran Bagja ini.”

Keluarga Bagja serentak mengembuskan napas lega. Raut wajah mereka berubah cerah, seperti baru saja menang undian berhadiah. Mereka sempat khawatir Bagja akan menjadi bujangan lapuk karena tidak pernah terlihat dekat dengan perempuan mana pun. Kini, harapan terbuka lebar.

Sebenarnya keluarga Bagja juga sempat dibuat terkejut saat pemuda itu meminta orang tuanya untuk melamar gadis di samping rumah. Terlebih lagi dia meminta malam ini juga untuk melamar Galuh.

“O, iya. Galuh ke mana?” tanya Bu Kania, melirik ke sekeliling.

“Ada, tuh, lagi dengerin radio di kamarnya,” jawab Nini Ika sambil nyengir.

“Sebentar, aku panggilkan Galuh dulu,” ucap Mama Euis beranjak dari duduk.

Di kamar, Galuh masih rebahan santai. Tangannya terangkat-angkat mengikuti irama lagu. Mulutnya bersenandung, suaranya fals, tetapi penuh semangat.

“Galuh, tuh, ada tamu! Cepat temui!” teriak Mama Euis dari luar.

Galuh menoleh malas. “Siapa, Mah?”

“Calon suami kamu,” jawab Mama Euis begitu saja.

Galuh refleks bangkit duduk. “Calon suami?” Dahinya berkerut.

"Apaan sih? Mama lagi bercanda kali ya?" batin gadis yang memakai kaos over size dan kolor selutut.

“Iya. Cepat bangun!” Mama Euis masuk dan menarik tangannya.

Galuh menepis. “Aku tidak punya calon suami, Mah!”

Mama Euis menatap tajam. “Sekarang kamu sudah punya.”

“Hah? Siapa?”

“Lihat saja sendiri. Sekarang dia dan keluarganya menunggu di depan.”

Langkah Galuh terseok-seok karena ditarik paksa oleh Mama Euis. Dia masih linglung, campuran bingung, penasaran, dan sedikit takut.

"Calon suami? Siapa pula yang nekat? Jangan-jangan Ryan atau Dewa? Atau... jangan bilang ...."

Begitu kaki Galuh menginjak ruang tamu, matanya langsung membelalak.

"Bagja."

Bagja duduk manis bersama keluarganya. Semua orang menoleh pada Galuh. Ruang tamu terasa berubah jadi panggung drama telenovela, tetapi dengan bumbu sinetron Indonesia.

“Kayaknya aku sedang bermimpi. Pasti gara-gara mantra tadi, makanya Bagja masuk ke dalam mimpiku,” batin Galuh. Dia menepuk-nepuk pipinya, ada rasa sakit yang muncul terasa nyata.

“Galuh, barusan keluarga Bagja melamar kamu. Kita semua sudah setuju,” ucap Pak Dhika, tenang tetapi tegas.

“Apa?!”

Galuh seperti disambar petir di siang bolong. Tangannya refleks mencubit pipi Nini Ika keras-keras, untuk memastikan apa semua Ini mimpi atau nyata.

“Galuuuh! Apa-apaan kamu nyubit pipi Nin?!” teriak Nini Ika. Tanpa pikir panjang, sang nenek membalas dengan menjewer kuping cucunya.

“Aaaaw, sakit, Nin!” Galuh meringis, mengusap telinganya.

Rasa sakit itu cukup untuk membuat Galuh sadar. Kalau ini bukan mimpi. Semua nyata.

“Kita rundingkan kapan hari pernikahan mereka,” ucap Pak Dhika, suaranya terdengar mantap.

“Bapak! Tunggu sebentar,” seru Galuh, matanya melebar. “Siapa yang akan menikah?”

“Ya, kamu dan Bagja,” jawab semua orang serempak, seolah sudah berlatih koor sebelumnya.

Bagja hanya tersenyum manis, wajahnya seakan penuh kemenangan.

“Apa?! Kalian serius mau menikahkan aku dengan Bagja?!” pekik Galuh, nyaris meloncat saking kagetnya.

1
🌸ReeN🌸
waduh langsung dilamar gak tuh...ha..ha..matranya terlalu manjur kayanya ha..ha..
🌸ReeN🌸
waduh manjur amat matranya, bagja langsung luluh tuh ha..ha...kasihan si galuh salah baca mantra
🌸ReeN🌸
penasaran...itu jampi2 nya pada berhasil enggak ya he..he..masih menunggu hasil
🌸ReeN🌸
baru mampir thor ☺️
Esther Lestari
Galuh yg salah....Bagja yg hrs minta maaf, demi bisa pelukan pas tidur Bagja pun minta maaf😂
🌸Santi Suki🌸: 😁😁😁 bener
total 1 replies
Reni
curiga ni berdua sebenernya saling suka cuma gengsi dan perkara mantra jadi mempertegas perasaan mereka 🤭
🌸Santi Suki🌸: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noor hidayati
kenapa lagi galuh,ngaduh sakit
🌸Santi Suki🌸: 😌😌😌😌😌
total 1 replies
Ita rahmawati
ya emang gtu wanita kn gk pernah salah jd walaupun kmu gk salah ttep kmu yg harus minta maaf bagja 🤣🤣🤣
🌸Santi Suki🌸: 🤣🤣🤣🤣 bener lagi
total 1 replies
Ita rahmawati
wah beruntungnya kmu wa 🤗
🌸Santi Suki🌸: 🤗🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
Ita rahmawati
awas luh suamimu kepincut sm aisyah 🤣🤣
🌸Santi Suki🌸: kagak bakal 😁 taruhannya burung si Bagja
total 1 replies
Sugiharti Rusli
karena sama" tukang debat dulunya mereka b-2 yah, jadi kalo salah satu lagi ngambek jadi kocak sih yah, apalagi sebenarnya dah sama" butuh tapi gengsi buat bilang duluan tuh mereka😅😅😅
🌸Santi Suki🌸: 😩😩😩 sama-sama enggak mau kalah.
total 1 replies
Sugiharti Rusli
memang definisi keluarga Galuh tuh tulus kalo sudah menolong orang yah, makanya ga heran kalo si Galuh juga sangat dermawan kepada anak" muridnya yang sedang kesulitan, baik uang sekolah atau yang lainya
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Sugiharti Rusli
kalo urusan si Dewa mah beres kalo dia dah dapat lampu hijau dari si Aisyah, maka kedua ortu Galuh nanti yang akan mengambil alih lamaran dan pengikatnya,,,
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Sugiharti Rusli
padahal kamu tuh spontan aja menyebut nama si Max kan, cari pekara nih nanti sama pak dokter🤭🤭🤭
🌸Santi Suki🌸: 😅😅😅😅 keceplosan dia
total 1 replies
Sugiharti Rusli
aduh Luh ko yah di saat kamu mau protes tentang pekara Bagja yang dulu langsung di acc pas lamaran tanpa ditanya ke kamunya, eh malah keluar sebuah nama yang terlarang sekarang kamu katakan😁😁😁
🌸Santi Suki🌸: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
sryharty
semoga itu tanda2 Galuh Hamidun
tapi jangan di bikin keguguran ya ka
secara kan tadi abis jatuh
🌸Santi Suki🌸: 😁😁😁 plot twist deh buat bab selanjutnya
total 1 replies
Hasnawati Hasna
wahhh jangan" Galuh hamil terus keguguran pas sudah jatuh dari motor,,,
🌸Santi Suki🌸: 😩😩😩 enggak
total 1 replies
Hary Nengsih
wah kenapa perut nya sakit galuh
🌸Santi Suki🌸: mau jahilin si Bagja
total 1 replies
Esther Lestari
istrimu memang tiada duanya ya Bagja....makin cintakan sama Galuh
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Esther Lestari
Galuh gak konsentrasi setelah lihat Aisyah...nyungsep deh😂
🌸Santi Suki🌸: 😅😅😅😅😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!