Transmigrasi Menjadi Figuran Posesif Para Raja

Zamora makan dengan lahapnya, draco menatapnya tersenyum tipis. Dia benar-benar yakin, yang ada di hadapannya bukan zamora yang dulu dia kenal. Tetapi zamora yang baru. Zamora yang dulu adalah wanita pemalu dan pendiam. Sedangkan zamora yang ada di hadapannya sekarang, wanita yang terlihat cuek, dan sangat nakal tidak bisa diam.

Zamora menatap draco yang sedang menatapnya. "Kenapa?" Tanyanya dengan pipi yang mengembung karena sedang mengunyah.

Draco menatapnya lekat. Senyuman tipisnya terukir kembali. Kemudian lidahnya bermain di sepanjang kontur bibirnya yang penuh, karena rasa gemas yang dia rasakan melihat tunangannya.

Zamora melihatnya. Kebiasaan hampir sama dengan raja gabriel. Tetapi ini terlihat lebih berhasrat di matanya. Zamora menelan makanan yang terakhirnya karena telah selesai. Lalu, dia mengikuti gerakan draco. Karena penasaran. Dia memainkan lidahnya di bibirnya.

Draco yang melihatnya tanpa aba-aba langsung menarik tengkuk zamora, dia melahap bibir zamora dengan gairah yang tinggi, dan melumat bibirnya dengan penuh tekanan dan penguasaan yang mendominasi. Membuat zamora berontak. Tetapi lagi-lagi zamora kalah kejutan. Draco mengangkat tubuh zamora kepangkuannya, tanpa melepaskan ciumannya.

Zamora terkejut bertapa kuatnya draco mengangkat zamora, dengan satu tangannya. Tanpa melepaskan ciumannya. Sedangkan tangannya tetap memegang tengkuk kekasihnya agar tidak lepas. Bibir zamora membuatnya candu rasanya bagaikan permen manis, memikat indra dan hatinya.

Ciumannya yang lama membuat napas zamora menipis, hingga draco melepaskan ciumannya.

Mata zamora melotot tajam, memperlihatkan kemarahannya. "Hubby, kamu mau membunuh ku?" Tanyanya terdengar rasa kesal.

Draco mengelus bibir zamora yang bengkak. "Hanya ingin mencium sampai pingsan, karena kamu telah menggoda ku." Ucapnya dengan nada santai.

Zamora geleng-geleng kepala. "Siapa yang menggoda mu hubby, aku tidak merasa menggoda mu?"

Draco mengelus bibir zamora lalu mengecupnya. "Kamu tadi menjilat bibirnya mu apa, hmm?"

Zamora tersenyum kecil." Karena melihat mu dan raja gabriel sering seperti itu, aku mau coba. Aku pikir manis gitu. Ternyata tidak." Jawabnya cengengesan.

"Manis jika menjilatinya dengan sesama bibir. "

Zamora menggerakan bola matanya malas. Dan dilihat draco. Draco mengecup bibirnya kembali.

Draco menatap zamora intens, terlihat wajah dinginnya. "Sayang, bagaimana dengan orang-orang yang membuat mu menderita selama ini? Aku sudah cukup bersabar. Seandainya bukan karena permintaan mu, aku akan menghabisi mereka semuanya." Ucap draco dengan nada dingin dan tatapan tajamnya.

Zamora merasa bingung dengan ucapan draco, tetapi dia bisa menangkap apa maksud draco. "Zamora, apa kamu diancam. Hingga draco ingin membantu mu melenyapkan mereka kamu cegah?? Batinnya bertanya-tanya.

Draco mengelus pipi zamora yang melamun. Dan membuat zamora tersadar. "Hubby, apa yang kamu tahu tentang semuanya? Bolehkah aku tahu?" Tanya zamora dengan nada penasarannya.

Draco tambah menarik pinggang zamora mendekatkan dirinya agar lebih dekat. "Boleh sayang, dengarkan baik-baik. Tetapi aku meminta hadiah malam ini." Bisiknya di telinga zamora dan mengulumnya. Membuat zamora merinding.

"Oke, tetapi ceritakan semuanya hubby." Ucap zamora penasaran.

"Kamu adalah kekasih masa kecilku. sebelum bertemu dengan ketiga raja kita bertemu lebih dulu. lalu kamu ditunangkan dengan tiga raja. Tetapi aku tidak di masukkan dalam pertunangan mu. Karena kakek mu membenciku." Draco menatap lekat wajah zamora.

"Kenapa Kakek ku tidak menyukai mu hubby?" Tanya zamora penasaran.

Draco mengelus pipi zamora lembut. "Karena aku, melihatnya sedang bercinta dengan margaretha."

Deg..

"Kakekmu tidak memasukkan dalam perjanjian pertunangan dengan alasan aku bukan pria kuat. Jika aku ingin menikahimu. Maka, aku harus menjadi kuat dan memiliki harta. Mendiang daddy ku mewariskan hartanya Kepada ku, karena tahu aku dan kamu saling mencintai. Tetapi, kaiser terhasut oleh kakek mu. Dan juga seseorang yang berada di balik penderitaan mu. Kaiser yang tidak tahu apa-apa saat itu, mengikuti rencana mereka mengambil semua harta ku dan membalik atas namanya. Di saat aku ingin menyelidiki semuanya. Tiba-tiba mobilku di sabotase, hingga aku mengalami kecelakaan, dan mobilku terbakar."

Deg..

"Mereka kejam hubby, tetapi bukankah di dalam mobil itu ditemukan pria yang terbakar ciri-cirinya mirip kamu?" Tanya zamora menahan kesal mendengar ucapan draco.

"Di dalam mobil itu asisten ku sayang, di saat akan kecelakaan dia yang mengendarai mobilku. Dia menyuruhku keluar. Aku tidak akan pernah melupakan jasanya. Disaat orang mengira diriku tiada, Aku pergi untuk menjadi kuat, tetapi setelah aku kembali. Kamu tidak mengenaliku. Tetapi, itu lebih baik untukmu. Agar kamu tidak terluka." Ucapnya mengecup bibir zamora.

"Hubby, kamu tidak mau balas mereka dan membebaskan kakek dan nenek ku yang tersiksa?" Tanya zamora penasaran.

Draco mengecupi leher jenjang zamora. "Apa menurut mu, kakek dan nenekmu tersiksa sayang?" Ucap draco tersenyum menyeringai.

Deg..

"Hubby, kamu pasti sudah menyelidiki semuanya. Kakekku dan margareta berhubungan sudah lama? Tanya zamora.

"Hmm, sangat lama sayang. Margaretha wanita simpanan kakekmu dari margaretha masih muda. Ketika menjadi simpanan kakekmu." Jawabnya dengan nada dingin.

Deg..

Zamora berpikir. "Tidak mungkin, jangan bilang si Senna sekarang anak margaretha dan juga kakekku?" Tanya zamora terkejut.

Draco menghisap kuat leher jenjang zamora. "Gadis pintar. " Desisnya serak.

Dada zamora merasa sangat sakit mendengarkan cerita semuanya. " Apa kakek ingin kan sebenarnya?" Tanyanya dengan nada menahan sedih.

Draco memeluk zamora erat. "Jangan tangisi orang-orang munafik seperti itu, yang hanya menginginkan harta. Kamu tahu maksud ku kan sayang." Ucapnya memeluk erat zamora dan mengecup pucuk kepalanya.

"Karena jika senna menikah, mereka akan hidup enak jadi mereka menyingkirkan aku?" Tanya zamora dengan nada bergetar.

"Benar sayang, untuk semua bukti jika kamu ingin aku akan kasih. Kamu bisa memperlihatkan kepada kedua orang tuamu. Tetapi orang tuamu pun salah. Demi kedua orang tua mereka. Kamu di jadikan tumbal, bodoh." Desisnya dingin.

Zamora memeluk erat draco. Sifat dewasa draco membuatnya nyaman dan merasa di lindungi. "Hubby, besok aku akan mulai pembalasan ku. Enak saja, berarti mereka bersekutu. Ingin menyingkirkan aku dengan berpura-pura di culik. Anjing." Ucapnya dingin.

"Sayang, mulutnya. Sejak kapan, hmm. Mulutnya seperti ini." Draco mengecup bibir zamora.

"Sejak lahir." Jawab zamora santai.

Draco langsung mencium bibir zamora dan menyesapnya sebentar. "Kalau kamu seperti ini terus, setiap jam, setiap bersama. Aku bisa memakan mu habis sayang. Karena kamu yang sekarang selalu membuat hasrat ku bangkit." Desisnya dengan nada penuh ancaman.

Zamora membelalakkan matanya. "Mesum."

Draco tersenyum menyeringai. "Ya aku mesum sayang, jadi, aku ingin memperlihatkan bagaimana pria mesum seperti aku." draco mengangkat tubuh zamora.

"Kita mau kemana Hubby?" Tanya zamora bergidik ngeri.

"Meminta hadiah ku. Dan memperlihatkan, mesum ku seperti apa." Ucapnya dengan nada santai.

Zamora mengalungkan tangannya di leher draco. " "Sayang, aku akan membantumu. Aku akan berdiri di depan mu, untuk melindungi dan menjagamu jadi jangan takut." Ucap draco dengan wajah penuh keseriusan.

Zamora memeluk draco, karena terharu. "Terimakasih hubby."