NovelToon NovelToon
Cinta Di Dalam Cerita

Cinta Di Dalam Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Cinta Beda Dunia / Mengubah Takdir / Romansa / Idola sekolah / Ruang Ajaib
Popularitas:335
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Alseana, penulis muda berbakat yang masih duduk di bangku SMA, tak pernah menyangka kehidupannya akan berubah hanya karena sebuah novel yang ia tulis. Cerita yang awalnya hanya fiksi tentang antagonis penuh obsesi, tiba-tiba menjelma nyata ketika Alseana terjebak ke dalam dunia ciptaannya dan menjadi salah satu tokoh yang berhubungan dengan tokoh antagonis. Saat Alseana masuk kedalam dunia ciptaannya sendiri dia menjadi Auryn Athaya Queensha. Lebih mengejutkan lagi, salah satu tokoh antagonis yang ia tulis menyadari rahasia besar: bahwa dirinya hanyalah karakter fiksi dengan akhir tragis. Demi melawan takdir kematian yang sudah ditentukan, tokoh itu mulai mengejar Alseana, bukan hanya sebagai karakter, tapi sebagai penulis yang mampu mengubah nasibnya. Kini, cinta, kebencian, dan obsesi bercampur menjadi satu, membuat Alseana tak tahu apakah ia sedang menulis cerita atau justru sedang hidup di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panggung Sandiwara

"Beli baju ini bagus tau nggak. Cocok untuk lo, biar baju lo ada yang berwarna pink gemesss ini."

Auryn menghela nafasnya pelan, sejak pulang sekolah tadi Zamora mengajaknya untuk pergi ke pusat perbelanjaan.

Mereka sudah berapa di toko baju terkenal ini satu jam yang lalu, tapi bukannya Zamora memilih bajunya sendiri tapi malah sibuk memilihkan baju untuknya.

"Iya bagus tapi itu terlalu pendek roknya, lihatlah." Ucap Auryn yang tidak terlalu percaya diri memakai pakaian sampai diatas lutut.

"Ish, kau ini kenapa kolot sekali. Anak muda jaman sekarang bajunya seperti ini taukk." Ucap Zamora dengan kekeh.

Dibanding berdebat terlalu lama lebih baik Auryn membeli baju itu saja, toh nanti biar ia kasih ke anaknya mbok asih yang lebih kecil darinya biar sahabatnya ini diam.

Saat melakukan pembayaran di kasir tiba-tiba ada yang menyerobot mereka yang antri lebih dulu di depan kasir.

Zamora yang melihat itu akan marah pada wanita itu namun Auryn menahannya.

"Biarkan saja." Ucap Auryn untuk menenangkan Zamora.

"Tapi dia menyerobot begitu saja!" Ucap Zamora dengan keras hingga wanita yang menyerobot mereka berbalik menatap mereka.

"Kalian anak QIHS?" Tanyanya.

Auryn yang mendengar hal langsung menengok ke arah wanita itu. Ia terkejut ternyata yang menyerobot mereka adalah Gisella.

"Lo anak baru yang tadi buat masalah kan? Bener-bener ya lo gak ada attitude sama sekali!"

Zamora yang sudah berada di puncak emosi langsung menyambar Gisella dengan mulut pedasnya.

Gisella yang dimarahi oleh Zamora menaikkan alisnya.

"Maaf ini tempat umum dan lo juga belum sampai di kasir dengan benar jadi gue sah sah aja dong kalau lebih dulu, gue lagi buru-buru. Sorry." Ucapnya sambil membayar barang yang ia beli dari kasir dan pergi berlalu saja.

"Sialan, anak baru itu cari mati?! belum tahu saja siapa gue sebenarnya, oke dia akan jadi sasaran orang yang akan gue bully di sekolah!" Ucap Zamora dengan kesal.

Auryn yang mendengar tadi juga syok, ia tak tahu jika sifat asli Gisella seperti ini. Padahal sesuai dengan naskah ia digambarkan gadis yang sopan dan tak kenal takut tapi masih menghargai orang. Tapi apa tadi?

Sikapnya sangat sembrono dan sombong, apakah semua tokoh di luar adegan memiliki perilaku berbeda?

"Auryn, kenapa lo melamun?"

"Eh tidak, ayo segera bayar. Udah mulai sore." Ucap Auryn dengan spontan dan Zamora mengangguk.

Setelah membayar, Zamora yang tadinya semangat mendadak lemas.

"Lo kenapa Zamora?"

"Laper gue jadi bensin gue habis, beli makan dulu yok." Auryn yang melihat Zamora yang udah mulai lemas hanya mengangguk saja daripada gadis itu pingsan dijalan.

"Makan apa?" Tanya Auryn pada Zamora.

"Ayam frezee."

Auryn mengangguk dan mereka menuju tempat makan yang diinginkan oleh Zamora.

Mereka memesan makanan dan membayarnya lalu menunggu makanan mereka siap.

Saat sudah siap mereka segera mencari meja kosong disana.

"Erzabell besok dah balik." Ucap Zamora di tengah makan mereka.

"Baguslah." Jawab Auryn seadanya karena ia tak tahu harus merespon apa.

"Gue akan ajak dia buat bully tu anak baru yang songong, sumpah ya gue masih gedeg banget sama tu bocah." Ucapnya sambil menggebu-gebu.

Auryn hanya diam saja, walaupun alurnya sedikit berubah karena Zamora yang ikut membully menurutnya tak akan merubah plot terlalu banyak karena memang itu adalah sesuai dengan adegan walaupun ada penambahan peran Zamora disini.

"Lo ikut juga kan?" Tanya Zamora tiba-tiba.

Auryn langsung melihat ke arah Zamora.

"Lo tahu mata-mata bokap gue kan? bisa habis gue nanti." Ucap Auryn mencari alasan.

Zamora yang mendengar itu langsung mengangguk setuju, ia tahu bokapnya Auryn sangat dingin dan menyeramkan. Dia juga pasti akan kicep menghadapinya.

"Lo diem aja deh mending, om Marava serem kalau natap orang apalagi kalau nanti marah." Ucap Zamora dengan bergidik ngeri.

Auryn terkekeh dan menggelengkan kepalanya dengan pelan. Mereka segera menyelesaikan makan mereka dan segera pulang ke rumah.

......................

Markas Stofor

"Bos, lo ngapain liat instagram Auryn?" Ucap Elang dengan keras hingga geng inti Stofor semua menatap Naren dengan penasaran.

"Bacot." Naren langsung mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam sakunya.

"Lo suka Auryn?" Tanya Haizar yang tumben sekali kepo dengan hubungan seseorang.

"Wahhhh, gila sih kalau lo suka Auryn. Dia cewek aneh menurut gue." Ucap Rion dengan heboh.

"Kenapa emang Ri?" Tanya Elang dengan penasaran.

"Dia terkadang bicara sendiri, bahkan gue pernah mergokin dia bicara sendiri di taman. Aneh banget, tapi gue akui dia sangat cantik sih bahkan gengnya semua cantik tapi dia terlihat paling terang aja entah auranya sekarang beda." Ucap Rion.

Elang yang mendengar itu mengangguk setuju.

"Mungkin karena dia kesepian kali, dia kan cuma punya temen dua dan satunya baru balik tadi dan yang satunya entah kapan. Erzabell kapan balik Zar?" Tanya Elang pada Haizar.

"Bukan urusan gue." Haizar menjawab dengan cuek, ia memang sangat menghindari pembahasan mengenai wanita itu bahkan jika bisa ia berharap wanita itu hilang dari bumi.

"Lo terlalu brengsek Zar buat Erzabell. Padahal dia selalu berkorban buat lo." Yang bicara adalah Angkasa, pria yang sejak tadi hanya diam kini angkat bicara.

"Kalo lo suka ambil aja." Ucap Haizar tak peduli.

"Udah jangan bahas cewe mulu, ini gimana nanti malem. Jadi lo balapan sama geng Jaguar?" Tanya Rion pada ketua gengnya.

"Tentu." Ucap Naren.

"Wahh seru nih, apa taruhannya malam nanti?" Tanya Elang dengan semangat.

"Mobil BMW keluaran terbaru, ada cewe juga sih katanya tapi bos kita kan gak suka cewe." Gurau Rion yang membuat mereka terkekeh kecuali Naren.

"Mau mati lo?" Ucap Naren dengan dingin.

Rion yang di tatap tajam oleh sang ketua hanya menunjukkan dua jarinya dengan senyum pepsodentnya

"Bercanda boss, lo kan yang masih perjaka diantara kita. Kapan nih lo lepas keperjakaan lo?"

"Punya gue gak murahan kaya lo." Ucap Naren dengan dingin lalu pergi dari markas tersebut.

Ia memakai helm hitam miliknya dan mengendarai motor sport miliknya yang memiliki suara knalpot yang sangat keras dan menjauh dari gedung tersebut.

......................

Malam ini setelah makan malam selesai, Auryn berniat ingin memakan es krim karena udara panas jakarta membuatnya ingin makan es krim malam ini walaupun ac di mansionnya sudah cukup dingin.

"Bi, es krim di kulkas habis?" Tanya Auryn ada Bi Dira yang masih berada di dapur.

"Iya non, ini akhir bulan bibi belum belanja bulanan." Ucap Bi Dira.

Auryn menutup kembali kulkas tersebut. Ia diam lalu mengingat jika tadi dalam perjalanan pulang ia tak sengaja melihat minimarket yang dekat rumahnya.

"Bi Dira, ada sepeda gak disini?" Tanya Auryn karena ia belum pernah memasuki garansi jadi tidak tahu apakah ada sepeda atau tidak.

"Ada non sepeda listrik, ada di garansi minta aja pak Adit buat keluarin." Ucap Bi Dira yang masih sibuk cuci piring.

Mendengar hal tersebut Auryn mengangguk dan mencari pak Adit. Setelah ia bilang, pak Adit segera mengambilkannya sepeda listrik yang dimaksud.

"Ini non, non Auryn mau kemana malam-malam begini? nggak pak Adit aja yang anterin non?" Tanya pak Adit dengan ramah.

"Ngga pak, cuma di minimarket depan itu kok." Ucap Auryn dengan lembut

Pak Adit yang mendengar itu langsung mengangguk.

Auryn langsung melajukan sepeda listriknya menuju ke minimarket. Jalanan yang ia lewati untungnya bukanlah jalan yang sepi karena memang masih jam 8 malam jadi masih banyak orang yang beraktivitas di luar.

Setelah sampai di minimarket Auryn segera menuju ke tempat es krim berada dan membeli beberapa rasa dan merk kesukaannya.

Setelah itu ia pergi dari sana. Namun pandangannya jatuh pada anak kecil yang berada di taman sambil menangis.

Auryn yang melihat itu ingin menolong anak kecil itu yang sepertinya kesasar atau kehilangan keberadaan orang tuanya namun ada satu hal yang menghentikan langkahnya dan langsung bersembunyi dibalik pohon besar.

"Heh bocah, mana orang tua lo?" Suara serak itu membuat anak laki-laki itu berhenti menangis dan melihat ke arah pria yang menanyai tersebut.

"Huaaaa, ommm Daven kesasar. Tolong Daven buat pulang ommmm." Suara anak kecil itu makin kencang untuk menangis.

Pria yang tadi menanyainya membekap mulut anak kecil itu agar tidak menangis lagi.

"Diem lo. Lo berisik." Ucapnya dengan ketus.

Anak kecil yang masih dibekap tersebut mengangguk patuh sambil mengeluarkan air matanya.

"Mana rumah lo?" Tanya pria itu dengan dingin.

"Ngga tau." Ucap anak kecil itu dengan polos.

Auryn yang melihat itu menahan tawanya namun ia berusaha agar keberadaannya tidak diketahui oleh pria itu.

"Cih, menyusahkan." Ucap pria itu namun sambil menggendong anak kecil itu seperti karung.

Auryn yang melihat pria itu mulai menjauh mulai keluar dari persembunyiannya.

"Sepertinya benar, diluar adegan semua tokoh memiliki sisi lain hidupnya. Tapi sayang pria itu harus mati di ceritanya. Tapi aku tak berniat merubah plotnya karena memang sudah takdirnya." Ucap Auryn dengan lirih.

Ia melajukan kembali sepeda listriknya dan menuju jalan pulang ke mansionnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!