NovelToon NovelToon
The Royals

The Royals

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Roman-Angst Mafia / Dark Romance
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Four

Ketika mimpi tidak sesuai dengan realita!

Kaira, seorang gadis sederhana, tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis ketika dinikahi oleh pria kaya keturunan bangsawan terhormat, Kairo Archipelago Attar. Pria yang selama ini tampak ramah dan penuh pesona justru menunjukkan wajah aslinya setelah mereka menikah.

Bagi Kairo, Kaira bukanlah istri—melainkan pion. Tujuannya hanya satu: membuka kedok para pengkhianat dalam keluarga bangsawan Archipelago Attar, meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Namun, pernikahan itu menyeret Kaira ke dalam pusaran intrik, politik, dan dendam. Ia menerima penghinaan dan perlakuan kasar dari keluarga bangsawan yang membencinya. Di tengah kekacauan itu, hanya satu pertanyaan yang terus menghantui:
Apakah Kairo akhirnya akan membuka mata dan melindungi istrinya?
Atau tetap memilih mengorbankannya demi rencana yang sudah ia bangun?

“Aku menikahi mu untuk menghancurkan mereka… tapi justru aku yang hancur karena mencinta mu.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

The Royals — BAB 25

SESEORANG DI BALIK DINDING ?

Kalindi dengan wajah tegasnya, berjalan menghampiri Kaira. “Kau berani menuduhku sekarang. Ada banyak orang di meja makan, kenapa harus aku yang kau tuduh?”

“Karena hanya Anda yang membuat kericuhan kecil di sana.”

PLAKK! Satu tamparan keras yang didapat Kaira benar-benar penghinaan yang luar biasa. Bahkan ibunya pun tak pernah memukulnya, tapi Kalindi— dia orang yang pertama memukulnya.

“Itu adalah balasan karena kau tidak bisa menjaga mulutmu dan tidak punya kehormatan. Lain kali aku akan pastikan mulutmu terdiam.” Tegas Kalindi yang hanya di dengar oleh Kaira.

Wanita itu masih menoleh ke sisi kanan akibat tamparan tadi, hingga Kalindi berjalan ke arah kamarnya dan membuka pintunya lebar-lebar.

“Aku tidak akan pernah diam sampai aku membenarkan namaku kembali dan menemukan pembunuhan yang sebenarnya di sini. Dan akan keluar dari sini dengan terhormat.” Balas Kaira yang kini menatap Kalindi dengan mata berkaca-kaca menahan tangis dan amarahnya.

Usia mengatakannya, Kaira langsung bergegas pergi dengan wajah marah. Sementara Kalindi tak percaya dengan apa yang gadis itu ucapkan.

“Ap— ” tak bisa berkata-kata selain tersenyum kesal, Kalindi langsung masuk dan menahan emosi. Namun ia senang karena mendapatkan amplop yang dia cari-cari.

Dengan waspada, wanita paruh baya itu segera membuka amplop tersebut dan membaca tulisan tangan Kusuma dengan sangat teliti hingga mimik wajahnya nampak serius menahan marah.

[Jauhi orang-orang kepercayaan Sultan Wijaya, karena merekalah yang akan merusak Archipelago Attar. Bertindaklah saat kau mendapatkan bukti yang kuat. Jangan biarkan musuh mendapat kesempatan untuk berbuat jahat di belakang mu. Kalindi dan Raziq adalah musuh yang sebenarnya]

Kalindi langsung menggertakkan giginya dan meremas kertas putih itu. “Bahkan saat kau sudah tewas pun masih bisa membantu anakmu. Cih, sayang sekali aku harus menyingkirkan surat ini Kusuma.” Gumam Kalindi tersenyum miring dan licik.

Ia berjalan ke arah laci dan membakar surat itu ke lilin dengan aroma mawar, lalu menjatuhkannya ke lantai begitu saja dengan hati yang lega.

Senyuman terukir di bibir merah Kalindi tatkala dia mencium aroma mawar bercampur kertas terbakar. “Hahh.... sudah kubilang, akan aku selesaikan, Raziq!” Gumamnya yang mulai berbaring di atas kasur empuknya.

Sementara Kaira yang berjalan hendak ke kamar, ia urungkan kembali saat tamparan panas di pipinya masih terasa jelas. Dengan wajah bertekad, akhirnya dia memutar arah dan pergi ke kamar Kalindi.

Ya, Kaira berdiri menatap kamar wanita paruh baya itu, menoleh ke kanan dan kiri seolah mencari sesuatu. Hingga ia berjalan ke arah Kalindi datang tadi, menyusuri setiap lorong yang ada.

“Apa kau sudah berdiri lama di sini?” tanya Kaira kepada pelayan di sana.

“Iya, Nyonya.”

“Apa Nyonya Kalindi berjalan dari arah sini? Apa dia masuk ke pintu itu?” tanya Kaira yang mendesak pelayan tadi.

Pelayan itu tertunduk bingung, lalu menggeleng. “Maaf Nyonya— ”

“Jika kau tidak mau mengatakannya, maka aku akan anggap bahwa kau menutupi sesuatu kepada anggota keluarga Archipelago Attar.” Tegas Kaira yang langsung membuat pelayan tadi menggeleng takut.

“Iya Nyonya. Dia keluar dari pintu ini beberapa menit yang lalu.”

Kairo tersenyum kecil. “Terima kasih.”

Dengan segera, ia menoleh dan melihat lekat pintu cokelat yang berada di ujung lorong. Tentu, Kaira langsung saja masuk dan melihat adanya berkas-berkas dan barang-barang antik tak terpakai. “Inj gudang? Kenapa dia kemari?” tanya nya heran dan terus menelusuri ruangan yang tak begitu besar itu.

Tangan Kaira terus memegangi rak-rak besi di sana, sampai dia menemukan sebuah gorden hitam yang sangat besar berbentuk persegi panjang dari atas ke bawah.

Kaira berkerut alis, dia menyibak gorden tersebut dan melihat adanya lukisan dari leluhur Archipelago Attar. Untuk pertama kalinya dia melihat secara langsung barang-barang berharga milik bangsawan.

-‘Tidak ada yang mencurigakan.’ Batin Kaira yang mulai berkerut alis saat dia lebih teliti menatap ke lukisan itu.

Dengan cerdiknya, Kaira iseng menggeser lukisan besar tadi dan terlihat sebuah garis hitam. Tanpa pikir panjang, ia segera menurunkan lukisan besar tadi secara perlahan dan mendorong dinding tersebut hingga benar-benar tergeser.

Napas Kaira naik turun melihat ruangan tersembunyi di sana. “Jangan takut, masuk dan lihat apa yang ada di dalamnya.” Gumam Kaira yang tak lupa mengunci pintu gudang dari dalam sebelum akhirnya dia masuk ke ruangan bawah tanah tadi.

Langkah demi langkah, Kaira menyusuri tempat itu, dan melihat adanya penjara yang bersih. Ya! penjara tempat orang-orang dalam yang berkhianat, tidak ada siapapun di sana dan ada satu penjaga pria yang berdiri di pintu utama.

Lalu yang Kaira lewati bukanlah pintu utama, melainkan pintu lain yang tidak diketahui oleh siapapun selain Kalindi.

“Sekarang biarkan aku beraksi, Bibi Kalindi.” Gumamnya penuh tekad dan berjalan mengendap-endap mencari sesuatu yang mencurigakan. Bertanya-tanya kenapa Kalindi harus datang kemari jika tidak ada siapapun di sana selain penjaga.

Dug!

Kaira langsung menoleh sata mendengar suara benturan di dinding. Arah yang berlawanan dari para penjaga tadi.

Dug!

Suara itu terus bergema dan hanya dapat di dengar oleh Kaira yang memang jaraknya lebih dekat dari suara tersebut. Oh tentu saja Kaira berjalan perlahan mengikuti suara tadi yang membawanya di ujung lorong yang hanya terdapat tembok buntu?

Dug! Dug! Dug!

“Apa ada orang?” gumam Kaira bertanya-tanya dengan jantung berdegup.

Ia mencoba menempelkan telinganya ke dinding dingin berwarna abu-abu. Dug! Hingga suara tadi kembali terdengar lebih jelas. Tentu saja Kaira langsung yakin bahwa ada sesuatu di balik dinding itu.

Dug! Dug! Dug! “KAU BISA MENDENGAR KU?? APA ADA ORANG DI SANA??” teriak Kaira yang juga ikut menggedor dinding tadi dan tak segan bersuara tinggi.

“Apa yang Anda lakukan di sini?” tegas penjaga yang akhirnya memergokinya.

Kaira nampak terkejut, namun dia lebih penasaran dengan suara di balik dinding itu.

“Ada suara. Sepertinya ada seseorang di balik dinding ini. Aku bisa mendengarnya, tolong kau bobol dan biarkan aku— ”

“Nyonya, tidak ada siapapun di sini selama saya berjaga. Sebaiknya Anda menjauh dari sini.”

“Ti-tidak. Aku yakin, ada suara. Aku bisa mendengarnya dengan jelas, cobalah untuk mendengarnya.” Ucap Kaira yang benar-benar menggebu hingga napasnya memburu saat ia mencoba menjelaskannya.

Pria berjas hitam rapi tadi meraih lengan Kaira dan menyuruhnya untuk pergi.

“Tidak, aku benar-benar— ”

Dug!

Keduanya langsung terdiam, bahkan penjaga tadi juga terdiam karena mendengarnya sendiri.

“Dengar! Aku benar bukan. A-ada sesuatu di balik dinding ini.” Ucap Kaira yang membuat pria itu berkerut alis memperhatikan dinding tadi dan mencoba menempelkan telinganya hingga mendengar nya jelas suara yang didengar oleh Kaira.

“Sedang apa kalian di sini?”

Baik Kaira maupun penjaga tadi sama-sama tersentak kaget saat melihat kehadiran Kalindi di sana dengan masih mengenakan kebaya.

1
YuWie
sial wae ya si protagonis
YuWie
senin baru vote ya kak
YuWie
sjka heran sama org yg melindungi tapi ditampilkan dg menyakiti..spt kairo
YuWie
lha.apa jawaban kaira ketika ditanya wartawan..ini live lho critanya
YuWie
sing pas krungu rahasia besar iok ya caesar bukan kairo atupjn kaira ya..makanya protagonisnya masih lemah2
YuWie
mulai hawa2 jengkel ini yg baca ya
YuWie
lemah nih pasti si kair
YuWie
kusuma kie memang bawaan sakit ataudi racun itu?
Four.: mungkin aja keduanya
total 1 replies
YuWie
kusuma sdh ringkih..malah gak ada yg melindungi..dimn kau kairo, cerdas dikit lah
Four.: Kairo masih di rumahku 😌
total 1 replies
YuWie
iya banyak rahasianya
Four.: ho, oh. kalau GK ada rahasianya, bukan intrik bangsawan dongg
total 1 replies
vnablu
Kairo sok" an ngak peduli padahal dia kasian ngeliat pipi Kaira ada bekas tamparan
Four.: tau tuhh, malu² 🐈
total 1 replies
Tiara Bella
gpp kali kaira tidur sm suami ini....mw peluk jg boleh ko....
Tiara Bella: gpp bikin anak sekalian /Facepalm/
total 2 replies
YuWie
apakah caesar anak Raziq dan kaliandi
Four.: mungkin aja, yang penting bukan anakku kok
total 1 replies
YuWie
kok tiba2 mati aja tuh sultan... kupikir dg garang mau ngasih tau istri pertama kenapa anaknya tdk jadi sang pewaris..ehhh malah tiba2 kena jantung.
Trus u Kaira jg dibiat menye2 lah karakternya. Calon istri sultan harus badas dan cerdik bukan malah senyum2 sendiri blm2 bayangin anak sultan
Four.: kalau langsung dikasih tahu, auto tamat ceritanya kan 😌
total 1 replies
YuWie
kaira katanya wartawan tapi pengetahuannya zonk. sama wajah bangsawan aja lupa2 ingatan.. mana terbata2 dan gumunan lagi... wahhh krg badas sepertinya untuk protagonis women nya.
Four.: kan masih pertama atuhh, kalau diposisi Kaira pastinya kita juga akan terkejut dengan sikap² mereka kann. pembalasan ada di akhir
total 1 replies
mery harwati
Jadi teringat film Jodda Akbar, kehidupan istana banyak intrik banyak persaingan banyak manipulasi banyak pembunuhan sekaligus banyak yang dikambing hitamkan demi tercapai tujuan diri sendiri dengan menghalakan segala cara
Four.: yapp, benar sekali
total 1 replies
Tiara Bella
sri kali itu pelayan Kusuma yg disuruh nganterin surat ke Kairo tp gk sampe²
Four.: ho,oh
total 1 replies
Makaristi
kairo blum sampai di situ mlh kaira udh menjelajah sampai di situ bawah tanah..
apakah kalindi memenjarakan seseorang..
jd musuh yg sebenarnya kalindi & raziq anggota keraja,an sendirikah???
kaira mencari tahu krn merasa di sudutkan oleh kelg suaminya & bahkan suami nya jg menyuruh nya mencari dalang kematian ibu nya ..
Four.: yakinnn Kairo GK tahu nihhh, awas meleset lohh ya
total 1 replies
Nita Nita
ah gregetan
Four.: santai saja /Chuckle//Proud/
total 1 replies
Makaristi
wasiat apa yg ada di amplop merah itu hingga jd rebutan..
kaira itu sebenarnya tegas & pemberani..
cuman dia kesal karena merasa kairo memanfa,atkan nya 🙂🤣😂😍🫢🤭
Four.: iya, bukan Kaira. kalau wanita lain pun juga akan sama kannn
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!