NovelToon NovelToon
Game Of The Earth, When Others Become Players I Become God

Game Of The Earth, When Others Become Players I Become God

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Identitas Tersembunyi / Permainan Kematian
Popularitas:537
Nilai: 5
Nama Author: Rafli Ananda

Reza yang mana terlahir dengan kehidupan yang membosankan hanya tertarik dengan sebuah game simulasi tentang Dewa, di dalam game tersebut dia menjadi sosok Dewa yang mengendalikan jutaan umat dan di sana dia berhasil menaklukan sebuah dunia dan menjadi Dewa tingkat Superior. Yang tidak Reza ketahui ialah kalau game yang dia mainkan saat ini muncul di Bumi, dan orang-orang yang ada mulai menjadi player yang mana harus bertahan hidup dari setiap permainan yang muncul untuk menghibur para Dewa/i. Di situasi yang penuh akan keputusasaan tersebut Reza menemukan dirinya menjadi salah satu Dewa yang memainkan permaianan tersebut, dengan tujuan untuk bersenang-senang dan menjadikan Bumi miliknya, Reza memulai rencananya untuk menjadi Dewa terkuat di bumi dan memenangkan setiap permainan yang ada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rafli Ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 06 Kekuatan pemegang Skill bagian 2

Di hari yang sama saat kelompok Andi di serang, di sebuah kota yang berjarak 5 Km dari markas Andi berada, “Crrast… Krasst… Tratatatssk…” di sana terlihat sekelompok orang yang terdiri dari 5 orang pria, 3 orang wanita, dan 10 anak-anak. Mereka terlihat sedang di kepung oleh kumpulan Undead yang mencium bau dari mahluk hidup, dan pada saat itu beberapa orang pria yang ada di kelompok tersebut berusaha keras untuk melindung para anak-anak dan wanita.

Akan tetapi karena jumlah dari para Undead yang mana sangat banyak, “Crrast… Krrastk…” 2 dari 5 orang pria yang bertarung melawan para Undead tersebut tewas dan “Krausst… Crrast…” menjadi makanan mereka. Melihat hal itu para wanita dan anak-anak menjadi ketakutan, dan rasa takut mereka membuat para Undead menjadi lebih ganas dan buas.

Namun di saat mereka sedang putus asa, “Groaaar…” suara mahluk buas muncul dari atas gedung-gedung, dan saat para Undead melihat ke atas mereka, “Grrr….” mereka melihat sesosok harimau putih yang mana sedang di tunggangi oleh perempuan cantik berambut hitam. Perempuan itu membawa senjata mesin ringan di tangannya dan “Tratatatask…” mulai menyerang para Undead tersebut.

“Bushkk… Wushk…” dengan cepat harimau putih yang dia naiki langsung turun dari gedung-gedung tersebut, dia dengan cepat turun ketanah “Dusshkk…” dan saat harimau itu turun ke bawah, dengan kuatnya harimau itu meraung.

“Groaaarr… Roaaar…”

Raungan dari harimau putih tersebut membuat para Undead dan juga orang-orang yang ada disana menjadi tidak dapat bergerak, mereka semua membeku akan ketakutan dari sang harimau putih. Dengan wajah senang wanita itu berkata.

“Bagus White, sekarang giliran kalian untuk mati”

“Tratatatassk… Tratataatassk…. Tratatatask…” setiap tembakan dari wanita itu tepat mengenai kepala para Undead tersebut, dan dalam waktu singkat dia berhasil mengalahkan ratusan Undead seorang diri. Setelah itu “Crrast… Groaar…” Harimau putih tunggangannya membantai para Undead yang tersisa, dan dengan santai “Crrast… Kraust…” Harimau putih bernama White itu melahap daging para Undead tersebut.

Wanita itu kemudian mendatangi kelompok tersebut dan bertanya pada mereka.

“Kalian tidak apa-apa, kenapa bisa kalian di kepung oleh para Undead seperti ini…?”

Lalu salah satu dari para pria itu menjawab pertanyaan wanita itu.

“Maafkan aku ketua, kami menemukan anak-anak ini di tempat penyimpanan makanan… mereka terlihat kelaparan dan ketakutan, karena itulah kami membawa mereka bersama kami… akan tetapi kami tidak tahu kalau ada Undead aneh yang melihat kami”

“Undead itu hanya memiliki satu mata dan mulut yang sangat lebar, dan saat dia melihat kami dia tidak menyerang dan malah berteriak dengan sangat kencang… karena teriakannya itu para Undead yang lainnya mulai mendatangi kami”

“Aku kehilangan dua rekan kita, mohon maafkan aku ketua…”

Lalu dengan tatapan yang dingin wanita itu berkata.

“Jangan terlalu dipikirkan, sekarang ini kau pimpin mereka kembali kemarkas… dan bakar mayat mereka berdua, aku tidak mau mereka menjadi Undead”

Setelah mengatakan itu “Bushkk…” wanita itu pergi bersama White dan melompati gedung-gedung sekitarnya, dia memeriksa setiap jalan yang ada untuk bisa memburu para Undead yang ada sambil menyelamatkan orang-orang. Lalu saat dirinya sedang melihat sekitarnya dari atas sebuah gedung “Pinggs…” sebuah pesan notifikasi muncul di hadapan dirinya.

“Jangan paksakan dirimu, ingatlah kalau nyawamu lebih penting dari pada nyawa orang lain”

Wanita itu bernama Chintia, dia berusia 17 tahun dan merupakan seorang siswi sekolahan, dia kehilangan kedua orang tua dan teman-temannya saat Game pertama di mulai, akan tetapi dia tetap bisa bertahan karena keberuntungan yang dia miliki. Keberuntungan itu membimbing dirinya akan berkat dari seorang Dewi bernama Dewi keadilan dan hukuman.

Dengan skill pemberian dari Dewi keadilan dan hukuman, Chintia berhasil menjinakkan salah satu hewan yang telah berevolusi menjadi monster, dan sekarang ini dia menjadi salah satu avatar yang paling banyak di tonton oleh para Dewa/i lainnya selain Dewi yang membuat kontrak dengan dirinya.

Dan salah satu Dewa yang melihat Chintia adalah Reza, dengan senyuman di wajahnya dia tertarik pada Chintia yang dapat menembak para Undead dengan senapan mesin ringan miliknya.

“Dia memiliki bakat, tampaknya dia berasal dari keluarga yang kaya… karena hanya itu satu-satunya cara bagi orang biasa untuk bisa memegang senjata api, mungkin karena hal itu juga dia memiliki aura kepemimpinan yang khas”

“Dewi Keadilan dan juga Hukuman, aku belum pernah bertemu dengan dirinya… kalau tidak salah dia termasuk sebagai Dewi tingkat tinggi, mungkin aku bisa mencoba sedikit berhubungan dirinya” pikir Reza yang terlihat sedang memikirkan sebuah rencana.

Lalu pada hari ke 6 saat game pertama sedang berlangsung, “Traask…” para orang-orang yang berhasil selamat pada saat itu di kejutkan dengan pemandangan yang tidak biasa, “Taak… Taak… Taak…” mereka melihat jutaan Undead sedang berbaris dan berjalan menuju kearah satu tempat. Di arah para Undead itu berjalan “Srrahk…” sebuah gerbang portal raksasa setinggi 25 meter muncul, portal itu berwarna ungu dan mengeluarkan aura kematian yang sangat kuat.

Di dalam portal tersebut “Burn… Burn… Burn…” para Undead yang masuk mulai di bakar habis, dan energi mereka di ekstrak lalu di saring sehingga menjadi sebuah gumpalan energi yang sangat murni. “Wushkk… Wushkk…” dan yang memegang bola energi sebesar kepalan tangan tersebut adalah mahluk bola bulu kecil dari biro, dia terbang memutari bola energi itu sambil melihat disekitarnya.

“Tranggs…” lalu pada saat itu 3 sosok Dewa/i datang ketempat tersebut, dan di sana dengan senang mahluk bola bulu perwakilan Biro tersebut berkata.

“Selamat datang… Selamat datang, wahai ke 3 Dewa/i kuat yang memiliki kekuatan kematian, aku perwakilan dari Biro ingin menawarkan sebuah tawaran yang menarik untuk kalian”

“Apakah kalian tertarik bergabung kedalam game bonus yang akan kami adakan”

Diantara ke 3 Dewa/i tersebut, selain Reza terdapat Dewa neraka para raksasa dan Dewi api dingin, mereka bertiga sama-sama memiliki kekuatan kematian dan juga memiliki peringkat Superior, karena hal itulah Biro bersikap sangat sopan di hadapan mereka. Dan dengan menggunakan babak bonus kali ini, Biro berharap dapat menyenangkan ke 3 Dewa/i tersebut.

Merasa tertarik dengan penawaran dari Biro, Reza kemudian berkata.

“Katakan padaku mahluk kecil, apa kau ingin menciptakan permainan di mana sama sekali tidak ada yang mati”

Kata-kata dari Reza sebagai Dewa jubah ungu membuat ke 2 Dewa/i yang lainnya terkejut dan mulai menyadari permintaan dari Biro, lalu dengan santainya mahluk bola bulu dari Biro itu berkata.

“Hehehe… benar sekali tuan Dewa jubah ungu, kali ini babak bonus akan menjadi game Battle Royal di mana para kontestan yang berhasil selamat di game pertama dapat memilih untuk ikut ambil bagian dalam permainan atau tidak”

“Sebagai jaminan nyawa mereka akan tetap aman walaupun mereka tersingkir dalam game bonus kali ini, dan yang menjadi pemenang akan mendapatkan energi murni ini yang dapat memberikan kemudaan dan memperkuat tubuh seorang manusia biasa”

“Tapi Biro tidak memiliki kuasa sebanyak itu untuk membangkitkan kontestan yang akan gugur, karena hal itu kami Biro meminta tolong aga para Dewa/i dapat berpartisipasi dalam game kali ini… sebagai gantinya kalian bisa memberikan aturan tambahan dalam game kali ini”

Pada saat itu mahluk bola bulu dari Biro tersebut sama sekali tidak dapat melihat wajah ataupun raut muka yang di tunjukkan oleh ke 3 Dewa/i tersebut, akan tetapi dari aura yang di berikan 3 Dewa/i itu mahluk bola bolu itu tahu kalau ke 3 nya tertarik dengan tawaran yang dia berikan.

.

.

.

Bersambung…..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!