NovelToon NovelToon
Daniel & Hana

Daniel & Hana

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Percintaan Konglomerat
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Arashka

Welcome to the sequel of You're Mine Brianna

Perjalanan seorang Hana Elodie Brown menghindari Ayahnya yang otoriter terhadap dirinya. Berbagai cara ia lakukan agar hidupnya bisa terbebas dari aturan yang menurutnya tak sesuai dengannya. Sampai pada suatu ketika, Hana dipertemukan oleh takdir dengan seorang pria yang tak pernah ia inginkan semasa hidupnya, Daniel Leonardo Smirnov. Seorang mafia yang dunianya penuh dengan kegelapan melebihi tempat tergelap di dunia. Mampukah Hana menjadi penerang bagi Daniel dan akankah Daniel mampu memberikan kehidupan yang diinginkan oleh Hana? Simak terus kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arashka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Bekerja Sebagai Pelayan

"Selamat pagi, Hana. Perkenalkan aku Semyon, kita sudah beberapa kali bertemu di sini tapi rasanya kau belum mengenalku." Ujar Semyon. 

"Ah- ya Semyon, aku Hana." jawab Hana dengan canggung. 

Memang benar Hana sempat bertemu beberapa kali dengan Semyon. Hanya saja Hana tidak terlalu memperhatikannya karena ia terlalu fokus dengan dirinya sendiri. 

"Ini seragam yang bisa kau gunakan selama bekerja di mansion ini." Semyon menyerahkan sebuah seragam khusus pelayan kepada Hana. 

"Haaahh.. aku bahkan hampir melupakan bahwa aku sekarang sebagai pelayan di sini." sahut Hana sembari menerima seragam tersebut. "Thank you."

Semyon tersenyum dengan lembut. Wajah pria itu begitu teduh dengan keriput yang sudah menghiasi wajah tampannya. Hidung mancung khas orang Rusia, rambut putih serta tubuh yang masih terlihat tegap di usia senjanya tak lantas memudarkan ketampanannya. 

"Hana, apa kau menyukai bunga?" tanya Semyon.

"Ya, aku menyukainya."

"Tuan Daniel meminta kau untuk merawat tanaman yang berada di samping kanan mansion ini." 

"Apa tugasku hanya itu saja, Semyon?" tanya Hana.

"Untuk sementara, ya." jawab Semyon.

"Mmm apa kau tahu kemana Daniel pergi? Sejak tadi aku tidak melihatnya." 

"Tuan sedang pergi sejak tadi malam. Mungkin sekarang sedang dalam perjalanan pulang." 

"Baiklah, aku akan mengganti pakaianku dulu." 

Hana berbalik dan kembali masuk ke dalam kamarnya. Dengan cepat ia mengganti pakaiannya dan segera menuju tempat yang ditunjukkan oleh Semyon. 

"Apa yang harus ku kerjakan? Semua sudah berada di tempatnya, bunganya pun tumbuh dengan sangat cantik." Gumam Hana saat ia melihat beberapa tanaman dengan bunga yang bermekaran dengan sangat indah.

Akhirnya Hana memilih untuk duduk dan bersantai saja di dalam taman. Beralaskan rumput hijau, ditemani semilir angin serta beratapkan langit biru. Hana termenung, ia sangat merindukan Liam. Ia tak bisa menghubungi anaknya karena Daniel merusak ponsel miliknya. 

"Liam, Mom miss you so much." Hana menangis dan memeluk kedua kakinya yang ditekuk dan menaruh kepalanya di atas lutut. 

"Ehem.." 

Sebuah deheman membuat Hana tercekat. Hana menoleh dan melihat Daniel sudah berdiri di belakangnya. Kening Daniel berkerut, ia menyadari ada sebuah kristal bening di pipi Hana. Hana pun bangkit dari duduknya serta mengusap air matanya. 

Daniel memperhatikan Hana yang sudah memakai seragam pelayannya. Rok yang hanya menutupi sebagian pahanya cukup membuat Daniel menegang. 

"Apa yang kau tangisi?" tanya Daniel.

"Diriku yang sangat malang ini." jawab Hana sambil memundurkan kakinya satu langkah saat Daniel mendekatkan tubuh serta wajahnya ke arah telinga Hana. 

"Kau takut padaku?" bisik Daniel. 

Hana terdiam, jantungnya langsung berpacu dengan sangat cepat. Tidak, bukan karena takut. Tapi karena ia merasakan hembusan nafas Daniel di telinganya. Hal itu membuat seluruh bulu di tubuhnya merinding. 

"A-aku akan masuk untuk mencari sesuatu yang bisa ku kerjakan." tutur Hana sembari melangkah ke depan. 

Daniel menahan tangan Hana dan membuat wanita itu terkejut. "Siapkan pakaian untukku, Hana. Aku harus menghadiri meeting dua jam lagi." 

"Ba-baik, akan aku siapkan Tuan." sahut Hana dengan cepat meski terbata dan menyentakkan tangannya agar terlepas dari cengkraman Daniel yang cukup kuat. 

Daniel terkekeh pelan melihat reaksi Hana terhadap dirinya. Wanita itu tidak seperti Hana yang ia kenal dulu ketika pertama kali bertemu. Hana yang selalu banyak bicara, yang selalu memarahinya jika Daniel sedang menghisap rokoknya. Kali ini wanita itu terlihat begitu waspada dan menyimpan ketakutan terhadap dirinya. 

"Ssshhh.. Mengapa pakaian itu terlihat lebih pendek jika dipakai olehnya?" Gumam Daniel pada dirinya sendiri sambil memperhatikan Hana yang berjalan menjauh memasuki mansion. 

Dari arah yang sama, muncul Nikolai yang berpapasan dengan Hana. Nikolai bahkan sampai memutar kepalanya berkali-kali saat melihat Hana. Pasalnya wanita itu terlihat sangat berbeda dengan kemarin. 

"Itu karena dia memiliki postur tubuh yang tinggi, Dude." ucap Nikolai tiba-tiba.

Daniel mengerutkan dahinya seakan tak paham dengan apa yang dibicarakan oleh Nikolai.

"Aku tahu isi pikiranmu, Daniel." ujar Nikolai terkekeh. 

"Fuck.." sahut Daniel. 

"Ini materi yang akan kita bahas nanti." Nikolai menyerahkan beberapa berkas kepada Daniel. 

"Hmm.." jawab Daniel singkat. 

*** 

Hana menarik handle pintu kamar Daniel kemudian ia masuk ke dalam. Hana cukup kebingungan karena ia tidak menemukan lemari pakaian di sana. Ia hanya melihat ada dua buah pintu. Ia kemudian membuka salah satunya dan benar saja, ternyata itu adalah sebuah walk in closet dengan berbagai macam koleksi pakaian mahal dan jam tangan dari semua brand terkenal. 

Hana terpukau ketika melihat semuanya. Desain walk in closet yang sangat megah dan besar menurutnya. Cukup lama ia memperhatikan semuanya. Ada satu yang membuat ia mengerutkan dahinya, ia melihat ada beberapa pakaian wanita yang terpajang. 

"Sepertinya ia menyiapkan pakaian ini untuk wanita yang selau menghangatkan ranjangnya setiap malam." gumam Hana menerka-nerka. 

Ia pun mulai memilih pakaian untuk di kenakan oleh Daniel lengkap beserta dasi juga jam tangannya. Hana pun menaruhnya di atas ranjang king size milik Daniel. Setelah selesai ia bergegas keluar. 

"Huftt, cukup membosankan sebagai pelayan di sini. Aku tidak sibuk bekerja seperti yang lainnya." ujar Hana sambil berjalan-jalan di sekitar mansion. 

Hana berjalan mengitari bangunan mansion di lantai dua. Ia membuka satu per satu pintu namun terkunci. Namun ketika ia sampai di bagian ujung, satu pintu itu tidak terkunci. Hana pun membukanya dan ia terkejut karena di dalamnya terdapat rak-rak buku yang menjulang tinggi lengkap dengan segala jenis buku untuk di baca.

"Waahh ini seperti perpustakaan nasional saja." ungkap Hana takjub. 

Hana mengambil sebuah buku pengetahuan. Ia mulai membuka dan membacanya dengan posisi berdiri. Cukup lama ia berdiri di sana hingga ia tidak mengetahui bahwa Daniel sudah berdiri di belakangnya. 

"Apa yang kau laku..." 

Ucapan Hana menggantung begitu saja saat ia membalikkan tubuhnya dan melihat Daniel yang kini berdiri sembari memegang buku yang tadi ia baca. 

"Ku kira kau akan membaca novel romantis." ujar Daniel. 

"Aku menyukainya." 

"Sayangnya tak ada novel romantis di sini." jawab Daniel berbohong. 

"Ck.. Kembalikan padaku Daniel. Aku sedang membacanya." 

Daniel mengangkat buku itu ke atas dan membuat Hana tak bisa menjangkaunya. Padahal tubuh Hana sangat tinggi untuk ukuran seorang wanita. Tapi jika dibandingkan dengan Daniel, tentu ia kalah jauh. 

"Daniel berikan itu! Jangan menggangguku!" Pekik Hana yang masih berusaha mengambil buku tersebut. 

Hana meloncat, dan menumpu tangannya di bahu Daniel guna untuk mendapatkan kembali buku itu. Tapi sayang, tubuh Daniel malah roboh ke belakang diikuti dengan Hana yang ikut terjatuh dan mendarat di atas tubuh Daniel. Bukan tanpa sengaja, sebenarnya Daniel tidak selemah itu hanya untuk menahan beban tubuh Hana. Ia hanya ingin sedikit menjahili Hana agar tidak terlalu waspada dan takut padanya.

Daniel terkejut, ia merasakan dua gundukan yang menempel di dadanya. Bahkan bibir mereka hampir saja saling menempel. Detak jantung Hana terdengar begitu nyaring karena di dalam ruangan tersebut sangat hening. Hingga akhirnya sebuah suara menyadarkan keduanya.

"Apa aku mengganggu kalian?" 

TBC

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!