Queen Angella

Mobil mercedes-benz merah sudah menanti saat mereka keluar dari kasino, Angella masih menikmati permainan. Membiarkan tangan kekar Lianzo memeluknya posesif dan menggiring nya masuk ke dalam mobil.

1 jam perjalan terlewati dengan tenang, Lianzo seperti nya memang tak banyak bicara.

Hanya tangan nya yang masih begitu posesif di pinggang Angella sedang sebelah nya sesekali meraih tangan Angella dan mengecup nya lembut.

Ocean hotels , Angella seperti mengingat sesuatu saat mobil mewah itu berhenti di sebuah hotel mewah di tengah kota Roma. Angella masih berfikir saat di lihat nya pintu mobil sudah terbuka dengan tangan Lianzo yang siap menyambut nya.

''Kau nampak takut Angella," bisik nya saat Angella sudah kembali berada di pelukan nya.

Angella tersenyum tipis, '' Tidak, aku hanya takjub dengan keindahan bangunan di kota ini, jawab Angella asal .

''Aku bisa membawa mu keliling dunia, melihat keindahan semua bangunan yang ada di dunia ini kalau kau mau, Angella," ucap Lianzo sembari membawa Angella masuk kedalam hotel.

''Benar kah ?" tanya Angella polos.

''Ya. "kapan pun kau mau aku bisa membawa mu."jawab Lianzo.

Kamar tipe suite room,  dengan bar kecil di sudut ruangan lengkap dengan berbagai jenis wiski dan minuman segar nan memabukan lain nya, dan balkon yang menawarkan keindahan kota Roma menyambut Angella.

Dia masih takjub dengan pemandangan di depan nya, saat tangan Lianzo kembali melingkar di pinggang nya.

''Apa yang kau lihat?, bisik Lianzo. Ah, suara sexy dan nafas hangat itu selalu berhasil

memporak porandakan ketenangan Angella. '' Apa kau tegang?" bisik nya lagi.

Angella menggeleng kecil, '' Aku sedang menikmati keindahan lampu kota," jawab nya sedikit mendesah karna bibir nakal Lianzo sudah bermain di telinga kirinya.

''Di hadapan ku ada pemandangan yang jauh lebih indah," ucap Lianzo seraya membalik tubuh Angella untuk menghadap nya, sejurus kemudian Ia melumat bibir Angella dengan lembut.

Membuat Angella mendongak penuh karena perbedaan tinggi yang jauh.

Angella yang mungil dengan tinggi kurang dari 165cm harus berhadapan dengan Lianzo yang kalau di perkirakan tinggi nya mencapai 197cm.

Angella dengan terpaksa menggigit bibir laki-laki itu saat di rasa tengkuk nya begitu pegal, dan nafas nya yang hampir habis. Membuat Lianzo mengaduh kecil. "ah"

''Maaf, leher ku sakit harus mendongak begitu lama," cicit Angella.

Lianzo tertawa kecil melihat ekpresi Angella yang menurut nya begitu polos, di usap nya saliva yang tersisa di bibir mungil gadis itu, sejurus kemudian tubuh Angella sudah berada di gendongan nya .

Angella melingkarkan tangan nya di leher Lianzo membiarkan manik

mereka beradu menikmati gejolak nafsu yang semakin menggebu.

Alih-alih berpindah ke ranjang, Lianzo malah mendudukkan diri nya di sofa, membiarkan Angella tetap berada di pangkuan nya .

Lianzo kembali melumat bibir mungil Angella, kali ini lebih kasar dan menuntut.

Angella masih diam, membiarkan Lianzo mengobrak-abrik rongga mulut nya, lidah nya di buat pasrah seolah mempersilahkan Lianzo mengikat nya.

''Kau penurut sekali Angella," bisik nya di sela-sela ciuman mereka.

Angella tersenyum smirk '' kau suka yang penurut atau yang liar?, goda nya sejurus kemudian dia berganti melumat bibir tebal Lianzo, membiarkan lidah nya menari menggoda lidah Lianzo yang coba mengikatnya.

''Kau pintar sekali Angella, aku tidak sabar ingin memakan mu." Ucap Lianzo sembari membawa bibir nya turun mengecup ii leher mulus Angella, tanpa menyesap hanya sesekali menjilat.

Desahan kecil lolos dari bibir Angella, dia ingin lebih. Sentuhan lembut Lianzo benar-benar membuainya.

"Aahh___, "Lian bisa kah kau menolong ku?" lirih nya. Sembari membuka sedikit resleting gaun nya,menampakan dada yang meski kecil namun padat.

''Gatal sekali di sini, bisa kah kau______,,,

Belum selesai ucapan Angella, Lianzo sudah meraup 2 kembar itu. Mengeluarkan dengan kasar.

Lidah nya bermain dengan hebat, menyesap kuat bak bayi lapar, sedang tangan satu nya memilin kasar dengan sesekali meremas gemas secara bergantian.

Angella menggelinjang bersamaan dengan sesuatu yang di duduki nya semakin mengganjal.

''Ahh, euhm, lebih kuat Lian," seolah perintah Lianzo semakin rakus menikmati kembar Angella,

membuat si empunya mengerang kecil saat Lianzo dengan sengaja mengigit  naple merah muda.

Rasa sakit bercampur nikmat menyeruak ke seluruh tubuh Angella,

hati nya terus-terusan berteriak 'Cukup Angella.  Tapi logika nya seolah tak terima, Ia masih ingin menikmati permainan. 

Lianzo nampak sedikit terengah, mungkin dia kekenyangan. '' Kenapa kau kekenyangan?,

lirih Angella. Suara nya yang basah benar-benar menaikan libido Lianzo.

''Membiarkan nya di mulut ku semalaman pun tidak akan membuat ku kenyang Angella,"

sahut Lianzo masih terengah, sejurus kemudian kembali menyiksa dada Angella.

Angella menarik wajah Lianzo, kembali melumat bibir sexy pria itu. bokong nya dengan

sengaja Ia gerakkan dengan liar, membuat sesuatu yang semakin mengeras di bawah sana berkedut hebat. Pikiran nya masih merancu, antara menurut ii nafsu nya atau memainkan peran nya. Angella melepaskan pautan itu dengan paksa, mengecup singkat kemudian beranjak turun dari pangkuan  Lianzo.

''Kau mau kemana?, bisik Lianzo di tengah nafas nya yang tersengal.

''Aku ingin ke kamar mandi sebentar,'' lirih Angella.

''Aku masih belum kenyang Angella!" rajuk Lianzo seraya menarik tangan Angella.

''Kau bisa menyimpan nya di mulut mu semalaman sayang," bisik Angella sensual, kemudian

berlari kecil ke kamar mandi dengan rambut dan baju yang berantakan.

Angella bukan gadis suci, Ia pun sering melakukan nya. tapi kali ini dia harus menahan nya, meski hati nya bergejolak ingin merasakan lebih sentuhan Lianzo.

Kembali dia coba menahan.

Ini kali pertama nya bertemu dengan Lianzo, dan jika insting nya tepat Lianzo bukan

petarung biasa di dunia bawah. Dia harus menguasai laki-laki itu, cara termudah yaa dengan sex. Tapi tidak untuk sekarang, Angella harus membuat laki-laki itu sedikit penasaran.

''Lian!!,, aku ada masalah."  Teriak Angella, yang seketika membuat Lianzo berlari menghampiri.

''Ada apa?" wajah panik Lianzo muncul di ambang pintu.

''Aku datang bulan," cicit Angella. Sembari memperlihat kan celana dalam  nya yang tergores darah, padahal itu bukan darah datang bulan. Itu hanya akal-akalan Angella dalam misi nya menahan. meski sejujur nya otak nya nyaris meledak mengharap kenikmatan.

''Lalu?, harus bagimana?, kikuk Lianzo. Entah kikuk atau mengutuk ekspresi Lianzo sulit tergambarkan .

''Bisa kah kau mengambil bungkusan kecil yang ada di tas ku, itu berisi celana dalam dan pembalut ku, cicit Angella. Yang tak di jawab Lianzo namun langsung berlari menuju tas yang di maksut Angella.

Fokus laki-laki itu terbagi 2, antara bungkusan yang di maksut Angella dan kotak bening berisi beberapa lintingan. Dia pun tersenyum smirk, sesuai dengan tebakan nya juga, Angella adalah pemain handal. Dan , Binal.

''Apa kau kecewa?, tanya Angella sekembali nya ke sofa tempat Lianzo terduduk.

Lianzo menyambut Angella untuk berada di pelukan nya, " tidak." Jawab Lianzo seraya mengecup lembut pelipis Angella.

''Jika tau akan di berikan pada mu, aku minum pil anti menstruasi tadi." ucap Angella sembari memanyunkan bibir mungil nya.

Lianzo yang gemas, menangkup pipi yang sedikit mengembung itu kemudian mengecup bibir nya singkat. '' Tidak apa Angella kita bisa melakukan nya nanti, saat aku kembali kesini."

Sahut Lianzo yang semakin mengeratkan pelukan, menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Angella, seraya menyesap nya kuat.

''Memang nya kapan kau kembali ke negara mu?, tanya Angella sembari mengambil

lintingan di tas nya.

''Besok." jawab Lianzo , masih menenggelamkan wajah nya di ceruk leher Angella menghirup dalam-dalam wangi alami tubuh Angella.

''Kembalilah minggu depan setelah aku menyelesaikan nya, biar aku bisa

memuaskan mu."

bisik Angella berbalas menggoda dengan menggigit-gigit kecil bibir sexy laki-laki itu.

''Aku akan kembali setelah pekerjaan ku selesai, dan menagih janji mu. Tapi begini saja aku sudah cukup puas, lihat lah___," ucap Lianzo sembari memperlihat kan celana basah dan lembab karena cairan putih nya. "Kau hebat Angella, kau bahkan bisa mengeluarkan nya hanya dengan gesekan bokong dan cumbuan mu," lanjut Lianzo.

''Ah. " sayang sekali, pasti sangat nikmat kalo dia menetes di sini atau di sini, jawab Angella sembari menunjuk 2 titik sensitif nya. Perut dan Mulut.

''Tunggu aku kembali, dan aku akan membasahi seluruh tubuh mu Angella, bisik Lianzo.

Angella tersenyum kecil, sejurus kemudian Ia kembali melumat bibir tebal itu, yang sesaat jadi candu untuk nya.

_____Bersambung.

Nakal sekali kamu Angella .....

plisssss suport vote dan komen yaa

Thnkyuuu

Salam Cinta

ibu❤️