NovelToon NovelToon
Petaka Malam Reuni

Petaka Malam Reuni

Status: tamat
Genre:Duda / Balas Dendam / Konflik etika / Cinta Terlarang / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mhaya Yanti

Kinara tak menyangka jika kedatangannya di acara reuni akan membawa bencana bagi kehidupan selanjutnya. Bertemu dengan pria yang dulunya membuat hidupnya tertekan.

Hingga ia memutuskan untuk pergi dari kehidupan sang pria. Dan kali ini, pertemuan dirinya dan pria masa lalunya membawa duka lara untuk dirinya.

"Aku sudah lama menunggu kehadiranmu! Biarkan malam ini menjadi saksi rasa sakit hatiku padamu Kinara."~ Edgar Regantara

"Kau tak tau bagaimana rasanya jadi aku, Mungkin dengan cara kamu membalaskan dendam padaku! Rasa sakit hatimu lenyap bersamaan dengan luka yang akan aku bawa pergi" ~Kinara Saqeel Ardav

Sanggupkah Kinara melewati semua itu, melewati hal tak terduga dari masa lalunya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mhaya Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PMR 4

"Akhhhh... Sa-kitt." Kinara terpekik ketika Edgar menyatukan tubuhnya tanpa rasa kasihan. Air mata Kinara tak bisa terbendung lagi dengan kelakuan Edgar saat ini.

Masa depannya hancur ditangan Edgar, mantan kekasihnya. Mungkinkah Edgar menikahinya secara paksa hanya untuk balas dendam. Pria itu merasa sakit hati atas perlakuannya di masa lalu.

Edgar tertegun di tempat, matanya menyorot bingung kala ia berhasil menembus keinginannya. Ia melihat darah segar yang keluar dari dalam inti gadis yang tengah digagahinya.

"Kenapa begini?" batin Edgar merasa bingung dengan penglihatannya.

 Edgar bergerak dengan pelan dan terkesan lembut, bahkan pria itu tak kasar seperti awalnya. Entah mengapa ia merasakan dilema, dimana ia yakin jika Kinara masih tersegel.

Lalu, berita yang didapatnya dari orang suruhannya itu bagaimana? Apa semuanya hanya bohong belaka.

Dengan rasa kesakitannya baik batin dan hati. Kinara menangis dengan tatapan lurus. Berteriak memohon lepas pada Edgar-pun ia rasa percuma. Pria itu seakan tuli dengan suaranya.

Edgar terus beraktivitas diatas tubuh Kinara dengan tatapan intens ke wajah Kinara. Entahlah, ia bingung bagaimana perasaannya saat ini.

Hingga dibeberapa jam lamanya, Edgar tumbang di sebelah Kinara dengan nafas tak beraturan. Kinara berpaling kesamping, ia tak mau menampakkan kerapuhannya pada pria itu. Pria yang merenggut kesuciannya dan mengaklaim dirinya sebagai istri tanpa ia sadari.

"Bersiaplah, besok kau ikut aku."

"Tidak."

"Jangan membangkang, Jalang."

"Terserah kau saja," sahut Kinara pasrah, gadis itu pasrah dengan apa yang dilakukan Edgar. Percuma memberontak jika Edgar tak sekalipun mendengarkannya.

"Bagus."

Setelah berucap demikian, pria itu pergi kedalam kamar mandi. Ia membersihkan tubuhnya yang lengket akibat pergulatan panasnya bersama Kinara.

Ralat, hanya Edgar saja yang aktif namun tidak dengan Kinara. Gadis itu hanya diam seperti patung tanpa ekspresi. Apa Kinara masih bisa dipanggil seorang gadis ketika sudah tidak perawan lagi. Sungguh itu bukanlah keinginan Kinara.

Ceklekk....

Suara pintu terbuka terdengar di indera pendengaran Kinara. Ia yakin jika itu Edgar yang sudah selesai dengan ritualnya. Tak ada niatan untuk menoleh, Kinara sangat kecewa dengan kelakuan Edgar.

Kinara menangis tersedu-sedu kala Edgar meninggalkan ruangan itu. Ia mencoba mendudukkan dirinya sembari bersandar di kepala ranjang, Meskipun ia merasakan sakit dan perih bercampur menjadi satu. Ia harus bisa.

Gadis itu menutupi seluruh tubuhnya hanya dengan belitan selimut yang menempel di tubuhnya. Memakai pakaian yang tadi digunakan diacara reuni seakan percuma, karena pakaian itu sudah tak berbentuk karena ulah Edgar yang sangat bringas menyentuhnya.

"Aku harus bagaimana, Pa?" seru Kinara menenggelamkan wajahnya di atas lututnya. Ia tak tau lagi harus bagaimana! sedangkan ia sudah menjadi istri Edgar meskipun ia sendiri masih ragu akan hal itu.

"Masa depanku sudah hancur, Pa." Kinara kembali berucap dengan isakan tangisnya.

"Edgar, jahat, Pa."

Kinara mendongak dengan sarkas, gadis itu menoleh ke kanan dan kekiri. Mencari cela agar dirinya bisa melarikan diri, ia tak mau hidup bersama Edgar. Apalagi keluarganya sangat menentang hubungannya dengan pria itu sejak dulu.

"Ya, aku harus keluar dari sini. Aku gak mau lagi berurusan dengan keluarga Edgar. Sudah cukup dulu harga diriku diinjak-injak, sekarang aku tak mau hal itu terulang lagi." Kinara menyemangati dirinya sendiri untuk pergi, meskipun masa depannya sudah hancur gegara ulah Edgar.

Fikirannya sudah bulat, ia tak ingin bertemu lagi dengan orang tua Edgar yang sangat bengis. Melakukan segala cara agar bisa memisahkan dirinya dan Edgar dulu.

Dengan tertatih-tatih, Kinara menapakkan kakinya ke lantai. Ia mencari pakaian yang bisa ia gunakan untuk menutupi tubuh polosnya.

"Mau kemana kamu!" ucapan seseorang membuat tubuh Kinara membeku. Gadis itu menoleh dengan kasar ketika ia sudah memasang pakain yang menutupi tubuh polosnya.

Mata Kinara membulat mendapati sosok yang tengah berdiri di tengah pintu dengan tatapan nyalang-nya.

"Belum lama ditinggal sudah berulah kau , Jalang."

Plakk ...

Tangan kekar Edgar mendarat sempurna dipipi Kinara. Gadis itu terjatuh hingga tubuhnya menabrak lemari kaca disana. Ia meringis, punggungnya sakit kita benturan itu terlalu keras yang dirasakannya.

"Sa-kitt." Kinara mendesis kala tangan kekar Edgar kembali mencengkram kuat dagunya. Wanita itu mendongak secara paksa karena perbuatan Edgar.

"Mau kemana hmm?"

"Jawab, Bangsat." Edgar berkata dengan nada meninggi, ia emosi ketika melihat Kinara yang berancang-ancang akan pergi meninggalkannya.

"Lepa-s," pinta Kinara berusaha melepas cengkraman tangan Edgar pada dagunya. Ia yakin jika kuku Edgar sudah membekas di dagu cantiknya saat ini.

"Jawab," sengitnya lagi dengan menghempaskan secara kasar wajah Kinara. Gadis itu menoleh akibat sentakan kasar di lakukan Edgar padanya.

"Lepaskan aku, Edo."

"Tidak semudah itu, Rara."

"Jangan hakimi aku, Ak__"

"Kamu sekarang memohon padaku, Ra. Dulu kamu kemana hah? Kau tau aku seperti orang gila gegara kelakuan jalangmu, Kinara."

"Aku bukan jalang ,Edo." Kinara berucap penuh penekanan, ia sudah muak dicap sebagai jalang oleh Edgar. Mengapa Edgar berucap seperti itu? Ia yakin ada hal yang mendasari sosok Edgar hingga membuatnya berasumsi seperti itu.

"Lalu apa?Wanita penghibur!"

Plakkk...

"Kamu harusnya tau aku, Ed. Aku bukanlah wanita yang seperti yang kamu tuduhkan. Apa kamu gak nyadar, bahwa kamulah orang pertama yang sudah merenggut kesucianku." Sengit Kinara dengan mata merah menyala. Ia marah dengan sikap Edgar yang seenaknya menuduh tanpa bukti.

"Ck, Bukankah itu sebuah kesucian palsu. Aku tau kamu sudah melakukan operasi agar kepemilikanmu terkesan masih segel."

"Kamu gila, Ed." Teriak Kinara berusaha lari, ia mendorong tubuh kekar Edgar dengan kasar. percuma ia menjelaskan pada Edgar walau nyatanya semua itu hanyalah sia- sia.

Bersambung...

1
Rusmini Mini
mau apa ' mau buat dedeklah /Facepalm//Facepalm/
Rusmini Mini
Berliana gila
Rusmini Mini
tuntaskan dgn istrimu Edgar /Grin//Grin/
Rusmini Mini
Berliana jalang nyasar /Panic//Panic/
Rusmini Mini
org dah pengalaman kok mau maunya di beri minuman sembarangan dtg ke kamar hotel iuhhh ...
Rusmini Mini
vidio apa tu kok bikin emosi daddy
Rusmini Mini
sabar bentar
Rusmini Mini
hadehhh lg bernesraan nih /Grin//Grin//Heart//Heart/
Rusmini Mini
Edgar ngebet pengen punya anak ayo kinar di lets go in aja /Grin//Grin/
Rusmini Mini
tambah rumit
Rusmini Mini
kalo dr awal pak Ardav tau Kinara bkn putri kandungnya knp dia jd wali pernikahan nya kinara jan aneh to
Rusmini Mini
taunya pak Adav Edgar anaknya daddy Regantara
Rusmini Mini
pada slh paham semua kirain kinara di bawa kabur papanya taunya papa masik rmh sakit
Rusmini Mini
Kinara di bawa kabur Ardav agar gak ketemu klg Regentara
Rusmini Mini
pak Ardav tau kan kalo memisahkan rmh tangga anak yg saling mencintai itu dosakan jgn sampai dendam masa lu menguasai pikiran anda pak... sadar biarkan putri anda kumpul dgn suaminya
Rusmini Mini
Edgar sabar ya /Sob//Sob//Sob/
Rusmini Mini
/Cry//Cry//Cry/
Rusmini Mini
ngeri ngeri ngeri 🙈🙈🙈🙊🙊🙊
Rusmini Mini
Author kecilnya apa penuh kekerasan
baca novel ini kok ngap dadaku /Gosh//Gosh/
Rusmini Mini
benci kalo sdh mengendap di hati akan susah pergi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!