Yati anak Yatim diperkosa dengan laki laki yang ditemui dijalan saat hendak menolongnya.
Bara adalah CEO yang dingin dan keras berusaha mencari wanita yang pernah diperkosanya.
Yati hamil akibat perkosaan laki laki yang tidak dikenalnya.
Akankah Yati dan Bara bertemu dan bersatu....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Hariono, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Positif
Bu Ningsih membuatkan teh hangat untuk Yati.
Saat Yati keluar kamar mandi, "minumlah teh hangat yang sudah ibu siapkan dimeja, supaya rasa mualmu hilang".
"Mungkin kamu masuk angin, karena kecapekan mengerjakan jahitan yang lumayan banyak"
"Terima kasih bu".
Setelah minum teh hangat, rasa mualnya hilang Yati melanjutkan menjahit lagi. Setelah sholat dhuhur, Yati istirahat sebentar karena dirasa pinggangnya capek duduk terlalu lama saat menjahit.
Saat rebahan dikasur, Yati ingat kalau bulan ini belum kedapatan datang bulan.
Deg...!!
Tiba tiba Yati teringat dengan kejadian malam malam yang lalu, yang menimpanya.
Jangan jangan aku hamil ya batin Yati....
Untuk memastikan kecurigaannya setelah tadi pagi merasakan perutnya yang mual tidak seperti biasanya, Yati ijin ke ibunya keluar sebentar mau beli tes pack. Tentunya Yati tidak bilang akan beli tes peck ke ibunya.
Setelah sampai rumah, buru buru Yati coba tes packnya. Yati menunggu hasilnya dikamarnya.
Jantung Yati sudah dag dig dug ...
Yati berharap bukan garis 2 yang keluar. Yati tidak siap kalau sampai dia hamil tanpa ada suami. Pasti ibunya akan marah dan malu. Cukup karena kondisinya yang miskin mereka dihina, jangan sampai ditambah lagi dengan keadaan Yati hamil tanpa suami.
Yati masih punya cita cita yang harus diraih, menjadi seorang desainer yang ternama. Kalau sampai Yati hamil diluar nikah, semua impian dan cita citanya hancur
Setelah menunggu beberapa menit, Yati melihat hasil tes packnya.
Haahhhh .....!!!
Yati terkejut, karena ada 2 garis merah di alat tes packnya.
Yati lemas, dia terduduk dilantai kepalanya menunduk diatas kakinya. Sambil menahan tangis Yati " gimana aku bisa jujur ke ibu tentang semua ini"
"Apa yang akan terjadi setelah aku jujur"
"Aku takut !!!
Yati berbicara sendiri, sambil menahan tangis.
Yati belum siap untuk cerita semua masalah ini ke ibunya.
Kehamilan Yati ditutupi oleh Yati jangan sampai ibunya tahu. Tapi sampai kapan....
Semakin lama pasti perut Yati akan semakin besar. Yati bingung, mau minta tanggung jawab laki laki waktu itu, tapi Yati tidak tahu harus cari dimana orangnya. Namanya saja tidak tahu.
Keluar kamar Yati langsung melanjutkan menjahit. Pikir Yati dengan dia sibuk menjahit mungkin rasa mual bisa hilang dan Yati tidak langsung bertatap muka dengan ibunya. Yati merasa sangat bersalah terhadap ibunya, karena tidak bisa menjaga kehormatannya sebagai perempuan.
"Yat, bukannya kamu tidak enak badan ?..Kenapa sekarang malah menjahit lagi nak ?..
"Yati sudah enakkan bu. Ini mau menyelesaikan baju bu Gofur, besok lusa katanya mau dipakai"
Kenyataan memang seperti itu, tapi tujuan utama Yati sebenarnya supaya ibunya tidak curiga kalau Yati sedang berbohong.
Sebaik baiknya bangkai ditutupi akan tercium juga. Ungkapan itu ternyata berlaku juga untuk masalah Yati.
Setelah sholat subuh, saat Yati menyiapkan dagangan ibunya, ibunya masuk ke kamar Yati hendak mengambil sapu lidi untuk merapikan tempat tidurnya. Tidak sengaja matanya melihat tes pack diatas meja belajar Yati.
Bu Ningsih mendekat meja Yati, untuk melihat lebih dekat apa yang ada dimeja belajar Yati benar tes pack.
"Ya Allah...punya siapa itu ?"
"Garis 2, artinya positif "
Bu Ningsih langsung teriak memanggil yati...
"Yatiiiii.......!!!"
Yati yang dengar ibunya berteriak, takut terjadi sesuatu dengan beliau gegas lari kekamarnya.
"Ada apa bu..."
"Katakan ini punya siapa !!!"
Mata Yati melotot, seperti tidak percaya kalau tes packnya dipegang ibunya. Tapi sudah tidak bisa berbohong lagi.
" Ibuuu... Yati bukan mau berbohong ke ibu", Yati mendekati ibunya sambil.bersimpuh didepan ibunya, mohon maaf atas semua yang terjadi.